Bidang Pariwisata Bidang Ketransmigrasian

Rencana Kerja Pemerintah Daerah RKPD Provinsi Jawa Barat Tahun 2016 II-56

30. Bidang Perindustrian

Permasalahan utama pada Urusan Perindustrian kurangnya pemahaman manfaat dari legalitas, standardisasi dan sertifikasi produk; masih rendahnya kreativitas dan inovasi yang dimiliki oleh pengusaha IKM kerajinan; masih kurangnya perhatian di bidang kualitas dan desain produk oleh sebagian besar pengusaha.

31. Bidang Perdagangan

Permasalahan pada Urusan Perdagangan adalah: lemahnya pengawasan barangjasa di pasar-pasar tradisional dan toko modern serta di pusat pembelanjaan dan pertokoan; terbatasnya sarana perdagangandistribusi; kurang memadainya jumlah maupun kualitas SDM; kebijakan yang mengatur mata rantai perdagangan sektor hulu dan hilir tidak jelas; SDM yang menangani Perlindungan Konsumen masih kurang memadai.

32. Bidang Pariwisata

Permasalahan pada Urusan Pariwisata adalah fasilitas pendukung pariwisata dan infrastruktur pariwisata, aksesibilitas menuju obyek wisata dan pengemasan kawasan-kawasan wisata di Jawa Barat belum memadai; upaya promosi yang masih belum terintegrasi baik dengan Pemerintah Pusat, antar instansi pemerintah di provinsi, assosiasi pariwisata maupun industri pariwisata; perlu ditingkatkan penyebaran bahan promosi cetak, perluasan media campaign melalui elektronik, meningkatkan kegiatan melalui event di dalam dan luar negeri, dukungan sarana promosi yang representative, meningkatkan kerjasama program pemasaran dan melanjutkan diplomasi budaya dan pariwisata. 33. Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral Permasalahan pada Urusan Energi dan Sumber Daya Mineral, belum optimalnya cakupan pelayanan elektrifikasi rumah, terbatasnya pemanfaatan energi baru terbarukan, serta belum optimalnya konservasi energi dan sumber daya mineral. Faktor-faktor penghambat penyediaan energi listrik di Jawa Barat diantaranya kondisi geografis Provinsi Jawa Barat yang berupa pegunungan, tidak meratanya pusat-pusat beban listrik, rendahnya tingkat permintaan listrik di beberapa wilayah, tingginya biaya marginal pembangunan sistem suplai Rencana Kerja Pemerintah Daerah RKPD Provinsi Jawa Barat Tahun 2016 II-57 energi listrik, serta terbatasnya kemampuan finansial. Sementara permasalahan pemanfaatan energi baru terbarukan khususnya energi panas bumi adalah karena tumpang tindih lahan antara lahan yang diperuntukkan untuk instalasi panas bumi dengan lahan konservasi hutan konservasi.

34. Bidang Ketransmigrasian

Permasalahan pada urusan ketransmigrasian adalah dengan adanya paradigma baru diperlukan sharing dengan daerah pengirim dan daerah penerima; kesiapan tempat transmigran tidak sesuai dengan yang diharapkan; kesiapan sumber daya manusia yang dikirim menjadi transmigran dan program transmigrasi harus menjadi salah satu program nasional. Rencana Kerja Pemerintah Daerah RKPD Provinsi Jawa Barat Tahun 2016 III-1

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH

DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH

3.1. Arah Kebijakan Ekonomi Daerah

Rancangan Kerangka Ekonomi Daerah menggambarkan kondisi dan statistik Perekonomian Daerah, yang merupakan gambaran umum situasi perekonomian tahun 2014 berikut karakteristik serta prospek perekonomian Jawa Barat Tahun 2015-2016. Bab ini juga membahas mengenai tantangan perekonomian Jawa Barat serta gambaran dinamika faktor eksternal dan internal yang diperkirakan mempengaruhi kinerja perekonomian daerah.

3.1.1. Kondisi Ekonomi Makro Provinsi Jawa Barat

Pertumbuhan ekonomi Jawa Barat pada Tahun 2014 mencapai 5,07, kondisi ini cenderung lambat dibanding Tahun 2013 yang tumbuh sebesar 6,06. Perlambatan pertumbuhan PDRB tersebut disebabkan oleh melemahnya konsumsi rumah tangga, meskipun investasi dan konsumsi pemerintah meningkat. Namun demikian, secara akumulasi, Jawa Barat memiliki intensitas aktivitas perekonomian yang cukup tinggi, karena dengan jumlah penduduk terbanyak di Indonesia dan masih menjadi tujuan utama investasi PMA dan PMDN, kemampuan ekonomi Jawa Barat tumbuh di atas nasional. Pencapaian kinerja perekonomian Jawa Barat sendiri, tidak lepas dari upaya menjaga stabilitas perekonomian daerah. Fakta inilah yang membentuk daya saing Jabar berada pada urutan ke-4 di Indonesia Gambar 3.1. GAMBAR 3.1. Sumber : BPS Provinsi Jawa Barat, 2015