Tindak Tutur Komisif
4. Tindak Tutur Komisif
Fungsi tindak tutur komisif adalah tindak ujar yang mengikat penuturnya untuk melaksanakan apa yang disebutkan di dalam ujarannya. Subtindak tutur yang ditemukan adalah berjanji, mengancam, menolak, dan menawarkan. contoh beberapa fungsi tindak tutur komisif sebagai berikut.
a) Tindak Tutur Komisif “Menawarkan”
“Menawarkan” dalam KBBI berarti menunjukkan sesuatu kepada mitra tutur dengan maksud supaya dipakai.Contoh fungsi tindak tutur komisif “menawarkan” sebagai berikut. Tempat : Di samping ruang kelas perkuliahan
Ø Konteks : Percakapan terjadi antara Lolok dan Bu Ayuk. ketika Lolok curhat pada Bu Ayuk bahwa semua yang diajarkan oleh Bunga gagal
semua. Setelah mendengar cerita Lolok, Bu Ayuk menawarkan trik baru menggaet cowok kepada Lolok.
26) Bu Ayuk : “Jadi semua yang diajarin Bunga itu gak ada yang
berhasil?”
Lolok : “Boro-boro berhasil, bu! Yang ada saya dikatain gila sama si Narji. Bu Ayuk tolong dong, bantu saya gimana caranya punya cowok.”
Bu Ayuk : “Oke, kalau memang kamu menginginkan pacar cepat. Ibu sih punya trik yang lain.” (Kemudian bu Ayu tengok kanan-kiri kayak orang mencurigakan.) (CNB/12/Januari)
Analisis
Pada dialog tersebut tuturan yang disampaikan oleh Bu Ayuk merupakan subtindak tutur komisif “menawarkan”. Pada kata “ibu sih punya trik yang lain ” dalam tuturan “Oke, kalau memang kamu menginginkan pacar cepat. Ibu sih punya trik yang lain.” merupakan penanda lingual subtindak tutur “menawarkan”. Pada tuturan (CNB/12/Januari) Bu Ayuk merasa kasihan kepada Lolok, sehingga dia menawarkan sebuah trik baru kepada Lolok.
Tempat : Dalam kampus dekat ruang mengajar
Ø Konteks : Narji, Deni, dan Wendy sedang duduk membaca buku, kemudian Bu Ayuk datang menyapa mereka bertiga serta meminta tolong mereka untuk menemani Bu Ayuk ke toko buku, namun mereka
tidak bisa. Tiba-tiba Pak Dodik datang dari belakang Bu Ayuk dan menawarkan diri untuk menemani Bu Ayuk.
27) Bu Ayuk : “Narji, pasti kamu bisa temani ibu, kan?” Narji
: “Tenang aja bu, sore ini saya mau kencan ama
Bunga.”
Bu Ayuk : “Berarti itu gak dong. Waduh, terus siapa dong yang
nemenin saya ke toko buku?”
Pak Dodik : “Bu Ayuk, bagaimana dengan saya saja, bu. Habis beli buku, kita berjalan berdua ke pantai Ancol pacaran dah kita kesana.” (Tiba-tiba pak Dodik datang dan menawarkan diri untuk menemani Bu Ayuk) (CNB/26/Januari)
Analisis
Tuturan yang disampaikan oleh Pak Dodik termasuk tindak tutur “komisif. Penanda lingual subtindak tutur “penawaran” terdapat pada tuturan “bagaimana dengan saya saja?” . Pada tuturan tersebut pak Dodik menunjukkan suatu kerelaan atau keikhlasan dalam menawarkan diri untuk menemani Bu Ayuk, hal ini disebabkan karena faktor ketertarikan Pak Dodik Tuturan yang disampaikan oleh Pak Dodik termasuk tindak tutur “komisif. Penanda lingual subtindak tutur “penawaran” terdapat pada tuturan “bagaimana dengan saya saja?” . Pada tuturan tersebut pak Dodik menunjukkan suatu kerelaan atau keikhlasan dalam menawarkan diri untuk menemani Bu Ayuk, hal ini disebabkan karena faktor ketertarikan Pak Dodik
b). Tindak Tutur Komisif “Berjanji”
“Berjanji” dalam KBBI memiliki arti 1) mengucapkan janji; menyatakan bersedia dan sanggup untuk berbuat sesuatu, 2) menyanggupi akan menepati apa yang telah dikatakan atau yang telah disetujui (hal.401:1989). Contoh subtindak tutur komisif “berjanji” sebagai berikut.
Tempat : Halaman kampus
Ø Konteks : Percakapan terjadi antara Santi dan Narji. Ketika Santi mencoba untuk mengetahui permasalahan yang melanda Narji, karena
Narji selalu melamun dan marah-marah.
28) Santi : “Hai, Ji! Kamu kenapa sih ngalamun terus?” (sambil
menyentuh pundaknya Narji.)
Narji : “San..” Santi : “Apa? Tuh kan, diem lagi. Ngomong aja, gak usah ragu ragu.
Aku janji kok gak bakal marah.” (CNB/27/Februari) Narji : “Yakin janji?” Santi : “Janji.”
Analisis
Tuturan pada data (CNB/27/Februari) merupakan tindak tutur komisif. Kata “Aku janji” dalam tuturan “Tuh kan, diem lagi. Ngomong aja, gak usah ragu ragu. Aku janji kok gak bakal marah ” merupakan penanda lingual subtindak tutur “berjanji”. Tuturan Santi pada data (CNB/27/Februari) bermaksud ingin mengetahui masalah yang melanda Narji karena sebagai teman, Santi tidak tega melihat Narji selalu melamun dan marah-marah, walaupun Santi pernah menolak Narji menjadi pacarnya.
Faktor pendukung Subtindak tutur “berjanji” adalah agar supaya Narji mau berbicara terus terang tentang masalah yang melanda dirinya. Dalam KBBI kata atau tuturan “janji” memiliki arti perkataan yang menyatakan kesediaan dan kesanggupan untuk berbuat (hal.401:1989).
c). Tindak Tutur Komisif “Bersumpah”
“Bersumpah” dalam KBBI memiliki arti 1)menyatakan kebenaran suatu hal atau kesetiaan dengan sumpah,2) berjanji dengan sungguh- sungguh.Contoh tindak tutur komisif “bersumpah” hanya terdapat pada data berikut.
Tempat : Gerbang kampus depan Ø Konteks : Percakapan berlangsung antara Isa dan Narji. Ketika Isa disuruh Narji membayar lima puluh ribu rupiah, pembayaran tersebut kurang seribu akan tetapi Narji tetap memintanya walaupun
kurang seribu. Narji merasa Isa kurang ikhlas dalam membayarnya, untuk memastikan keikhlasan Isa, Narji bertanya kepada Isa tentang keikhlasannya membayar Narji. Setelah Isa bersumpah ikhlas membayar Narji kemudian dia pergi.
: “Seneng, seneng!” Narji : “Ikhlas gak?” Isa
29) Isa
: “Ikhlas, Ji. Sumpah ikhlas.” (CNB/7/Maret)
Analisis
Tuturan pada data (CNB/7/Maret) sangat jelas telah memenuhi fungsi tindak tutur komisif “bersumpah”. Tuturan Isa bermaksud untuk bersumpah agar supaya Narji percaya dengan keikhlasan Isa .Tindak tutur komisif “bersumpah” ditandai dengan penanda Lingual “Ji. Sumpah ikhlas.” pada tuturan “sumpah”,
Dalam KBBI memiliki arti 1) pernyataan yang disertai tekad melakukan sesuatu untuk menguatkan kebenarannya atau berani menderita Dalam KBBI memiliki arti 1) pernyataan yang disertai tekad melakukan sesuatu untuk menguatkan kebenarannya atau berani menderita
d) Tindak Tutur Komisif “Mengancam”
“Mengancam” dalam KBBI memiliki arti 1) menyatakan maksud (niat,rencana) untuk melakukan sesuatu yang merugikan, menyulitkan, menyusahkan, atau mencelakakan pihak lain, 2)memberi pertanda atau peringatan mengenai kemungkinan malam petaka yang bakal terjadi (hal.38:1989). Contoh tindak tutur komisif “mengancam sebagai berikut.
Tempat : Dalam kampus dekat tempat parkir kendaraan
Ø Konteks : Narji tertangkap oleh anak buahnya Dimas. Dimas merupakan
seorang rentenir dan Narji mempunyai hutang terhadap Dimas sehingga anak buahnya mencari Narji untuk menagih hutang tersebut. Setelah tertangkap Narji tidak mau membayar hutang, tiba-tiba Dimas datang dan mendapat laporan dari anak buahnya kalau Narji tidak mau membayar kemudian Dimas mengancam Narji akan menghajarnya bila tidak mau membayar.
30) Bu Ayuk : “nie..siapa lagi?”(melihat Dimas datang) Narji
: “Itu dia rentenirnya bu”
Preman 1 : “Dia gak mau bayar”(Preman tersebut ngomong ama
Dimas dengan melihat Narji)
Dimas : “He..jadi loe gak mau bayar gue hajar loe” (Dengan memegang Narji) (CNB/14/Februari)
Analisis
Tuturan Dimas termasuk tindak tutur komisif . Pada tuturan “He..jadi loe gak mau bayar gue hajar loe” merupakan penanda lingual subtindak tutur “mengancam”. Pada data (CNB/14/Februari) Dimas bermaksud untuk mengancam Narji apabila tidak membayar hutang akan dipukul oleh Dimas. Faktor pendukung subtindak tutur “mengancam” pada data
(CNB/14/Februari), karena Narji belum mempunyai uang untuk membayar Dimas. Contoh lain fungsi tindak tutur komisif “mengancam” sebagai berikut.
Tempat : Dalam kampus dekat kelas
Ø Konteks : Narji, Wendy, dan Deni sedang mengatur rencana untuk menghentikan terr.or santetnya si Aden. Secara tidak sengaja
Lolok mendengar rencana tersebut dan mengancam mereka akan dilaporkan kepada Bu Ayuk.
31) Deni : “Biar bagaimanapun kita harus menghentikan terror
santetnya siAden nih”
Wendy : “Bener juga sih tapi gimana caranya ye..” Narji : “Pikirin dong bareng-bareng bagaimana caranya kita ngantem
si Aden CS”
Lolok : “Yak ampun Deni,Narji,Wendy kalian masih berantem sama anak-anak bajai tu? Awas ya Lolok aduin Bu Ayuk lho..” (CNB/12/Maret).
Analisis
Tuturan Lolok merupakan tindak tutur komisif “mengancam”. Tuturan pada data (CNB/12/Maret) bermaksud mengancam Deni, Narji, dan Wendy agar supaya tidak berantem lagi. Ancaman pada tuturan tersebut ditandai dengan penanda Lingual “Deni, Narji, Wendy kalian masih berantem sama anak-anak bajai tu?awas ya Lolok aduin Bu Ayuk lho..” . Disebabkan karena terdapat ciri kata “mengancam” pada tuturan tersebut yaitu tuturan “awas ya” , bermaksud untuk mengancam atau memberi perinagatan kepada Narji, Wendy, dan Deni apabila mereka berantem dengan kelompok bajaj lagi maka mereka akan dilaporkan ke Bu Ayuk. Kemudian ancaman tersebut menyebabkan Narji, Wendy, dan Deni untuk berfikir dua kali apabila mereka mau berkelahi dengan kelompok Bajaj.
e) Tindak Tutur Komisif “Penolakan”
“Penolakan” memiliki arti orang yang melakukan tolak atau orang yang menolak.contoh subtindak tutur “penolakan” sebagai berikut. Tempat : Di samping kelas
Ø Konteks :Peristiwa tersebut terjadi ketika Lolok berusaha merayu Narji supaya Narji mau diajak kencan oleh Lolok, namun Narji
menolak ajakan kencan Lolok.
32) Lolok : “Narji hari ini ganteng.” (Dengan nada rayuan.)
Narji : “Masak sih?” Lolok : “Ji, malam minggu kita jalan-jalan yuk!” Narji : “Sorry, Lok. Gue gak bisa.” Lolok : “Ya tapi kan, Ji...” Narji : “Pokoknya gue gak bisa. Gue sibuk.” (CNB/5/Januari)
Analisis
Pada percakapan (CNB/5/Januari) tuturan yang disampaikan oleh Narji merupakan subtindak tutur komisif “penolakan”.Tuturan yang disampaikan Narji bermaksud menolak ajakan Lolok. “penolakan” yang dituturkan oleh Narji ditandai dengan penanda lingual “Sorry, Lok” dalam “Sorry, Lok. Gue gak bisa.” Tuturan tersebut sangat jelas merupakan sebuah penolakan yang dituturkan Narji kepada Lolok untuk menemaninya jalan- jalan. Contoh lain sebagai berikut. Tempat : Di Pos Bajaj
Ø Konteks : Konteks Peristiwa tersebut seorang calon penumpang menyuruh Isa untuk mengantarnya ke Blok M, tetapi Isa menolaknya dengan
alasan takut dirampok.
33) Penumpang : “Bang, anterin ke Blok M.” Raden
: “Maaf bang, saya gak narik.” (CNB/14/januari) Melky
: “Sama, bang.”
Isa : “Ampun bang, saya cuma sopir bajaj, bang. Jangan
dirampok...”
Analisis
Pada percakapan (CNB/14/Januari) tuturan yang disampaikan oleh Raden merupakan fungsi tindak tutur komisif “penolakan”. Tuturan pada data (CNB/14/Januari) bermaksud menolak calon penumpang karena takut jika penumpang tersebut perampok. Tuturan pada data (CNB/14/Januari) ditandai dengan penanda lingual tindak tutur komisif “penolakan”, yaitu pada tuturan “Maaf Bang, saya gak narik”. Tuturan tersebut merupakan sebuah kata-kata penolakan dari Raden kepada calon penumpang. Contoh data lain sebagai berikut.
Tempat : Dialog tersebut terjadi dekat Pos Satpam
Ø Konteks : Percakapan terjadi antara Mbak Surti dan Bang Wahid. Ketika mbak Surti dengan tergesa-gesa ingin masuk kampus untuk
melihat Wendy, kemudian bang Wahid melarangnya karena Mbak Surti termasuk orang asing yang tidak diperbolehkan masuk ke dalam kampus, akan tetapi Mbak Surti tidak memperdulikan larangan tersebut.
34) Bang Wahid : “He, mbak Surti ngapain sih pakek kemari?”
Mbak Surti : “Aku mau ke tempatnya mas Wendy. Aku mau lihat
mas Wendy.”
Bang Wahid : “Tapi mbak Surti gak boleh masuk ah!” Mbak Surti
: “Aku gak peduli! Pokoknya aku harus ketemu mas
Wendy!” (CNB/14/Maret)
Analisis
Pada dialog (CNB/14/Maret), tuturan yang disampaikan oleh Mbak Surti memiliki fungsi tindak tutur komisif “penolakan”. tuturan tersebut ditandai dengan penanda lingual yang menunjukkan tindak tutur komisif “penolakan” pada tuturan “aku gak peduli”.
Tuuturan pada data (CNB/14/Maret), Mbak Surti melakukan penolakan terhadap larangan Bang wahid karena Mbak Surti ingun melihat Wendy yang telah disakiti oleh para kelompok Bajaj. Sehingga Bang Wahid Tuuturan pada data (CNB/14/Maret), Mbak Surti melakukan penolakan terhadap larangan Bang wahid karena Mbak Surti ingun melihat Wendy yang telah disakiti oleh para kelompok Bajaj. Sehingga Bang Wahid