PENYAJIAN DATA

BAB III PENYAJIAN DATA

Pada bab ini akan dideskripsikan hasil penyebaran kuesioner kepada siswi SMA Negeri 3 Surakarta. Namun sebelumnya, peneliti akan menjelaskan pelaksanaan pengumpulan data, ada beberapa langkah yang dilakukan yaitu :

1. Pra Penelitian

Kegiatan awal penelitian dilakukan dengan melakukan pra penelitian sebagai upaya penjajakan ke lokasi penelitian. Pra penelitian dimulai dengan melakukan observasi mengenai K-drama di lingkungan remaja, kemudian meninjau ke lokasi penelitian guna mengetahui informasi yang berkaitan dengan topik penelitian.

2. Penyusunan Proposal Penelitian

Langkah selanjutnya, yaitu penelitian proposal yang dilakukan selama tujuh bulan. Data-data yang diperoleh pada saat pra penelitian digunakan untuk melengkapi proposal penelitian.

3. Permohonan Rekomendasi Penelitian

Proses kegiatan selanjutnya adalah permohonan rekomendasi dari Dekan FISIP UNS, setelah surat rekomendasi diperoleh, selanjutnya diteruskan kepada Kepala Sekolah SMA Negeri 3 Surakarta.

4. Pelaksanaan Pengumpulan Data

Langkah-langkah yang dilakukan dalam proses pelaksanaan pengumpulan data adalah sebagai berikut :

a. Diskusi dan konsultasi dengan pembimbing mengenai penyesuaian kuesioner dengan permasalahan yang dapat menjawab masalah dan tujuan penelitian serta penyesuaian komposisi kuesioner yang berpedoman terhadap variabel-variabel yang akan diteliti.

b. Suatu penelitian nilainya ditentukan oleh objektifitas data yang diperoleh di lapangan. Objektifitas dalam penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner. Dikarenakan karakteristik responden homogen maka 14 pertanyaan di dalam kuesioner yang digunakan hanya dibagi menjadi dua bagian; bagian pertama berisi 6 pertanyaan tentang intensitas menonton film K-drama; bagian kedua berisi 8 pertanyaan tentang hubungan K-drama terhadap fashion remaja. Pengumpulan data dilakukan selama dua hari

A. Langkah – Langkah Pengolahan Data

Selanjutnya, peneliti melanjutkan dengan pengolahan data yang diperoleh peneliti dari kuesioner yang disebar kepada 89 siswi SMA Negeri 3 Surakarta. Dari

89 kuesioner yang disebarkan semuanya terkumpul kembali dengan baik, sehingga 89 kuesioner yang disebarkan semuanya terkumpul kembali dengan baik, sehingga

1. Kuesioner dan Penomoran Kuesioner

Kuesioner yang telah dikumpulkan, kemudian diberikan nomor urut kuesioner, karena jumlah sampel adalah 89 responden, maka nomor urut yang digunakan dua digit yaitu 01 – 89 responden.

2. Coding

Yaitu proses pemindahan jawaban responden ke dalam kotak kode (digit) yang tersedia dalam kuesioner.

3. Menyediakan Kerangka Tabel

Banyaknya kerangka tabel minimal sejumlah pertanyaan dalam kuesioner, maksimal sesuai dengan kebutuhan analisis. Kerangka tabel ini dilengkapi dengan nomor tabel, judul tabel, kolom vertikal dan horizontal, kategori dan indikator, frekwensi, persen, dan jumlah. fungsi kerangka tabel ini untuk mewadahi sebaran data penelitian.

4. Tabulasi Data

Memasukkan data-data yang telah di dapat dari hasil pengumpulan kuesioner di tahap sebelumnya ke dalam tabel-tabel yang telah disediakan.

5. Pengolahan Data Terakhir

Proses pengolahan data dilakukan sesuai, apabila data penelitian yang akan dianalisis seluruhnya telah dideskripsikan ke dalam tabel-tabel.

B. Analisa Tabel tunggal

a. Intensitas Menonton Korean Drama ( K-drama)

1. Frekwensi menonton K-drama

No Frekwensi Menonton

1 Jarang (1 – 7 kali

sebulan)

1 1,1%

2 Sering menonton (8-

14 kali sebulan)

36 40,9%

3 Sangat sering menoton (15 – 21 kali sebulan)

40 45,5%

4 Hampir setiap hari menonton ( > 21 kali sebulan)

11 12,5%

Jumlah

88 100%

Tabel 3.1

Diagram 3.1

Tabel 3.1 menunjukkan frekwensi menonton K-drama. berdasarkan tabel 3.1 dapat dilihat responden yang menyatakan jarang sebanyak 1 orang (1,1%). Responden yang memiliki frekwensi menonton sering sebanyak 36 orang (40,9%). Sedangkan responden yang mengaku sangat sering menonton K-drama sebanyak 40 orang (45,5%). Hal ini menunjukkan frekwensi menonton responden yang paling dominan. Sementara responden yang memiliki frekwensi menonton hamper setiap hari atau lebih dari 21 kali sebulan adalah 11 orang (12,5%).

Jarang (1 – 7

kali sebulan)

1,1%

Sering menonton (8- 14 kali sebulan)

40,9% Sangat sering menoton (15 – 21 kali sebulan) 45,5%

Hampir setiap hari menonton (

> 21 kali sebulan)

12,5%

Frekwensi Menonton

2. Keseriusan Menonton

Keseriusan Responden Dalam Menonton

No

Keseriusan Menonton

Selalu diselingi aktivitas

Sering diselingi aktivitas

Jarang diselingi aktivitas

Tidak diselingi aktivitas

Selalu diselingi

aktivitas

Sering diselingi aktivitas 26,1%

Jarang diselingi

aktivitas

Tidak diselingi

aktivitas

Keseriusan Menonton

Tabel 3.2 diatas menunjukkan keseriusan dalam menoton K-drama oleh responden. Sebanyak 16 orang (18,2%) menyatakan bahwa mereka menonton namun selalu diselingi aktivitas. 23 orang (26,1%) menyatakan sering kali sambil sielingi aktivitas lain, dan 34 orang (39,8%) lain mengaku jarang diselingi aktivitas lain. Sementara 14 orang (15,9%) menonton K-drama tanpa diselingi aktivitas lain.

3. Lamanya Responden Menonton

Lama responden menonton K-drama

No

Lama Menonton

Sebentar (1 – 30 menit)

20 22,7%

Cukup lama (31 – 60 menit)

36 40,9%

3 Lama (61 – 90 menit)

12 13,7%

Sangat lama (> 90 menit)

20 22,7%

Jumlah

88 100%

Tabel 3.3

Diagram 3.3

Tabel 3.3 diatas memperlihatkan lamanya reponden menonton. Berdasarkan dari data di atas dapat dilihat bahwa responden yang menonton K-drama hanya sebentar (1 – 23 menit) sebanyak 21 orang (23,6%). Berikutnya, mayoritas responden yang menonton K-drama dengan waktu yang cukup lama (23 – 47 menit) yaitu sebanyak 36 orang. Sedangkan responden yang menonton K-drama dengan waktu yang lama sebanyak 12 orang (13,5%) saja. Sementara 20 orang (22,5%) responden menonton K-drama dengan waktu yang sangat lama (> 70 menit / sampai selesai).

Sebentar (1 –

23 menit) 22,7%

Cukup lama (24– 46 menit) 40,9%

Lama (647– 70 menit)

13,7%

Sangat lama (>

70 menit / sampai selesai)

22,7%

Lama Menonton

b. Fashion Remaja

1. Kemiripan Pakaian Responden dengan Pemeran K-drama

Kemiripan Pakaian Responden dengan Pemeran dalam K-drama

No

Cara Berpakaian

1 Tidak pernah

memakai

24 27,3%

2 Jarang memakai

41 46,6%

3 Sering memakai

14 15,9%

4 Sangat sering

Tabel 3.4 diatas menunjukkan ketertarikan responden untuk memakai pakaian yang serupa dengan pemeran dalam K-drama. Responden yang tidak pernah memakai

Tidak pernah memakai 27,3%

Jarang memakai 46,6%

Sering memakai

15,9%

Sangat sering

memakai

10,2%

Kemiripan Pakaian

pakaian serupa dengan yang dipakai oleh pemeran dalam K-drama sebanyak 24 orang (27,3%), dan 41 orang (46,6%) yang jarang memakai pakaian yang serupa. Sedangkan 14 orang (15,9%) mengaku sering memakai pakaian yang serupa dengan pemeran dalam K-drama. Sementara 9 orang (10,2%) dari 88 orang responden sangat sering memakai pakaian yang serupa dengan pemeran K-drama atau Korean style.

2. Aksesoris Responden Yang Serupa

Responden Yang Memakai Aksesoris Yang Serupa

No

Aksesoris

Tidak pernah memakai

24 27,3%

Jarang memakai

50 56,8%

Sering memakai

13 14,8%

Sangat sering

memakai

1 1,1%

Jumlah

88 100%

Tabel 3.5

Diagram 3.5

Tabel 3.5 diatas memperlihatkan minat responden untuk memakai aksesoris yang serupa dengan aksesoris pemeran dalam K-drama. Berdasarkan dari data di atas dapat dilihat bahwa responden yang tidak pernah memakai aksesoris serupa sebanyak

24 orang (27,3%). Berikutnya, responden yang kadang-kadang memakai aksesoris yaitu sebanyak 50 orang (56,8%). Sedangkan responden yang sering memakai sebanyak 13 orang (14,8%) saja. Sementara 1 orang (1,1%) responden yang sangat sering memakai aksesoris serupa dengan aksesoris pemeran dalam K-drama. Alasan responden yang tidak pernah memakai dan jarang memakai sangatlah beragam. Ada yang menyatakan kurangnya uang saku, jarang bisa digunakan di sekolahan, atau tidak mendapat ijin dari orang tua.

Tidak pernah memakai 27,3%

Jarang memakai 56,8%

Sering memakai

14,8%

Sangat sering

memakai

1,1%

Aksesoris serupa