21
berbeda yang berhubungan dengan berbagai istilah-istilah yang banyak digunakan dalam lapangan pendidikan seperti ‖kebebasan‖, ‖penyesuaian‖.
‖pertumbuhan‖, ‖pengalaman‖, ‖kebutuhan‖, dan ‖pengetahuan‖.
Penjernihan istilah-istilah tersebut akan sampai pada hal-hal yang bersifat hakiki, maka kajian filsafati tentang pendidikan akan ditelaah oleh cabang
filsafat yang bernama metafisika atau ontologi. Ontologi menjadi salah satu landasan dalam filsafat pendidikan. Selain itu, kajian pendidikan secara filsafati
memerlukan pula landasan epistemologis dan landasan aksiologis.
C. Hubungan Filsafat dan Pendidikan
Filsafat mempunyai hubungan yang erat dengan pendidikan, baik pendidikan dalam arti teoritis maupun praktik. Setiap teori pendidikan selalu
didasari oleh suatu sistem filsafat tertentu yang menjadi landasannya. Demikian pula, semua praktik pendidikan yang diupayakan dengan sungguh-sungguh
sebenarnya dilandasi oleh suatu pemikiran filsafati yang menjadi ideologi pendorongnya. Pemikiran filsafati tersebut berusaha untuk diwujudkan dalam
praktik pendidikan. Pernyataan tersebut sejalan dengan pendapat Imam Barnadib bahwa filsafat pendidikan pada dasarnya merupakan penerapan suatu
analisis filosofis terhadap lapangan pendidikan. John Dewey, seorang filsuf Amerika yang sangat terkemuka mengatakan bahwa filsafat merupakan teori
umum dari pendidikan, landasan dari semua pemikiran mengenai pendidikan Barnadib, 1994: 4
Selanjutnya, Imam Barnadib mengatakan bahwa hubungan filsafat dan pendidikan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
1. Hubungan keharusan
Berfilsafat berarti mencari nilai-nilai ideal cita-cita yang lebih baik, sedangkan pendidikan mengaktualisasikan nilai-nilai ini dalam kehidupan
manusia. Pendidikan bertindak mencari arah yang terbaik, dengan berbekal teori-teori pendidikan yg diberikan antara lain oleh pemikiran filsafat .
2. Dasar pendidikan
Filsafat mengadakan tinjauan yang luas terhadap realita termasuk manusia, maka dibahaslah antara lain pandangan dunia dan pandangan hidup.
22
Konsep-konsep ini selanjutnya menjadi dasar atau landasan penyusunan tujuan dan metodologi pendidikan. Sebaliknya pengalaman pendidik dalam
realita menjadi masukan dan pertimbangan bagi filsafat utk mengembangkan pemikiran pendidikan. Filsafat memberi dasar-dasar dan nilai-nilai yang
sifatnya
das Sollen
yang seharusnya, sedangkan praksis pendidikan berusaha mengimplementasikan dasar-dasar tersebut, tetapi juga memberi
masukan dari realita terhadap pemikiran ideal pendidikan dan manusia. Jadi, ada hubungan timbal balik di antara keduanya.
D. Manfaat Belajar Filsafat Pendidikan