Return On Equity ROE

6. Rasio Cakupan Kas Cash Coverage Ratio Rasio ini digunakan untuk mengukur sejauh mana bunga ditutup oleh arus kas dari operasi Brealey, Meyrs, dan Marcus, 2008: 77. Rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut: CCR = Bunga Pembayaran Penyusutan EBIT +

D. Return On Equity ROE

ROE dikatakan sebagai rasio yang paling penting dalam keuangan perusahaan. ROE mengukur pengembalian absolut yang akan diberikan perusahaan kepada para pemegang saham. Suatu angka ROE yang bagus akan membawa keberhasilan bagi perusahaan-perusahaan yang mengakibatkan tingginya harga saham dan membuat perusahaan dapat dengan mudah menarik dana baru. Hal ini juga akan memungkinkan perusahaan untuk berkembang, menciptakan kondisi pasar yang sesuai, dan pada gilirannya akan memberikan laba yang lebih besar. Semua hal tersebut pada akhirnya akan menciptakan nilai yang tinggi dan pertumbuhan yang berkelanjutan atas kekayaan pemiliknya Walsh, 2004:56. Pada tingkat perusahaan individu, ROE yang baik akan mempertahankan kerangka kerja keuangan pada tempatnya untuk perusahaan yang sedang tumbuh dan berkembang. Untuk ekonomi secara keseluruhan, ROE dapat menggerakkan investasi di bidang industri, pertumbuhan produk nasional bruto gross national product, lowongan atau kesempatan kerja, penerimaan pajak pemerintah dan sebagainya Walsh, 2004: 58. ROE merupakan hasil pengembalian atas ekuitas pemegang saham dengan mengukur laba yang diperoleh terhadap nilai bukunya. ROE menjadi salah satu unsur yang penting dalam pengambilan keputusan investasi. Rasio ini digunakan sebagai indikator ataupun sumber informasi mengenai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba yang dilihat dari return yang diterima oleh investor dan tentang bagaimana perusahaan mengelola aktivanya. Secara teoritis, semakin besar penggunaan hutang maka semakin meningkat ROE suatu perusahaan Sartono,2001:124. Penggunaan hutang yang semakin besar dalam perusahaan oleh pemilik modal dipandang sebagai peningkatan resiko perusahaan. Artinya, apabila perusahaan meningkatkan hutang maka pemilik saham akan memperoleh laba yang semakin kecil. Oleh karena itu, tingkat keuntungan yang diisyaratkan oleh pemilik modal sendiri akan meningkat sebagai akibat resiko perusahaan. Resiko finansial adalah resiko tambahan pada perusahaan akibat keputusan menggunakan hutang atau resiko yang ditimbulkan dari penggunaan hutang financial leverage. Satu hal penting yang perlu diperhatikan dalam menggunakan hutang adalah penggunaan hutang akan meningkatkan ROE hanya jika tingkat keuntungan pada aktiva diukur dengan EBITTA lebih besar dari biaya modal biaya hutang.

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Bursa Efek Indonesia

Bursa Efek Indonesia BEI adalah salah satu bursa saham yang dapat memberikan peluang investasi dan sumber pembiayaan dalam upaya mendukung pembangunan ekonomi nasional. BEI berperan juga dalam upaya mengembangkan pemodal lokal yang besar dan solid untuk menciptakan pasar modal Indonesia yang stabil. Bursa Efek Indonesia berawal dari berdirinya Bursa Efek di Batavia, yang dikenal sebagai Jakarta saat ini, oleh pemerintah Hinidia Belanda pada tanggal 14 Desember 1912. Sekuritas yang diperdagangkan adalah saham dan obligasi peusahaan-perusahaan Belanda yang beopeasi di Indonesia. Meskipun pasar modal telah ada sejak 1912, perkembangan dan pertumbuhan pasar modal tidak berjalan seperti yang diharapkan bahkan pada beberapa periode kegiatan pasar modal mengalami kevakuman. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor seperti perang dunia I dan II, perpindahan kekuasaan dari pemerintah colonial kepada pemerintah Republik Indonesia, dan berbagai kondisi yang menyebabkan operasi bursa efek tidak dapat berjalan sebagaimana mestinya. Pemerintah RI mengaktifkan kembali pasar modal pada tahun 1977 dan beberapa tahun kemudian pasar modal mengalami pertumbuhan seiring dengan berbagai insentif dan regulasi yang dikeluarkan pemerintah. Secara singkat, tonggak perkembangan pasar modal Indonesia dapat dilihat sebagai berikut:

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Financial Leverage Terhadap Return on Equity dan Earning per Share Pada Perusahaan Perkebunan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

6 49 98

Pengaruh Leverage terhadap Return On Equity Pada Industri Otomotif Yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta.

1 37 78

Pengaruh Return On Assets (ROA) dan Return On Equity (ROE) Terhadap Harga Saham (Studi Kasus Pada Perusahaan Sektor Industri Barang Konsumsi Makanan dan Minuman Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)

15 205 88

Analisis Faktor-Faktor yang Memengaruhi Return Saham Perusahaan Sektor Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

2 27 126

PENDAHULUAN Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

0 2 9

Analisis Faktor-Faktor yang Memengaruhi Return Saham Perusahaan Sektor Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 8

Analisis Faktor-Faktor yang Memengaruhi Return Saham Perusahaan Sektor Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 2

Analisis Faktor-Faktor yang Memengaruhi Return Saham Perusahaan Sektor Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 12

Pengaruh Net Profit Margin, Return on Asset, Return on Equity, Dan Earning Per Share Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 9

TERHADAP RETURN ON ASSETS (ROA) (Studi Pada Industri Barang Konsumsi Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)

0 0 15