Perbandingan Motivasi dan Hasil Penelitian dari Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II
4.4 Perbandingan Motivasi dan Hasil Penelitian dari Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II
a. Perbandingan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa
Motivasi dan hasil belajar siswa pada pra siklus, siklus I dan siklus II mengalami peningkatan. Motivasi belajar sisa pada siklus I hanya ada 6 siswa yang memiliki motivasi tinggi sedangkan pada siklus II terdapat 16 siswa yang memiliki motivasi tinggi. Hasil belajar siswa pada pra siklus sebelum ada tindakan hanya terdapat 11 anak yang mendapatkan nilai tuntas ≥ 70. Setelah dilaksanakan tindakan pada siklus I mengalami peningkatan yaitu 15 anak yang
mendapatkan nilai tuntas ≥ 70 dari 21 siswa dalam satu kelas. Kemudian setelah merefleksi siklus I diadakan perbaikan pada siklus II akhirnya hasil belajar siswa mencapai indikator keberhasilan yang ditetapkan oleh peneliti yaitu hasil belajar siswa pada siklus II mengalami peningkatan menjadi 21
siswa yang nilainya tuntas ≥ 70 artinya 100% siswa mendapatkan nilai tuntas. Perbandingan motivasi belajar siswa dari siklus I dan setelah tindakan siklus
II dapat dilihat pada tabel 4.6
Tabel 4.6
Perbandingan Motivasil Belajar Siswa
Pada Siklus I dan Siklus II
Siklus II No
Siklus I
Jumlah Persentase
1 Motivasi Rendah
2 Motivasi Sedang
3 Motivasi Tinggi
16 76,19% Jumlah
Dari tabel 4.6 perbandingan motivasi belajar siswa siklus I dan siklus II dapat dilihat adanya peningkatan jumlah siswa pada siklus I yang memiliki motivasi tinggi ada 6 siswa dengan persentase 28,57% sedangkan pada siklus II terdapa 16 siswa yang memiliki motivasi tinggi dengan persentase 76,19%.
Berdasarkan tabel 4.6 disajikan diagram batang persentase perbandingan hasil belajar siswa siklus I dan siklus II yang dapat dilihat pada gambar 4.6.
Motivasi Rendah
30.00% Motivasi Sedang 19.05%
20.00% Motivasi Tinggi 10.00%
Siklus I
Siklus II
Gambar 4.6 Diagram Batang Perbandingan Persentase Motivasi Belajar Siswa Siklus I dan Siklus II
Perbandingan hasil belajar siswa dari pra siklus sebelum tindakan, siklus I dan setelah tindakan siklus II dapat dilihat pada tabel 4.7
Tabel 4.7 Perbandingan Hasil Belajar Siswa Pra siklus, Siklus I dan Siklus II
Pra siklus
Siklus I
Siklus II
Persent Jml Persenta No
Jml Persentase
Siswa se(%)
1 Tuntas
2 Tidak
Tuntas
Jumlah
Dari tabel 4.7 perbandingan hasil belajar siswa pra siklus, siklus I dan siklus
II dapat dilihat adanya peningkatan jumlah siswa yang tuntas dalam mata pelajaran IPA. Pada pra siklus terdapat 11 siswa dengan persentase 52,38% yang mendapatkan nilai tuntas. Kemudian pada siklus I terdapat 15 siswa dengan persentase 71,43% yang memperoleh nilai tuntas. Dan pada siklus II mengalami peningkatan menjadi 21 siswa dengan persentase 100% yang memperoleh nilai tuntas dalam satu kelas.
Berdasarkan tabel 4.7 disajikan diagram batang persentase perbandingan hasil belajar siswa Pra siklus, siklus I dan siklus II yang dapat dilihat pada gambar
Tidak Tuntas 20.00%
Pra Siklus
Siklus I Siklus II
Gambar 4.7 Diagram Batang Perbandingan Persentase Hasil Belajar Siswa Pra siklus, Siklus I dan Siklus II
Dari gambar 4.7 tentang diagram batang perbandingan persentase hasil belajar siswa pra siklus, siklus I dan siklus II, menunjukkan bahwa persentase hasil belajar siswa mengalami peningkatan. Pada pra siklus persentase hasil belajar siswa adalah 52,38 %. Kemudian pada siklus I persentase hasil belajar siswa menjadi 71,43%. Pada siklus II persentase hasil belajar siswa mengalami peningkatan menjadi persentase 100 %. Hal Ini membuktikan bahwa pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Discovery Learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SDN 2 Jambangan Kabupaten Grobogan sebesar 100% sesuai dengan indikator keberhasilan yang ditetapkan oleh peneliti.
b. Perbandingan Hasil Observasi KBM Guru
Observasi KBM guru dan siswa dilakukan pada tiap siklus pertemuan I dan
II. Untuk observasi KBM guru tidak ada skor dan persentasenya tersendiri karena aspek yang dinilai guru melakukan tindakan sesuai atau tidak dengan langkah- langkah model pembelajaran Discovery Learning yang ada di dalam RPP. Namun terlihat dari hasil lembar observasi KBM guru pada siklus I dan II di setiap pertemuan terjadi peningkatan, dari yang siklus I guru tidak melakukan tindakan kemudian pada siklus II ada perbaikan.
Adapun perbaikan yang dilakukan oleh guru pada siklus II adalah guru telah menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan di capai, guru juga sudah memberikan penghargaan berupa tepuk tangan atas kerja kelompok yang dilakukan, guru juga sudah memberikan tindak lanjut kepada siswa dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan pendapatnya tentang pembelajaran yang telah dilakukan.
c. Perbandingan Hasil Observasi KBM/Keterlibatan Siswa
Observasi KBM/keterlibatan siswa dilakukan pada tiap siklus pertemuan I dan II. Untuk observasi KBM/keterlibatan siswa dapat dilihat berdasarkan penjumlahan perolehan skor pada pada tiap siklus pertemuan I dan II. Skor yang diperoleh pada siklus I adalah 152. Sedangkan skor diperoleh pada siklus II mengalami peningkatan yaitu 200. Hal ini menunjukkan bahwa siswa telah melakukan pembelajaran yang sesuai dengan langkah-langkah model pembelajaran Discovery Learning yang ada di dalam RPP. siswa juga telah melakukan perbaikan berdasarkan kekurangan pada siklus I.
Adapun perbaikan yang dilakukan oleh siswa adalah siswa telah membaca perintah pada LKS sebelum melakukan percobaan dan memberikan tanggapan terhadap materi yang telah dipelajari.
Perbandingan skor hasil observasi KBM/keterlibatan siswa siklus I dan II dapat dilihat pada tabel 4.8.
Tabel 4.8
Perbandingan Skor Hasil Observasi KBM/Keterlibatan Siswa
Siklus I Dan Siklus II
Total Persentase Pelaksanaan Skor Persentase Skor Persengtase Skor
Tahap Pertemuan I
Pertemuan II
152 70,37% Siklus II
Siklus I
Dari tabel 4.8 dapat dilihat adanya peningkatan dari siklus I ke siklus II yaitu pada siklus I jumlah skor yang diperoleh adalah 152 dengan persentase 70,37% sedangkan pada siklus II jumlah skor yang diperoleh mengalami peningkatan yaitu 200 dengan persentase 92,59%
Berdasarkan tabel 4.8 disajikan diagram batang perbandingan persentase hasil observasi KBM/keterlibatan siswa siklus I dan siklus II yang dapat dilihat pada gambar 4.8.
Perbandingan Siklus I dan
Siklus II
Siklus I
Siklus II
Siklus I Siklus II
Gambar 4.8 Diagram Batang Perbandingan Persentase Hasil Observasi KBM/keterlibatan Siswa Siklus I dan Siklus II
Dari gambar 4.8 tentang diagram batang perbandingan persentase hasil observasi KBM/keterlibatan siswa pada siklus I dan II dapat dilihat bahwa persentase hasil observasi KBM/keterlibatan siswa mengalami peningkatan. Pada siklus I mendapat total skor 152 dan pada siklus II meningkat menjadi 200. Hal ini membuktikan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Discovery Learning dapat meningkatkan keterlibatan siswa