Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan untuk melihat apakah dalam suatu model regresi Uji Multikolinieritas

H : Data residual berdistribusi normal H 1 : Data residual tidak berdistribusi normal Bila signifikansi 0,05 dengan α = 5 berarti data normal dan H diterima, sebaliknya bila nilai signifikansi 0,05 berarti data tidak normal dan H ditolak.

2. Pengujian Asumsi Klasik a. Uji Heterokedastisitas

Uji heterokedastisitas digunakan utuk mengetahui apakah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain Ghozali, 2006: 105. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homokedastisitas dan jika berbeda disebut heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas. Dasar analisis yang dapat digunakan untuk menentukan heterokedastisitas, antara lain: a. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar kemudian menyempit, maka mengindikasikan telah terjadi heterokedastisitas. b. Jika tidak ada pola yang jelas, seperti titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas atau terjadi homokedastisitas.

b. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan untuk melihat apakah dalam suatu model regresi

linier ada korelasi antar kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t -1 . autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang tahun berkaitan satu dengan lainnya. Hal ini sering ditemukan pada penelitian time series. Cara yang dapat digunakan untuk mendeteksi masalah autokorelasi adalah dengan menggunakan nilai Durbin-Watson DW dengan ketentuan pada Tabel 1.4. Tabel 1.4 Kriteria Pengambilan Keputusan Uji Autokorelasi Hipotesis Nol Keputusan Jika Tidak ada autokorelasi positif Tolak 0 DW dl Tidak ada autokorelasi positif No decision dl ≤ DW ≥ du Tidak ada autokorelasi negatif Tolak 4 – dl DW 4 Tidak ada autokorelasi negatif No Decision 4 – du ≤ DW ≤4 - dl Tidak ada autokorelasi postif atau negatif Tidak ditolak du DW 4 – dl Sumber: Ghozali 2006: 96. Uji Autokorelasi juga dapat dilakukan melalui Run Test. Uji ini merupakan bagian dari statistik non-parametric yang dapat digunakan untuk menguji apakah antar residual terdapat korelasi yang tinggi. Pengambilan keputusan dilakukan dengan melihat nilai Asymp. Sig 2-tailed uji Run Test. Apabila nilai Asymp. Sig 2-tailed lebih besar dari tingkat signifikansi 0,05 maka dapat disimpulkan tidak terdapat autokorelasi Ghozali,2006:103.

c. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk mengkaji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak ada korelasi antar variabel independen. Ada tidaknya multikolinieritas dapat dideteksi dengan melihat nilai tolerance dan Variance Inflation Factor VIF, serta dengan menganalisis matriks korelasi variabel- varibel independen. Nilai yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinieritas adalah nilai tolerance 0,10 atau sama dengan VIF 5 dan untuk matriks korelasi adanya indikasi multikolinieritas dapat dilihat jika antar variabel independen ada korelasi yang cukup tinggi umumnya di atas 0,90Situmorang dkk. 2010: 136.

c. Pengujian Hipotesis

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Financial Leverage Terhadap Return on Equity dan Earning per Share Pada Perusahaan Perkebunan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

6 49 98

Pengaruh Leverage terhadap Return On Equity Pada Industri Otomotif Yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta.

1 37 78

Pengaruh Return On Assets (ROA) dan Return On Equity (ROE) Terhadap Harga Saham (Studi Kasus Pada Perusahaan Sektor Industri Barang Konsumsi Makanan dan Minuman Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)

15 205 88

Analisis Faktor-Faktor yang Memengaruhi Return Saham Perusahaan Sektor Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

2 27 126

PENDAHULUAN Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

0 2 9

Analisis Faktor-Faktor yang Memengaruhi Return Saham Perusahaan Sektor Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 8

Analisis Faktor-Faktor yang Memengaruhi Return Saham Perusahaan Sektor Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 2

Analisis Faktor-Faktor yang Memengaruhi Return Saham Perusahaan Sektor Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 12

Pengaruh Net Profit Margin, Return on Asset, Return on Equity, Dan Earning Per Share Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 9

TERHADAP RETURN ON ASSETS (ROA) (Studi Pada Industri Barang Konsumsi Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)

0 0 15