Metode Penelitian

B. Metode Penelitian

Dalam penelitian ilmiah diperlukan suatu metode tertentu sesuai dengan objek dan tujuan penelitian. Kata metode berasal dari bahasa Yunani yaitu Methodos yang berarti cara atau jalan. Metode adalah sesuatu yang berhubungan dengan hal ilmiah, jadi yang dimaksud metode yaitu cara kerja yang sistematis yang mengacu pada aturan atau pedoman yang sesuai dengan permasalahan ilmiah yang bersangkutan dan hasilnya dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah (Koentjaraningrat,1977). Menurut kamus International Dictionary of the English Language , yang dimaksud dengan metode adalah :

2. Suatu disiplin atau sistem yang dianggap sebagai cabang logika yang berhubungan dengan prinsip-prinsip yang dapat diterapkan untuk penyelidikan ke dalam atau eksposisi dari beberapa subjek.

3. Suatu prosedur, teknik, dan cara melakukan penyelidikan sistematis (Sjamsuddin,2007).

Metode dapat diartikan jalan, cara, atau petunjuk pelaksanaan atau merupakan petunjuk teknis (Abdurrahman,1999). Sedangkan Hasan, mengartikan metode adalah tata cara bagaimana suatu penelitian dilaksanakan, yang melingkupi prosedur penelitian dan teknik penelitian (2002). Dari beberapa pengertian di atas, maka metode dapat didefinisikan sebagai cara, jalan, dan teknik yang ditempuh sehubungan dengan penelitian yang dilakukan, dan memliki langkah-langkah yang sistematis. Berdasarkan permasalahan yang hendak dikaji serta tujuan yang akan dicapai, maka metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode historis. Pemilihan metode historis digunakan berdasarkan permasalahan yang dikaji yaitu peristiwa masa lampau, untuk direkronstruksikan menjadi cerita sejarah melalui langkah atau metode historis.

Menurut Gottschalk, metode sejarah adalah proses menguji dan menganalisis secara kritis rekaman dan peninggalan masa lampau, rekonstruksi yang imajinatif dari masa lampau berdasarkan data yang diperoleh dengan menempuh proses yang disebut historiografi (1975). Menurut Nawawi, bahwa

metode sejarah adalah prosedur pemecahan masalah dengan menggunakan data peninggalan masa lampau (1985).

Metode penelitian historis menurut Nazir, adalah suatu usaha untuk memberikan interpretasi dari bagian trend yang naik turun dari suatu status keadaan di masa yang lampau untuk memperoleh suatu generalisasi yang berguna untuk memahami kenyataan sejarah. Tujuan dari penelitian dengan metode sejarah adalah untuk membuat rekonstruksi masa lampau secara objektif dan sistematis dengan mengumpulkan, mengevaluasi, serta menjelaskan dan mensintesis bukti-bukti untuk menegakkan fakta dan menarik kesimpulan secara Metode penelitian historis menurut Nazir, adalah suatu usaha untuk memberikan interpretasi dari bagian trend yang naik turun dari suatu status keadaan di masa yang lampau untuk memperoleh suatu generalisasi yang berguna untuk memahami kenyataan sejarah. Tujuan dari penelitian dengan metode sejarah adalah untuk membuat rekonstruksi masa lampau secara objektif dan sistematis dengan mengumpulkan, mengevaluasi, serta menjelaskan dan mensintesis bukti-bukti untuk menegakkan fakta dan menarik kesimpulan secara

Menurut Notosusanto (1978), menjelaskan bahwa metode sejarah dibagi atas empat langkah yaitu heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Selanjutnya Kuntowijoyo (1994) menjelaskan bahwa metode sejarah adalah petunjuk pelaksanaan dari petunjuk teknis tentang bahan, kritik, interpretasi dan penyajian sejarah.

Kartodirjo (1975), mengungkapkan bahwa metode sejarah adalah suatu tulisan yang tidak terlalu bebas dalam mengekspresikan diri karena terkait pada fakta-fakta. Dalam fakta-fakta diperlukan kemampuan yang logis dan imajinatif. Selanjutnya Alfian (1984) mendefinisikan metode sejarah sebagai prosedur- prosedur penyelesaian masalah dengan menggunakan data masa lampau. Dengan kata lain metode sejarah merupakan seperangkat asas dan kaidah yang sistematis untuk mambantu secara selektif dalam mengumpulkan bukti dan sumber sejarah, menilainya secara kritis dan mengujinya dalam bentuk historiografi.

Dalam kaitannya dengan metode sejarah tersebut, dalam penelitian ini penulis mengumpulkan data dengan mencari sumber primer dan sumber sekunder dari berbagai perpustakaan dan hasil wawancara. Sumber-sumber ini kemudian di kritik, yaitu dengan menguji keaslian dan kredibilitasnya. Setelah melakukan kritik kemudian sumber tersebut diinterpretasikan dengan cara membandingkan dengan data lain. Langkah terakhir adalah penulisan laporan secara sistematis dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar. Dalam hal ini imajinasi penulis diperlukan guna menghasilkan karya sejarah yang menarik.

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sumber data tertulis dan lisan. Data dapat diartikan sebagai suatu fakta atau prinsip yang diberikan atau ditampilkan, sesuatu yang menjadi dasar suatu argumen dalam setiap susunan sistem intelektual, materi yang menjadi dasar untuk diskusi, penetapan suatu kebijakan (Sjamsuddin,1996).

Menurut Nazir, data sejarah adalah sumber-sumber sejarah yang digunakan dalam penelitian dengan metode sejarah (1988). Sedangkan Nawawi (1987) mengelompokkan sumber data dalam metode penelitian historis sebagai berikut:

1. Peninggalan material antara lain candi, monumen-monumen, bangunan- bangunan tempat tinggal, peralatan, benda-benda budaya, dan lain-lain,

2. Peninggalan tertulis antara lain berupa prasasti, relief, arsip negara dan lain- lain,

3. Peninggalan tidak tertulis atau budaya antara lain berupa cerita, adat istiadat, kepercayaan dan lain-lain. Sumber sejarah merupakan data yang digunakan dalam penelitian dengan metode sejarah. Sumber sejarah dapat diklasifikasikan menjadi empat hal seperti di bawah ini :

a) Remain yaitu peninggalan-peninggalan tulisan yang mempunyai nilai- nilai sejarah yang ada tanpa suatu kesadaran menghasilkannya untuk suatu keperluan pembuktian sejarah

b) Dokumen, yaitu laporan dari kejadian-kejadian yang berisi pandangan

serta pemikiran-pemikiran manusia di masa yang lalu

c) Sumber primer, yaitu sumber-sumber dasar yang merupakan bukti atau saksi utama dari kejadian yang lalu c) Sumber primer, yaitu sumber-sumber dasar yang merupakan bukti atau saksi utama dari kejadian yang lalu

Sumber sejarah merupakan peninggalan masa lampau yang kejadiannya telah terjadi, maka terdapat keterbatasan dalam pengungkapan peristiwa karena tidak semua peristiwa sejarah mendapatkan perhatian secara menyeluruh. Hanya sebagian peristiwa sejarah yang mampu direkam dalam ingatan manusia, maka informasi yang diperoleh dari sumber sejarah serba kurang lengkap sehingga sumber sejarah perlu dihimpun untuk mendapatkan kebenaran fakta sejarah. Sumber sejarah yang asli atau saksi disebut sumber primer. Sumber berupa pencitraan atau gagasan terhadap sumber asli dinamakan sumber sekunder (Sjamsuddin,1996). Seperti yang dikemukakan Gottschlak, sumber data terdiri dari sumber tertulis dan sumber tidak tertulis. Sumber data tertulis dan sumber data tidak tertulis ada yang berupa sumber primer dan sumber sekunder (1986). Sumber primer adalah kesaksian seorang saksi dengan mata kepala sendiri atau panca indera yang lain, atau dengan mekanik yang lain berupa orang atau alat yang ada pada peristiwa tersebut dan kemudian menceritakan peristiwa yang diketahuinya. Sedangkan sumber sekunder merupakan kesaksian dari siapapun yang bukan merupakan saksi mata.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan sumber primer maupun sekunder. Sumber primer yang digunakan penulis antara lain berbagai surat kabar yang terbit pada tahun 1980-1992 antara lain koran Tempo yang terbit pada November 1981 dan 9 Januari 1992 serta wawancara dengan masyarakat setempat yang pada tahun 1980-1992 menjadi ketua RT 1 Kelurahan Terban serta ketua RT

1 Kelurahan Kota Baru yang masih menjabat sekarang dan beberapa masyarakat Kali Code Yogyakarta. Sedangkan sumber sekunder yang digunakan antara lain : buku, majalah dan sebagainya. Buku-buku, majalah, maupun surat kabar ini membahas mengenai perkembangan masyarakat Kali Code Yogyakarta pada tahun 1980-1992. Pembahasan yang diurutkan secara kronologis memberikan

Yogyakarta tahun 1980-1992.

D . Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian historis, pengumpulan data dinamakan heuristik. Pengumpulan data adalah prosedur yang sistematik dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan. Selalu ada hubungan antara metode pengumpulan data dengan masalah penelitian yang ingin dipecahkan, yaitu memberi arah tentang tehnik pengumpulan data yang dilakukan dan memengaruhi metode pengumpulan data (Nazir,1988).

Berdasarkan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini, maka teknik yang digunakan dalam pengumpulan data adalah dengan studi pustaka, yaitu melakukan pengumpulan data tertulis dengan membaca buku-buku literatur, majalah, surat kabar, dan bentuk pustaka lainnya serta dengan melakukan wawancara terhadap masyarakat yang bersangkutan. Menurut Koentjaraningrat (1977), keuntungan dari studi pustaka ada empat hal, antara lain :

1. Memperdalam kerangka teoritis yang digunakan sebagai landasan pemikiran,

2. Memperdalam pengetahuan akan masalah yang diteliti,

3. Mempertajam konsep yang digunakan sehingga mempermudah dalam perumusan,

4. Menghindari terjadinya pengulangan suatu penelitian. Adapun kegiatan studi pustaka yang dilakukan untuk memperoleh data antara lain dengan mengumpulkan sumber-sumber baik primer maupun sekunder yang berupa buku-buku literatur, ensiklopedia, maupun majalah yang berkaitan dengan perubahan sosial budaya masyarakat Kali Code tahun 1980-1992. Kegiatan pengumpulan sumber tersebut dilakukan antara lain di berbagai perpustakaan di lingkup Universitas Sebelas Maret Surakarta, Monumen Pers Surakarta, Perpustakaan Daerah Yogyakarta, Perpustakaan ISI Yogyakarta, Perpustakaan Universitas Gajah Mada dan Perpustakaan-perpustakaan lainnya. Untuk mencarinya, peneliti terlebih dahulu membaca katalog, mencatat nomor

membandingkan sumber yang satu dengan yang lain peneliti berusaha untuk memahami isi dan peristiwa sebenarnya yang terjadi di dalam objek penelitian. Kegiatan berikutnya yaitu dengan membaca, mencatat, meminjam, maupun memfotokopi sumber-sumber tertulis yang dianggap penting dan relevan dengan tema penelitian. Dengan demikian dapat diperoleh data-data yang akan digunakan dalam penulisan skripsi. Selain itu pengumpulan sumber juga dilakukan dengan mencari sumber-sumber referensi di berbagai toko buku yang tersebar di kota Solo dan Yogyakarta. Selain itu peneliti juga mengumpulkan sumber dengan melakukan wawancara terhadap masyarakat Kali Code dan masyarakat sekitar yang tinggal di kawasan Kali Code untuk mendapatkan data yang diperlukan untuk menunjang penelitian tentang perubahan sosial budaya masyarakat Kali Code sehingga peneliti mempunyai data yang jelas untuk menyusun skripsi.

E. Teknik Analisis Data

Data yang dikumpulkan oleh peneliti tidak akan berguna jika tidak dianalisis. Analisis data merupakan bagian yang sangat penting dalam metode ilmiah karena dengan analisis, data tersebut dapat diberi arti dan makna yang berguna dalam memecahkan masalah penelitian (Nazir,1988). Berdasarkan metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode historis, maka teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis data historis. Teknik analisis historis merupakan analisis yang mengutamakan pada ketajaman dalam melakukan interpretasi data sejarah. Interpretasi dilakukan karena fakta-fakta tidak dapat berdiri sendiri, fakta mempunyai sifat yang kompleks sehingga tidak dapat dimengerti atau dilukiskan oleh fakta itu sendiri (Kartodirjo,1992).

Adapun kegiatan yang dilakukan dalam menganalisis data sejarah di dalam penelitian ini adalah dengan melakukan pengumpulan data yang kemudian diklasifikasikan sesuai tema penelitian. Dalam menganalisis sebuah sumber diperlukan adanya kritik ekstern dan kritik intern untuk menentukan kredibilitas dan otentisitas sumber yang didapatkan. Langkah ini berguna untuk mengetahui Adapun kegiatan yang dilakukan dalam menganalisis data sejarah di dalam penelitian ini adalah dengan melakukan pengumpulan data yang kemudian diklasifikasikan sesuai tema penelitian. Dalam menganalisis sebuah sumber diperlukan adanya kritik ekstern dan kritik intern untuk menentukan kredibilitas dan otentisitas sumber yang didapatkan. Langkah ini berguna untuk mengetahui

Dalam kegiatan selanjutnya yaitu melakukan kritik intern, yaitu menganalisis isi sumber data sejarah untuk mendapatkan data yang reliable. Kritik intern merupakan penekanan terhadap aspek isi dari sebuah sumber sejarah yang merupakan evaluasi dari kesaksian sejarah (Sjamsuddin,1996). Data-data yang telah dikumpulkan tersebut kemudian diseleksi atau dibandingkan satu dengan yang lainnya sehingga diperoleh fakta sejarah yang benar-benar relevan. Langkah selanjutnya adalah merangkaikan fakta-fakta tersebut, untuk mengetahui hubungan sebab-akibat antar peristiwa satu dengan peristiwa lainnya. Kegiatan merangkaikan fakta-fakta sejarah untuk mengetahui sebab akibat dari peristiwa satu dengan peristiwa yang lain dalam sejarah disebut kegiatan interpretasi. Setelah melakukan interpretasi, maka peneliti mendapatkan fakta-fakta yang dibutuhkan. Fakta-fakta yang didapatkan kemudian dihubungkan untuk menyusun sebuah karya atau tulisan sejarah secara menyeluruh yang disebut dengan historiografi.

F. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian adalah langkah-langkah yang harus dilakukan oleh seorang peneliti secara keseluruhan, dimulai dari persiapan pembuatan proposal sampai dengan penulisan hasil penelitian, sehingga didapatkan hasil penelitian yang diharapkan. Prosedur penelitian sangat penting dalam penulisan ilmiah, karena dapat mempermudah cara kerja dan memperlancar jalanya penelitian, Prosedur penelitian adalah langkah-langkah yang harus dilakukan oleh seorang peneliti secara keseluruhan, dimulai dari persiapan pembuatan proposal sampai dengan penulisan hasil penelitian, sehingga didapatkan hasil penelitian yang diharapkan. Prosedur penelitian sangat penting dalam penulisan ilmiah, karena dapat mempermudah cara kerja dan memperlancar jalanya penelitian,

1. Pengajuan Judul Penelitian

Masyarakat Kali Code Tahun 1980- kepada Ketua Program Pendidikan Sejarah untuk mendapatkan persetujuan dan mendapatkan pembimbing guna membimbing peneliti dalam melaksanakan kegiatan penelitian.

2. Penyusunan Proposal

Setelah judul penelitian disetujui oleh Ketua Program adalah mengajukan proposal penelitian yang berisi: (1) latar belakang masalah, rumusan masalah dan tujuan penulisan; (2) kajian teori, kerangka berfikir, dan (3) metodologi penelitian. Setelah proposal penelitian disetujui pembimbing dan disahkan oleh Ketua Program, maka langkah selanjutnya adalah mencari ijin penelitian.

3. Perijinan Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti meminta ijin kepada Pembimbing, Ketua Program Studi Pendidikan Sejarah, Ketua Jurusan serta Pembantu Dekan I. Setelah mendapat ijin tersebut peneliti melaksanakan penelitian sesuai dengan tema dan judul penelitian.

4. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian yang dilakukan adalah penelitian masa lampau, oleh karena itu metode yang digunakan adalah metode historis. Adapun langkah-langkah yang ditempuh dalam penelitian dengan metode historis adalah sebagai berikut:

a. Heuristik

Heuristik berasal dari kata Yunani Heruishein yang artinya memperoleh. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Helius Sjamsudin bahwa heuristik adalah - Notosusanto, heuristik adalah kegiatan menghimpun jejak-jejak masa lampau Heuristik berasal dari kata Yunani Heruishein yang artinya memperoleh. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Helius Sjamsudin bahwa heuristik adalah - Notosusanto, heuristik adalah kegiatan menghimpun jejak-jejak masa lampau

Dalam penulisan ini penulis berusaha mencari dan menemukan data yang relevan melalui teknik studi pustaka dan ditambah dengan wawancara terhadap masyarakat sekitar Kali Code Yogyakarta. Melalui studi pustaka, penulis mencari dan mengumpulkan data-data tentang sejarah awal mula perkampungan Kali Code, faktor-faktor yang memengaruhi perubahan sosial budaya masyarakat Kali Code serta perubahan-perubahan yang terjadi di dalam masyarakat Kali Code.

b. Kritik Setelah mengumpulkan data yang berkaitan dengan permasalahan

penelitian, tahap selanjutnya yaitu langkah verifikasi atau kritik. Kritik ini dimaksudkan untuk menentukan sumber-sumber yang dipilih yaitu keabsahan tentang otentitas dan kredibilitas sumber (kesahihan sumber). Kritik terhadap sumber dapat dilakukan dengan dua cara yaitu kritik intern dan kritik ekstern.

Kritik intern adalah kritik yang berkaitan dengan isi pernyataan yang disampaikan oleh sejarawan. Kritik intern bertujuan untuk menguji kredibilitas dari sumber sejarah, apakah isi, fakta, dan ceritanya dapat dipercaya dan dapat memberikan informasi yang dibutuhkan. Dalam kritik intern dapat memastikan kebenaran isi sumber yang dapat ditempuh dengan cara membandingkan sumber sejarah yang satu dengan yang lainnya. Sedangkan kritik ekstern adalah kritik yang kritik yang mengkaji data itu otentik atau tidak, yaitu kenyataan identitasnya, bukan tiruan, turunan, palsu. Kesemuanya dilakukan dengan meneliti bahan yang dipakai, ejaan tahun terbit, jabatan penulis (Abdurrahman,1999).

Kritik intern dalam penelitian ini dilakukan dengan cara membandingkan antara sumber yang satu dengan sumber yang lain (surat kabar, majalah, dan buku-buku). Sumber tersebut sesuai dengan yang ada atau banyak dipengaruhi oleh subjektifitas pengarang, dan apakah sumber tersebut sesuai dengan tema penelitian atau tidak. Misalnya majalah dan surat kabar yang terbit antara periode 1980-1992 dipilih, didasarkan pada kronologis peristiwanya dan surat kabar Kritik intern dalam penelitian ini dilakukan dengan cara membandingkan antara sumber yang satu dengan sumber yang lain (surat kabar, majalah, dan buku-buku). Sumber tersebut sesuai dengan yang ada atau banyak dipengaruhi oleh subjektifitas pengarang, dan apakah sumber tersebut sesuai dengan tema penelitian atau tidak. Misalnya majalah dan surat kabar yang terbit antara periode 1980-1992 dipilih, didasarkan pada kronologis peristiwanya dan surat kabar

c. Interpretasi Interpretasi merupakan kegiatan menafsirkan fakta-fakta yang diperoleh

dari data yang telah diseleksi pada tahap sebelumnya untuk selanjutnya dilakukan analisis data. Interpretasai harus didasarkan pada objektifitas yang besar dan menekan subjektifitas semaksimal mungkin.

Interpretasi yang dilaksanakan dalam penelitian ini adalah membaca buku-buku yang berisi tentang peristiwa yang berkaitan dengan penelitian, membandingkan dengan sumber yang lain sehingga penulis dapat memilih fakta- fakta yang relevan dan menyingkirkan fakta-fakta yang tidak relevan. Kemudian penulis menghubungkan fakta yang satu dengan yang lain, sehingga dapat diketahui hubungan sebab akibat antara peristiwa satu dengan lainnya, dan yang terakhir penulis melakukan penafsiran semua hasil data yang telah dibuat untuk dihubungkan antara data yang satu dengan yang lain sehingga menjadi satu kesatuan yang utuh dan menyeluruh kemudian menjadi suatu fakta sejarah.

d. Historiografi

Historiografi merupakan langkah terakhir di dalam prosedur penelitian historis untuk menyatakan fakta sejarah dalam bentuk penulisan sejarah berdasarkan bukti berupa sumber-sumber sejarah yang telah dikumpulkan, dikritik dan diinterpretasi. Dalam historiografi seorang penulis tidak hanya menggunakan Historiografi merupakan langkah terakhir di dalam prosedur penelitian historis untuk menyatakan fakta sejarah dalam bentuk penulisan sejarah berdasarkan bukti berupa sumber-sumber sejarah yang telah dikumpulkan, dikritik dan diinterpretasi. Dalam historiografi seorang penulis tidak hanya menggunakan

Kegiatan historiografi dalam penelitian ini dilakukan dengan memaparkan hasil interpretasi penulis terhadap sumber-sumber sejarah yang telah dikumpulkan pada tahap heruistik dan telah diverifikasi pada tahap kritik. Dalam penelitian ini penulis berusaha memaparkan hasil penelitian yang objektif berdasarkan sumber-sumber sejarah yang telah melalui tahap heuristik, kritik, interpretasi, sehingga apa yang dituliskan merupakan data yang dapat dipertanggungjawabkan validitasnya sesuai dengan permasalahan yang dikaji. Dalam penelitian ini tempo atau waktu masalah yang dikaji adalah masa lalu, maka dalam kegiatan historiografinya penelitian ini lebih berdasarkan fakta sejarah masa lalu. Pada tahap historiografi ini diwujudkan dalam bentuk karya

Code Tahun 1980-

dalam bagan atau skema sebagai berikut:

Pelaksanaan Penelitian

Pengajuan Judul

Pengajuan Proposal

Ijin Penelitian