METODE INKUIRI
2.1 METODE INKUIRI
2.1.1 PENGERTIAN METODE INKUIRI
Metode pembelajaran matematika terbaru beraneka ragam. Metode inkuiri merupakan salah satu model pembelajaran yang dianggap mampu menumbuhkan rasa percaya diri siswa. Hal ini terjadi karena penerapan model pembelajaran inkuiri memungkinkan siswa mencari dan menemukan sendiri pola dan struktur matematika melalui pengalaman belajar yang menyenangkan dan menantang. Rencana pembelajaran dengan metode pembelajaran ini hendaknya disusun sebaik mungkin agar siswa aktif terlibat dalam kegiatan pembelajaran dengan metode inkuiri ini. Sebagai metode pembelajaran matematika terbaru harus mampu membuat siswa nyaman dalam kegiatan pembelajaran.
Belajar merupakan suatu hal yang sangat mendasar dan tidak bisa dilepaskan dari kehidupan semua orang. Sedangkan mengajar menunjukkan pada apa yang dilakukan guru sebagai pengajar. Dalam pembelajaran diperlukan adanya interaksi belajar mengajar antara guru dan siswa. Belajar mengajar sebagai suatu proses perlu direncanakan secara sistematis oleh guru. Untuk merencanakan suatu proses belajar mengajar yang sesuai sehingga dapat merangsang minat siswa untuk belajar, maka seorang guru harus memiliki metode belajar mengajar yang tepat dalam mengajar.
Beberapa para ahli berpendapat tentang metode inkuiri. Salah satu metode pembelajaran dalam bidang sains, yang sampai sekarang masih tetap dianggap sebagai metode yang cukup efektif adalah metode inquiri. David L. Haury Beberapa para ahli berpendapat tentang metode inkuiri. Salah satu metode pembelajaran dalam bidang sains, yang sampai sekarang masih tetap dianggap sebagai metode yang cukup efektif adalah metode inquiri. David L. Haury
Metode Inkuiri menurut Sumantri M. Dan Johar Permana (2000:142) adalah cara penyajian pelajaran dengan memberi kesempatan kepada peserta didik untuk menemukan informasi dengan atau tanpa bantuan guru.
Metode inkuiri ialah metode mengajar yang paling mirip dengan metode penemuan. Beberapa perbedaannya adalah sebagai berikut mengajar dengan penemuan biasanya dilakukan dengan ekspositori dalam kelompok- kelompok kecil (di laboratorium, bengkel, atau kelas). Sebenarnya mengajar dengan metode inkuiri dapat dilakukan melalui ekspositori, kelompok, dan secara sendiri-sendiri. Dalam metode penemuan hasil akhir yang harus ditemukan siswa merupakan sesuatu yang baru bagi dirinya, namun sudah diketahui oleh guru. Dalam metode ini selain sebagai pengarah dan pembimbing, guru menjadi sumber informasi data yang diperlukan. Siswa masih harus mengumpulkan informasi tambahan, membuat hipotesis, dan mengujinya. Dalam metode penemuan siswa diharapkan menemukan sesuatu yang penting. Hasilnya adalah nomor dua.
Sebuah contoh pengajaran penemuan dalam geometri adalah menarik jarak antara dua garis yang sejajar. Sejenis dengan ini, dalam inkuiri adalah menarik jarak antara dua garis yang bersilangan sembarang dalam ruang. Contoh-contoh topik lainnya untuk inkuiri adalah menentukan kepadatan lalu lintas di suatu perempatan, menentukan air yang terbuang percuma dari kran ledeng yang rusak, menentukan banyak air suatu aliran sungai.
Metode inkuiri ini terdiri atas 4 tahap yaitu:
1. Guru merangsang siswa dengan pertanyaan, masalah, permainan, dan teka-teki.
2. Sebagai jawaban atas rangsangan yang diterimanya, siswa menentukan prosedur mencari dan mengumpulkan informasi atau data yang diperlukan untuk memecahkan pertanyaan, pernyataan, dan masalah.
3. Siswa menghayati pengetahuan yang diperolehnya dengan inkuiri yang baru dilaksanakan.
4. Siswa menganalisis metode inkuiri dan prosedur yang ditemukan untuk dijadikan metode umum yang dapat diterapkannya ke situasi lain.
2.1.2 METODE INKUIRI DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA
Sebagai suatu metode pembelajaran dari sekian banyak metode pembelajaran yang ada, inkuiri menempatkan guru sebagai fasilitator, guru membimbing siswa jika diperlukan. Dalam metode ini, siswa didorong untuk berpikir sendiri, menganalisis sendiri, sehingga dapat menemukan perinsip umum berdasarkan bahan atau data yang telah disediakan oleh guru. Sampai seberapa jauh siswa dibimbing, tergantung pada kemampuannya dan materi yang sedang dipelajari.
Dharma (2008:11) menyatakan bahwa “dengan metode inkuiri, siswa dihadapkan kepada situasi untuk menyelidiki secara bebas dan menarik kesimpulan. Terkaan, intuisi, dan mencoba-coba (trial and error)”. Guru bertindak sebagai penunjuk jalan membantu siswa agar mempergunakan ide, konsep, dan keterampilan yang sudah mereka pelajari sebelumnya untuk mendapatkan pengetahuan yang baru. Pengajuan pertanyaan yang tepat oleh guru akan merangsang kreativitas siswa dan membantu mereka dalam Dharma (2008:11) menyatakan bahwa “dengan metode inkuiri, siswa dihadapkan kepada situasi untuk menyelidiki secara bebas dan menarik kesimpulan. Terkaan, intuisi, dan mencoba-coba (trial and error)”. Guru bertindak sebagai penunjuk jalan membantu siswa agar mempergunakan ide, konsep, dan keterampilan yang sudah mereka pelajari sebelumnya untuk mendapatkan pengetahuan yang baru. Pengajuan pertanyaan yang tepat oleh guru akan merangsang kreativitas siswa dan membantu mereka dalam
Agar pelaksanaan metode inkuiri ini berjalan dengan efektif, beberapa langkah yang mesti ditempuh oleh guru adalah sebagai berikut:
1. Merumuskan masalah yang akan diberikan kepada siswa dengan data secukupnya. Perumusannya harus jelas, hindari pernyataan yang menimbulkan salah tafsir sehingga arah yang ditempuh siswa tidak salah.
2. Dari data yang diberikan guru, siswa menyusun, memproses, mengorganisir, dan menganalisis data tersebut. Dalam hal ini, bimbingan guru dapat diberikan sejauh yang diperlukan saja. Bimbingan ini sebaiknya mengarahkan siswa untuk melangkah ke arah yang hendak dituju, melalui pertanyaan-pertanyaan, atau LKS.
3. Siswa menyusun konjektur (prakiraan) dari hasil analisis yang dilakukannya.
4. Bila dipandang perlu, konjektur (prakiraan) yang telah dibuat oleh siswa tersebut diperiksa oleh guru. Hal ini penting dilakukan untuk meyakinkan kebenaran prakiraan siswa, sehingga akan menuju arah yang hendak dicapai.
5. Apabila telah diperoleh kepastian tentang kebenaran konjektur tersebut, maka verbalisasi konjektur sebaiknya diserahkan kepada siswa untuk menyusunnya. Di samping itu perlu diingat pula bahwa induksi tidak menjamin 100% kebenaran konjektur.
6. Sesudah siswa menemukan apa yang dicari, hendaknya guru menyediakan soal latihan atau soal tambahan untuk menguji hasil penemuan .
2.1.3 TUJUAN PEMBELAJARAN INKUIRI
Adapun tujuan dari pembelajaran inkuiri adalah :
1. Dalam penemuan siswa memiliki kesepakatan untuk terlibat dalam pembelajaran.
2. Melalui pembelajaran dengan penemuan, siswa belajar menemukan dalam situasi kongkrit maupun abstrak.
3. Siswa belajar menemukan strategi tanya jawab untuk memperoleh informasi yang bermanfaat dalam menemukan.
4. Pembelajaran dengan penemuan dapat membantu siswa membentuk cara kerjasama yang efektif , saling membagi informasi serta mendengar dan menggunakan ide-ide orang lain.
5. Terdapat beberapa fakta yang menunjukkan bahwa keterampilan – keterampilan, konsep-konsep dan prinsip-prinsip yang dipelajari melalui penemuan lebih bermakna.
6. Keterampilan yang dipelajari dalam situasi belajar dalam beberapa kasus lebih mudah ditransfer untuk aktifitas baru dan diaplikasikan dalam situasi belajar yang baru.
Beberapa tujuan dari metode inkuiri dalam Mulyani Sumantri dan Johar Permana (2000: 114) adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan keterlibatan peserta didik dalam menemukan dan memproses bahan pelajarannya.
2. Mengurangi ketergantungan siswa pada guru untuk mendapatkan pelajarannya
3. Melatih peserta didik dalam menggali dan memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar yang tidakada habisnya
4. Memberi pengalaman belajar seumur hidup
2.1.4 HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN DALAM PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN METODE INKUIRI
Hal-hal yang harus kita perhatikan dalam penerapan metode mengajar matematika menggunakan metode inkuri di dalam kelas sebagai berikut:
1. Guru harus terampil memilih persoalan yang relevan untuk diajukan kepada kelas (persoalan bersumber dari bahan pelajaran yang menantang siswa / problematik) dan sesuai dengan daya nalar siswa.
2. Guru harus terampil menumbuhkan motivasi belajar siswa dan menciptakan situasi belajar yang menyenangkan.
3. Adanya fasilitas dan sumber belajar yang cukup.
4. Adanya kebebasan siswa untuk berpendapat, berkarya dan berdiskusi.
5. Partisipasi setiap siswa dalam setiap kegiatan belajar.
6. Guru tidak banyak campur tangan dan intervensi terhadap kegiatan siswa.
2.1.5 PROSEDUR PELAKSANAAN METODE INKUIRI
Adapun prosedur yang harus kita perhatikan dalam melaksanakan mengajar menggunakan metode inkuiri, berikut ini prosedur-prosedur yang harus diperhatikan :
1. Stimulation (Stimulisi / pemberian rangsangan) yakni melalui kegiatan PBM dengan mengajuka pertanyaan – pertanyaan, anjuran membaca buku sehingga mengarah pada persiapan pemecahan masalah.
2. Problem statement (pernyataan / identifikasi masalah) yakni memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin agenda – agenda masalah yang relevan dengan bahan pelajaran, kemudian salah satunya dipilih dan dirumuskan dalam bentuk hipotesis (jawaban semetara atas pernyataan masalah).
3. Data collection (pengumpulan data ) yakni memberikan kesempatan kepada para siswa untuk mengumpulkan informasi sebanyak banyaknya yang relevan untuk membuktikan benar salahnya hipotesis.
4. Data processing (pengolahan data), yakni mengolah data dan informasi yang telah diperoleh para siswa.
5. Verification yakni melakukan pemeriksaan secara cermat untuk membuktikan benar atau tidaknya hipotesis yang ditetapkan.
6. Generalization (generalisasi) yakni menarik kesimpulan yang dapat dijadikan prinsip umum dan berlaku untuk semua kejadian atau masalah yang sama dengan memperhatikan hasil verifikasi.
2.1.6 KELEBIHAN DAN KEKURANGAN METODE INKUIRI
Beberapa kelebihan dan kelemahan dari metode inkuiri adalah sebagai berikut:
Kelebihan metode inkuiri yaitu : Kelebihan metode inkuiri yaitu :
b) Siswa benar-benar dapat memahami suatu konsep dan rumus, sebab siswa menemukan sendiri proses untuk mendapatkan konsep atau rumus tersebut
c) Metode ini memungkinkan sikap ilmiah dan menimbulkan semangat ingin tahu para siswa.
d) Dengan menemukan sendiri siswa merasa sangat puas dengan demikian kepuasan mental sebagai nilai intrinsik siswa terpenuhi.
e) Guru tetap memiliki kontak pribadi. Menurut suryobroto (2002:201), ada bebrapa kelebihan inkuiri antara lain:
a) Membantu siswa mengembangkan atau memperbanyak persediaan dan penguasaan keterampilan dan proses kognitif siswa.
b) Membangkitkan gairah pada siswa misalkan siswa merasakan jerih payah penyelidikannya, menemukan keberhasilan dan kadang- kadang kegagalan.
c) Memberi kesempatan pada siswa untuk bergerak maju sesuai dengan kemampuan.
d) Membantu memperkuat pribadi siswa dengan bertambahnya
kepercayaan pada diri sendiri melalui proses-proses penemuan.
e) Siswa terlibat langsung dalam belajar sehingga termotivasi untuk belajar.
f) Strategi ini berpusat pada siswa, misalkan memberi kesempatan kepada mereka dan guru berpartisipasi sebagai teman belajar, terutama dalam situasi penemuan yang jawabanya belum diketahui.
g) Penemuan yang diperoleh peserta didik dapat menjadi kepemilikan yang sangat sulit dilupakan.
Kelemahan Metode Inkuiri menurut Fat Hurrahman (2008) adalah:
a) Persiapan dan pelaksanaannya memakan waktu yang cukup lama.
b) Metode ini tidak efektif bila tidak ditunjang dengan peralatan yang lengkap sesuai dengan kebutuhan.
c) Sukar dilaksanakan bila siswa belum matang kemampuan untuk melaksanakannya.
Kelemahan inkuiri menurut Suryobroto (2002:201) adalah sebagai berikut.
a) Dipersyaratkan keharusan ada persiapan mental untuk cara belajar ini.
b) Pembelajaran ini kurang berhasil dalam kelas besar, misalnya sebagian waktu hilang karena membantu siswa menemukan teori-teori atau menemukan bagaimana ejaan dari bentuk kata-kata tertentu.
c) Harapan yang ditumpahkan pada metode ini mungkin mengecewakan siswa yang sudah biasa dengan perencanaan dan pembelajaran secara tradisional jika guru tidak menguasai pembelajaran inkuiri.
2.1.7 PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGERJAKAN SOAL- SOAL PADA PEMBELAJARAN GEOMETRI DI SD
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kurangnya partisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran matematika. Di samping itu, penggunaan metode pembelajaran cenderung monoton. Akibatnya, hasil pembelajaran siswa pada pembelajaran matematika menjadi rendah. Karenanya, perlu upaya perbaikan yang cermat, yakni dengan menerapkan metode inkuiri pada pembelajaran matematika untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam mengerjakan soal- soal pembelajaran geometri di SD.
Subyek penelitian ini adalah SDN 17 Nagri Kaler Purwakarta kelas V. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan tiga siklus tindakan. Tes dilakukan pada setiap akhir pembelajaran masing-masing siklus, hasil tes awal diperoleh rata-rata sebesar
37.85 dan tes akhir 56.48. Jadi terdapat peningkatan sebesar 21% yang sangat berarti bagi hasil belajar siswa. Selanjutnya, disimpulkan sebagai berikut:
1. Pembelajaran geometri di SD dengan menerapkan metode inkuiri merupakan pengalaman baru, pada awalnya metode inkuiri sama dengan metode eksperiman, tetapi metode inkuiri mempunyai karakteristik yang khas;
2. Pada saat menerapkan metode inkuiri para siswa terkesan banyak unsur teka-teki yang membuat penasaran untuk dibuktikan;
3. Pada saat melakukan penyelidikan menemukan sesuatu yang baru yang belum diperoleh sebelumnya, sehingga siswa merasa puas dan bangga dapat membuktikan sendiri; dan
4. Pada keseluruhan langkah penerapan metode inkuiri, hasil belajar siswa mengalami peningkatan dari kategori kuran menjadi cukup.