Curah Hujan dan Sumber Daya Air Pesisir dan Laut

II-1

BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2015 DAN CAPAIAN

KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN TAHUN 2014 2.1. Gambaran Umum Wilayah 2.1.1. Aspek Geografis dan Demografi 2.1.1.1. Aspek Geografis Sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2010 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah,Provinsi Jawa Barat memiliki wilayah daratan seluas 3.709.528,44 hektar dengan garis pantai sepanjang 724,85 km. Secara Geografis Provinsi Jawa Barat terletak pada posisi 104°48 - 108°48 Bujur Timur dan 5°50 - 7°50 Lintang Selatan dengan batas wilayahnya meliputi: a. Sebelah utara, berbatasan dengan Laut Jawa dan Provinsi DKI Jakarta; b. Sebelah timur, berbatasan dengan Provinsi Jawa Tengah; c. Sebelah selatan, berbatasan dengan Samudera Indonesia; d. Sebelah barat, berbatasan dengan Provinsi Banten dan Provinsi DKI Jakarta. Secara administrasi pemerintahan, wilayah Provinsi Jawa Barat terbagi dalam 27 kabupatenkota, meliputi 18 kabupaten dan 9 kota, yaitu Kabupaten Bogor, Sukabumi, Cianjur, Bandung, Bandung Barat, Garut, Tasikmalaya, Ciamis,Kuningan, Cirebon, Majalengka, Sumedang, Indramayu, Subang, Purwakarta, Karawang, Bekasi, dan Pangandaran serta Kota Bogor, Sukabumi, Bandung, Cirebon, Bekasi, Depok, Cimahi, Tasikmalaya dan Banjar. Beberapa fakta mengenai kondisi geografisfisik dasar Jawa Barat dapat diuraikan sebagai berikut :

a. Curah Hujan dan Sumber Daya Air

Jawa Barat memiliki curah hujan tahunan rata-rata berkisar antara 2000-4000 mmtahun dan memiliki potensi sumber daya air khususnya air permukaan mencapai rata-rata 48.023,78 juta m3tahun Tabel 2.1. Potensi tersebut baru dimanfaatkan sekitar 50 atau 24.000 jutam3tahun, sedang sisanya langsung terbuang ke laut. II-2 Potensi sumber daya air di Jawa Barat berada pada6 enam Wilayah Sungai WS yang terbagi dalam 41 Daerah Aliran Sungai DAS atau sekitar 3.504 sungai induk dan anak-anak sungai Gambar 2.1 dan Gambar 2.2. TABEL 2.1 POTENSI DAN LUAS WILAYAH SUNGAI MENURUT KEWENANGAN No Wilayah Sungai Luas Km2 Potensi SDA jutam3tahun Ketersediaan Air Permukaan jutam3tahun Q90 Q80 Q50 1. Citarum 11.436,90 12.924, 43 10.724,80 7.606,45 7.243,98 2. Ciliwung- Cisadane 3.675,40 5.538,62 9.990,35 9.011,32 7.802,52 3. Cimanuk- Cisanggarung 7.157,50 7.878,07 7.111,68 5.854,20 5.851,24 4. Citanduy 2.682,00 3.542,59 3.079,13 2.613,87 2.482,36 4. Ciwulan-Cilaki 5.415,00 7.152,60 5.280,45 6.220,33 5.014,76 5. Cisadea- Cibareno 6.693,60 10.987,47 7,586,62 5.789,65 5,618,55 Total 37.060,40 48.023,78 43.773,02 37.095,83 34.013,40 Sumber : Dinas PSDA Provinsi Jawa Barat, 2013 GAMBAR 2.1 PETA PEMBAGIAN WILAYAH SUNGAI Sumber : Keppres No. 12 Tahun 2012 II-3 GAMBAR 2.2. PETA DAERAH ALIRAN SUNGAI Sesuai penetapan wilayah sungai berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 12 Tahun 2012 tentang Wilayah Sungai. Wilayah Sungai di Jawa Barat, terbagi dalam 2 wewenang dan tanggung jawab, terdiri atas : A. Wewenang dan Tanggung Jawab Pemerintah Pusat : 1. Citarum 2. Ciliwung-Cisadane 3. Cimanuk-Cisanggarung. 4. Citanduy. B. Wewenang dan Tanggung Jawab Pemerintah Provinsi: 1. Ciwulan-Cilaki. 2. Cisadea-Cibareno.

b. Pesisir dan Laut

Secara geografis wilayah pesisir dan laut Provinsi Jawa Barat terdiri dari wilayah pantai utara Pantura dan wilayah pantai selatan Pansela. Panjang pantura adalah 432,32 km, dan panjang pansela adalah 416,31 km, sedangkan luas wilayah pesisir dan laut Jawa Barat sepanjang 12 mil dari garis pantai adalah 18.860,04 km 2 . Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Barat, 2014. II-4 Kondisi fisik dasar pesisir utara Jawa Barat yang terdiri dari dataran pantai dan rawa alluvial pantai dengan kemiringan lereng 0-5, merupakan daerah dengan lereng landai, perairan dangkal, memiliki substrat lumpur, berpasir dan berawa, pola arus yang dipengaruhi arus laut Jawa, serta bervegetasi mangrove dan terumbu karang. Sungai- sungai yang bermuara ke Laut Jawa diantaranya Sungai Cimanuk, Cipunagara, Citarum, Kali Bekasi, Pagadungan, Cilamaya, Ciasem, Kali Beji, Cipanas, Cimanggis, Ciwaringin, Kali Bunder, Bangkaderes, dan Cisanggarung. Kondisi wilayah pesisir selatan Jawa Barat berbukit dengan seismisitas relatif tinggi, umumnya lereng terjal, perairan dalam, memiliki substrat pasir dan karang, pola arusnya dipengaruhi Samudera Hindia, dengan vegetasi berupa hutan pantai dan mangrove. Batimetri pantai umumnya curam dan berhadapan langsung dengan Samudera Hindia, dengan gelombang laut yang besar, dan arus laut yang relatif kuat, sehingga menjadi salah satu kendala dalam pengembangan wilayah. Perbedaan kondisi fisik pesisir utara dan selatan tersebut menjadi faktor yang mempengaruhi ketimpangan perkembangan wilayah. Sungai-sungai yang bermuara ke Samudera Hindia diantaranya Sungai Citepus, Cimandiri, Cikaso, Cibuni, Cisokan, Cisadea, Ciujung, Cipandak, Cilaki, Cikandang, Cipalebuh, Cikaengan, Cisanggiri, Cipatujah, Ciwulan, Cimedang, Cijulang, dan Citanduy. Selain itu, wilayah pesisir dan laut Jawa Barat memiliki pulau- pulau kecil, di pesisir selatan yaitu Pulau Nusamanuk dan Batukolotok dan di pesisir utara yaitu Gugusan Pulau Biawak.

c. Energi dan Sumber Daya Mineral