Gambaran Umum Kabupaten Karanganyar

A. Gambaran Umum Kabupaten Karanganyar

1. Keadaan Geogarfis

Kabupaten Karanganyar merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Jawa Tengah yang berbatasan dengan Kabupaten Sragen disebelah Utara, Propinsi Jawa Timur di sebelah Timur Kabupaten Wonogiri dan Sukoharjo didebelah selatan dan Kota Surakarta dan Kabupaten Boyolali disebelah barat. Bila dilihat dari garis bujur dan garis lintang, maka Kabupaten

0 0 Karanganyar terletak anatara 110 0 40” – 110 70” – 7 46” Lintang Selatan. Ketinggian rata-rata 511 meter diatas permukaan laut serta beriklim tropis

0 dengan temperature 22 0 – 31 . Curah hujan Berdasarkan data 6 (enam) stasiun pengukur yang ada di Kabupaten Karanganyar, banyaknya hari hujan selama

tahun 2008 adalah 95 hari dengan rata-rata curah hujan tertinggi pada bulan Maret dan terendah pada bulan Juli, Agustus dan September. Luas wilayah Kabupaten Karanganyar adalah 77.378.64 Ha yang terdiri dari luas tanah sawah 22.474,91 Ha dan luas tanah kering 54.902,74 Ha. Tanah sawah terdiri dari irigasi teknis 12.929,62 Ha non teknis 7.587,62 Ha, dan tidak berpengairan 1.957,67 Ha. Sementara itu luas tanah untuk pekarangan atau bangunan 21.171,97 Ha dan luas untuk tegalan atau kebun 17.863,40 Ha. Kabupaten Karanganyar terdapat hutan Negara seluas 9.729 Ha dan perkebunan seluas 3.251,50 Ha.

2. Pemerintahan

Pembagian wilayah administrasi Kabupaten Karanganyar terdiri dari

17 Kecamatan yang meliputi 177 desa atau kelurahan (15 kelurahan 162 desa). Desa atau kelurahan tersebut terdiri dari 1091 dusun, 2313 dukuh, 1876 RW dan 6130 RT. Klasifikasi desa atau kelurahan pada tahun 2008 terdiri dari swadaya –desa/kel, swakarya –desa/kel, dan swasembada 177 desa/kel. Rumah penduduk di Kabupaten Karanganyar pada tahun 2008 sebanyak 200.812 unit, yang terdiri dari rumah permanen 169.813 unit, semi permanen 15.285 unit dan non permanen 15.183 unit. DPRD Kabupaten Karanganyar. Jumlah komisi di DPRD Kabupaten Karanganyar ada 4, dengan jumlah anggota untuk masing-masing komisi, yaitu komisi A 11 anggota, komisi B 11 anggota, dan komisi C 11 anggota dan komisi D 9 anggota. Selama tahun 2008 telah dihasilkan sebanyak 39 SK DPRD, 24 SK Pimpinan DPRD dan Peraturan Daerah. Sedangkan berdasarkan data yang masuk Dewan Pengurus Cabang KOPRI Kabupaten Karanganyar maka jumlah anggota KOPRI berdasarkan golongan antara lain, golongan I 2.306 orang, golongan II 43.982 orang, golongan III 6.229 orang dan golongan IV 862 orang.

3. Penduduk Dan Tenaga Kerja

a). Kependudukan

Tabel 4.1 Jumlah Keluarga dan Penduduk dirinci menurut Jenis kelamin dan Kecamatan Tahun 2008

Kecamatan

Jumlah Keluarga

Jumlah Penduduk Laki-laki

Permp. Jumlah Jatipuro

Jatiyaso Jumapolo Jumantono Matesih Tawangmangu Ngargoyoso Karangpandan Karanganyar Tasikmadu Jaten Colomadu Gondangrejo Kebakkramat Mojogedang Kerjo Jenawi

Jumlah Th.2008

435.728 865.580 Jumlah Th.2007

Jumlah Th.2006 Jumlah Th.2005 Jumlah Th.2004

Sumber : BPS Karanganyar, 2009 Jumlah penduduk di Kabupaten Karanganyar berdasarkan regristrasi tahun 2008 sebanyak 865.580 jiwa, yang terdiri dari laki-laki 429.852 jiwa dan perempuan 435.728 jiwa. Dibandingkan dengan tahun 2007, maka terdapat pertambahan penduduk sebanyak 14.214 jiwa dan mengalami Sumber : BPS Karanganyar, 2009 Jumlah penduduk di Kabupaten Karanganyar berdasarkan regristrasi tahun 2008 sebanyak 865.580 jiwa, yang terdiri dari laki-laki 429.852 jiwa dan perempuan 435.728 jiwa. Dibandingkan dengan tahun 2007, maka terdapat pertambahan penduduk sebanyak 14.214 jiwa dan mengalami

Gambar 4.1 Jumlah penduduk Kab. Karanganyar tahun 2004-2008

Sumber : BPS Kab. Karanganyar 2009 Dilihat dari golongan umur lima tahun, maka penduduk Kabupaten

Karanganyar masih menyerupai piramida. Penduduk 4 golongan pertama (0-19) menunjukkan adanya kenaikan, tetapi golongan selanjutnya (20 dan seterusnya) menunjukkan penurunan. Sejalan dengan pertumbuhan penduduk, keluarga juga bertambah. Pada tahun 2008 tercatat sebanyak 221.949 keluarga atau mengalami pertumbuhan 1,44% dari tahun 2007. Rata- rata banyaknya anggota keluarga sedikit meningkat pada tahun 2008 sebesar 3,90%. Seiring kenaikan penduduk maka kepadatan penduduk juga Karanganyar masih menyerupai piramida. Penduduk 4 golongan pertama (0-19) menunjukkan adanya kenaikan, tetapi golongan selanjutnya (20 dan seterusnya) menunjukkan penurunan. Sejalan dengan pertumbuhan penduduk, keluarga juga bertambah. Pada tahun 2008 tercatat sebanyak 221.949 keluarga atau mengalami pertumbuhan 1,44% dari tahun 2007. Rata- rata banyaknya anggota keluarga sedikit meningkat pada tahun 2008 sebesar 3,90%. Seiring kenaikan penduduk maka kepadatan penduduk juga

masih belum merata. Kepadatan penduduk di daerah perkotaan secara umum lebih tinggi dibandingkan daerah pedesaan. Kecamatan dengan kepadatan

penduduk tinggi adalah kecamatan Colomadu, yaitu 3.889 jiwa/Km 2 dan yang paling rendah adalah kecamatan Jenawi, yaitu 493 jiwa/Km 2

b). Tenaga Kerja Sesuai dengan kondisi alam Kabupaten Karanganyar yang agraris, maka sebagian besar penduduknya mempunyai mata pencaharian di sektor pertanian (petani sendiri dan buruh tani), yaitu 222.794 orang (30,83%). Kemudian sebagai buruh industri sebanyak 104.204 orang (14,65%), dan buruh bangunan 49.099 orang (6,90%) dan pedagang sebanyak 44.762 orang (6,19%). Selebihnya adalah sebagai pengusaha, di sektor pengangkutan, PNS/TNI/POLRI, pensiunan, jasa-jasa dan lain-lain. Menurut data Dinas Kependudukan, Tenaga kerja dan Transmigrasi (KTT) kabupaten Karanganyar pada tahun 2008 jumlah pencari pekerjaan tercatat sebanyak 12.245 orang dengan rincian laki-laki 5.554 orang dan perempuan 6.691 orang. Dibandingkan tahun 2007 maka ada peningkatan pencari kerja di hampir semua jenjang pendidikan yang terdaftar di Dinas KTT Kabupaten Karanganyar. Dari jumlah tersebut, lulusan SLTA tercatat yang paling besar, yaitu 5.689 orang (46,46%) dan paling sedikit adalah lulusan SD, yaitu 130 orang (1,06%). Pencari kerja yang sudah ditempatkan pada tahun 2008 b). Tenaga Kerja Sesuai dengan kondisi alam Kabupaten Karanganyar yang agraris, maka sebagian besar penduduknya mempunyai mata pencaharian di sektor pertanian (petani sendiri dan buruh tani), yaitu 222.794 orang (30,83%). Kemudian sebagai buruh industri sebanyak 104.204 orang (14,65%), dan buruh bangunan 49.099 orang (6,90%) dan pedagang sebanyak 44.762 orang (6,19%). Selebihnya adalah sebagai pengusaha, di sektor pengangkutan, PNS/TNI/POLRI, pensiunan, jasa-jasa dan lain-lain. Menurut data Dinas Kependudukan, Tenaga kerja dan Transmigrasi (KTT) kabupaten Karanganyar pada tahun 2008 jumlah pencari pekerjaan tercatat sebanyak 12.245 orang dengan rincian laki-laki 5.554 orang dan perempuan 6.691 orang. Dibandingkan tahun 2007 maka ada peningkatan pencari kerja di hampir semua jenjang pendidikan yang terdaftar di Dinas KTT Kabupaten Karanganyar. Dari jumlah tersebut, lulusan SLTA tercatat yang paling besar, yaitu 5.689 orang (46,46%) dan paling sedikit adalah lulusan SD, yaitu 130 orang (1,06%). Pencari kerja yang sudah ditempatkan pada tahun 2008

4. Sosial

a). Pendidikan Bedasarkan data dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Karanganyar, pada tahun 2008 jumlah SD N sebanyak 483 buah, SD Swasta

15 buah, SLTP N 50 buah, SLTP Swasta 26 buah , SMU N 12 buah, SMU Swasta 6 buah. SMK Swasta 25 buah dan dari kantor Depag Kabupaten Karanganyar adalah 12 buah. Pada tahun 2008 penduduk Kabupaten Karanganyar usia 5 tahun ke atas menurut pendidikan tertinggi ditamatkan terdiri dari tidak/belum pernah sekolah : 65.060 orang, belum tamat SD : 81.167 orang, tidak tamat SLTA/MA/D1/D2 : 117.394 orang dan tamat Perguruan Tinggi/Akedemi(D3, S1, S2, S3) : 29.597 orang. b). Kesehatan

Berdasarkan Dinas Kesehatan Kabupaten Karanganyar, pada tahun 2008 jumlah fasilitas kesehatan yang terdiri dari 4 RS, 21 Puskesmas, 59 Puskesmas pembantu, 34 Balai pengobatan Swasta. Sementara itu tenaga kesehatan (Tidak termasuk yang RS) yang tersedia terdiri dari dokter umum

84 orang, dokter gigi 32 orang, bidan 255 orang dan perawat kesehatan 384 orang.

5. Pertanian

Pertanian merupakan salah satu sektor dimana produk yang dihasilkan menjadi kebutuhan pokok hidup rakyat. Kabupaten Karanganyar sebagian

tanahnya merupakan tanah pertanian yang memiliki potensi cukup baik bagi pengembangan tanaman agro industri. Data dari Dinas Pertanian Kabupaten Karanganyar selama tahun 2008 diperoleh produksi padi sawah sebanyak 279.341 ton, jagung sebanyak 33.595 ton, ubi kayu sebanyak 158.048 ton dan kacang tanah sebanyak 7.755 ton. Sebagian tanah di kabupaten Karanganyar merupakan tanah pegunungan/perbukitan (Jatiyoso, Matesih, Tawangmangu, Ngargoyoso, dan Jenawi) yang sangat potensial untuk tanaman sayur- sayuran. Tanaman perkebunan rakyat di Kabupaten Karanganyar yang sangat potensial adalah cengkeh yang mencapai luas sebesar 1.508,50 Ha dan selama tahun 2008 produksinya mencapai 9571 ton. Tanaman lain yang cukup potensial adalah teh dan karet.

Populasi ternak yang banyak diusahakan di Kabupaten Karanganyar pada tahun 2008 misalnya dalah sapi perah sebanyak 47.768 ekor, ayam pedaging 1.302.600 ekor, kambing 22.174 dan lain-lain. Perikanan selama tahun 2008 produksi ikan mencapai 1.431.510 kg, yang berasal dari berbagai jenis-jenis ikan yang diternakan.

6. Industri dan Perdagangan

a). Industri Pada tahun 2008 di kabupaten Karanganyar terdapat industri besar, sebanyak 78 unit dan industri sedang (tenaga kerja = 21-99). Dari 182 industri B/S yang paling banyak adalah produk tekstil/bahan dari tekstil, yaitu

61 unit (33,52%) dan industri makanan atau bahan makanan 32 unit (17,58%) dan industri plastik atau kimia 19 unit. Kondisi politik dan perekonomian

yang berangsur-angsur membaik di Negara Indonesia ini, menyebabkan sektor industri dan perdagangan akan kembali berkembang. Menurut data dari Dinas Perindag, Pendal dan Kop. Kabupaten Karanganyar pada tahun 2007 banyaknya industri menengah dan besar dan non fasilitas sebanyak 117 perusahaan dengan menyerap tenaga kerja sebanyak 23.898 orang dan industri kecil formal sebanyak 699 usaha dengan jumlah tenaga kerja 10.520 orang. Sedangakan industri kecil non formal (sentra industri dan non sentra industri) sebanyak 9.760 usaha dengan jumlah tenaga kerja 30.329 orang. Selama tahun 2007 penyerapan investasi pada industri menengah sebesar Rp 1.803.016.677 juta, industri kecil formal dan non formal Rp 49.832.903 juta. b). Perdagangan dan Koperasi

Guna menunjang laju perekonomian di Kabupaten Karanganyar pada tahun 2007 terdapat pasar 52 buah, toko/kios/warung 9.807 buah, KUD 17 buah dan koperasi simpan pinjam 910 unit. Dibandingkan tahun 2006, khususnya toko/kios/warung dan koperasi simpan pinjam jumlahnya mengalami peningkatan. Koperasi sebagai soko guru perekonomian di Indonesia, sebagai usaha penigkatan kesejahteraan masyarakat, fungsi dan perananya semakin besar. Pada tahun 2007 di Kabupaten Karanganyar terdapat koperasi sebanyak 927 unit dengan jumlah anggota mencapai 153.299 oarang. Jenis koperasi terbanyak berasal dari golongan masyarakat (KKT dan KSU), yitu 876 buah, KUD 17 buah, koperasi fungsional 76 buah dan koperasi karyawan 79 buah.

7. Keuangan Daerah, Pendapatan Domestik Bruto (PDRB), dan Inflasi

a). Keuangan Daerah Berdasarkan neraca daerah dan aliran kas kabupaten Karanganyar

tahun anggaran 2008, anggaran pendapatan ditetapkan sebesar Rp. 754.751.460.070 dan telah terealisasi sebesar Rp. 771.365.016.736 atau 102,20%. Dengan rincian sebagai berikut : Pendapatan asli daerah dianggarkan Rp. 58.400.628.420 realisasinya Rp. 64.470.676.168 (110,39%) dan transfer Pemerintah Pusat (dana perimbangan dan lainya) dianggarkan Rp. 622.798.763.400 dan relisasinya Rp. 625.513.131.963 (100,44%). Transfer pemerintah propinsi dianggarkan Rp.45.432.068.250 realisasinya Rp. 50.621.208.605 (111,42%) dan lain-lain pendapatan yang sah dianggarkan Rp. 28.120.000.000 dan realisasinya Rp.30.760.000.000 (109,39%). Untuk belanja operasi dianggarkan Rp.646.131.989.810 realisasinya Rp. 579.033.727.070 (89,62%) dan belanja modal dianggarakan Rp. 160.914.797.807 dan realisasinya Rp.579.033,727.070 (89,62%) dan belanja

modal

dianggarkan

Rp.160.914.797.807 dan relisasi

Rp. 149.886.535.906 (93,15%). Belanja tak terduga dianggarkan Rp. 5.000.000.000 dan terealisasikan Rp 0 . Pembiayaan setelah perubahan TA. 2008 terdiri dari penerimaan daerah dianggarkan Rp. 117.764.858.047 ralisasinya Rp. 115.779.858.047 (98,31%) dan pengeluaran daerah danggarkan Rp. 15.193.757.000 ralisasinya Rp. 10.528.205.475 (69,29%). Dari peneluaran daerah yersebut terdapat sisa lebih pembiayaan anggaran Rp. 149.886.535.906 (93,15%). Belanja tak terduga dianggarkan Rp. 5.000.000.000 dan terealisasikan Rp 0 . Pembiayaan setelah perubahan TA. 2008 terdiri dari penerimaan daerah dianggarkan Rp. 117.764.858.047 ralisasinya Rp. 115.779.858.047 (98,31%) dan pengeluaran daerah danggarkan Rp. 15.193.757.000 ralisasinya Rp. 10.528.205.475 (69,29%). Dari peneluaran daerah yersebut terdapat sisa lebih pembiayaan anggaran

Tabel 4.2 Realisasi Anggaran Belanja Daerah Kabupaten Karanganyar tahun 2007-2008

1. Aparatur Daerah

107.531.629.865

149.886.535.905

2. Pelayanan Publik

473.571.546.088

578.033.727.070

43.914.100.765 bantuan Keuangaan

3. Belanja Bagi hasil &

37.358.777.194

4. Belanja Tidak Terduga

1.527.581.140

772.834.363.740 Sumber : BPS kabupaten Karanganyar, 2009 Dari tabel tersebut maka dengan demikian kinerja keuangan kabupaten Karanganyar cukup baik, karena 76,38% anggaran belanja daerah pada tahun 2007 digunakan untuk kepentingan pelayanan publik artinya pemerintah daerah memprioritaskan kebutuhan masyarakat, dan terbesar kedua sebesar 17,34 % digunakan untuk belanja aparatur daerah, artinya aggaran belanja tersebut digunakan untuk operasional pemda, demi kelancaran pembangunan daerah. Pada tahun 2008 seiring dengan meningkatnya jumlah realisasi anggaran belanja maka 74,79% digunakan untuk pelayanan publik dan untuk aparatur daerah sebesar 19,39% artinya untuk kinerja realisasi anggaran belanja kabupaten Karanganyar cukup baik karena anggaran tersebut paling besar dialokasikan untuk pelayanan publik dan selajutnya untuk aparatur

Jumlah

619.989.543.287

daerah yang digunakan sebagai penunjang pelayanan terhadap publik dan pembangunan daerah. b). Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Salah satu indikator keberhasilan pembagnunan di Kabupaten Karanganyar adalah diukur dengan menggunakan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dan pada tahun 2006 Kabupaten Karanganyar atas dasar harga berlaku (ADHB) sebesar 6.904.990,49 (jutaan Rp) dan atas dasar harga konstan (ADHK) sebesar 4.654.054,50 (jutaan RP). Pertumbuhan ekonomi yang ditunjukkan oleh perkembangan PDRB, pada tahun 2006, ADHB sebesar 10,93% dan ADHK sebesar 5,74%.

Tabel 4.3 PDRB Atas Dasar Harga Berlaku dan Atas Dasar Harga Konstan Kabupaten Karanganyar Tahun 2004-2008

Tahun PDRB Adhb PDRB Adhk Jumlah

Laju (Juta Rp)

Laju

Jumlah

pertumbuhan (Juta Rp)

6.679.675,35 11,22 4.921.454,72 5,75 Sumber : BPS Karanganyar, 2009 Jika dilihat dari sektor PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) maka sektor industri pengolahan mempunyai kontribusi yang paling besar, yaitu 47,62%%, sektor pertanian 21,28%%, sektor perdagangan 11,42%, sektor 6.679.675,35 11,22 4.921.454,72 5,75 Sumber : BPS Karanganyar, 2009 Jika dilihat dari sektor PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) maka sektor industri pengolahan mempunyai kontribusi yang paling besar, yaitu 47,62%%, sektor pertanian 21,28%%, sektor perdagangan 11,42%, sektor

Jika dilihat PDRB Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) maka pada tahun 2007 sektor pengolahan masih menjadi sektor unggulan yaitu dengan kontribusi sebesar 52,87% dan 19,46% yaitu kontribusi dari sektor pertanian dan untuk sektor jasa yaitu sebesar 8,03% dan sektor lainya kurang dari 5%. Untuk tahun 2008 PDRB ADHK mengalami peningkatan tetapi kontribusi sektor pengolahan mengalami penurunan dari tahun 2007, kontribusinya menjadi 52,08%. Sektor pertanian mengalami peningkatan, kontribusinya sebesar 20,07 dan sektor bangunan, air, listrik, gas dan bangunan kontribusinya menjadi yang terendah yang belum mencapai 5% dari total PDRB.

Laju pertumbuhan PDRB Atas Dasar Harga Berlaku paling tinggi dicapai pada tahun 2004 sebesar 13,97%, sektor-sektor usaha baik perdagangan dan industri pengolahan mempunyai peran yang sangat besar. Selanjutnya yang paling rendah adalah pada tahun 2006 sebesar 10,74%, dan tidak mengalami peningkatan yang cukup signifikan pada tahun-tahun berikutnya dan pada tahun 2008 mencapai 11,22%. Untuk PDRB Atas Dasar

Harga Konstan laju pertumbuhan tidak befluktuasi secara tajam rata-rata > 5%, yaitu tertinggi pada tahun 2004 sebesar 5,98% dan terendah pada tahun 2006 yaitu 5,08% dan selanjutnya pada tahun 2008 laju pertumbuhan sebesar 5,75%. Dengan demikian sesuai dengan tabel tersebut pada tahun 2008 atas dasar harga belaku sebesar 6.679.675,35 juta rupiah dan atas harga konstan 4.921.454,72 juta rupiah, maka terjadi peningkatan 1,52 kali untuk PDRB atas dasar harga berlaku dan 1,24 kali untuk PDRB atas dasar harga konstan. Hal tersebut merupakan salah satu indikasi bahwa pembangunan dibidang perekonomian di kabupaten Karanganyar memang terjadi peningkatan yang belum cukup signifikan, akan tetapi terdapat potensi untuk mengarah pada perbaikan perekonomian Kabupaten Karanganyar. c). Inflasi

Tabel 4.4 Inflasi Kab. Karanganyar

10,83 Sumber : BPS Kabupaten Karanganyar, 2009 Selama tahun 2008 inflasi di kabupaten Karanganyar mencapai

10,83%. Inflasi tertinggi jatuh pada bulan Juni, sebesar 2,34% dan terendah pada bulan Desember -0,54%. Penyumbang inflasi terbesar adalah kelompok bahan makanan mencapai 20,17%, kemudian kelompok kesehatan sebesar 13,55%, dan ketiga adalah kelompok transportasi dan komunikasi sebesar 9,28%. Sedangkan penyumbang terendah adalah kelompok pendidikan, rekreasi olah raga yaitu 2,49 dan kelompok sedang sebesar 3,23%. Perkembangan sektor riil dan berbagai dampaknya pada kesejahteraan 10,83%. Inflasi tertinggi jatuh pada bulan Juni, sebesar 2,34% dan terendah pada bulan Desember -0,54%. Penyumbang inflasi terbesar adalah kelompok bahan makanan mencapai 20,17%, kemudian kelompok kesehatan sebesar 13,55%, dan ketiga adalah kelompok transportasi dan komunikasi sebesar 9,28%. Sedangkan penyumbang terendah adalah kelompok pendidikan, rekreasi olah raga yaitu 2,49 dan kelompok sedang sebesar 3,23%. Perkembangan sektor riil dan berbagai dampaknya pada kesejahteraan