Tinjauan Tentang De’stijl

H. Tinjauan Tentang De’stijl

1. Sejarah Modernism Modernism adalah istilah secara umum digunakan untuk gaya dari desain yang dikembangkan dalam abad 20 dengan sedikit atau tanpa referensi dari periode sebelumnya (periodic historic), karakteristiknya fungsional dan kesederhanaan. Modernisme membawa kita ke rasionalisme. Sejak munculnya modernisme ini juga arsitek mulai merasionalisasikan desain mereka. Desain ditentukan oleh fungsi (“form follows function,” kata arsitek Amerika, Louis H.

Sullivan). Desain ditentukan oleh ekonomisasi (misalnya melalui standardisasi, sebagaimana pernah diusulkan oleh Le Corbusier dalam buku “Vers Une Architecture”).

Tak hanya itu. Karena pengaruh filsuf Schopenhauer, Hegel dan lainnya cukup penting dalam pemikiran kaum intelijensia abad ke-19 sampai paruh awal abad ke-20 (termasuk arsitek), maka tak heran bila arsitek Mies van der

Rohe pernah mengatakan bahwa “arsitektur merupakan pengejawantahan kehendak jaman.”

commit to user

arsitektur terdahulu. Sejarawan seni Sigfried Giedion (yang amat mendukung arsitektur modern) menulis dalam bukunya, “Space, Time and Architecture,”

bahwa arsitektur sebagaimana yang berkembang sejak masa Renaissance bersifat tiga dimensional. Tetapi, sejak munculnya teori relativitas oleh Einstein di tahun 1905, dunia seni rupa mulai bereksperimen dengan kubisme (yang mana ruang tiga dimensional + waktu dicoba untuk direpresentasikan melalui karya seni). Giedion mengatakan bahwa arsitektur modern juga mulai menjadi empat dimensional (ruang 3 dimensi + waktu sebagai dimensi keempat). Ini dapat dilihat dari cara arsitek modernis membentuk arsitekturnya (bentuk massa yang plastis, dsb.). Hal yang juga cukup penting dalam perkembangan arsitektur modern adalah faktor media. Abad ke-20 adalah abad fotografi dan film (kemudian, di akhir abad ke-20, internet). Foto yang muncul di buku dan majalah, serta reel film, menyebarkan ide-ide arsitektur baru secara lebih visual dan cepat. Belum lagi majalah dan buku didistribusikan dengan kapal api dan pesawat terbang, jadi agak cepat sampai tujuan. Le Corbusier adalah salah satu arsitek yang tanggap dalam menggunakan media. Ia menerbitkan karya-karyanya melalui majalah. Hal inilah yang sebelumnya belum pernah terjadi.

Ada anggapan, serta klaim, bahwa arsitektur modern merupakan arsitektur yang saat itu bersifat avant garde (garis depan, baru). Tetapi, sebetulnya sudah banyak diketahui bahwa tetap ada pengaruh dari arsitektur sebelumnya. Dalam menggagas ruang, skala, dsb., Mies dipengaruhi oleh arsitek neo-klasik bernama Schinkel. Le Corbusier menegmbangkan modulor berdasarkan konsep lama tentang aturan “the golden rule.”

2. Gaya De‟ stijl De Stijl atau dalam Bahasa Inggris the style adalah gerakan seni di

Leiden, Belanda, yang diprakarsai oleh Theo van Deosburg, seorang arsitek dan pelukis di tahun 1917. Konsep ini berkembang seiring terjadinya perang

commit to user

memenuhi keinginan masyarakat dunia mengenai sistem keharmonisan baru, yaitu dengan mencari prinsip - prinsip dan estetika baru di dalam seni. Munculnya gerakan ini diinspirasi oleh gerakan dadaisme. Selain Theo van Dooesburg, pendiri - pendiri gerakan seni ini lainnya adalah sang pelukisPiet Mondrian, pemahat patung Vantongerloo, sang arsitek Jacobus Johannes Pieter Oud, dan seorang arsitek sekaligus desainer Gerrit RietveldKonsep ini diwujudkan dalam pemikiran utopia, dengan bergerak pada bidang perencanaan kota, seni murni, seni terapan, dan filosofi. Mereka mewujudkan abstraksi dan keuniversalan dengan mengurangi campur tangan bentuk dan kekayaan warna semaksimal mungkin. Komposisi visual disederhanakan menjadi hanya bidang dan garis dalam arah horisontal dan vertikal, dengan menggunakan warna-warna primer seperti merah, biru, dan kuning di samping bantuan warna hitam dan putih. Dalam kebanyakan karya seni, garis vertikal dan horisontal tidak secara langsung bersilangan, tetapi saling melewati satu sama lain. Hal ini bisa dilihat dari lukisan Mondrian, Rietveld Schröder House , dan Red and blue chair.Secara umum, de stijl memperkenalkan sebuah bentuk yang abstrak namun sederhana.

Konsep de Stijl banyak dipengaruhi filosofi matematikawan M. H. J. Schoenmaekers. Piet Mondrian,salah seorang seniman yang terkenal di jaman ini kemudian mempublikasikan manifes seni mereka Neo-Plasticism pada tahun 1920, meskipun istilah ini sebenarnya sudah digunakan olehnya pada 1917 di Belanda dengan frase Nieuwe Beelding. Pelukis Theo van Doesburg kemudian mempublikasikan artikel De Stijl dari 1917 hingga 1928, menyebarkan teori-teori kelompok ini. Perupa de Stijl antara lain pematung George Vantongerloo, dan arsitek J.J.P. Oud dan Gerrit Rietveld. Majalah de stijl, dicetak sekitar tahun 1917 dan 1932, merepresentasikan karya - karya dan dasar - dasar teoritis dari gerakan seni ini kepada pembaca - pembaca internasional. Dalam majalahnya, Piet Mondrian menulis "Visi plastik yang

commit to user

bahwa seni telah menciptkan plastikisme.

Pada dasarnya aliran de Stijl hanya bergerak dalam dunia lukis. Sebab bagaimanapun konsep de Stijl adalah abstraksi secara ideal komposisi warna dalam bentuk dua dimensi, walaupun kemudian juga menghasilkan kesan ruang. Pemanfaatannya sangat banyak di dalam interior dan arsitekrur. namun seperti yang ditulis oleh Piet Mondrian bahwa de Stijl tetaplah sebuah konsep ideal dalam dua dimensi. Meskipun Theo van Doesburg berusaha keras memperjuangkan pengaplikasiannya dalam dunia arsitektur, de Stijl tetaplah hanya menjadi bahan pertimbangan dalam pengolahan bidang-bidang warna, bukan arsitekturnya sendiri. De Stijl meredup seiring perpecahan di antara Theo van Doesburg yang aplikatif dan Piet Mondrian yang teoritis. Hingga akhirnya majalah de Stijl terakhir kali terbit untuk mengenang kematian Theo van Doesburg. Prinsip - prinsip dari gaya seni de stijl memiliki pengaruh yang besar terhadap perkembangan seni Bauhaus di Jerman di tahun 1920-an

commit to user

commit to user