ANALISA DATA

BAB IV ANALISA DATA

Pada pembahasan bab sebelumnya, masing-masing variabel telah diuraikan. langkah selanjutnya adalah menganalisa hubungan antar variabel, sehingga dapat diketahui apakah hipotesa yang telah diajukan terbukti kebenarannya.

Langkah-langkah hipotesis dikemukakan sebagai berikut:

1. Hipotesis diatas terdiri dari 2 buah variabel yang akan dihitung dengan menggunakan rumus korelasi Rank spearman dan akan ditemukan hubungannya.

2. Yang menjadi variabel independen (X) adalah intensitas menonton K- drama, sedangkan yang menjadi variabel dependen (Y) adalah fashion siswi. Berapa besar X memiliki hubungan dengan Y.

3. Dalam arti intensitas variabel X menentukan perubahan variabel Y. Perubahan ini akan menunjukkan garis lurus yang meningkat (garis linear) dengan koefisien (0,000 – 1,00)

4. Bobot signifikan untuk penerimaan/penolakan hipotesis digunakan tabel n dan alfa ( α).

5. Untuk menentukan besar dan bobot hubungan X terhadap Y, digunakan rumus koefisien rank spearman.

A. Uji Hipotesis

Dik

: Koefisien korelasi ?

Jawab : Dengan menggunakan rumus koefisien korelasi rank spearman .

rs = Σx² + Σy² - Σd²

2 √Σx² . Σy²

Dimana : ∑x 2 = n 3 –n _ ∑ t 3 –t

T sebagai faktor koreksinya, dimana T adalah jumlah pengamatan dari kelompok ranking yang kembar. Mengingat jumlah sample dalam penelitian ini lebih dari 30 sampel, maka uji signifikan terhadap nilai rs yang diperoleh harus dilakukan dengan menghitung besarnyanilai t terlebih dahulu. Setelah diperoleh nilai koefisien korelasi, maka nilai hitung uji T adalah :

T = rs² 㼘 K

뾈s

Maka untuk mencari nilai koefisien variabel X dengan variabel Y dilakukan dengan scoring data untuk menentukan rangkingnya. Karena dari data yang Maka untuk mencari nilai koefisien variabel X dengan variabel Y dilakukan dengan scoring data untuk menentukan rangkingnya. Karena dari data yang

Hubungan nilai dan rangking antara intensitas menonton K-drama (X) dengan fashion siswi di SMA Negeri 3 Surakarta (Y) dan cara mencari Σd dipaparkan dalam lampiran. Sedangkan untuk mencari nilai T pada variabel X juga cara untuk mencari nilai T pada variabel Y. Agar lebih jelas, pada kedua variabel tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini :

No

Nilai

Jumlah Kembar

Setelah nilai-nilai tersebut diketahui, maka langkah selanjutnya adalah

mencari ∑x 2 yaitu :

∑x 2 = n 3 –n _ ∑ t 3 –t

Langkah berikutnya adalah mencari Σy², langkah awalnya sama dengan variabel X, yaitu mencari Ty terlebih dahulu. Berikut adalah tabel perhitungan rangking yang disesuaikan pada variabel Y :

No

Nilai

Jumlah Kembar

Setelah nilai-nilai tersebut diketahui, maka langkah selanjutnya adalah

mencari ∑y 2 yaitu :

∑y 2 = n 3 –n _ ∑ t 3 –t

= 56782 - 4748

Setelah nilai nilai tersebut diketahui, maka langkah selanjutnya adalah mencari nilai rs. Setelah rangking disesuaikan, kemudian dicari selisih antara variabel independen dan variabel dependen, yang disebut dengan nilai di (lihat halaman

lampiran) untuk dikuadratkan menjadi di 2 . Selanjutnya dari kuadrat selisih antara

kedua rangking tersebut dicari nilai rs dan dari perhitungan di kemudian dijumlahkan

secara keseluruhan menjadi Σdi 2 , Setelah melalui proses penghitungan diatas, maka dapat dihitung nilai rs dari hubungan variabel x dengan variabel y.

rs =

Σx² + Σy² - Σd²

2 √Σx² . Σy²

Dari hasil hipotesa diperoleh r s = 0,449 dan itu berarti r s = 0. Dengan demikian, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Ha dalam penelitian ini adalah “Terdapat hubungan yang cukup berarti antara intensitas menonton K-drama dengan fashion siswi di SMA Negeri 3 Surakarta”. Ini berarti bahwa intensitas menonton K- drama mampu mempengaruhi fashion remaja di SMA Negeri 3 Surakarta.

Berdasarkan tinggi-rendahnya korelasi menurut Gurilford, yaitu :

hubungan rendah sekali ; lemas sekali

hubungan rendah tetapi pasti

hubungan cukup berarti

hubungan yang tinggi ; kuat

> 0,91 hubungan sangat tinggi ; kuat sekali, dapat diandalkan

Maka, berdasarkan hasil perhitungan uji hipotesis diperoleh hasil r s = 0,449. Hal ini menunjukkan hubungan kedua variabel cukup berarti.

Dengan pengertian bahwa intensitas menonton K-drama mampu mempengaruhi fashion siswi di SMA Negeri 3 Surakarta.

Untuk menguji tingkat signifikasi digunakan rumus :

t hitung = rs² 㼘 2 1 2

Jadi, nilai koefisien korelasi sebesar 5,608. Untuk mengukur t tabel digunakan tabel t. Dari perhitungan diperoleh t hitung >t tabel (1,662 ) pada tingkat α = 0,05, maka korelasi yang diperoleh adalah signifikan, artinya intensitas menonton K-drama memepengaruhi fashion siswi di SMA Negeri 3 Surakarta.

Dari hasil uji t tersebut, maka dapat diberikan kesimpulan yaitu terdapat hubungan yang signifikan antara intensitas menonton K-drama terhadap fashion siswi di SMA Negeri 3 Surakarta.

B. Pembahasan

Setelah analisa data dilakukan, dilanjutkan dengan cara penyajian hipotesis. Pengukuran tingkat hubungan variabel yang linear, dapat menggunakan rumus korelasi koefisien Spearman. Koefisien Spearman, yaitu menjelaskan hubungan antara variabel X dan variabel Y yang tidak diketahui sebarannya atau sebarannya tidak normal. Dan di dalam penelitian ini diharapkan terlihat hubungan antara intensitas menonton K-drama terhadap fashion remaja di SMA Negeri 3 Surakarta.

Pengujian hipotesis dimulai dengan membuat ranking dari 88 orang responden di SMA Negeri 3 Surakarta yang telah diberi skornya terlebih dahulu. Kemudian diperoleh hasil hasil r xy = 0,449. Jika r xy > 0, maka Ha diterima, artinya terdapat hubungan antara intensitas menonton K-drama terhadap fashion siswi.

Selanjutnya, untuk mengetahui kuat lemahnya hubungan, digunakan pengukuran skal Guilford. Hasil r s = 0,449 berada diantara 0,41 – 0,70. Ini Selanjutnya, untuk mengetahui kuat lemahnya hubungan, digunakan pengukuran skal Guilford. Hasil r s = 0,449 berada diantara 0,41 – 0,70. Ini

Untuk mengetahui tingkat signifikasi hasil hipotesis tersebut dapat dilakukan dengan menghitung nilai t hitung , dan hasil yang diperoleh adalah 5,608. Kemudian diperoleh harga t tabel 1,662. Dari nilai t tabel tersebut bila dibandingkan dengan t hitung , maka terlihat bahwa t hitung > t tabel . Hal ini menunjukkan bahwa hubungan tersebut signifikan. Berdasarkan dari penelitian di atas dapat dibuat sauatu kesimpulan bahwa intensitas menonton K-drama mempunyai pengaruh yang cukup berarti terhadap fashion siswi di SMA Negeri 3.