Pengertian Penyesuaian Diri

1. Pengertian Penyesuaian Diri

Dalam periode kehidupan, penyesuaian diri sangat diperlukan karena merupakan salah satu masalah universal yang dihadapi semua individu untuk mencapai keseimbangan diri dalam memenuhi kebutuhan sesuai dengan

lingkungan. Menurut Calhoun dan Acocella ( dalam Kertamuda dan Herdiansyah, 2009) penyesuaian diri merupakan suatu interaksi individu yang dilakukan secara kontinyu dengan dirinya sendiri, individu lain serta dengan lingkungannya.

Gerungan (dalam Sunaryo, 2002) mengungkapkan bahwa penyesuaian diri merupakan cara individu untuk merubah dirinya sendiri yang disesuaikan dengan keadaan lingkungan dan juga merubah lingkungan sesuai dengan keadaan dirinya sendiri. Individu yang merubah dirinya sendiri dengan keadaan lingkungannya Gerungan (dalam Sunaryo, 2002) mengungkapkan bahwa penyesuaian diri merupakan cara individu untuk merubah dirinya sendiri yang disesuaikan dengan keadaan lingkungan dan juga merubah lingkungan sesuai dengan keadaan dirinya sendiri. Individu yang merubah dirinya sendiri dengan keadaan lingkungannya

Menurut Haber dan Runyon (1984) penyesuaian diri adalah suatu proses yang berlangsung secara terus-menerus dalam kehidupan individu. Hal ini disebabkan karena adanya perubahan situasi hidup yang menuntut seseorang untuk berubah tingkah lakunya dalam menghadapi situasi yang terjadi di lingkungannya. Penyesuaian diri yang efektif dapat diukur dengan mengetahui seberapa baik individu mampu menghadapi situasi dan kondisi di lingkungannya yang senantiasa selalu berubah. Menurut Sobur (2003) penyesuaian diri adalah suatu kemampuan individu untuk membentuk suatu hubungan yang memuaskan antara individu dengan lingkungannya.

Menurut Eysenck (dalam Kusuma dan Gusniarti, 2008) penyesuaian diri merupakan suatu proses yang dilakukan individu untuk belajar memahami, mengerti, dan berusaha melakukan sesuatu hal sesuai dengan yang diinginkan individu lain atau lingkungannya. Semiun (2006) mengungkapkan bahwa penyesuaian diri merupakan suatu reaksi individu terhadap berbagai tuntutan baik dari dalam maupun dari luar.

Penyesuaian diri adalah suatu proses yang mencakup respon-respon mental dan tingkah laku yang merupakan usaha individu agar berhasil mengatasi tuntutan kebutuhan, ketegangan, konflik, dan frustrasi yang dialami dalam dirinya secara matang, bermanfaat, efisien, efektif, dan memuaskan yang disesuaikan dengan tuntutan situasi yang dialami individu. Pengertian tersebut diperkuat oleh

Schneiders (1964) yang menyatakan bahwa penyesuaian diri merupakan suatu proses yang melibatkan respon-respon mental dan tingkah laku untuk menghadapi kebutuhan internal, konflik, ketegangan, dan frustrasi serta untuk menyelaraskan tuntutan dari dalam diri individu dengan lingkungan.

Hurlock (1999) mengatakan bahwa individu yang dapat menyesuaiakan diri dengan baik yaitu individu yang mampu menyesuaikan diri dengan individu lain di kelompok maupun lingkungannya serta dapat memperlihatkan sikap dan perilaku yang menyenangkan, sehingga individu dapat diterima oleh kelompok dan lingkungannya. Individu juga dikatakan berhasil dalam melakukan penyesuaian diri dengan baik apabila dapat memenuhi kebutuhannya dengan cara- cara yang wajar atau dapat diterima oleh lingkungan tanpa mengganggu dan merugikan lingkungannya. Haber dan Runyon (1984) mengungkapkan bahwa penyesuaian diri yang baik ditandai apabila individu dapat menerima keterbatasan yang tidak dapat diubah, tetapi tetap berusaha merubah keterbatasan tersebut dengan optimal.

Meichati (1983) menyatakan bahwa penyesuaian diri yang buruk biasanya ditandai dengan adanya kecemasan, keadaan tertekan, sensitivitas emosional, perasaan benci, kegagalan sosial, perasaan terasing dan hubungan antar pribadi yang tidak harmonis. Semakin rendah nilai individu pada aspek- aspek tersebut berarti individu tersebut mengalami gangguan penyesuaian diri. Gangguan penyesuaian diri menimbulkan perasaan-perasaan negatif seperti perasaan bersalah, perasaan tidak berdaya, perasaan tidak aman, fungsi-fungsi Meichati (1983) menyatakan bahwa penyesuaian diri yang buruk biasanya ditandai dengan adanya kecemasan, keadaan tertekan, sensitivitas emosional, perasaan benci, kegagalan sosial, perasaan terasing dan hubungan antar pribadi yang tidak harmonis. Semakin rendah nilai individu pada aspek- aspek tersebut berarti individu tersebut mengalami gangguan penyesuaian diri. Gangguan penyesuaian diri menimbulkan perasaan-perasaan negatif seperti perasaan bersalah, perasaan tidak berdaya, perasaan tidak aman, fungsi-fungsi

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa penyesuaian diri adalah suatu usaha yang dilakukan individu untuk mengubah dirinya sendiri sesuai dengan norma atau tuntutan lingkungan agar dapat berhasil menghadapi kebutuhan-kebutuhan internal, ketegangan, frustrasi dan konflik sehingga tercapai keserasian antara diri sendiri dengan kelompok atau lingkungannya.