Faktor-Faktor yang mempengaruhi Penyesuaian Diri di Masa Pensiun

3. Faktor-Faktor yang mempengaruhi Penyesuaian Diri di Masa Pensiun

Solinge dan Henkens (2005) mengungkapkan bahwa terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi penyesuaian diri individu di masa pensiun, yang dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Self-efficacy, yaitu persepsi diri berupa keyakinan akan kemampuan dari dalam diri untuk mengatasi suatu perubahan atau masalah.

b. Faktor keluarga, yaitu dukungan sosial, jumlah anak, dan peran dalam keluarga.

c. Tuntutan lingkungan, yaitu persepsi lingkungan akan dirinya yang sudah tidak mampu lagi dalam melakukan suatu aktivitas.

d. Kecemasan pensiun, yaitu kesehatan yang buruk, keuangan, status sosial dan konflik keluarga.

Hurlock (1999) mengemukakan bahwa ada beberapa faktor lain yang juga dapat mempengaruhi penyesuaian diri individu terhadap masa pensiun, yang dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Kondisi Kesehatan

Individu yang kondisi kesehatannya baik cenderung melawan untuk melakukan penyesuaian diri, sedangkan individu yang kondisi kesehatannya buruk cenderung memudahkan individu untuk melakukan penyesuaian.

b. Perubahan pada kerja dan pola hidup

Perencanaan pada kerja dan pola hidup yang harus dilakukan secara perlahan-lahan sebelum datangnya masa pensiun akan membuat individu lebih siap pensiun. Menurut Suardiman (2011) perencanaan ini bermanfaat bagi kesejahteraan keluarga dengan cara menghemat pengeluaran seiring dengan berkurangnya penghasilan setelah pensiun.

c. Aktivitas pengganti

Individu yang memiliki aktivitas pengganti yang sesuai dengan hobi dan minat, serta yang sama menyenangkan dengan aktivitas kerja yang telah ditinggalkan, akan lebih mudah untuk menyesuaikan diri. Hal ini perlu dilakukan untuk mengganti kesibukan setelah individu bebas dari pekerjaan formal dan akan lebih baik apabila memberikan manfaat guna menambah penghasilan (Suardiman, 2011).

d. Kontak dan dukungan sosial

Kontak sosial yang tetap terjalin dengan baik setelah individu memasuki masa pensiun akan membuat individu merasakan adanya dukungan sosial, sehingga individu tidak akan merasa kesepian ketika menjalani masa pensiun. Individu dapat menambah pergaulan dengan cara mengikuti kegiatan sosial untuk saling berbagi pengalaman dan ilmu pengetahuan kepada sesama (Mulyono, 2011).

e. Status perkawinan

Perkawinan yang bahagia dan kehidupan keluarga yang harmonis akan membuat individu tetap memiliki semangat dalam mengahadapi berbagai perubahan yang terjadi di masa pensiun.

f. Sikap anggota keluarga terhadap masa pensiun

Sikap positif anggota keluarga terhadap masa pensiun dapat membuat individu merasakan hikmah maupun manfaat pensiun, sehingga individu dapat lebih mudah untuk menyesuaikan diri.

g. Keterlibatan dan keberartian tugas

Individu yang sangat menyukai perkerjanya akan lebih sulit menerima kenyataan ketika individu tersebut harus pensiun. Menurut Mulyono (2011) lndividu yang lebih mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa saat setelah pensiun, dapat merasakan tenteram dan damai dalam jiwanya dan merasa lebih ikhlas dalam menghadapi kondisi di masa pensiun.

h. Tawaran persahabatan dan aktivitas di lingkungan tempat tinggal.

Tawaran persahabatan dan aktivitas yang dilakukan bersama akan membuat individu merasa tetap berarti dan berguna, sehingga individu dapat lebih mudah dalam menyesuaikan diri. Penyesuaian diri yang dilakukan individu dengan cara bergabung ke dalam suatu komunitas yang ada dilingkungan tempat tinggal, hidup akan menjadi lebih bermakna dan dapat menghilangkan perasaan rendah diri pada individu yang pensiun (Mulyono, 2011).

Dalam hal ini, terdapat sedikit perbedaan pada faktor yang mempengaruhi penyesuaian diri pada masa pensiun diatas. Perbedaan dari kedua faktor tersebut terdapat pada faktor menurut Solinge dan Henkes yaitu adanya faktor self efficacy dan tuntutan lingkungan, sedangkan menurut Hurlock yaitu adanya faktor seperti perubahan pada kerja dan pola hidup, aktivitas pengganti, kontak sosial, serta keterlibatan dan keberartian tugas.

Berdasarkan dari beberapa uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa faktor- faktor yang mempengaruhi penyesuaian diri terhadap masa pensiun antara lain meliputi self efficacy, tuntutan lingkungan, faktor keluarga, kecemasan pensiun, perubahan pada kerja dan pola hidup, aktivitas pengganti, serta sikap terhadap masa pensiun.