METODE PENELITIAN

E. Rancangan Penelitian

Pasien yang melakukan pemeriksaan

USG abdomen fokus ginjal

GGK NON GGK Pengukuran tebal

Pengukuran tebal

parenkim

parenkim

Analisis Gambar 3.1. Rancangan Penelitian.

F. Identifikasi Variabel Penelitian

1. Variabel Bebas : gagal ginjal kronik

2. Variabel Terikat : tebal parenkim ginjal

1. Gagal ginjal kronik Diagnosis pasien gagal ginjal kronik diketahui melalui status pasien, yang kemudian diklarifikasi lagi dengan melihat laju filtrasi glomerulus, yakni <15/ml/menit/1,73m 2 . Skala pengukuran berupa skala nominal, dimana sampel dikelompokkan menjadi dua, yakni gagal ginjal kronik dan non gagal ginjal kronik.

2. Tebal parenkim ginjal Tebal parenkim ginjal pada pasien diukur dari dasar piramida ginjal sampai permukaan ginjal yang dilihat dari hasil foto USG pasien. Nilai normal tebal parenkim ginjal adalah 14-18 mm. Skala pengukuran berupa skala rasio. Hasil pengukuran tebal parenkim ginjal kemudian dianalisis bivariat dengan uji t independen. Untuk data deskripsi, tebal parenkim ginjal sampel juga dikelompokkan menjadi tiga, yaitu menipis, normal, serta menebal. Dikatakan menipis jika hasil pengukuran yang didapat lebih pendek dari 14-18 mm, dan dikatakan menebal jika hasil pengukuran lebih dari 14-18 mm.

H. Instrumen Penelitian

1. Data hasil foto USG abdomen fokus pada Instalasi Radiologi RSUD Dr.

Moewardi untuk mengetahui tebal parenkim ginjal.

2. Data dari status pasien pada Instalasi Penyakit Dalam untuk mengetahui diagnosis gagal ginjal kronik.

Pengukuran dilakukan pada 15 orang pasien gagal ginjal kronik dan 15 orang pasien non gagal ginjal kronik. Dari status pasien, didapatkan diagnosis pasien gagal ginjal kronik. Pasien yang dijadikan sampel pada penelitian ini adalah pasien gagal ginjal kronik yang melakukan pemeriksaan USG abdomen fokus ginjal. Selanjutnya, dari foto USG abdomen fokus ginjal pasien, dilakukan penghitungan tebal parenkim ginjal di tiga tempat kemudian dibuat reratanya. Pada penelitian ini, digunakan fasilitas pengukuran (measure) pada mesin USG untuk mengukur tebal parenkim ginjal.

J. Teknik Analisis Data

Data yang diperoleh dianalisis secara statistik menggunakan program Statistical Products and Service Solution (SPSS) for Windows Release

17.0 (Morgan et.al., 2001) dan p < 0,005 dipilih sebagai nilai signifikansinya. Penelitian ini termasuk penelitian parametrik karena variabel bebas termasuk skala nominal dan variabel terikat termasuk skala rasio. Oleh karena itu, dilakukan tes normalitas data sebelum melakukan analisis bivariat. Pada peneltian ini, dipilih analisis bivariat dengan uji t independen. Untuk mengontrol faktor lain yang juga berpengaruh terhadap tebal parenkim ginjal selain gagal ginjal kronik, yaitu faktor perancu, maka dilakukan juga model analisis regresi linier ganda.