PERUBAHAN RKPD 2016 BUKU 1 Versi 22 Desember 2016
PEMERINTAH Provinsi
Jawa Barat
Sukses Perencanaan Sukses Implementasi
Bappeda Jabar
Satu Perencanaan Jabar untuk Peningkatan Daya Saing,
Kemandirian dan Kesiapan dalam Persaingan Global
PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 32 TAHUN 2016
TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT
NOMOR 54 TAHUN 2015
TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH
PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2016
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah memberikan peluang untuk melakukan perubahan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) apabila terjadi perkembangan keadaan ketidak sesuaian dengan asumsi kerangka ekonomi daerah dan kerangka pendanaan, prioritas dan sasaran pembangunan, rencana program dan kegiatan prioritas daerah keadaan dalam tahun berjalan. Berdasarkan Permendagri Nomor 54 tersebut, dengan beberapa pertimbangan kondisi ekonomi dan hasil evaluasi, maka Pemerintah Provinsi Jawa Barat pada Tahun anggaran 2016 akan melakukan perubahan RKPD Tahun 2016.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2016 disusun berdasarkan asumsi dan hasil evaluasi pelaksanaan RKPD Tahun 2014. Untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi pelaksanaan pembangunan Jawa Barat Tahun 2016, diperlukan beberapa penyesuaian program dan kegiatan baik didalam dan antar OPD khususnya kegiatan yang belum terakomodir pada APBD Tahun 2016. Penyesuaian tersebut mengacu kepada perkembangan kondisi ekonomi maupun kemampuan pendanaan daerah sampai dengan Triwulan I Tahun 2016.
Berdasarkan hal tersebut diatas, maka perubahan RKPD Tahun 2016 dimaksudkan untuk mengantisipasi perkembangan yang tidak sesuai dengan asumsi RKPD Tahun 2016 sebagaimana amanat Permendagri Nomor 54 Tahun 2010 yang memerlukan peninjauan kembali terhadap Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 57 Tahun 2015. Perubahan RKPD Tahun 2016 bertujuan untuk optimalisasi pencapaian target-target pembangunan yang tercantum dalam RKPD Tahun 2016, sesuai dengan indikator yang harus dicapai pada Tahun ke-3 RPJMD Tahun 2013-2018.
Berdasarkan pencermatan terhadap pelaksanaan RKPD Tahun 2016 hingga triwulan I, terdapat beberapa kondisi yang dinilai strategis terkait
(8)
dengan perubahan situasi dan kebijakan pembangunan yang perlu diakomodir guna menjaga efektifitas dan manfaat dari proses pembangunan Tahun 2016. Selain itu terdapat beberapa hal yang turut mendasari perubahan RKPD, yaitu: (1) Perubahan asumsi kerangka ekonomi daerah sebagai akibat dari pertumbuhan ekonomi pada triwulan I sebesar 5,08%, yang pada penyusunan RKPD murni diasumsikan tumbuh sebesar 4,91 %; (2) perkiraan meningkatnya pendapatan daerah yang akan mempengaruhi kerangka pendanaan Tahun 2016, dan (3) perkiraan meningkatnya investasi di Jawa Barat pada Tahun 2016.
Kondisi tersebut diatas memerlukan penyesuaian target dan sasaran program/kegiatan prioritas daerah Tahun 2016, berupa pergeseran kegiatan antar SKPD, penghapusan kegiatan, penambahan kegiatan baru/kegiatan alternatif, penambahan atau pengurangan target kinerja dan pagu kegiatan, serta perubahan lokasi dan kelompok sasaran kegiatan. Penyesuaian program dan kegiatan yang akan dirumuskan dalam perubahan RKPD Tahun 2016 selain memperhatikan perubahan kerangka ekonomi dan pendapatan Provinsi Jawa Barat juga mengacu kepada hasil evaluasi pelaksanaan pembangunan berdasarkan evaluasi kinerja daerah Tahun 2015, dan perkembangan kegiatan pelaksanaan APBD Tahun 2016 pada Triwulan I yang akan dibahas pada BAB II.
1.2 Landasan Hukum
Peraturan perundang‐undangan yang melatarbelakangi penyusunan RKPD Provinsi Jawa Barat Tahun 2016 adalah sebagai berikut:
1. Undang‐Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 164, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437);
3. Undang‐Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
(9)
4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Nasional Tahun 2005-2025 (Lembar Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambagan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana
Perimbangan (Lembar Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4575); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2005 tentang Hibah Kepada
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4577);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 139, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah;
10. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman
Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4815);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4816);
12. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);
13. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4833);
(10)
14. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2010 – 2014; 15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
16. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Provinsi Jawa Barat (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2008 Nomor 9 Seri D, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 46);
17. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 12 Tahun 2008 tentang Pokok‐Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Tahun 2008 Nomor 11 Seri D, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 47);
18. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 6 Tahun 2009 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat (Lembaran Daerah Tahun 2009 Nomor 6 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 64);
19. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 22 Tahun 2010
tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Barat Tahun 2009‐ 2029;
20. Peraturan Daerah Nomor 24 Tahun 2010 tentang Perubahan
Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 9 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2005‐2025;
21. Peraturan Daerah Nomor 25 Tahun 2013 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018 (Lembaran Daerah Tahun 2013 Nomor 25 Seri E);
22. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 28 Tahun 2010
tentang Pengembangan Wilayah Jawa Barat Bagian Selatan Tahun 2010‐2029;
23. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 7 Tahun 2012 tentang Pengembangan Wilayah Jawa Barat Bagian Utara;
24. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 25 Tahun 2013 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018 (Tambahan Lembaran Daerah Provinsi
(11)
Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2013);
25. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 12 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Pembangunan dan Pengembangan Metropolitan dan Pusat Pertumbuhan di Jawa Barat (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2014 Nomor 12 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 172;
26. Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 79 Tahun 2010 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat (Lembaran Daerah Tahun 2010 Nomor 79 Seri E); 27. Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 54 Tahun 2015 Tentang
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2016 (Lembaran Daerah Tahun 2015 Nomor 54 Seri E);
1.3. Sistematika
Perubahan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2016, disusun dengan sistematika sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Memuat latar belakang yang menjelaskan maksud, tujuan, dan dasar pertimbangan perubahan yang disertai dengan gambaran tentang perubahan kerangka ekonomi daerah; landasan hukum; dan sistematika
BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RKPD
Memuat tentang Perkembangan Ekonomi Daerah Triwulan I Tahun 2016; Evaluasi Pelaksanaan RKPD Tahun 2016 Sampai Dengan Triwulan I; Permasalahan pelaksanaan RKPD pada triwulan I tahun 2016.
BAB III RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS
Rencana program dan kegiatan prioritas daerah dalam Perubahan RKPD Tahun 2016, memuat kegiatan lanjutan Tahun 2015, pergeseran kegiatan antar SKPD, penghapusan kegiatan, penambahan kegiatan baru/kegiatan alternatif, penambahan atau pengurangan target kinerja, pagu indikatif, lokasi, kelompok sasaran yang mengalami perubahan dan yang tidak mengalami perubahan. Rencana program dan kegiatan prioritas daerah tersebut mencakup semua rencana program
(12)
dan kegiatan prioritas yang akan dianggarkan melalui belanja tidak langsung, belanja langsung dan pengeluaran pembiayaan.
BAB IV PENUTUP
Memuat hal-hal yang dianggap perlu sesuai dengan kebutuhan.
(13)
BAB II
EVALUASI PELAKSANAAN RKPD
2.1 Perkembangan Ekonomi Daerah Triwulan I Tahun 2016
Perkembangan makro ekonomi Tahun 2016 sampai dengan Triwulan pertama (Januari s.d. Maret 2016) ditunjukan oleh pertumbuhan ekonomi sebesar 5,08 persen (y-on-y), kondisi tersebut meningkat dibanding periode yang sama pada tahun 2015 yaitu sebesar 4,91 persen. Pertumbuhan tersebut menunjukan kondisi optimis untuk mencapai target sebesar 6,3 - 6,9 persen pada akhir Tahun 2016 yang ditargetkan pada RKPD Tahun 2016. Perkembangan ekonomi tersebut ditunjang oleh laju inflasi yang rendah pada Bulan April tahun 2016 “year to date” sebesar 0,24 persen dan laju inflasi dari tahun ke tahun “year on year” (April 2016 terhadap April 2015) sebesar 3,17 persen.
Kondisi ekonomi yang membaik pada Triwulan I Tahun 2016 selain ditunjukan oleh LPE dan Inflasi, juga ditunjukan oleh nilai PDRB adhk yang mencapai 306,99 triliun rupiah dari target Rp. 1.270,05 Triliun rupiah pada akhir Tahun 2016. Perkembangan laju pertumbuhan ekonomi Jawa Barat pada Triwulan I menunjukan kondisi stabil (mendekati akhir Tahun 2015), sejalan dengan perkembangan inflansi dan PDRB (Tabel 2.1). Kondisi perekonomian Jawa Barat tersebut mendukung dilakukannya optimalisasi pembangunan Tahun 2016, yang akan dilakukan melalui penyesuaian program dan kegiatan pada perubahan RKPD Tahun 2016.
TABEL 2.1.
REALISASI BEBERAPA INDIKATOR MAKRO EKONOMI PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2015-2016
No. Indikator LKPJ 2015
Target RKPD Tahun
2016
Perkembangan 2016 (Triwulan
I)
1 Laju Pertumbuhan Ekonomi (%)
5,03 6.3 – 6.9 5.08
2 Inflasi (%) 2,73 4.5 – 5.5 3,17 (y-o-y April
2016) 3 Nilai PDRB adhk (Rp.
Trilyun)
1.207 (adhk 2010)
1.270,05 (adhk 2010)*
306,99 (adhk 2010)
Sumber : BPS 2016, diolah
keterangan: (*)proyeksi Pusdalisbang Bappeda Jawa Barat
(14)
2.2 Evaluasi Pelaksanaan RKPD Tahun 2015 dan RKPD Tahun 2016 Sampai Dengan Triwulan I Tahun 2016
Dalam rangka meningkatkan optimalisasi pencapaian target
pembagunan melalui program dan kegiatan yang tertuang dalam RKPD Tahun 2016 diperlukan evaluasi terhadap pelaksanaan RKPD Tahun 2015 serta pelaksanaan RKPD 2016 sampai dengan Triwulan I Tahun 2016. Hasil evaluasi tersebut akan digunakan sebagai acuan dalam penyusunan
perubahan RKPD Tahun 2016. Proses evaluasi ini selain untuk
mengoptimalkan pencapaian target RKPD Tahun 2016, juga sangat penting untuk meningkatkan efisiensi, efektifitas, dan kemanfaatan dari pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan Jawa Barat pada Tahun 2016.
Mengacu kepada Permendagri Nomor 54 Tahun 2010 khususnya pasal 285, perubahan RKPD Tahun 2016 mengacu kepada hasil evaluasi sebagai berikut: (1) evaluasi pelaksanaan RKPD Tahun 2015; (2) evaluasi pelaksanaan RKPD Tahun 2016 sampai dengan Triwulan I; (3) evaluasi permasalahan pembangunan Tahun 2016.
2.2.1 Evaluasi Pelaksanaan RKPD Tahun 2015
Evaluasi pelaksanaan RKPD Tahun 2015 di dalamnya memuat hasil capaian indikator kinerja daerah dengan kondisi melampaui target, mencapai target dan tidak mencapai target. Evaluasi ini juga memuat keterkaitan indikator kinerja daerah dengan Program Prioritas Janji Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat yang tertuang dalam RPJMD Provinsi Jawa Barat 2013-2018, yang menjadi prioritas utama program pembangunan daerah selama lima tahun, yaitu:
1. Pendidikan gratis SD, SLTP dan SLTA di seluruh jawa barat,
2. Beasiswa pendidikan untuk pemuda, tenaga medis, serta keluarga atlit berprestasi dan guru
3. Revitalisasi posyandu dan dana operasional kader posyandu
4. Membuka 2 juta serapan tenaga kerja dan mencetak 100.000
wirausahaan baru Jawa Barat
5. Alokasi 4 triliyun untuk infrastruktur desa dan perdesaan 6. Rehabilitasi 100.000 rumah rakyat miskin
7. Pembangunan pusat seni dan budaya Jawa Barat di kabupaten/ kota 8. Pembangunan gelanggang olahraga di kabupaten/kota
Evaluasi tersebut disusun menjadi dasar perubahan RKPD Tahun 2016, dengan pertimbangan bahwa RKPD Tahun 2016 belum mengakomodasi hasil
(15)
evaluasi pelaksanaan RKPD Tahun 2015. Hasil evaluasi capaian kinerja program mengacu pada target RPJMD Tahun 2015 berdasarkan Urusan dapat disampaikan sebagai berikut:
I. Urusan Wajib
1. Bidang Pendidikan
Urusan pendidikan memiliki 6 (enam) program untuk mencapai 5 (lima) indikator kinerja daerah, yaitu: (1) indeks pendidikan dimana target RKPD 2015 adalah 60,11-60,35 dengan capaian realisasi sebesar 60,45; (2) Angka Melek Huruf dengan target RKPD 2015 sebesar 98,00 – 98,50 dengan realisasi mencapai 98,29; (3) Angka Rata-Rata Lama Sekolah, target RKPD 2015 adalah 7,73-7,76 dengan capaian realisasi 7,76; (4) Harapan Lama Sekolah dengan target 12,33-12,45 pada RKPD 2015 dengan realisasi mencapai 12,45; dan (5) APK sekolah menengah dimana untuk target RKPD tahun 2015 sebesar 87,48 dengan realisasi hanya mencapai 61,19.
Berdasarkan pencapaian target di atas, indikasi program/kegiatan dalam RKPD Perubahan Tahun 2016 diprioritaskan untuk meningkatkan angka pencapaian APK sekolah menengah dan mempertahankan pencapaian 4 indikator lainnya.
2. Bidang Kesehatan
Urusan kesehatan memiliki 6 (enam) program dengan dengan 2 (dua) indikator kinerja daerah yaitu Indeks Kesehatan (IK) dan Angka Harapan Hidup (AHH). Target IK pada RKPD 2015 adalah 80,80-81,97 dengan realisasi sebesar 80,80. Sedangkan target AHH pada RKPD tahun 2015 adalah 72,52-73,28 dengan realisasi 72,52.
Melihat ketercapaian indikator kinerja pada urusan kesehatan, indikasi program/kegiatan yang perlu dilakukan pada perubahan RKPD 2016 adalah kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan ketercapaian indikator kinerja daerah IK dan AHH sesuai target yang diharapkan.
3. Bidang Lingkungan Hidup
Urusan lingkungan hidup dilaksanakan oleh 4 (empat) program, dan 3 (tiga) program diantaranya mempunyai Indikator Kinerja Program (outcome) yang menjadi Indikator Kinerja Daerah, yaitu: (1) Program pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan hidup dengan indikator kinerja pencapaian status mutu sungai utama dan waduk besar dengan tingkat cemar sedang dengan target RKPD tahun 2015 sebesar 10,8% – 11,2% dan realisasi mencapai sebesar 23,45%;(2) Program Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim
(16)
dengan indikator kinerja Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca (GRK) dengan target RKPD tahun 2015 sebesar 5% – 4% dan realisasi mencapai sebesar 3,19% (belum termasuk bidang kehutanan); dan (3) Program pengelolaan kawasan lindung hidup dengan indikator kinerja capaian fungsi kawasan lindung terhadap luas wilayah dengan target RKPD tahun 2015 sebesar 38% - 39% dan realisasi mencapai sebesar 37,20%.
Berdasarkan capaian tersebut, diperoleh kondisi pelaksanaan urusan lingkungan belum mencapai target yang telah ditentukan pada RPJMD. Capaian tersebut perlu terus ditingkatkan, maka indikasi program dan kegiatan dalam perubahan RKPD 2016 untuk urusan lingkungan hidup adalah: meningkatkan pemantauan pencemaran (air dan udara), meningkatkan pengawasan terhadap pengelolaan limbah; melakukan pembinaan industri yang berlokasi pada Daerah Aliran Sungai (DAS) utama di Jawa Barat; meningkatkan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) pengelola lingkungan; dan meningkatkan penanganan kasus pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup di Jawa Barat; serta menyusun RAM-IP pencapaian fungsi kawasan lindung 45%.
4. Bidang Pekerjaan Umum
Urusan pekerjaan umum dilaksanakan oleh 3 (tiga) program yang diukur oleh 2 (dua) indikator kinerja program (outcome), yaitu: (1) program pembangunan jalan dan jembatan dengan indikator kinerja tingkat kemantapan jalan provinsi (kondisi baik & sedang) yang target RKPD tahun 2015 sebesar 97,2 - 97,5 dan realisasi mencapai sebesar 97,80; (2) program rehabilitasi/pemeliharaan jalan dan jembatan; dilakukan untuk mencapai target tingkat kemantapan jalan dengan capaian seperti pada program nomor 1; (3) program pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi, rawa dan jaringan pengairan lainnya dengan indikator kinerja tingkat kondisi baik jaringan irigasi di daerah irigasi kewenangan provinsi yang target RKPD tahun 2015 sebesar 67 - 72dan realisasi mencapai sebesar 69,65.
Berdasarkan capaian tersebut, diperoleh kondisi pelaksanaan urusan pekerjaan umum telah mencapai target yang telah ditentukan pada RPJMD kecuali untuk program pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi, rawa dan jaringan pengairan lainnya. Capaian tersebut perlu terus dipertahankan dan ditingkatkan, maka indikasi program dan kegiatan dalam perubahan RKPD 2016 untuk urusan Pekerjaan umum adalah: mempertahankan Tingkat kemantapan jalan provinsi (kondisi baik dan sedang) dan meningkatkan
(17)
pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi, rawa dan jaringan pengairan lainnya.
5. Bidang Perumahan
Urusan perumahan dilaksanakan oleh program pembinaan dan pengembangan infrastruktur permukiman dengan 3 (tiga) indikator kinerja yaitu 1.) cakupan pelayanan air minum; 2). cakupan pelayanan persampahan perkotaan; dan 3) cakupan pelayanan air limbah domestik, yang merupakan Indikator Kinerja Daerah. Target RKPD tahun 2015 untuk indikator cakupan pelayanan air minum tersebut adalah sebesar 63% - 70% dan realisasi mencapai sebesar 67,13%. Sedangkan target RKPD tahun 2015 untuk indikator cakupan pelayanan persampahan perkotaan tersebut adalah sebesar 65% - 67% dan realisasi mencapai sebesar 65,65%, dan target RKPD tahun 2015 untuk indikator cakupan pelayanan air limbah domestik tersebut adalah sebesar 64% - 65% dan realisasi mencapai sebesar 65,03%.
Berdasarkan capaian tersebut, diperoleh kondisi pelaksanaan urusan perumahan masih berada dibawah target. Maka indikasi program dan kegiatan dalam perubahan RKPD 2016 untuk urusan perumahan adalah meningkatkan kuantitas dan kualitas infrastruktur perumahan dan permukiman melalui pembangunan tempat pemrosesan dan pengolahan akhir sampah (TPPAS) regional, meningkatkan pengelolaan TPPAS yang sudah ada, dan pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) berskala regional, pembangunan sanitasi permukiman, serta pencapaian target program Janji Gubernur rehabilitasi rumah rakyat miskin di perkotaan.
6. Bidang Penataan Ruang
Urusan penataan ruang dilaksanakan oleh 1 (satu) program yaitu program penataan ruang, memiliki beberapa indikator kinerja program antara lain tingkat pengendalian pemanfaatan ruang, yang mendukung pencapaian indikator kinerja daerah. Maka indikasi program dan kegiatan dalam perubahan RKPD 2016 untuk urusan penataan ruang adalah meningkatkan pengendalian pemanfaatan ruang di Jawa Barat.
7. Bidang Perencanaan Pembangunan
Urusan perencanaan pembangunan terdiri dari program kerjasama pembangunan dan program perencanaan, pengendalian dan pengawasan pembangunan daerah. Kedua program tersebut tidak memiliki indikator
(18)
dalam indikator kinerja daerah, sehingga tidak diukur capaian kinerjanya.
Namun demikian pada urusan perencanaan pembangunan terdapat 8 (delapan) indikator kinerja program untuk program perencanaan,
pengendalian dan pengawasan pembangunan daerah dan 1 (satu) indikator kinerja program untuk program kerjasama pembangunan.
Hasil evaluasi menunjukan dari 9 (Sembilan) indikator program tersebut diatas terdapat 1 (satu) indikator program yang tidak mencapai target yaitu jumlah Ketersediaan Dokumen Perencanaan Regional, Makro, Spasial dan Sektoral Daerah. Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, maka indikasi program dan kegiatan dalam perubahan RKPD 2016 untuk urusan perencanaan pembangunan adalah penyusunan dokumen Perencanaan Regional, Makro, Spasial dan Sektoral Daerah.
8. Bidang Kepemudaan dan Olahraga
Urusan kepemudaan dan olahraga terdiri dari 2 (dua) program, yaitu (1) program peningkatan dan pembinaan peran serta pemuda; (2) program pembinaan, pemasyarakatan dan pengembangan olahraga dengan indikator kinerja dalam RPJMD yaitu jumlah Pemuda Berprestasi Skala Internasional. Target jumlah pemuda berprestasi skala internasional pada RKPD 2015 adalah 3 orang pemuda dengan realisasi 0, sehingga indikasi program/kegiatan yang diharapkan pada perubahan RKPD 2016 adalah kegiatan yang dapat mendukung pemuda untuk berprestasi pada tingkat internasional, serta menginisiasi kembali upaya pencapaian Janji Gubernur pembangunan gelanggang olahraga di kabupaten/kota.
9. Bidang Penanaman Modal
Urusan penanaman modal didukung oleh 1 (satu) yaitu program peningkatan iklim, promosi dan kerjasama investasi dengan indikator kinerja nilai investasi PMA – PMDN target RKPD tahun 2015 sebesar 95,81 – 107,79 dan realisasi mencapai sebesar 121,5 dengan tingkat realisasi sebesar 112,72%.
Berdasarkan capaian tersebut, diperoleh kondisi pelaksanaan urusan Penanaman Modal telah mencapai target yang telah ditentukan pada RPJMD. Capaian tersebut perlu terus dipertahankan dan ditingkatkan, maka indikasi program dan kegiatan dalam perubahan RKPD 2016 untuk urusan Penanaman Modal adalah mempertahankan program peningkatam iklim, promosi dan kerjasama investasi, serta mengutamakan upaya pencapaian
(19)
program Janji Gubernur membuka 2 juta serapan tenaga kerja dan mencetak 100.000 wirausahaan baru Jawa Barat.
10. Bidang Koperasi Usaha Kecil dan Menengah
Urusan koperasi usaha kecil dan menengah didukung oleh 3 (tiga) program yaitu : (1) Program pengembangan sistem pendukung usaha bagi koperasi, usaha mikro, kecil dan menengah, dimana indikator kinerja nya yaitu jumlah KUMKM berdaya saing dengan target RKPD tahun 2015 sebesar 324 dan realisasi mencapai sebesar 324 dengan tingkat realisasi sebesar 100%; (2) Program pengembangan kewirausahaan dan keunggulan kompetitif koperasi, usaha mikro, kecil, dan menengah, dimana indikator kinerjanya adalah jumlah wirausaha baru dengan target RKPD tahun 2015 sebesar 20.000 dan realisasinya mencapai sebesar 20.977 (104,89%); (3) Program pembinaan dan pengembangan BUMD dan lembaga keuangan non perbankan dimana indikator kinerjanya yaitu pendapatan asli daerah dengan target RKPD tahun 2015 sebesar 84,61. Namun angka capaiannya masih dalam perhitungan.
Berdasarkan capaian tersebut, diperoleh kondisi pelaksanaan urusan pekerjaan umum telah mencapai target yang telah ditentukan kecuali untuk Program pembinaan dan pengembangan BUMD dan lembaga keuangan non perbankan. Maka indikasi program dan kegiatan dalam perubahan RKPD 2016 untuk urusan Koperasi Usaha Kecil dan Menengah adalah : meningkatkan jumlah KUMKM, pencapaian program Janji Gubernur membuka 2 juta serapan tenaga kerja dan mencetak 100.000 wirausahaan baru Jawa Barat, serta meningkatkan BUMD dan Lembaga Keuangan Non Perbankan yang berkualitas.
11. Bidang Kependudukan dan Catatan Sipil
Urusan kependudukan dan catatan sipil terdiri dari 1 (satu) program yaitu program penataan administrasi kependudukan, program tersebut dilakukan untuk mencapai indikator akurasi data kependudukan sebesar 76% pada Tahun 2015; dan penataan administrasi pencatatan sipil sebesar 75% di Jawa Barat.
Berdasarkan kondisi tersebut, maka indikasi usulan perubahannya adalah ditujukan untuk peningkatan akurasi data kependudukan, dan peningkatan penataan administrasi pencatatan sipil
(20)
12. Bidang Ketenagakerjaan
Urusan Ketenagakerjaan terdiri dari 3 (tiga) program, yaitu (1) program peningkatan kualitas dan produktivitas tenaga kerja; (2) program perlindungan dan pengembangan lembaga ketenagakerjaan; dan (3) program peningkatan kesempatan kerja. Ketiga program di atas dilakukan untuk mencapai indikator kinerja daerah yaitu Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Dan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT). Target RKPD 2015 untuk TPAK dan TPT adalah 65-66 dan 8,0-7,50 dengan realisasi masing-masing adalah 60,34 dan 8,72.
Berdasarkan kondisi tersebut, indikasi program/kegiatan pada perubahan 2015 diarahkan untuk mencapai target TPAK dan TPT yang belum tercapai di tahun 2015, serta diutamakan untuk mencapai target program Janji Gubernur membuka 2 juta serapan tenaga kerja dan mencetak 100.000 wirausahaan baru Jawa Barat.
13. Bidang Ketahanan Pangan
Urusan ketahanan pangan dilaksanakan oleh 1 (satu) program yaitu program peningkatan ketahanan pangan yang memiliki 2 (dua) indikator kinerja daerah, yaitu: (1) Survey Investigation Design (SID) dalam rangka Pencetakan Sawah Baru: dan (2) Capaian Stabilitas Harga hasil perhitungan SPM Ketahanan Pangan. Hasil evaluasi menunjukan indikator Capaian Stabilitas Harga hasil perhitungan SPM Ketahanan Pangan dapat dicapai sebesar 125,48 % dari target sebesar 100%. Sedangkan indikator Survey Investigation Design (SID) dalam rangka Pencetakan Sawah Baru tidak tercapai karena tidak dilaksanakan.
Berdasarkan kondisi tersebut, maka pada perubahan RKPD Tahun 2016 urusan Ketahanan Pangan diindikasikan untuk mempertahankan SPM ketahanan pangan dan Survey Investigation Design (SID) dalam rangka pencetakan sawah baru.
14. Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Urusan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak dalam RKPD 2015 didukung oleh 3 (tiga) program, yaitu (1) program peningkatan peran serta dan kesetaraan gender dalam pembangunan; (2) program peningkatan kualitas hidup dan perlindungan dan perlindungan perempuan dan anak; dan (3) program ketahanan keluarga dan kesejahteraan keluarga. Urusan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak ditunjukan dengan indikator kinerja daerah yaitu Indeks Pemberdayaan Gender (IPG). Hasil
(21)
evaluasi menunjukan bahwa target IPG pada RKPD tahun 2015 sebesar 72,02 poin dengan angka realisasi sebesar 68,87. Sehingga IPG Tahun 2016 belum tercapai sesuai dengan target.
Berdasarkan kondisi tersebut, maka pada perubahan RKPD Tahun 2016 urusan Urusan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak diindikasikan untuk meningkatkan Indeks Pemberdayaan Gender (IPG).
15. Bidang Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera
Urusan keluarga berencana dan keluarga sejahtera didukung 2 (dua) program : (1) program pelayanan keluarga berencana; (2) program pendewasaan usia perkawinan (PUP) dengan 2 (dua) indikator kinerja program (outcome) dengan target jumlah peserta KB aktif sebesar 65.2% pada Tahun 2015 dan Rata-Rata Usia Kawin Pertama Wanita (UKPW) sebesar 20.15 Tahun.
Berdasarkan target-target tersebut, maka pada perubahan RKPD Tahun 2016 urusan Urusan Urusan keluarga berencana dan keluarga sejahtera diindikasikan untuk meningkatkan jumlah peserta KB aktif dan Rata-Rata Usia Kawin Pertama Wanita (UKPW).
16. Bidang Perhubungan
Urusan perhubungan dilaksanakan oleh 5 (lima) program, tetapi hanya 1 (satu) program yaitu program rehabilitasi dan pemeliharaan prasarana dan fasilitas lalu lintas angkutan jalan (LLAJ) dengan indikator tingkat ketersediaan fasilitas perlengkapan jalan provinsi, yang menjadi Indikator Kinerja Daerah. Target RKPD tahun 2015 untuk indikator tersebut adalah sebesar 25,09% – 39,77% dan realisasi mencapai sebesar 19,06%.
Berdasarkan capaian tersebut, diperoleh kondisi pelaksanaan urusan perhubungan masih berada dibawah target. Maka indikasi program dan kegiatan dalam perubahan RKPD 2016 untuk urusan perhubungan adalah meningkatkan ketersediaan fasilitas perlengkapan pada jalan-jalan provinsi
17. Bidang Komunikasi dan Informatika
Urusan komunikasi dan informatika dilaksanakan program pengembangan komunikasi, informasi, media massa, dan pemanfaatan teknologi informasi dan pemanfaatan teknologi informasi dengan 9 (sembilan) indikator kinerja program (outcome). Dalam perencanaan pelaksanaannya pada tahun anggaran 2015 hanya satu indikator kinerja yang digunakan yaitu
(22)
jumlah penduduk melek TIK usia 12 tahun ke atas, dengan target 13.794.000 orang
Berdasarkan target diatas, untuk dapat mencapai target tersebut maka indikasi program dan kegiatan dalam perubahan RKPD 2016 untuk urusan komunikasi dan informatika adalah: peningkatan pemahaman masyarakat terhadap TIK untuk usia 12 tahun keatas.
18. Bidang Pertanahan
Urusan pertanahan didukung 1 (satu) program, yaitu program pengadaan, penataan dan pengendalian administrasi dengan 1 (satu) indikator kinerja program (outcome), yaitu sertifikasi tanah dari keseluruhan jumlah bidang tanah Pemprov dengan target 35 buah pada Tahun 2015.
Namun dikarenakan tidak tersedianya data capaian terhdap target diatas, maka indikasi program dan kegiatan dalam perubahan RKPD 2016 untuk urusan pertanahan adalah mendorong percepatan sertifikasi tanah pada asset Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
19. Bidang Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
Urusan kesatuan bangsa dan politik dalam negeri didukung 2 (dua) program, yaitu program pendidikan politik masyarakat dan program pemeliharaan ketertiban umum dan ketentraman dengan 10 (sepuluh) indikator kinerja program (outcome). Namun dalam pelaksanaannya pada tahun anggaran 2015, tidak ada satupun indikator yang digunakan sehingga tidak bisa diukur keberhasilan ketercapaian target.
Berdasarkan kondisi tersebut, maka indikasi program dan kegiatan dalam perubahan RKPD 2016 untuk urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri adalah meningkatkan program pendidikan politik masyarakat dan memantapkan ketertiban umum dan ketentraman di Jawa Barat.
20. Bidang Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Keuangan Daerah, Kepegawaian dan Persandian
Urusan otonomi daerah, pemerintahan umum, keuangan daerah, kepegawaian dan persandian didukung 13 (tiga belas) program, yaitu :(1) program pemantapan otonomi daerah dan sistem administrasi; (2) program penataan peraturan perundang-undangan, kesadaran hukum dan HAM; (3) program peningkatan kapasitas lembaga perwakilan rakyat daerah; (4) program pengendalian dan pengawasan pembangunan, dengan 24 indikator
(23)
kinerja program (outcome). Dari ke-24 indikator tersebut, dalam pelaksanaannya pada tahun anggaran 2015 s/d tahun berjalan hanya satu indikator kinerja yang digunakan yaitu indeks kepuasan masyarakat, dimana capaiannya pada tahun 2015 menggapai nilai 3 dari target nilai 4.
Indikasi usulan perubahannya adalah penambahan output dan anggaran yang sudah tercantum dalam RKPD, guna mengakomodir target peningkatan peningkatan kinerja OPD, inovasi pelayanan publik, tingkat akuntabilitas penggunaan anggaran, peningkatan PAD, dan prosentase OPD yang melaksanakan SPIP.
21. Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Urusan pemberdayaan masyarakat dan desa dilaksanakan oleh 5 (lima) program yang memiliki 8 (delapan) indikator kinerja RPJMD, namun hanya 2 (dua) indikator saja yang dipergunakan. Program tersebut adalah: (1) program peningkatan kapasitas kelembagaan dan partisipasi masyarakat, dilakukan untuk mencapai target indikator kinerja RKPD 2015 sebesar 60%; (2) program peningkatan infrastruktur perdesaan, dilakukan untuk mencapai target indikator tingkat ketersediaan infrastruktur desa dan perdesaan tahun 2015 sebesar 60%; (2)program pemantapan pemerintahan dan pembangunan desa; (4) program peningkatan dan pembinaan peran serta masyarakat, dan (5) program peningkatan partisipasi masyarakat.
Berdasarkan kondisi di atas, agar target 2 (dua) indikator kinerja tersebut dapat terwujud, maka indikasi perubahan RKPD 2016 urusan pemberdayaan masyarakat dan desa diarahkan untuk membiayai program peningkatan kapasitas kelembagaan dan partisipasi masyarakat serta diutamakan untuk mencapai target program Janji Gubernur peningkatan infrastruktur perdesaan, revitalisasi posyandu dan dana operasional kader posyandu.
22. Bidang Sosial
Urusan sosial didukung 5 (lima) program yaitu (1) program pendayagunaan dan pemberdayaan potensi sumber kesejahteraan sosial; (2) program penanggulangan bencana alam, bencana sosial dan perlindungan masyarakat; (3) program pelayanan dan rehabilitasi sosial; (4) program pemberdayaan sosial; dan (5) program perlindungan sosial, dengan 3 (tiga) indikator kinerja daerah yaitu angka kemiskinan, jumlah PMKS yang ditangani dan jumlah pekerja anak. Target masing-masing indikator pada RKPD 2015
(24)
adalah 6,80-5,90 (realisasi 9,57), 579.899 (realisasi 643.618), dan 540.527 (realisasi 192.288).
Dari ketiga indikator di atas, hanya indikator angka kemiskinan saja yang masih jauh dari target sehingga indikasi program/kegiatan pada perubahan RKPD 2016 sebaiknya diarahkan untuk kegiatan yang dapat mempercepat penurunan angka kemiskinan di Jawa Barat.
23. Bidang Kebudayaan
Urusan kebudayaan didukung 2 (dua ) program : (1) program pengembangan nilai budaya; (2) program pengelolaan kekayaan dan keragaman budaya dengan 1 (satu) indikator kinerja daerah yaitu Jumlah Karya Seni dan Budaya yang didaftarkan untuk memperoleh HAKI/sertifikasi Badan Internasional di bidang budaya. Target RKPD tahun 2015 adalah 5 buah karya seni dan budaya dengan realisasi yang melebihi target yaitu 8 buah karya seni dan budaya yang memperoleh HAKI/sertifikasi Badan Internasional.
Indikasi program/kegiatan pada perubahan RKPD tahun 2016 diarahkan untuk optimalisasi pencapaian indikator program pada urusan kebudayaan yaitu meningkatnya apresiasi masyarakat terhadap bahasa sastra dan aksara daerah dan meningkatnya pengelolaan keragaman dan kekayaan budaya daerah, serta memfokuskan pada upaya mewujudkan Janji Gubernur pembangunan pusat seni dan budaya Jawa Barat di kabupaten/kota.
24. Bidang Statistik
Urusan statistik dilaksanakan oleh program pengembangan
data/informasi/statistik daerah dengan 2 (dua) indikator kinerja program (outcome). Dalam perencanaan pelaksanaannya pada tahun anggaran 2015 s.d. tahun berjalan hanya 1 (satu) indikator kinerja yang digunakan, yaitu persentase pemenuhan kebutuhan data/informasi/statistik daerah dengan target 75% dimana realisasi mencapai 75% atau 100% tercapai.
Berdasarkan capaian tersebut, diperoleh kondisi pelaksanaan urusan statistik telah mencapai target yang telah ditentukan pada RPJMD dimana capaian tersebut perlu terus dipertahankan, maka indikasi program dan kegiatan dalam perubahan RKPD 2016 untuk urusan statistik adalah pemenuhan kebutuhan data/informasi/statistik daerah.
(25)
25. Bidang Kearsipan
Urusan kearsipan didukung oleh 1 (satu) program, yaitu program pengembangan kearsipan, dengan indikator kinerja program yaitu jumlah pengembangan teknologi informasi untuk tata kearsipan pemerintah daerah. Target kinerja pada akhir periode RPJMD Tahun 2018 sebesar 100%. Capaian pada Tahun 2015 sebesar 50%.
Berdasarkan capaian tersebut, diperoleh kondisi pelaksanaan urusan Kearsipan telah mencapai target yang telah ditentukan pada RPJMD. Capaian tersebut perlu terus dipertahankan dan ditingkatkan, maka indikasi program dan kegiatan dalam perubahan RKPD 2016 untuk urusan Kearsipan adalah: mempertahankan program Pengembangan Teknologi Informasi untuk tata kearsipan Pemerintah daerah.
26. Bidang Perpustakaan
Urusan perpustakaan memuat 1 (satu) program, yaitu program pengembangan budaya baca dan pembinaan perpustakaan, dengan 2 (dua) indikator kinerja daerah, yaitu tingkat pembinaan teknis kelembagaan semua jenis perpustakaan di Jawa Barat dan jumlah judul koleksi bahan perpustakaan di Jawa Barat. Dari 2 indikator tersebut hanya target judul koleksi bahan perpustakaan yang belim mencapai target. Dari target sebanyak 1.143 judul koleksi pada RKPD 2015 hanya 5,35% saja target yang baru terealisasi, sehingga indikasi program/kegiatan pada perubahan RKPD 2016 diarahkan untuk meningkatkan jumlah koleksi bahan perpustakaan di Jawa Barat sesuai target yang diharapkan.
27. Bidang Perikanan dan Kelautan
Urusan perikanan dan kelautan didukung oleh 2 (dua) program, yaitu program pengembangan perikanan tangkap dan program pengembangan budidaya perikanan.
Program pengembangan perikanan tangkap terdiri dari 2 indikator, yaitu produksi perikanan tangkap dan jumlah pulau yang terawasi. Kondisi kinerja awal RPJMD Tahun 2013 untuk produksi perikanan tangkap adalah 214.885 ton, sedangkan target kinerja pada akhir periode RPJMD Tahun 2018 sebanyak 231.492 ton. Capaian kinerja pada Tahun 2014 sebanyak 219 .004 ton dan pada Tahun 2015 sebanyak 252.220 ton. Dengan demikian capaian kinerja sampai dengan Tahun 2015 adalah 92,66% dari target akhir periode
(26)
RPJMD. Sementara indikator kinerja jumlah pulau yang terawasi, belum tersedia data capaiannya.
Program pengembangan budidaya perikanan dengan indikator produksi perikanan budidaya. Kondisi kinerja awal RPJMD Tahun 2013 untuk produksi perikanan budidaya adalah 822.906 ton, sedangkan target kinerja pada akhir periode RPJMD Tahun 2018 sebanyak 1.050.259,76 ton. Capaian kinerja pada Tahun 2014 sebanyak 1.006.01 ton dan pada Tahun 2015 sebanyak 1.060.201 ton. Dengan demikian capaian kinerja sampai dengan Tahun 2015 sebesar 94,48% dari target akhir periode RPJMD.
Berdasarkan capaian tersebut, diperoleh kondisi pelaksanaan urusan Perikanan dan Kelautan belum mencapai target yang telah ditentukan, maka indikasi program dan kegiatan dalam perubahan RKPD 2016 adalah meningkatkan produksi perikanan tangkap dan produksi perikanan budidaya, serta mengutamakan upaya pencapaian target program Janji Gubernur membuka 2 juta serapan tenaga kerja dan mencetak 100.000 wirausahaan baru Jawa Barat bidang perikanan dan kelautan.
II. Urusan Pilihan 28. Bidang Pertanian
Urusan pertanian didukung oleh 4 program dengan 31 indikator kinerja program. Dari 31 indikator hanya 1 indikator yang ada capaiannya, yaitu untuk indikator meningkatnya produksi peternakan (jumlah produksi daging, jumlah produksi telur dan jumlah produksi susu), sedangkan 30 indikator lainnya tidak ada capaiannya. Oleh karena itu, penentuan indikator kinerja program perlu ditinjau kembali, baik jumlah maupun targetnya.
Indikasi usulan perubahannya adalah penambahan output dan anggaran yang sudah tercantum dalam RKPD, guna mempercepat pencapaian target peningkatan ketahanan pangan berkelanjutan, serta diutamakan untuk menyelesaikan Janji Gubernur membuka 2 juta serapan tenaga kerja dan mencetak 100.000 wirausahaan baru Jawa Barat di bidang pertanian.
29. Bidang Kehutanan
Urusan kehutanan dilaksanakan oleh 1 (satu) program, yaitu Program Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan dan memiliki 1 (satu) indikator kinerja program jumlah produksi kayu, yang pada tahun 2015 ditargetkan sebesar 2.870.164,77 m3 sedangkan Tahun 2016 ditargetkan sebesar 3.157.181,24 m3. Berdasarkan hal tersebut, maka indikasi perubahan RKPD
(27)
Tahun 2016 ini diarahkan pada peningkatan produksi kayu, serta mengutamakan upaya pencapaian program Janji Gubernur membuka 2 juta serapan tenaga kerja dan mencetak 100.000 wirausahaan baru Jawa Barat bidang kehutanan.
30. Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral
Urusan energi dan sumber daya mineral dilaksanakan oleh 3 (tiga) program, tetapi hanya hanya 1 (satu) program yaitu program Pembinaan dan Pengembangan Urusan Ketenagalistrikan dan Energi dengan indikator kinerja program rasio elektrifikasi rumah yang merupakan indikator kinerja daerah. Target RKPD tahun 2015 untuk rasio elektrifikasi rumah adalah 82% -84% dengan realisasi sebesar 93,71%.
Berdasarkan capaian tersebut, diperoleh kondisi pelaksanaan urusan energi dan sumber daya mineral telah mencapai target yang telah ditentukan pada RPJMD Capaian tersebut perlu terus dipertahankan dan ditingkatkan, maka indikasi program dan kegiatan dalam perubahan RKPD 2016 untuk urusan energi dan sumber daya mineral adalah: mempertahankan dan meningkatkan rasio elektrifikasi rumah hingga mencapai 100%.
31. Bidang Pariwisata
Urusan pariwisata dilaksanakan oleh 2 (dua) program, memiliki 7 (tujuh) indikator kinerja program, namun hanya 4 (empat) indikator saja yang memiliki capaian kinerja tahunan. Program tersebut adalah: (1)program pengembangan destinasi pariwisata dan (2) program pengembangan pemasaran pariwisata, dilakukan untuk mencapai target indikator jumlah event pariwisata, indikator jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Jawa Barat (target optimis), indikator jumlah kunjungan wisatawan nusantara ke obyek wisata di Jawa Barat Tahun 2015 sebanyak 38.286.230 orang (81,97% dari target RPJMD), serta indikator jumlah kunjungan wisatawan nusantara ke fasilitas akomodasi di Jawa Barat.
Berdasarkan capaian tersebut, maka indikasi program dan kegiatan perubahan RKPD Tahun 2016 diarahkan untuk meningkatkan capaian indikator jumlah kunjungan wisatawan nusantara ke obyek wisata di Jawa Barat.
(28)
32. Bidang Perindustrian
Urusan perindustrian dilaksanakan oleh 2 program, yaitu (1) program pengembangan industri kecil dan menengah memiliki indikator, yaitu jumlah unit usaha industri kecil menengah yang pada Tahun 2015 terrealisasi sebanyak 202.904 unit yaitu sebesar 76,28% dari target akhir periode RPJMD. 2) Program penataan struktur dan peningkatan kemampuan teknologi industri memiliki 2 indikator, akan tetapi capaian kedua indikator tersebut tidak pernah diukur, sehingga tidak jelas kontribusinya terhadap capaian program.
Berdasarkan kondisi diatas, untuk dapat mencapai target RPJMD maka indikasi program dan kegiatan dalam perubahan RKPD 2016 untuk urusan perindustrian adalah peningkatan jumlah unit usaha industri kecil menengah, serta mengutamakan upaya pencapaian program Janji Gubernur membuka 2 juta serapan tenaga kerja dan mencetak 100.000 wirausahaan baru Jawa Barat bidang perindustrian.
33. Bidang Perdagangan
Urusan perdagangan didukung oleh 3 (tiga) program, yaitu: (1) Program peningkatan dan pengembangan sistem perdagangan dalam negeri, (2) Program peningkatan dan pengembangan ekspor, 3) Program perlindungan konsumen dan pengamanan perdagangan.
Untuk program yang pertama dan kedua memiliki 4 (empat) indikator kinerja, akan tetapi semua indikator tersebut tidak pernah diukur, sehingga kontribusi terhadap capaian kinerja program menjadi tidak jelas. Sedangkan untuk program yang ketiga memiliki 4 (empat) indikator, dan hanya 2 (dua) indikator yang memiliki nilai capaian kinerja, yaitu indikator jumlah penerapan Ukuran Timbangan Takaran dan Perlengkapannya (UTTP) sebesar 75,71%, dan jumlah pengujian Barang Dalam Keadaan Terbungkus (BDKT) per tahun sebesar 65,55% dari target akhir periode RPJMD. Berdasarkan kondisi diatas, untuk dapat mencapai target RPJMD maka indikasi program dan kegiatan dalam perubahan RKPD 2016 untuk urusan perdagangan adalah peningkatan pengujian Barang Dalam Keadaan Terbungkus (BDKT).
34. Bidang Ketransmigrasian
Urusan ketransmigrasian merupakan urusan pilihan yang memiliki 1 (satu) program, yaitu program pengembangan transmigrasi dengan indikator kinerja daerah adalah jumlah kepala keluarga yang mengikuti transmigrasi ke
(29)
luar pulau Jawa. Pada RKPD tahun 2015 tidak ada target yang ditetapkan, tetapi dalam pelaksanaannya terdapat 183 kepala keluarga yang mengikuti program transmigrasi ke luar pulau Jawa. Oleh karenanya, indikasi program/kegiatan pada perubahan RKPD 2016 untuk urusan ketransmigrasian adalah kegiatan yang membuka peluang bagi masyarakat Jawa Barat untuk melakukan transmigrasi yang berdampak bagi peningkatan taraf hidupnya, serta mengutamakan upaya pencapaian program Janji Gubernur membuka 2 juta serapan tenaga kerja dan mencetak 100.000 wirausahaan baru Jawa Barat.
35. Bidang Keagamaan
Urusan keagamaan merupakan kewenangan pemerintah Pusat. Didalam RPJMD 2013-2018 urusan keagamaan terdiri dari 2 program, yaitu (1) Program peningkatan pemahaman dan pengamalan agama; dan (2) Program pengembangan Lembaga Keagamaan. Jumlah indikator kinerja program sebanyak 4 (empat) indikator yang difokuskan pada terciptanya suasana kehidupan keagamaan yang kondusif di Jawa Barat.
Berdasarkan kondisi diatas, untuk dapat mencapai target RPJMD maka indikasi program dan kegiatan dalam perubahan RKPD 2016 adalah pada terciptanya suasana kehidupan keagamaan yang kondusif di Jawa Barat.
2.2.2 Evaluasi Pelaksanaan RKPD Tahun 2016
A. Perbandingan antara RKPD Tahun 2016 dengan APBD Tahun 2016
Keberhasilan pelaksanaan pembangunan ditunjukan oleh kesesuaian antara perencanaan pembangunan yang tertuang dalam dokumen RKPD Tahun 2016 dengan pelaksanaan pembangunan yang tertuang dalam dokumen APBD Tahun 2016, sehingga kesesuaian baik program kegiatan dan penganggaran antara dua dokumen tersebut menjadi penting untuk dievaluasi sebagai bahan pada penyusunan program dan kegiatan perubahan RKPD Tahun 2016.
Hasil evaluasi terhadap dokumen RKPD Tahun 2016 memuat 101 program yang terdiri atas 2.485 kegiatan, sedangkan dokumen APBD Tahun 2016 memuat 101 program terdiri atas 2.485 kegiatan. Kondisi tersebut menunjukan terdapat kesamaan jumlah program pada RKPD Tahun 2016 dan APBD Tahun 2016, sedangkan jumlah kegiatan APBD lebih banyak 4 (empat) kegiatan dibandingkan jumlah kegiatan pada RKPD Tahun 2016.
(30)
Kondisi diatas menunjukan tidak terdapat perbedaan jumlah dan nomenklatur program pada RKPD dan APBD, sedangkan persentase perbedaan jumlah kegiatan sangat kecil sekali, dengan demikian pada penyusunan perubahan RKPD Tahun 2016 tidak direkomendasikan untuk menambah program dan kegiatan. Namun demikian dimungkinkan untuk dilakukan penambahan program dan kegiatan bagi hal-hal yang mendesak (kondisi darurat dan keadaan luar biasa, kondisi yang dinilai strategis terkait dengan perubahan situasi dan kebijakan pembangunan).
Hasil evaluasi terhadap kesesuaian antara pendanaan belanja langsung yang dilaksanakan oleh 58 OPD/Biro lingkup Pemerintah Provinsi Jawa Barat berdasarkan RKPD Tahun 2016 dan APBD Tahun 2016 menunjukan perbedaaan yang cukup signifikan, yaitu sebesar Rp 3,953,798,623,135,- atau dari total anggaran pada RKPD Tahun 2016 sebesar Rp. 10.806.297.947.000,-. hanya dapat diakomodir pada APBD Tahun 2016 sebesar Rp. 6.852.499.323.865,-. Perbedaan tersebut disebabkan oleh perbedaan asumsi jumlah pendapatan daerah dan kebijakan alokasi belanja pada saat penyusunan RKPD dan KUA PPAS serta saat penetapan APBD Tahun 2016.
Berdasarkan hasil evaluasi dari aspek kesesuaian program dan kegiatan serta pendanaan dapat disimpulkan: (1) tidak terdapat perbedaan rencana program dan kegiatan antara RKPD dan APBD (2) terdapat perbedaan antara alokasi anggaran dari yang direncanakan melalui RKPD dan pelaksanaan melalui APBD yang dikhawatirkan berimplikasi terhadap capaian indikator kinerja yang telah ditetapkan. Untuk itu dalam penyusunan perubahan RKPD Tahun 2016 perlu disesuaikan dengan memanfaatkan indikasi peningkatan pendapatan daerah Tahun 2016 dan SILPA tahun sebelumnya, serta yang memungkinkan untuk dilakukan pergeseran kegiatan baik dalam OPD maupun antar OPD dengan memperhatikan percepatan pencapaian target-target yang ditetapkan dalam RPJMD.
B. Capaian Pelaksanaan RKPD Tahun 2016 sampai dengan Triwulan I Tahun 2016
Performa pelaksanaan RKPD pada awal tahun anggaran menjadi indikasi keberhasilan pelaksanaan pembangunan berdasarkan target yang ditentukan pada RKPD Tahun 2016, sehingga pelaksanaan evaluasi terhadap pencapaian target bidang urusan menjadi penting sebagai bahan pada penyusunan program dan kegiatan perubahan RKPD Tahun 2016. Evaluasi performa pelaksanaan RKPD 2016 awal tahun anggaran dilakukan melalui
(31)
pencermatan capaian keuangan terhadap target keuangan pada setiap bidang urusan sampai dengan Triwulan I Tahun 2016.
Evaluasi terhadap perkembangan pelaksanaan bidang urusan dilakukan dengan menggunakan aplikasi Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) Jawa Barat yang terintegrasi dengan aplikasi e-Monev Provinsi Jawa Barat. Pada system tersebut terdapat perbedaan nomenklatur urusan bidang dibanding dengan nomenklatur yang ada pada Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, sehingga dari 35 bidang urusan hanya terakomodasi 25 bidang urusan pada aplikasi SIPKD. Untuk 10 bidang urusan lainnya terintegrasi pada sebagian dari 25 bidang urusan pada aplikasi SIPKD.
Sebanyak 10 bidang urusan pada Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tersebut adalah: (1) Perumahan terintegrasi ke Pekerjaan Umum; (2) Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Pertanahan, Statistik, Keagamaan terintegrasi ke Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian, dan Persandian; (3) Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera terintegrasi ke Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak; (4) Kearsipan terintegrasi ke
Perpustakaan; (5) Pariwisata terintegrasi ke Kebudayaan; (6) Perdagangan terintegrasi ke Perindustrian; (7) Ketransmigrasian terintegrasi ke Ketenagakerjaan. Pencapaian target pelaksanaan untuk 10 bidang urusan masing-masing tersebut terakumulasi pada bidang urusan dalam aplikasi SIPKD 1 (satu) sampai dengan 10 (sepuluh).
Hasil evaluasi menunjukan bahwa: bidang urusan penanaman modal memiliki performa realisasi keuangan paling tinggi yaitu sebesar 53,28%. Selanjutnya diikuti oleh bidang urusan ketenagakerjaan (48,74%), kelautan dan perikanan (47,86%), lingkungan hidup (47,06%), perpustakaan (41,88%), sosial (41,57%), kehutanan (41,35%), dan perencanaan pembangunan (40,21%). Sedangkan realisasi keuangan terendah di bawah 10% terjadi di bidang urusan pekerjaan umum (9,48%), penataan ruang (7,56%), serta kepemudaan dan olah raga (6,13%), seperti tercantum pada Tabel 2.2.
(32)
Tabel 2.2
Target dan Capaian Pelaksanaan RKPD Tahun 2016 sampai dengan Triwulan I Berdasarkan Bidang Urusan
No. Bidang Urusan
Target Keuangan TW. I
(Rp) Capaian Realisasi Keuangan (Rp) Realisasi Keuangan (%) Kriteria Capaian
1 Pendidikan 69.696.113.273 8.116.488.032 11,65 Kurang
2 Pertanian 70.222.537.243 21.002.488.650 29,91 Cukup
3 Kehutanan 11.706.147.250 4.840.959.142 41,35 Cukup
5 Energi dan Sumberdaya Mineral
13.708.898.194 2.749.260.005 20,05 Kurang 6 Pekerjaan Umum 315.340.979.343 29.903.077.495 9,48 Kurang 7 Kelautan dan
Perikanan
22.791.805.550 10.909.265.479 47,86 Cukup
8 Penataan Ruang 103.406.754.500 7.819.651.743 7,56 Kurang
9 Perencanaan Pembangunan
20.293.732.000 8.160.328.335 40,21 Cukup
10 Industri 18.999.159.950 7.274.946.483 38,29 Cukup
11 Perhubungan 22.368.086.404 2.442.347.862 10,92 Kurang
12 Lingkungan Hidup . 13.177.532.500 6.201.079.851 47,06 Cukup 13 Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak
10.707.061.500 2.553.869.221 23,85 Cukup
14 Sosial. 24.922.721.250 10.360.225.763 41,57 Cukup
15 Ketenagakerjaan 15.287.956.688 7.450.834.807 48,74 Cukup 16 Koperasi dan Usaha
Kecil Menengah.
10.321.182.250 2.043.111.484 19,8 Kurang
17 Penanaman Modal 5.201.268.600 2.771.469.767 53,28 Baik
18 Kebudayaan 22.901.039.920 5.920.693.579 25,85 Cukup
19 Kepemudaan dan Olah Raga
133.793.314.232 8.200.055.158 6,13 Kurang 20 Kesatuan Bangsa dan
Politik Dalam Negeri
5.340.770.500 1.297.487.917 24,29 Kurang 21 Otonomi Daerah,
Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian, dan Persandian.
515.820.545.339 90.853.400.662 17,61 Kurang
22 Ketahanan Pangan 6.199.719.500 1.986.592.750 32,04 Cukup 23 Pemberdayaan
Masyarakat dan Desa
8.992.050.300 3.150.371.983 35,04 Cukup 24 Komunikasi dan
Informatika
9.187.306.925 2.775.669.618 30,21 Cukup
25 Perpustakaan 9.009.723.000 3.772.968.335 41,88 Cukup
Sumber: Diolah dari data e-Monev Jabar terintegrasi dengan SIPKD Jabar
Performa pelaksanaan bidang urusan tersebut menunjukan kinerja OPD yang berada pada masing-masing bidang urusan, secara normatif rendahnya capaian Triwulan I Tahun 2016 mengindikasikan masih diperlukan optimalisasi untuk meningkatkan pencapaian target RKPD Tahun 2016, baik melalui percepatan penyerapan anggaran, pergeseran anggaran, penambahan anggaran, atau peninjauan kembali kegiatan yang dirumuskan pada perubahan RKPD Tahun 2016. Untuk menentukan optimalisasi pencapaian target tersebut dengan memperhatikan sebaran pencapaian keuangan setiap urusan bidang sampai dengan Triwulan I seperti pada Tabel 2.2, maka dilakukan analisis terhadap capaian pelaksanaan RKPD Tahun 2016 Triwulan I dengan kriteria sebagai berikut: (1) kriteria baik capaian diatas 50%; (2)
(33)
kriteria cukup capaian 25-49%; dan (3) kriteria kurang capaiannya adalah lebih kecil dari 25%.
Hasil analisis menunjukan terdapat: (1) 1 bidang urusan yang mencapai kriteria baik dengan capaian pelaksanaan pembangunan diatas 50%; (2) 14 bidang urusan yang mencapai kriteria cukup dengan capaian pelaksanaan pembangunan 25-49%; dan (3) 10 bidang urusan yang mencapai kriteria kurang pelaksanaan pembangunan capaian kurang dari 25%. Berdasarkan hasil analisis tersebut maka terdapat: 1 (satu) bidang urusan untuk dipertimbangkan merasionalisasikan indikator kegiatan terhadap pagu anggaran dalam rangka meningkatkan pencapaian target RKPD; (2) terdapat 14 bidang urusan untuk dipertimbangkan untuk merasionalisasikan belanja pekerjaan terhhadap target indikator outcome kegiatan tersebut; (3) terdapat 10 bidang urusan untuk merasionalisasikan belanja dan indikator kegiatan yang tidak relevan terhadap indikasi urusan bidang bersangkutan.
2.3. Rekomendasi
Berdasarkan hasil evaluasi terhadap pelaksanaan RKPD Tahun 2015 dan RKPD Tahun 2016 serta mengacu kepada Permendagri Nomor 54 Tahun 2010, maka rekomendasi kebijakan untuk Perubahan RKPD Tahun 2016 adalah:
2.3.1 Rekomendasi Kebijakan Perubahan RKPD Tahun 2016
(1) Perkembangan kerangka ekonomi daerah;
Hasil evaluasi terhadap perkembangan perekonomian Jawa Barat dilihat dari aspek LPE dan inflasi, serta meningkatnya minat investor pada Triwulan I Tahun 2016. Kondisi ini mengidikasikan kondisi ekonomi Jawa Barat akan terus meningkat, namun demikian peningkatan perekonomian tersebut perlu memperhatikan pemerataan masyarakat Jawa Barat karena capaian indeks gini Tahun 2015 mencapai 0,41 poin. Berdasarkan kondisi tersebut, maka penyusunan program dan kegiatan untuk perubahan APBD Tahun 2016 difokuskan kepada peningkatan dan pengembangan ekonomi riil.
(2) Kondisi darurat, luar biasa, dan mendesak
Mengacu kepada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006, penambahan kegiatan pada perubahan RKPD Tahun 2016, dimungkinkan apabila: (1) Kondisi sosial ekonomi, politik yang tidak dapat diprediksi saat penetapan RKPD Tahun 2016; (2) diprediksi akan
(34)
terjadi kondisi darurat seperti bencana alam, yang diharapkan tidak terjadi secara berulang; (3) diprediksi akan terjadi kondisi darurat dan atau luar biasa yang pengaruhnya signifikan terhadap pembiayaan dalam rangka pemulihan yang disebabkan oleh keadaan darurat. Sedangkan untuk kondisi mendesak, penambahan kegiatan pada perubahan RKPD Tahun 2016 dimungkinkan sebagai upaya mempercepat pencapaian target program prioritas Janji Gubernur, serta upaya menangani situasi strategis yang menjadi perhatian/isu publik.
2.3.2 Rekomendasi Program dan Kegiatan Berdasarkan Bidang Pembangunan pada Perubahan RKPD Tahun 2016
Berdasarkan hasil evaluasi terhadap pelaksanaan RKPD Tahun 2015 dan RKPD Tahun 2016 serta mengacu kepada Permendagri Nomor 54 Tahun 2010, maka rekomendasi Program dan Kegiatan untuk Perubahan RKPD Tahun 2016 disajikan pada Tabel 2.3.
(35)
Tabel 2.3.
Rekomendasi Program dan Kegiatan untuk Perubahan RKPD Tahun 2016
No Bidang Urusan Evaluasi RKPD Thun 2015 Evaluasi RKPD Thun
2016 Rekomendasi
1 Urusan Pendidikan indikasi program/kegiatan
ditujukan untuk meningkatkan angka pencapaian APK sekolah
menengah dan mempertahankan pencapaian 4
indikator lainnya.
Kategori Kurang (dipertimbangkan dalam
penyerapan anggaran dan melakukan pergeseran dalam OPD maupun antar OPD dalam satu bidang urusan)
indikasi program kegiatan difokuskan untuk pencapaian program Janji Gubernur, meningkatkan angka pencapaian APK sekolah menengah dan mempertahankan pencapaian 4 indikator lainnya , serta rasionalisasi belanja dan indikator kegiatan yang tidak relevan terhadap indikasi tersebut
2 Urusan Kesehatan indikasi program/kegiatan
untuk meningkatkan ketercapaian indikator kinerja
daerah IK dan AHH sesuai target yang diharapkan.
Kategori Kurang (dipertimbangkan dalam
penyerapan anggaran dan melakukan pergeseran dalam OPD maupun antar OPD dalam satu bidang urusan)
indikasi program kegiatan difokuskan kepada pencapaian target Angka Harapan Hidup penduduk Jawa Barat. serta rasionalisasi belanja dan indikator kegiatan yang tidak relevan terhadap indikasi tersebut
3 Urusan Lingkungan Hidup
indikasi program/kegiatan
untuk meningkatkan pemantauan pencemaran (air
dan udara), meningkatkan
pengawasan terhadap pengelolaan limbah; melakukan
pembinaan industri yang berlokasi pada Daerah Aliran
Kategori Cukup (dipertimbangkan untuk
percepatan penyerapan anggaran)
indikasi program kegiatan difokuskan kepada Peningkatkan pemantauan pencemaran (air dan udara), pengawasan terhadap pengelolaan limbah; Peningkatan pembinaan industri yang berlokasi pada Daerah Aliran Sungai (DAS) utama di Jawa Barat; Peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) pengelola lingkungan; dan Peningkatan penanganan
(36)
No Bidang Urusan Evaluasi RKPD Thun 2015 Evaluasi RKPD Thun
2016 Rekomendasi
Sungai (DAS) utama di Jawa Barat; meningkatkan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM)
pengelola lingkungan; meningkatkan penanganan kasus pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup di Jawa Barat, serta menyusun RAM-IP pencapaian fungsi kawasan lindung 45%.
kasus pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup di Jawa Barat, penyusunan RAM-IP pencapaian fungsi kawasan lindung 45%, Serta rasionalisasi belanja pekerjaan terhadap target indikator outcome kegiatan.
4 Urusan Pekerjaan Umum
indikasi program/kegiatan
untuk mempertahankan
Tingkat kemantapan jalan provinsi (kondisi baik dan sedang) dan meningkatkan
pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi,
rawa dan jaringan pengairan lainnya.
Kategori Kurang (dipertimbangkan dalam
penyerapan anggaran dan melakukan pergeseran dalam OPD maupun antar OPD dalam satu bidang urusan)
indikasi program/kegiatan difokuskan untuk mempertahankan tingkat kemantapan jalan provinsi (kondisi baik dan sedang) dan meningkatkan pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi, rawa dan jaringan pengairan lainnya. serta rasionalisasi belanja dan indikator kegiatan yang tidak relevan terhadap indikasi tersebut
5 Urusan Perumahan Indikasi program/kegiatan untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas infrastruktur perumahan dan permukiman melalui pembangunan tempat pemrosesan dan pengolahan
indikasi program/kegiatan difokuskan kepada program Janji Gubernur, peningkatan kuantitas dan kualitas infrastruktur perumahan dan permukiman melalui pembangunan tempat pemrosesan dan pengolahan akhir sampah (TPPAS) regional,
(37)
No Bidang Urusan Evaluasi RKPD Thun 2015 Evaluasi RKPD Thun
2016 Rekomendasi
akhir sampah (TPPAS) regional, meningkatkan pengelolaan TPPAS yang sudah ada, dan pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) berskala regional
meningkatkan pengelolaan TPPAS yang sudah ada, dan pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) berskala regional, pembangunan sanitasi permukiman, serta rasionalisasi belanja dan indikator kegiatan yang tidak relevan terhadap indikasi tersebut
6 Urusan Penataan Ruang
indikasi program/kegiatan
untuk meningkatkan
pengendalian pemanfaatan ruang di Jawa Barat.
Kategori kurang (dipertimbangkan dalam
penyerapan anggaran dan melakukan pergeseran dalam OPD maupun antar OPD dalam satu bidang urusan)
indikasi untuk meningkatkan pengendalian pemanfaatan ruang di Jawa Barat. serta rasionalisasi belanja dan indikator kegiatan yang tidak relevan terhadap indikasi tersebut
7 Urusan Perencanaan Pembangunan
indikasi program/kegiatan untuk penyusunan dokumen Perencanaan Regional, Makro, Spasial dan Sektoral Daerah
Kategori Cukup (dipertimbangkan untuk
percepatan penyerapan anggaran)
indikasi untuk penyusunan dokumen
Perencanaan Regional, Makro, Spasial dan Sektoral Daerah. Serta rasionalisasi belanja pekerjaan terhadap target indikator outcome kegiatan
8 Urusan
Kepemudaan dan ollah raga
indikasi program/kegiatan
untuk mendukung pemuda
untuk berprestasi pada tingkat internasional
Kategori kurang (dipertimbangkan dalam
penyerapan anggaran dan melakukan pergeseran dalam OPD maupun antar
indikasi untuk mendukung pemuda untuk berprestasi pada tingkat internasional, upaya memenuhi program Janji Gubernur, serta rasionalisasi belanja dan indikator kegiatan yang tidak relevan terhadap indikasi tersebut
(38)
No Bidang Urusan Evaluasi RKPD Thun 2015 Evaluasi RKPD Thun
2016 Rekomendasi
OPD dalam satu bidang urusan)
9 Urusan Penanaman Modal
indikasi program/kegiatan
untuk mempertahankan
program peningkatam iklim, promosi dan kerjasama investasi. Kategori Baik (dipertimbangkan penambahan anggaran dalam rangka meningkatkan pencapaian target RKPD)
indikasi untuk mempertahankan program
peningkatam iklim, promosi dan kerjasama investasi, program Janji Gubernur, serta rasionalisasi indikator kegiatan terhadap pagu anggaran.
10 Urusan Koperasi Usaha Kecil dan Menengah
indikasi program/kegiatan untuk meningkatkan jumlah KUMKM dan Wirausaha Baru yang berdaya saing, serta meningkatkan BUMD dan Lembaga Keuangan Non Perbankan yang berkualitas.
Kategori Kurang (dipertimbangkan dalam
penyerapan anggaran dan melakukan pergeseran dalam OPD maupun antar OPD dalam satu bidang urusan)
indikasi untuk meningkatkan jumlah KUMKM dan Wirausaha Baru yang berdaya saing (program Janji Gubernur), serta meningkatkan BUMD dan Lembaga Keuangan Non Perbankan yang berkualitas, serta rasionalisasi belanja dan indikator kegiatan yang tidak relevan terhadap indikasi tersebut
11 Urusan
Kependudukan dan Catatan Sipil
indikasi program/kegiatan untuk peningkatan akurasi data kependudukan , serta peningkatan Penataan Adm. Pencatatan Sipil di Jawa Barat
Kategori Kurang (dipertimbangkan dalam
penyerapan anggaran dan melakukan pergeseran dalam OPD maupun antar OPD dalam satu bidang urusan)
indikasi untuk untuk peningkatan akurasi data kependudukan, serta peningkatan Penataan Adm. Pencatatan Sipil di Jawa Barat.. serta rasionalisasi belanja dan indikator kegiatan yang tidak relevan terhadap indikasi tersebut
(39)
No Bidang Urusan Evaluasi RKPD Thun 2015 Evaluasi RKPD Thun
2016 Rekomendasi
12 Urusan
Ketenagakerjaan
indikasi untuk mencapai target TPAK dan TPT yang belum tercapai di tahun 2015.
Kategori Cukup (dipertimbangkan untuk
percepatan penyerapan anggaran)
indikasi untuk mencapai target TPAK dan TPT yang belum tercapai di tahun 2015, pencapaian target program Janji Gubernur, serta rasionalisasi belanja pekerjaan terhadap target indikator outcome kegiatan.
13 Urusan Ketahanan Pangan
indikasi untuk
mempertahankan SPM ketahanan pangan dan Survey
Investigation Design (SID) dalam rangka pencetakan sawah baru
Kategori Cukup (dipertimbangkan untuk
percepatan penyerapan anggaran)
indikasi untuk mempertahankan SPM
ketahanan pangan dan Survey Investigation Design (SID) dalam rangka pencetakan sawah baru. Serta rasionalaisasi belanja pekerjaan terhadap target indikator outcome kegiatan.
14 Urusan
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Indikasi untuk meningkatkan Indeks Pemberdayaan Gender (IPG).
Kategori Cukup (dipertimbangkan untuk
percepatan penyerapan anggaran)
Indikasi untuk meningkatkan Indeks
Pemberdayaan Gender (IPG). Serta rasionalisasi belanja pekerjaan terhadap target indikator outcome kegiatan.
15 Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera
indikasi untuk untuk
meningkatkan jumlah peserta KB aktif dan Rata-Rata Usia Kawin Pertama Wanita (UKPW).
Kategori Cukup (dipertimbangkan untuk
percepatan penyerapan anggaran)
indikasi untuk untuk meningkatkan jumlah peserta KB aktif dan Rata-Rata Usia Kawin Pertama Wanita (UKPW). Serta rasionalaisasi belanja pekerjaan terhadap target indikator outcome kegiatan
16 Urusan indikasi untuk meningkatkan
ketersediaan fasilitas perlengkapan pada jalan-jalan
Kategori kurang
(dipertimbangkan dalam penyerapan anggaran dan
indikasi untuk meningkatkan ketersediaan fasilitas perlengkapan pada jalan-jalan provinsi , serta rasionalisasi belanja dan indikator
(40)
No Bidang Urusan Evaluasi RKPD Thun 2015 Evaluasi RKPD Thun
2016 Rekomendasi
Perhubungan provinsi melakukan pergeseran
dalam OPD maupun antar OPD dalam satu bidang urusan)
kegiatan yang tidak relevan terhadap indikasi tersebut
17 Urusan Komunikasi dan Informatika
indikasi untuk peningkatan pemahaman masyarakat terhadap TIK untuk usia 12
tahun keatas.
Kategori Cukup (dipertimbangkan untuk
percepatan penyerapan anggaran)
indikasi untuk peningkatan pemahaman
masyarakat terhadap TIK untuk usia 12 tahun keatas. Serta rasionalaisasi belanja pekerjaan terhadap target indikator outcome kegiatan.
18 Urusan Pertanahan indikasi untuk mendorong percepatan sertifikasi tanah pada asset Pemerintah Provinsi Jawa Barat
Kategori Kurang
(dipertimbangkan dalam penyerapan anggaran dan melakukan pergeseran dalam OPD maupun antar OPD dalam satu bidang urusan)
indikasi untuk mendorong percepatan
sertifikasi tanah pada asset Pemerintah Provinsi Jawa Barat
19 Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
indikasi untuk meningkatkan program pendidikan politik masyarakat dan memantapkan ketertiban umum dan ketentraman di Jawa Barat.
Kategori Kurang (dipertimbangkan dalam
penyerapan anggaran dan melakukan pergeseran dalam OPD maupun antar OPD dalam satu bidang urusan)
indikasi untuk meningkatkan program
pendidikan politik masyarakat dan memantapkan ketertiban umum dan ketentraman di Jawa Barat, serta rasionalisasi belanja dan indikator kegiatan yang tidak relevan terhadap indikasi tersebut
20 Urusan Otonomi Daerah,
Pemerintahan Umum, Keuangan
indikasi untuk penambahan output dan anggaran yang sudah tercantum dalam RKPD, guna mengakomodir target peningkatan peningkatan kinerja OPD, inovasi pelayanan
Kategori Kurang (dipertimbangkan dalam
penyerapan anggaran dan melakukan pergeseran dalam OPD maupun antar OPD dalam satu bidang
indikasi untuk penambahan output dan anggaran yang sudah tercantum dalam RKPD, guna mengakomodir target peningkatan peningkatan kinerja OPD, inovasi pelayanan publik, tingkat akuntabilitas penggunaan anggaran, peningkatan PAD, dan prosentase
(41)
No Bidang Urusan Evaluasi RKPD Thun 2015 Evaluasi RKPD Thun
2016 Rekomendasi
Daerah,Kepegawaian dan Persandian
publik, tingkat akuntabilitas
penggunaan anggaran, peningkatan PAD, dan prosentase OPD yang melaksanakan SPIP.
urusan) OPD yang melaksanakan SPIP, serta
rasionalisasi belanja dan indikator kegiatan yang tidak relevan terhadap indikasi tersebut
21 Urusan
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
indikasi untuk membiayai program peningkatan kapasitas kelembagaan dan partisipasi masyarakat serta program
peningkatan infrastruktur perdesaan Kategori Cukup (dipertimbangkan untuk percepatan penyerapan anggaran)
indikasi untuk membiayai program peningkatan kapasitas kelembagaan dan partisipasi masyarakat serta program peningkatan infrastruktur perdesaan (program Janji Gubernur),. rasionalisasi belanja pekerjaan terhadap target indikator outcome kegiatan.
22 Urusan Sosial indikasi untuk mempercepat
penurunan angka kemiskinan di Jawa Barat
Kategori Cukup (dipertimbangkan untuk
percepatan penyerapan anggaran)
indikasi untuk mempercepat penurunan angka kemiskinan di Jawa Barat. Serta rasionalaisasi belanja terhadap target indikator kegiatan.
23 Urusan Kebudayaan indikasi untuk optimalisasi pencapaian indikator program pada urusan kebudyaan yaitu
meningkatnya apresiasi masyarakat terhadap bahasa
sastra dan aksara daerah dan meningkatnya pengelolaan keragaman dan kekayaan budaya daerah
Kategori Cukup (dipertimbangkan untuk
percepatan penyerapan anggaran)
indikasi untuk optimalisasi pencapaian indikator program pada urusan kebudayaan yaitu meningkatnya apresiasi masyarakat terhadap bahasa sastra dan aksara daerah dan meningkatnya pengelolaan keragaman dan kekayaan budaya daerah, upaya memenuhi program Janji Gubernur, serta rasionalaisasi belanja pekerjaan terhadap target indikator outcome kegiatan.
(42)
No Bidang Urusan Evaluasi RKPD Thun 2015 Evaluasi RKPD Thun
2016 Rekomendasi
24 Urusan Statistik indikasi untuk pemenuhan
kebutuhan
data/informasi/statistik daerah
Kategori Kurang (dipertimbangkan dalam
penyerapan anggaran dan melakukan pergeseran dalam OPD maupun antar OPD dalam satu bidang urusan)
indikasi untuk pemenuhan kebutuhan data/informasi/statistik daerah. Serta rasionalaisasi belanja pekerjaan terhadap target indikator outcome kegiatan
25 Urusan Kearsipan indikasi untuk
mempertahankan program
Pengembangan Teknologi
Informasi untuk tata kearsipan Pemerintah daerah.
Kategori Kurang (dipertimbangkan dalam
penyerapan anggaran dan melakukan pergeseran dalam OPD maupun antar OPD dalam satu bidang urusan)
indikasi untuk mempertahankan program Pengembangan Teknologi Informasi untuk tata kearsipan Pemerintah daerah. Serta rasionalaisasi belanja pekerjaan terhadap target indikator outcome kegiatan.
26 Urusan
Perpustakaan
indikasi untuk meningkatkan jumlah koleksi bahan perpustakaan di Jawa Barat sesuai target yang diharapkan
Kategori Cukup (dipertimbangkan untuk
percepatan penyerapan anggaran)
indikasi untuk meningkatkan jumlah koleksi bahan perpustakaan di Jawa Barat sesuai target yang diharapkan. Serta rasionalaisasi belanja pekerjaan terhadap target indikator outcome kegiatan.
27 Urusan Perikanan dan Kelautan
indikasi untuk meningkatkan produksi perikanan tangkap dan produksi perikanan budidaya
Kategori Cukup (dipertimbangkan untuk
percepatan penyerapan anggaran)
indikasi untuk meningkatkan produksi perikanan tangkap dan produksi perikanan budidaya, program Janji Gubernur, serta rasionalisasi belanja pekerjaan terhadap target indikator outcome kegiatan.
28 Urusan Pertanian indikasi untuk penambahan output dan anggaran yang sudah tercantum dalam RKPD,
Kategori Cukup (dipertimbangkan untuk
percepatan penyerapan
indikasi untuk penambahan output dan anggaran yang sudah tercantum dalam RKPD, guna mempercepat pencapaian target
(43)
No Bidang Urusan Evaluasi RKPD Thun 2015 Evaluasi RKPD Thun
2016 Rekomendasi
guna mempercepat pencapaian target peningkatan ketahanan pangan berkelanjutan
anggaran) peningkatan ketahanan pangan berkelanjutan,
program Janji Gubernur, serta rasionalisasi belanja pekerjaan terhadap target indikator outcome kegiatan.
29 Urusan Kehutanan indikasi untuk peningkatan produksi kayu
Kategori Cukup (dipertimbangkan untuk
percepatan penyerapan anggaran)
indikasi untuk peningkatan produksi kayu, program Janji Gubernur, serta rasionalisasi belanja pekerjaan terhadap target indikator outcome kegiatan.
30 Urusan Energi dan Sumber Daya Mineral
indikasi untuk mempertahankan dan
meningkatkan rasio elektrifikasi rumah hingga
mencapai 100%.
Kategori Kurang (dipertimbangkan dalam
penyerapan anggaran dan melakukan pergeseran dalam OPD maupun antar OPD dalam satu bidang urusan)
indikasi untuk mempertahankan dan meningkatkan rasio elektrifikasi rumah hingga mencapai 100%, serta rasionalisasi belanja dan indikator kegiatan yang tidak relevan terhadap indikasi tersebut
31 Urusan Pariwisata indikasi untuk meningkatkan capaian indikator jumlah
kunjungan wisatawan nusantara ke obyek wisata di
Jawa Barat.
Kategori Cukup (dipertimbangkan untuk
percepatan penyerapan anggaran)
indikasi untuk meningkatkan capaian indikator jumlah kunjungan wisatawan nusantara ke obyek wisata di Jawa Barat. Serta rasionalaisasi belanja pekerjaan terhadap target indikator outcome kegiatan.
32 Urusan
Perindustrian
indikasi untuk peningkatan jumlah unit usaha industri kecil menengah.
Kategori Cukup (dipertimbangkan untuk
percepatan penyerapan
indikasi untuk peningkatan jumlah unit usaha industri kecil menengah, pencapaian program Janji Gubernur, serta rasionalaisasi belanja
(44)
No Bidang Urusan Evaluasi RKPD Thun 2015 Evaluasi RKPD Thun
2016 Rekomendasi
anggaran) pekerjaan terhadap target indikator outcome
kegiatan.
33 Urusan
Perdagangan
indikasi untuk Peningkatan jumlah jumlah pengujian Barang Dalam Keadaan Terbungkus (BDKT)
Kategori Cukup (dipertimbangkan untuk
percepatan penyerapan anggaran)
indikasi untuk Peningkatan jumlah jumlah pengujian Barang Dalam Keadaan Terbungkus (BDKT). Serta rasionalisasi belanja pekerjaan terhadap target indikator outcome kegiatan
34 Urusan
Ketransmigrasian
indikasi untuk kegiatan yang membuka peluang bagi masyarakat Jawa Barat untuk melakukan transmigrasi yang berdampak bagi peningkatan taraf hidupnya.
Kategori Cukup (dipertimbangkan untuk
percepatan penyerapan anggaran)
indikasi program/kegiatan yang membuka peluang bagi masyarakat Jawa Barat untuk melakukan transmigrasi yang berdampak bagi peningkatan taraf hidupnya, program Janji Gubernur, serta rasionalaisasi belanja pekerjaan terhadap target indikator outcome kegiatan.
35 Urusan Keagamaan indikasi untuk Terciptanya suasana kehidupan keagamaan yang kondusif di Jawa Barat
Kategori Kurang (dipertimbangkan dalam
penyerapan anggaran dan melakukan pergeseran dalam OPD maupun antar OPD dalam satu bidang urusan)
indikasi program/kegiatan untuk menciptakan suasana kehidupan keagamaan yang kondusif di Jawa Barat. serta rasionalisasi belanja dan indikator kegiatan yang tidak relevan terhadap indikasi tersebut
(45)
Hasil evaluasi pada bab ini menghasilkan rekomendasi kebijakan dan program kegiatan dalam penyusunan perubahan RKPD Tahun 2016. Dari kedua rekomendasi tersebut digunakan untuk kebijakan pendanaan dan pelaksanaan program kegiatan pada BAB III perubahan RKPD Tahun 2016.
(1)
No
Bidang Urusan
Rekomendasi
27 Urusan Perikanan
dan Kelautan
indikasi
untuk meningkatkan produksi
perikanan tangkap dan produksi perikanan
budidaya, program Janji Gubernur, serta
rasionalisasi belanja pekerjaan terhadap target
indikator outcome kegiatan.
28 Urusan Pertanian
indikasi untuk penambahan output dan
anggaran yang sudah tercantum dalam RKPD,
guna mempercepat pencapaian target
peningkatan ketahanan pangan berkelanjutan,
program Janji Gubernur, serta rasionalisasi
belanja pekerjaan terhadap target indikator
outcome kegiatan.
29 Urusan Kehutanan
indikasi untuk peningkatan produksi kayu,
program Janji Gubernur, serta rasionalisasi
belanja pekerjaan terhadap target indikator
outcome kegiatan.
30 Urusan Energi dan
Sumber Daya
Mineral
indikasi
untuk mempertahankan dan
meningkatkan rasio elektrifikasi rumah hingga
mencapai 100%, serta rasionalisasi belanja dan
indikator kegiatan yang tidak relevan terhadap
indikasi tersebut
31 Urusan Pariwisata
indikasi
untuk meningkatkan capaian
indikator jumlah kunjungan wisatawan
nusantara ke obyek wisata di Jawa Barat. Serta
rasionalaisasi belanja pekerjaan terhadap
target indikator outcome kegiatan.
32 Urusan
Perindustrian
indikasi untuk peningkatan jumlah unit usaha
industri kecil menengah, pencapaian program
Janji Gubernur, serta rasionalaisasi belanja
pekerjaan terhadap target indikator outcome
kegiatan.
33 Urusan
Perdagangan
indikasi untuk Peningkatan jumlah jumlah
pengujian Barang Dalam Keadaan Terbungkus
(BDKT). Serta rasionalisasi belanja pekerjaan
terhadap target indikator outcome kegiatan
34 Urusan
Ketransmigrasian
indikasi program/kegiatan yang membuka
peluang bagi masyarakat Jawa Barat untuk
melakukan transmigrasi yang berdampak bagi
peningkatan taraf hidupnya, program Janji
Gubernur, serta rasionalaisasi belanja
pekerjaan terhadap target indikator outcome
kegiatan.
35 Urusan Keagamaan indikasi program/kegiatan untuk menciptakan
suasana kehidupan keagamaan yang kondusif
di Jawa Barat. serta rasionalisasi belanja dan
indikator kegiatan yang tidak relevan terhadap
indikasi tersebut.
(2)
Perubahan RKPD Provinsi Jawa Barat Tahun 2016
Berdasarkan hasil evaluasi pada terhadap pelaksanaan RKPD Tahun
2015 yang difokuskan kepada pencapaian target kinerja Pemerintah Daerah
dari masing-masing bidang dan pelaksanaan RKPD Tahun 2016 sampai
Triwulan I yang difokuskan kepada penyerapan anggaran menghasilkan 807
kegiatan yang mengalami perubahan pada perubahan RKPD Tahun 2016
dengan rincian sebagai berikut: (1) kegiatan yang menambah anggaran
sebanyak 624; (2) kegiatan yang berkurang anggarannya sebanyak 128; (3)
kegiatan yang dihapuskan sebanyak 9; dan (4) kegiatan yang merupakan
usulan baru sebanyak 46. Perubahan kegiatan tersebut diatas akan berakibat
terhadap alokasi anggaran dari masing-masing OPD/Biro pada perubahan
RKPD Tahun 2016, seperti pada Tabel 3.1, dengan rincian pada Table 3.5.
Tabel 3.5
Rekapitulasi Kegiatan Prioritas Perubahan RKPD Tahun 2016
NO Organisasi Perangkat Daerah/Biro
Jumlah Kegiatan Anggaran
Ket RKPD 2016 Perubahan 2016 RKPD Tahun
2016 Perubahan 2016 Selisih RKPD
1 Dinas Pendidikan 67 127 282.770.775.500 292.708.320.589 9.937.545.089 2 Dinas Kesehatan 58 65 315.056.864.650 228.092.477.328 (86.964.387.322) 3 RS Jiwa 22 22 63.499.999.000 57.978.171.000 (5.521.828.000) 4 RS Paru 17 19 50.000.000.000 30.819.303.325 (19.180.696.675) 5 Rumah Sakit Umum Daerah Al Ihsan 18 24 650.000.000.000 681.702.187.878 31.702.187.878 6 Dinas Bina Marga 53 59
1.225.000.048.000 914.195.478.866 (310.804.569.134)
7 Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air 97 104 928.940.030.000 298.251.377.180
(630.688.652.820)
8 Dinas Permukiman dan Perumahan 59 69 509.014.400.000 383.611.612.250
(125.402.787.750)
9 Badan Perencanaan dan
Pembangunan Daerah 101 75 73.372.400.000 79.462.110.000 6.089.710.000
10 Dinas Perhubungan 54 74 140.000.000.000 86.747.850.849 (53.252.149.151)
11 Badan Pengelola Lingkungan Hidup
Daerah 38 11 44.200.000.000 52.977.702.000 8.777.702.000
12
Badan Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana
24 35 53.767.000.000 65.807.011.000 12.040.011.000
13 Dinas Sosial 99 107 103.177.000.000 99.380.085.000 (3.796.915.000) 14 Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi 76 80 56.000.000.000 56.833.618.850 833.618.850
15 Dinas Koperasi dan Usaha Mikro
Kecil Menengah 31 35 25.000.000.000 40.570.730.300 15.570.730.300
16 Badan Penanaman Modal dan
Perijinan Terpadu 20 21 24.775.000.000 20.771.274.400 (4.003.725.600)
17 Dinas Pariwisata dan Budaya 135 175 138.811.300.000 94.825.769.680 (43.985.530.320) 18 Dinas Olahraga dan Pemuda 29 31 305.100.000.000 520.442.894.830 215.342.894.830
III - 11
-
(3)
NO Organisasi Perangkat Daerah/Biro
Jumlah Kegiatan Anggaran
Ket RKPD 2016 Perubahan 2016 RKPD Tahun
2016 Perubahan 2016 Selisih RKPD
19 Badan Kesatuan Bangsa dan Politik 22 24 21.863.940.000 14.984.901.000 (6.879.039.000)
Sekretariat Daerah 276 201 697.417.041.000
1.558.753.406.857 861.336.365.857
20 Biro Pemerintahan Umum 19 22 8.350.750.000 7.099.290.000 (1.251.460.000) 21 Biro Otonomi Daerah dan Kerjasama 15 15 6.452.823.000 7.279.100.000 826.277.000 22 Biro Hukum dan Ham 15 15 14.660.155.000 18.997.349.800 4.337.194.800 23 Biro Perekonomian 7 5 5.500.000.000 5.000.000.000 (500.000.000) 24 Biro Investasi 11 12 5.611.615.000 7.019.384.200 1.407.769.200 25 Biro Administrasi Pembangunan 11 11 8.813.000.000 7.211.000.000 (1.602.000.000) 26 Biro Pelayanan Sosial 74 51 85.048.700.000 42.076.421.800 (42.972.278.200) 27 Biro Pengembangan Sosial 14 17 4.500.000.000 4.069.590.550 (430.409.450) 28 Biro Organisasi 14 15 5.250.000.000 5.485.136.200 235.136.200 29 Biro Keuangan 34 5 19.030.000.000 17.633.508.000 (1.396.492.000) 30 Biro Pengelolaan Barang Daerah 22 2 396.199.999.000
1.278.286.437.298 882.086.438.298
31 Biro Humas Protokol dan Umum 40 31 137.999.999.000 158.596.189.009 20.596.190.009 32 Sekretariat DPRD Provinsi 11 3 100.000.000.000 88.843.280.500 (11.156.719.500) 33 Dinas Pendapatan Daerah 206 192 279.904.642.000 380.714.699.939 100.810.057.939 34 Inspektorat Provinsi Jawa Barat 13 9 26.494.000.000 25.959.100.000 (534.900.000)
35 Badan Koordinasi Pemerintah dan
Pembangunan Wilayah I 28 30 11.000.000.000 8.564.491.500 (2.435.508.500)
36 Badan Koordinasi Pemerintah dan
Pembangunan Wilayah II 38 38 9.638.350.000 6.992.244.863 (2.646.105.137)
37 Badan Koordinasi Pemerintah dan
Pembangunan Wilayah III 33 33 8.376.610.000 5.916.350.875 (2.460.259.125)
38 Badan Koordinasi Pemerintah dan
Pembangunan Wilayah IV 41 41 12.500.000.000 8.716.689.600 (3.783.310.400)
39 Badan Kepegawaian Daerah 44 18 86.903.130.000 55.961.501.750 (30.941.628.250) 40 Badan Pendidikan dan Pelatihan
Daerah 28 32 68.560.000.000 110.711.920.560 42.151.920.560
41 Kantor Perwakilan Pemerintah
Daerah 14 10 4.700.000.000 4.643.065.500 (56.934.500)
42 Sekretariat Komisi Penyiaran
Indonesia Daerah 15 14 5.940.000.000 7.068.597.100 1.128.597.100
43
Badan Penelitian, Pengembangan dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Provinsi Jawa Barat
24 28 30.000.000.000 31.579.475.000 1.579.475.000
44 Badan Penanggulangan Bencana
Daerah 18 18 13.000.000.000 18.486.954.000 5.486.954.000
45 Satuan Polisi Pamong Praja 22 23 16.500.000.000 16.042.760.900 (457.239.100) 46 Sekretariat DP Korpri 29 27 10.842.000.000 8.632.487.500 (2.209.512.500) 47 Badan Ketahanan Pangan Daerah 25 19 27.622.994.000 24.798.878.000 (2.824.116.000)
48 Badan Pemberdayaan Masyarakat
dan Pemerintah Desa 25 25 52.175.000.000 38.445.371.200 (13.729.628.800)
49 Dinas Komunikasi dan Informatika 31 32 50.691.998.000 41.284.294.550 (9.407.703.450) 50 Badan Perpustakaan dan Kearsipan
daerah 26 27 52.150.000.000 35.889.648.468 (16.260.351.532)
(4)
Perubahan RKPD Provinsi Jawa Barat Tahun 2016
NO Organisasi Perangkat Daerah/Biro
Jumlah Kegiatan Anggaran
Ket RKPD
2016
Perubahan 2016
RKPD Tahun
2016 Perubahan 2016 Selisih RKPD
52 Dinas Perkebunan 44 47 43.000.000.000 44.708.211.842 1.708.211.842 53 Dinas Peternakan 85 95 69.250.000.000 78.379.276.318 9.129.276.318
54
Sekretariat Badan Koordinasi Penyuluh Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Provinsi Jawa Barat
22 25 31.500.000.000 30.966.671.715 (533.328.285)
55 Dinas Kehutanan 45 31 45.000.000.000 46.338.708.000 1.338.708.000 56 Dinas Energi dan Sumber Daya
Mineral 58 14 140.000.000.000 54.218.533.350 (85.781.466.650)
57 Dinas Perikanan dan Kelautan 80 82 84.700.500.000 89.558.454.400 4.857.954.400 58 Dinas Perindustrian dan Perdagangan 109 105 92.999.999.000 79.663.799.296 (13.336.199.704)
JUMLAH 2.485 2.656 7.920.077.752.150 8.603.757.518.415 683.679.766.265
III - 13
-
(5)
(6)