Implikatur Percakapan pada Sinetron Komedi “Cagur Naik Bajaj ” di Stasiun Televisi ANTV.

B. Implikatur Percakapan pada Sinetron Komedi “Cagur Naik Bajaj ” di Stasiun Televisi ANTV.

Dalam percakapan sinetron komedi Cagur Naik Bajaj , seorang penutur sering menyampaikan maksud secara implisit. Berdasarkan analisis data, ditemukan adanya implikatur percakapan dalam Cagur Naik Bajaj . Implikatur-implikatur tersebut tidak bisa dikategorikan secara spesifik. Oleh karena itu, implikatur yang terdapat dalam Cagur Naik Bajaj akan dikelompokkan menurut fungsinya. Berikut akan dibahas mengenai implikatur-implikatur tersebut.

1. Melarang

Tempat : Di jalan setapak dekat kampus Ø Konteks : Percakapan terjadi antara Narji dengan Deni. Ketika Narji pulang dari kampus Deni mengikuti Narji karena khawatir terhadap Narji.

35) Narji : “Ngapain loe ngikutin gue?” (CNB/10/Februari)

Deni : “Siapa yang ngikutin loe?!”

Analisis

Tuturan Narji pada data (CNB/10/Februari) merupakan tindak tutur tidak langsung yang menggunakan modus tanya karena dibalik pertanyaan

Narji memiliki maksud lain. Implikatur yang diperoleh dari adanya tindak tutur tidak langsung pada data (CNB/10/Februari) ditandai dengan penanda lingual “Ngapain loe ngikutin gue?” yang bermaksud Narji bukan semata- mata untuk bertanya kepada Deni, akan tetapi bermaksud Narji melarang Deni untuk mengikutinya karena Narji sedang tidak ingin diganggu. Dengan kata lain tuturan pada data (CNB/10/Februari) mengimplikasikan bahwa Narji ingin sendiri. Implikatur “melarang” sejenis ditemukan pada data (CNB/3/Februari)

2. Menyuruh

Tempat : Dekat pintu gerbang kampus Ø Konteks : Percakapan terjadi antara Bang Wahid dengan Narji. Ketika Narji pulang melewati pintu gerbang, Bang Wahid menyapa Narji, akan tetapi Narji tidak membalas sapaan dari Bang Wahid.

36) Bang Wahid : “Tumben sendiri? Manyun lagi, tegor dong, Ji. Bales, orang disapa kok diem aja sih?!” (Melihat Narji diam saja hanya melihat tanpa berkata apa-apa.)

Deni

: “Kenape, Bang Wahid?”

Bang Wahid :“ Temen ente ditegor diem aje!” (CNB/9/Februari) Narji

: “Loe berdua jangan ikut campur!”

Analisis

Tuturan pada data (CNB/9/Februari) termasuk tindak tutur tidak langsung yang menggunakan modus berita, karena Bang Wahid secara tidak langsung menyuruh Deni untuk mengawasinya. Implikatur pada data (CNB/9/Februari) tidak semata-mata berfungsi memberitahukan kelakuan Narji kepada Deni. Bang Wahid bermaksud menyuruh Deni untuk mengawasi Narji karena kelakuannya yang aneh. Dengan perkataan lain, tuturan itu mengimplikasikan bahwa Bang wahid juga merasa khawatir terhadap Tuturan pada data (CNB/9/Februari) termasuk tindak tutur tidak langsung yang menggunakan modus berita, karena Bang Wahid secara tidak langsung menyuruh Deni untuk mengawasinya. Implikatur pada data (CNB/9/Februari) tidak semata-mata berfungsi memberitahukan kelakuan Narji kepada Deni. Bang Wahid bermaksud menyuruh Deni untuk mengawasi Narji karena kelakuannya yang aneh. Dengan perkataan lain, tuturan itu mengimplikasikan bahwa Bang wahid juga merasa khawatir terhadap

3. Memperingatkan

Tempat : Kantin Mbak Surti Ø Konteks :Percakapan terjadi antara Bang Wahid, Raden, Melky, dan Isa. Ketika Bang Wahid memberitahu kepada Raden, Melky, dan Isa, agar supaya berhati-hati dalam menaruh barang karena banyak

perampok berkeliaran.

37) Bang Wahid : “Heh, ente dah pada denger belum? Ane baca di koran

akhir-akhir ini banyak perampok bersenjata api

berkeliaran.” (CNB/27/Januari) Raden

: “Wah gawat dong”

Melky : “Kenapa, Sa?” (kaget melihat Isa tersedak) Isa

: “Duit gue, gue taruh dalam bajaj!”

Melky

: “Gue juga!”

Raden

: “Gue juga!”

(Kemudian Melky, Raden, dan Isa pergi.)

Analisis

Tuturan data (CNB/27/Januari) termasuk tindak tutur tidak langsung modus “berita”, karena Bang Wahid secara tidak langsung memperingatkan Melky, isa, dan Raden. Tuturan yang termasuk tindak tutur tidak langsung modus berita ini menimbulkan adanya implikatur percakapan. Tuturan pada data (CNB/27/Januari) tidak semata-mata memberitahu tentang adanya perampok yang berkeliaran , tetapi Bang Wahid juga bermaksud memperingatkan mereka supaya lebih berhati-hati dalam menaruh barang. Implikatur yang terdapat pada data (CNB/27/Januari) yaitu pada tuturan “ Ane baca di koran akhir-akhir ini banyak perampok bersenjata api berkeliaran.”

4. Menawarkan

Tempat : Dalam kampus dekat tangga jalan

Ø Konteks : Percakapan terjadi antara Bu Ayuk dan Pak Dodik. Ketika Bu Ayuk mencari teman untuk diajak ke Galeri seni akan tetapi Deni, Narji,

dan Wendy tidak bisa menemani Bu Ayuk.. Kemudian Pak Dodik datang menemui Bu Ayuk.

38) Bu Ayuk : “Wendy, temani ibu ke toko buku, ya?” Wendy

: “Maaf, bu. Nanti sore saya harus ke galeri seni.” Bu Ayuk : “Oke, gak apa-apa. Deni, kamu harus temani ibu!” Deni

: “Maaf, bu. Nanti saya mau ngerjain proyek baru.” Bu Ayuk : “Narji, pasti kamu bisa temani ibu, kan?” Narji

: “Tenang aja bu, sore ini saya mau kencan ama Bunga.” Bu Ayuk : “Berarti itu gak dong. Waduh, terus siapa dong yang

nemenin saya ke toko buku?”

Pak Dodik : “Bu Ayuk, bagaimana dengan saya saja, bu? Habis beli buku, kita berjalan

berdua ke pantai Ancol pacaran dah kita kesana.” (Tiba-tiba pak Dodik datang dan menawarkan diri untuk menemani bu Ayu) (CNB/26/Januari)

Analisis

Tuturan Pak Dodik pada (CNB/26/Januari) merupakan tindak tutur tidak langsung yang menggunakan modus “tanya” karena dibalik pertanyaan Pak Dodik memiliki maksud lain. Implikatur yang diperoleh dari adanya tindak tutur tidak langsung pada data (CNB/26/Januari) ditandai dengan penanda lingual “Bu Ayuk, bagaimana dengan saya saja, bu?” yang bermaksud, bahwa tuturan Pak Dodik bukan semata-mata untuk bertanya kepada Bu Ayuk, akan tetapi bermaksud Pak Dodik menawarkan diri untuk menemani Bu Ayuk. Dengan kata lain tuturan pada data (CNB/26/Februari) mengimplikasikan bahwa Pak Dodik suka menemani Bu Ayuk.

5. Menegaskan

Tempat : Di depan kelas ketika Santi menghampiri Narji. Ø Konteks: Percakapan tejadi di depan kelas. Ketika Santi sedang menghampiri Narji kemudian Narji menawarkan untuk makan bersama di kantin.

39) Santi : ”Hai, Ji!” Narji : ”Halo Santi.., kamu mau makan gak?” Santi : ”Emang punya duit?” (CNB/2/Februari) Narji : ”Lihat dong.. Baru dapet kiriman ni.”

Analisis

Tuturan yang berbunyi”Emang punya duit?” tidak semata-mata dimaksudkan untuk bertanya bahwa Narji membawa uang atau tidak, akan tetapi Santi bermaksud menegaskan kepada Narji untuk memeriksa uangnya kembali, karena Santi merasa kurang yakin kepada Narji kalau dia mempunyai uang lebih untuk mentraktir Santi. Dengan perkataan lain, tuturan Santi mengimplikasikan bahwa Santi meragukan tawaran Narji karena Narji bukan tipe cowok yang mempunyai uang lebih untuk mentrakatir cewek. Kemudian tuturan yang terdapat pada data (CNB/2/Januari) juga merupakan tindak tutur tidak langsung yang menggunakan modus “tanya “