BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Analisa Deskriptif Variabel yang Mempengaruhi Return on Equity ROE
1. Deskripsi Nilai Variabel Debt to Asset Ratio pada Perusahaan Sektor Industri Barang Konsumsi periode 2006-2009.
Tabel 4.1 Debt to Asset Ratio Sektor Industri Barang Konsumsi
Periode 2006-2009
No. Emiten
DAR 2006
DAR 2007
DAR 2008
DAR 2009
Rata – Rata
1 AISA
61.84 45.18
136.88 33.01
69.23
2 CEKA
14.28 32.19
44.38 72.52
40.84
3 DAVO
49.97 57.95
86.23 67.20
65.34
4 HMSP
12.64 14.60
86.57 16.86
32.67
5 INDF
39.31 37.66
104.38 36.08
54.36
6 KLBF
7.51 6.11
122.82 4.98
35.35
7 MRAT
1.81 1.65
109.67 1.50
28.66
8 MYOR
17.96 20.32
88.38 22.99
37.41
9 PSDN
45.79 48.70
94.02 51.80
60.08
10 PYFA
14.57 17.23
84.57 20.37
34.19
11 RMBA
20.80 35.88
57.98 61.88
44.14
12 SKLT
16.63 17.01
97.78 17.39
37.20
13 TSPC
1.26 0.93
135.89 0.68
34.69
14 ULTJ
28.46 29.34
97.01 30.24
46.26 Rata - Rata Thn
23.77 26.05
96.18 31.25
44.32
Sumber: www.idSaham.com, 14 Desember 2010 diolah.
Tabel 1.1 menunjukkan tingkat rasio DAR yang dimiliki perusahaan di sektor industri barang konsumsi selama periode 2006-2009. Debt to Asset Ratio
DAR adalah perbandingan antara tingkat hutang dengan tingkat aktiva yang dimiliki perusahan. Secara umum selama periode penelitian emiten AISA
merupakan emiten yang memiliki tingkat rasio DAR yang paling tinggi yakni de-
ngan rata-rata sebesar 69,23. Sedangkan penggunaan hutang yang paling besar
untuk membiayai aktiva pada Sektor Industri Barang Konsumsi terjadi di tahun 2008 yakni rata-rata sebesar 96,18.
Pada tahun 2006 emiten yang paling banyak menggunakan hutang untuk membiayai aktivanya adalah emiten DAVO sebesar 49,97. Sedangkan emiten
yang paling sedikit menggunakan hutang adalah emiten TSPC sebesar 1,26. Selama tahun 2006, rata-rata penggunaan hutang untuk membiayai aktiva adalah
sebesar 23,77. Pada tahun 2007 emiten DAVO tetap menjadi emiten yang paling besar
menggunakan hutang untuk membiayai aktivanya. Penggunaan hutang di tahun 2007 meningkat sebesar 16 dibanding tahun sebelumnya. TSPC juga masih
tetap menjadi emiten yang paling kecil menggunakan hutang untuk membiayai aktiva. Emiten ini juga mengurangi penggunaan hutang dimana penggunaan
hutang adalah sebesar 0,93 atau turun sebesar 27 dibanding tahun sebelumnya. Rata-rata penggunaan hutang dibanding tahun sebelumnya
mengalami peningkatan sebesar 9,6. Pada tahun 2008 secara umum perusahaan di sektor industri barang
konsumsi mengalami peningkatan penggunaan hutang dimana rata-rata penggunaan hutang berada di atas 50. Peningkatan penggunaan hutang yang
paling drastis terjadi pada emiten TSPC dimana rasio DAR mengalami peningkatan dari 0,93 menjadi 135,89. Emiten CEKA merupakan emiten yang
paling rendah rasio DARnya yakni sebesar 44,38. Rata-rata penggunaan hutang untuk membiayai aktiva selama tahun 2008 adalah sebesar 96,18.
Pada tahun 2009 emiten sektor industri barang konsumsi mengurangi penggunaan hutang untuk membiayai aktiva dimana rata-rata penggunaan hutang
adalah 31,25 atau menurun sebesar 67,50. Emiten RMBA merupakan emiten yang paling besar membiayai aktiva dengan hutang dan emiten TSPC merupakan
emiten yang paling sedikit penggunaan hutangnya untuk membiayai aktiva. 2. Deskripsi Nilai Variabel Debt to Equity Ratio pada Perusahaan Sektor
Industri Barang Konsumsi Periode 2006-2009.
Tabel 4.2 Debt to Equity Ratio Sektor Industri Barang Konsumsi
Periode 2006-2009
No. Emiten
DER 2006
DER 2007
DER 2008
DER 2009
Rata – Rata
1 AISA
236.44 102.26
143.57 191.10
168.34
2 CEKA
20.64 90.18
6.86 0.76
29.61
3 DAVO
138.63 189.27
379.23 465.97
293.28
4 HMSP
28.09 28.38
26.91 8.43
22.96
5 INDF
127.60 155.59
191.63 166.53
160.34
6 KLBF
11.59 9.27
11.19 7.90
9.99
7 MRAT
1.99 1.86
1.37 1.59
1.70
8 MYOR
28.77 35.56
79.31 59.94
50.89
9 PSDN
143.11 170.09
121.36 113.09
136.91
10 PYFA
18.58 24.49
24.15 21.46
22.17
11 RMBA
41.01 89.82
97.61 91.70
80.04
12 SKLT
29.70 32.23
39.03 36.41
34.34
13 TSPC
1.61 1.22
1.57 2.94
1.83
14 ULTJ
43.63 48.11
27.92 22.69
35.59 Rata - Rata Thn
62.24 69.88
82.27 85.04
74.86
Sumber: www.idSaham.com, 14 Desember 2010 diolah.
Tabel 4.2 menunjukkan nilai rasio DER perusahaan sektor industri barang konsumsi selama periode 2006-2009. Debt to Equity Ratio merupakan rasio yang
menunjukkan hubungan antara jumlah total hutang dengan modal sendiri yang diberikan pemilik modal. Secara umum selama periode penelitian emiten yang
memiliki rasio DER terbesar adalah emiten DAVO yakni sebesar 160,34. Untuk per tahunnya rata-rata penggunaan hutang terbesar terjadi di tahun 2009 yakni
sebesar 85,04 dan secara umum rata-rata rasio DER mengalami peningkatan selama periode penelitian.
Pada tahun 2006 emiten yang memiliki rasio DER terbesar adalah emiten AISA dimana tingkat rasio DER-nya adalah sebesar 236,44. Emiten TSPC
merupakan emiten yang memiliki rasio DER paling rendah yakni sebesar 1,61. Selama tahun 2006 rata-rata rasio DER adalah sebesar 62,24.
Pada tahun 2007 emiten yang memiliki rasio DER terbesar adalah DAVO yakni sebesar 189,27. Emiten TSPC masih tetap menjadi emiten dengan rasio
DER terkecil yakni sebesar 1,22. Selama tahun 2007 rata-rata rasio DER adalah sebesar 69,88 atau mengalami peningkatan sebesar 12,3.
Pada tahun 2008 emiten DAVO tetap menjadi emiten dengan tingkat DER paling tinggi yakni sebesar 379,23 meningkat sebesar 100 dibanding tahun
sebelumnya. Emiten MRAT menjadi emiten dengan rasio DER paling rendah yakni sebesar 1,37. Rata-rata penggunaan hutang selama tahun 2008 adalah
sebesar 82,27 atau meningkat sebesar 18 dibanding tahun sebelumnya. Pada tahun 2009 emiten DAVO masih tetap menjadi emiten yang
memiliki tingkat DER paling tinggi yakni sebesar 465,97 atau mengalami peningkatan sebesar 23 dibanding tahun sebelumnya. Emiten CEKA merupakan
emiten dengan rasio DER terkecil yakni sebesar 0,76 dan rata –rata rasio DER di tahun 2009 adalah sebesar 85,04.
3. Deskripsi Nilai Long Term Debt to Equity Ratio LTDER pada Perusahaan Sektor Industri Barang Konsumsi Periode 2006-2009.
Tabel 4.3 Long Term Debt to Equity Ratio Sektor Industri Barang Konsumsi
Periode 2006-2009
No. Emiten
LTDE R
2006 LTDER
2007 LTDER
2008 LTDER
2009 Rata – Rata
1 AISA
111.91 38.89
64.81 125.45
85.27
2 CEKA
1.17 17.07
6.86 0.76
6.46
3 DAVO
138.63 189.27
379.23 465.97
293.28
4 HMSP
17.54 13.81
1.40 0.73
8.37
5 INDF
61.03 50.84
84.01 103.96
74.96
6 KLBF
11.35 7.91
0.01 0.02
4.83
7 MRAT
0.22 0.13
0.04 0.40
0.20
8 MYOR
26.71 10.63
60.03 44.13
35.38
9 PSDN
92.61 100.20
79.19 19.79
72.95
10 PYFA
2.43 1.41
0.05 0.15
1.01
11 RMBA
0.00 87.63
78.32 77.06
60.75
12 SKLT
29.69 25.62
31.37 21.71
27.10
13 TSPC
0.13 0.11
0.06 0.22
0.13
14 ULTJ
8.62 32.98
12.61 11.57
16.44 Rata - Rata Thn
35.86 41.18
57.00 62.28
49.08
Sumber: www.idSaham.com, 14 Desember 2010 diolah.
Tabel 4.3 menunjukkan nilai rasio LTDER sektor industri barang konsumsi selama periode 2006-2009. Long Term Debt to Equity Ratio merupakan
rasio yang mencerminkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi hutang jangka panjang melalui modal sendiri. Selama periode penelitian emiten DAVO
merupakan emiten dengan tingkat nilai rasio LTDER terbesar yakni rata-rata sebesar 293,28 dan rata-rata rasio LTDER per tahun juga mengalami
peningkatan. Pada tahun 2006 emiten dengan rasio LTDER terbesar adalah emiten
DAVO dimana rasio LTDER yang dimiliki jauh di atas emiten yang lain yakni
sebesar 138,63. Emiten dengan rasio LTDER terendah adalah RMBA sebesar 0,002. Rata-rata rasio LTDER selama tahun 2006 adalah sebesar 35,86.
Pada tahun 2007 emiten DAVO masih tetap menjadi emiten dengan rasio LTDER terbesar yakni sebesar 189,27 atau meningkat sebesar 36,5. Emiten
MRAT merupakan emiten dengan nilai rasio LTDER terendah yakni sebesar 0,13. Rata-rata rasio LTDER selama tahun 2007 adalah sebesar 41,18.
Pada tahun 2008 dan 2009 emiten DAVO masih tetap menjadi emiten dengan nilai rasio LTDER terbesar dan emiten dengan rasio LTDER selama tahun
2008 dan 2009 adalah emitan KLBF yakni sebesar 0,01 dan 0,02. Rata-rata nilai rasio LTDER selama tahun 2008 dan 2009 adalah sebesar 57 dan 62,28.
4. Deskripsi Nilai Variabel Return on Equity ROE pada Perusahaan Sektor Industri Barang Konsumsi Periode 2006-2009.
Tabel 4.4 Return on Equity ROE Sektor Industri Barang Konsumsi
Periode 2006-2009
No. Emiten
ROE 2006
ROE 2007
ROE 2008
ROE 2009
Rata – Rata
1 AISA
0.14 4.50
7.34 8.82
5.20
2 CEKA
7.87 11.27
11.86 16.41
11.85
3 DAVO
20.11 17.60
-75.79 -50.73
-22.20
4 HMSP
62.00 44.94
48.40 48.63
50.99
5 INDF
13.12 13.63
12.07 20.44
14.81
6 KLBF
22.59 20.84
19.51 21.55
21.12
7 MRAT
3.44 3.98
7.34 6.64
5.35
8 MYOR
9.65 13.09
15.76 23.53
15.51
9 PSDN
12.85 -10.35
10.16 25.87
9.63
10 PYFA
2.65 2.60
3.33 5.17
3.44
11 RMBA
12.22 15.76
13.82 1.43
10.81
12 SKLT
5.15 5.96
4.24 11.28
6.66
13 TSPC
14.03 13.16
14.34 14.94
14.12
14 ULTJ
1.76 3.65
26.75 5.13
9.32 Rata - Rata Thn
13.40 11.47
8.51 11.37
11.19
Sumber: www.idSaham.com, 14 Desember 2010 diolah.
Tabel 4.4 menunjukkan nilai rasio ROE perusahaan pada sektor industri barang konsumsi periode 2006-2009. Return on Equity merupakan rasio yang
menunjukkan kemampuan ekuitas yang dimiliki perusahaan untuk menghasilkan laba atas ekuitas yang dimiliki. Selama periode penelitian emiten HMSP
merupakan emiten dengan tingkat ROE yang paling besar yakni sebesar 50,99. Rata-rata ROE per tahun mengalami fluktuasi dimana ROE tertinggi diperoleh
pada tahun 2006 yakni sebesar 13,40. Pada tahun 2006 emiten HMSP merupakan emiten yang memiliki nilai
ROE terbesar yakni sebesar 62 dan emiten AISA adalah emiten dengan nilai rasio terkecil sebesar 0,14. Rata-rata ROE selama tahun 2006 adalah sebesar
13,40. Pada tahun 2007 emiten HMSP masih tetap menjadi emiten dengan nilai
ROE terbesar yakni sebesar 44,94 dan berada jauh di atas nilai rasio ROE emiten yang lain. Emiten dengan nilai rasio ROE terkecil adalah PSDN yakni
sebesar -10,35. Rata-rata ROE di tahun 2007 adalah sebesar 11,47 mengalami penurunan disbanding tahun sebelumnya.
Pada tahun 2008 emiten HMSP masih tetap menjadi emiten dengan nilai rasio ROE terbesar yakni 48,40 dan nilai ROE terkecil terdapat pada emiten
DAVO yakni sebesar -75,79. Rata-rata ROE tahun 2008 adalah sebesar 8,51 menurun dibanding tahun sebelumnya.
Pada tahun 2009 emiten HMSP masih tetap menjadi emiten dengan nilai rasio ROE terbesar dan emiten dengan nilai ROE terkecil adalah DAVO Rata-rata
ROE tahun 2009 meningkat 11,37 dibanding tahun sebelumnya.
B. Analisis Statistik