Penentuan Waktu Siklus Terbaik

sinyal simpang. Adapun hasil masing-masing perhitungan kinerja simpang dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 5.6a : Perhitungan kinerja simpang, c= 148 detik Simpang Pendekat GT CT DS QL Delay I Utara 36 148 0.838 142.857 61.757 Selatan 56 148 0.838 168.889 46.046 Barat 32 148 0.838 120.000 69.187 Timur 32 148 0.482 74.286 51.314 Rata-rata 0.749 126.508 57.076 II Utara 35 148 0.755 124.000 59.074 Selatan 63 148 0.755 191.429 38.868 Barat 26 148 0.755 100.000 67.519 Rata-rata 0.755 138.4762 55.15377 Tabel 5.6b : Perhitungan kinerja simpang, c= 165 detik Simpang Pendekat GT CT DS QL Delay I Utara 41 165 0.822 157.143 65.983 Selatan 64 165 0.822 182.222 49.131 Barat 36 165 0.822 144.000 73.181 Timur 36 165 0.478 68.571 56.992 Rata-rata 0.736 137.984 61.322 II Utara 40 165 0.741 140.000 63.595 Selatan 71 165 0.741 202.857 41.533 Barat 29 165 0.741 108.000 72.632 Rata-rata 0.740 150.286 59.253 Tabel 5.6c : Perhitungan kinerja simpang, c= 138 detik Simpang Pendekat GT CT DS QL Delay I Utara 33 138 0.850 137.143 59.570 Selatan 52 138 0.850 173.333 44.395 Barat 29 138 0.850 128.000 67.286 Timur 29 138 0.496 71.429 48.181 Rata-rata 0.762 127.476 54.858 II Utara 33 138 0.766 120.000 56.577 Selatan 58 138 0.766 180.000 37.377 Barat 24 138 0.766 96.000 64.730 Rata-rata 0.766 132 52.895 Tabel 5.6d : Perhitungan kinerja simpang, c= 112 detik Simpang Pendekat GT CT DS QL Delay I Utara 26 112 0.894 117.143 56.461 Selatan 40 112 0.894 160.000 41.532 Barat 22 112 0.894 120.000 66.073 Timur 22 112 0.531 62.857 41.453 Rata-rata 0.803 115.000 51.380 II Utara 25 112 0.805 104.000 51.263 Selatan 45 112 0.805 157.143 34.032 Barat 18 112 0.805 80.000 59.051 Rata-rata 0.805 113.714 48.115 Dari empat hasil perhitungan kinerja simpang diatas, Tabel 5.6d menunjukkan bahwa kinerja simpang terbaik diperoleh dengan menggunakan panjang waktu siklus CT 112 detik. Adapun kinerja simpang ditunjukkan pada nilai panjang antrian QL dan tundaan DT yang paling rendah. Sehingga, dalam perancangan koordinasi sinyal simpang akan menggunakan waktu siklus terbaru, yaitu 112 detik.

5.6 Koordinasi Sinyal Antar Simpang

Koordinasi sinyal dilakukan dengan menggunakan waktu siklus dan waktu hijau dari perencanaan dengan kinerja terbaik. Namun, pada tabel 5.6d yang terpilih sebagai kinerja simpang terbaik untuk koordinasi, masih menunjukkan panjang antrian yang tidak memenuhi untuk jarak antar simpang. Untuk itu perlu dilakukan perubahan waktu hijau pada selatan simpang II. Perubahan ini menyebabkan pendekat lain yang dikurangi waktu hijaunya mengalami penambahan panjang antrian, namun diupayakan tidak terlalu panjang. Adapun perubahan waktu hijau tersebut dapat dilihat pada tabel 5.7a dan tabel 5.7b berikut. Tabel 5.7a : Data waktu hijau simpang II sebelum koordinasi Jalan Patimura - Jalan Sudirman - Jalan Mongonsidi Arah Waktu Nyala detik Waktu Siklus detik Hijau Kuning Merah All red 1 25 3 79 5 112 2 45 3 59 5 112 3 18 3 86 5 112 Tabel 5.7b : Data waktu hijau simpang II setelah koordinasi Jalan Patimura - Jalan Sudirman - Jalan Mongonsidi Arah Waktu Nyala detik Waktu Siklus detik Hijau Kuning Merah All red 1 23 3 81 5 112 2 50 3 54 5 112 3 15 3 89 5 112 Maka, panjang antrian pada pendekat simpang II dapat memenuhi jarak antar simpang dan tidak menyebabkan simpang I tergangggu. Adapun hasil perubahan panjang antrian tersebut dapat dilihat pada tabel 5.8 berikut. Tabel 5.8. Hasil perubahan waktu hijau simpang II Simpang Pendekat GT CT DS QL Delay I Utara 26 112 0.894 117.143 56.461 Selatan 40 112 0.894 160.000 41.532 Barat 22 112 0.894 120.000 66.073 Timur 22 112 0.531 62.857 41.453 Rata-rata 0.803 115.000 51.380 II Utara 23 112 0.881 116.000 62.891 Selatan 50 112 0.718 137.143 27.313 Barat 15 112 0.981 120.000 122.097 Rata-rata 0.805 103.000 47.390 Setelah melakukan perubahan diatas, maka koordinasi sinyal antar simpang pun dapat dilakukan karena telah memenuhi syarat untuk koordinasi. Dalam perencanaan ini, digunakan kecepatan rata-rata eksisting sebesar 32 kmjam. Kecepatan rencana ini dipilih karena cukup memenuhi untuk kecepatan maksimum kendaraan dalam kota, dengan kecepatan lambat maka akan didapat waktu offset yang cukup panjang, sehingga kendaraan terakhir dalam platoon masih memiliki kesempatan untuk mendapat sinyal hijau, jadi tidak perlu menunggu dalam sinyal merah selama satu siklus lagi. Sedangkan kendaraan yang terlalu cepat hanya cukup menunggu waktu hijau dalam beberapa detik saja. Dengan