Tanggung Jawab Negara dalam Bidang Hak Asasi Manusia

D. Tanggung Jawab Negara dalam Bidang Hak Asasi Manusia

Teori HAM membedakan dua peran negara dalam pemenuhan HAM, yaitu peran negara dalam terminologi yang negatif (“bebas dari”) dan dalam terminologi yang

positif (“hak dari”) 49 . Terminologi yang pertama ditujukan kepada kategori HAM yang termasuk dalam hak-hak sipil dan politik, sedangkan terminologi yang kedua ditujukan

kepada kategori HAM dalam hak-hak ekonomi, sosial dan budaya. Hak bersifat negatif jika terwujudnya ketiadaan intervensi pemerintah dalam pemenuhan HAM, seperti hak menyuarakan pemikiran dan pendapatnya ataupun kebebasan beragama. Sedangkan kebalikannya, pada kelompok hak yang termasuk kategori hak-hak ekonomi, sosial dan budaya, dituntut peran yang sangat besar dari pemerintah dalam upaya pemenuhannya. Pada kelompok hak ini (ekonomi, sosial dan budaya) intervensi negara dapat dipandang menjadi positif. Hal ini dapat terjadi jika negara bersedia menjalankan kewajibannya untuk menyediakan lapangan kerja dan kehidupan yang layak bagi warganya.

Menurut Jack Donnelly, terdapat perbedaan kualitas antara hak negatif dan hak positif, yaitu:

49 Sat ya Arinant o, 2005, Hak Asasi M anusia dalam Transisi Politik di Indonesia, Cet akan ke-2, Jakart a, Pusat St udi Hukum Tat a Negara Fakult as Hukum Universit as Indonesia, hlm . 79.

“It is often argued that there is a qualitative difference between ‘negative’ civil and political rights and ‘positive’ economic and social rights. Negative rights only the forbearance of others to be realized. Violating a negative rights thus involves actively causing harm, a sin of commission. Positive rights require that others provide active support. Violating a positive rights involves only failing

to provide assistance, a (presumably lesser) sin of omission 50 ” .

Joel Finberg menggunakan istilah hak-hak asasi yang mutlak dan yang relatif untuk menggambarkan bagaimana peranan negara dalam memenuhi hak-hak tersebut 51 .

Hak asasi yang mutlak adalah kelompok hak yang termasuk dalam hak-hak negatif (hak-hak sipil dan politik). Sedangkan hak asasi yang relatif adalah kelompok hak yang termasuk dalam hak-hak positif (hak ekonomi, sosial dan budaya). Menurutnya, hak mutlak adalah hak-hak negatif, karena hak-hak ini tidak menuntut tindakan-tindakan positif atau kontribusi dari pihak-pihak lain, maka hak-hak itu tidak cenderung dipengaruhi kondisi-kondisi kelangkaan.

Berdasarkan dua sifat yang berbeda dari peran negara pada dua kelompok hak- hak asasi, maka ada dua gagasan besar yang biasanya diperjuangkan para penggiat

HAM dan demokrasi 52 . Gagasan besar pertama terkait upaya pengurangan intervensi negatif negara. Gagasan besar kedua terkait memperbesar intervensi positifnya. Pada

prinsipnya, negara yang ideal adalah negara yang meminimalkan intervensi negatifnya dan memaksimalkan intervensi positifnya.

Kewajiban dan tanggung jawab negara dalam kerangka pendekatan berbasis Hak Asasi Manusia (rights-based approach) dapat dilihat dalam tiga bentuk. Pertama: menghormati yang merupakan kewajiban negara untuk tidak turut campur mengatur warga negaranya ketika melaksanakan hak-haknya. Dalam hal ini, negara memiliki kewajiban untuk tidak melakukan tindakan-tindakan yang akan menghambat pemenuhan dari seluruh hak asasi. Kedua: melindungi, yang merupakan kewajiban negara agar bertindak aktif bagi warga negaranya. Negara bertindak aktif untuk memberi jaminan perlindungan terhadap hak asasi warganya dan negara berkewajiban untuk mengambil tindakan-tindakan mencegah pelanggaran semua hak asasi manusia oleh pihak ketiga. Yang terakhir adalah kewajiban untuk memenuhi yang merupakan kewajiban dan tanggung jawab negara untuk bertindak aktif agar hak-hak warga negaranya terpenuhi. Negara berkewajiban untuk mengambil langkah-langkah legislatif,

Jack Donnelly, 1998, Int ernational Human Right s, Colorado, West view Press, hlm. 25. 51 Joel Filberg, Hak-hak Asasi M anusia, dalam Frans Ceufin SVD, ed., 2004, Hak-hak Asasi M anusia,

Pendasaran dalam Filsafat Hukum dan Filsafat Politik , M aum ere, Penerbit Ledalero, hlm. 154-155. 52 M akm ur Keliat , Gerak Bandul Int ervensi Negara, dalam Kom pas, 16 M ei 2006, hlm . 6.

administrasi, hukum, anggaran, dan tindakan-tindakan lain untuk merealisasikan secara penuh hak-hak asasi manusia.

Di Indonesia, tanggung jawab negara di bidang HAM menurut ketentuan Pasal 8 UU No. 39 Tahun 1999 tentang HAM, pemerintah mempunyai tanggung jawab dalam perlindungan, pemajuan, penegakan, dan pemenuhan HAM. Juga disebutkan dalam Pasal 71 bahwa pemerintah wajib dan bertanggung jawab menghormati, melindungi, menegakkan, dan memajukan hak asasi manusia yang diatur dalam undang-undang ini, peraturan perundang-undangan lain, dan hukum internasional tentang hak asasi manusia yang diterima oleh negara Republik Indonesia. Selanjutnya dalam Pasal 72 disebutkan bahwa kewajiban dan tanggung jawab pemerintah sebagaimana dimaksud dalam Pasal

71, meliputi langkah implementasi yang efektif dalam bidang hukum, politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan keamanan negara, dan bidang lain.