22
Konsep-konsep ini selanjutnya menjadi dasar atau landasan penyusunan tujuan dan metodologi pendidikan. Sebaliknya pengalaman pendidik dalam
realita menjadi masukan dan pertimbangan bagi filsafat utk mengembangkan pemikiran pendidikan. Filsafat memberi dasar-dasar dan nilai-nilai yang
sifatnya
das Sollen
yang seharusnya, sedangkan praksis pendidikan berusaha mengimplementasikan dasar-dasar tersebut, tetapi juga memberi
masukan dari realita terhadap pemikiran ideal pendidikan dan manusia. Jadi, ada hubungan timbal balik di antara keduanya.
D. Manfaat Belajar Filsafat Pendidikan
Mahasiswa yang sedang menuntut ilmu di lembaga pendidikan tenaga keguruan dituntut untuk memikirkan masalah-masalah hakiki terkait pendidikan.
Pemikiran mahasiswa menjadi lebih terasah terhadap persoalan-persoalan pendidikan baik dalam lingkup mikro maupun makro. Hal ini menjadikan
mahasiswa lebih kritis dalam memandang persoalan pendidikan. Di samping itu, mahasiswa yang mempelajari dan merenungkan masalah-
masalah hakiki pendidikan akan memperluas cakrawala berpikir mereka sehingga dapat lebih arif dalam memahami problem pendidikan Sebagai
intelektual muda yang kelak menjadi pendidik atau tenaga kependidikan sudah sewajarnya bila mereka dituntut untuk berpikir reflektif dan bukan sekedar
berpikir teknis di dalam memecahkan problem-problem dasar kependidikan dengan menggunakan kebebasan intelektual dan tanggung jawab sosial yang
melekat padanya.
E. Ruang Lingkup Kajian Filsafat Pendidikan
Hal-hal yang menjadi kajian filsafat pendidikan sangat luas cakupannya, yaitu:
1. Merumuskan secara tegas sifat hakiki pendidikan
2. Merumuskan hakikat manusia sebagai subjek dan objek pendidikan.
3. Merumuskan hubungan antara filsafat, filsafat pendidikan, agama dan
kebudayaan
23
4. Merumuskan hubungan antara filsafat, filsafat pendidikan dan teori
pendidikan. 5.
Merumuskan hubungan antara filsafat negara ideologi, filsafat pendidikan dan politik pendidikan sistem pendidikan
6. Merumuskan sistem nilai dan norma atau isi moral pendidikan yang menjadi
tujuan pendidikan.
F. Rangkuman
Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa filsafat pendidikan merupakan cabang filsafat yang berusaha untuk memahami pendidikan secara lebih
mendalam, menafsirkannya dengan menggunakan konsep-konsep umum yang dapat menjadi petunjuk atau arah bagi tujuan-tujuan dan kebijakan pendidikan.
Sebagai cabang filsafat, pemikiran filsafati terhadap pendidikan juga mempunyai ciri spekulatif, preskritif, dan analitik.
Filsafat dan pendidikan tidak dapat dipisahkan, karena filsafat mengandung hal-hal yang seharusnya dilaksanakan di dalam praktik pendidikan,
demikian pula praktik pendidikan dapat menjadi bahan pemikiran reflektif mengenai pendidikan.
Manfaat belajar filsafat pendidikan lebih bersifat manfaat teoritis, bukan praktis-teknis, yaitu agar para peserta didik mahasiswa terbiasa untuk
memahami persoalan hakiki pendidikan secara kritis, terbuka dan reflektif.
24
BAB III LANDASAN FILSAFAT PENDIDIKAN
A. Tiga Landasan Utama Filsafat Pendidikan