Metode Pemilihan Waktu Siklus Baru Volume Kendaraan

3. Kondisi geometrik, pembagian jalur, dan jarak antar simpang. 4. Lingkungan simpang yang diamati secara visual.

3.3.2 Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari beberapa instansi terkait dan dari beberapa penelitian tentang ruas jalan yang diteliti sebelumnya. Data sekunder tersebut berupa data jumlah penduduk kota Medan.

3.4 Volume Kendaraan

Untuk mendapatkan volume kendaraan, diharapkan survey dilakukan dengan serentak pada semua simpang. Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam survey volume kendaraan. 1. Waktu survey Hari yang diambil untuk melakukan survey adalah satu hari sibuk antara Senin hingga Kamis. Sedangkan waktu yang diambil adalah waktu yang diperkirakan terjadi volume lalu lintas besar. Hal yang paling penting dalam perancangan jalan dan pengendalian lalu lintas adalah volume pada jam puncak, yang biasanya 8-10 dari arus harian total atau 2 sampai 2,5 kali volume harian rata-rata. Hal yang paling menonjol pada area-area kota dan kurang terdapat pada area-area desa, ialah adanya dua jam puncak yang dominan pada pola-pola hari kerja. Dua jam tersebut adalah jam puncak pagi dan jam puncak sore. Pola-pola ini meliputi berbagai perjalanan ke tempat kerja yang waktunya relatif stabil dan agak kurang peka terhadap perubahan dari hari ke hari dan terhadap cuaca dan kondisi perjalanan lainnya Hobbs,1995. Berdasarkan survei pendahuluan yang telah dilakukan sebelumnya, maka jam puncak pagi adalah pukul 06.00 - 08.00 dan jam puncak sore adalah pukul 16.00 - 18.00. Penghitungan dilakukan per 15 menit. Dalam menentukan waktu survey, terdapat beberapa kondisi tertentu yang harus dihindari, yaitu:  Libur, mogok kerja, pekan raya, kunjungan pejabat negara, dan acara khusus yang dapat mempengaruhi ruas jalan studi.  Cuaca yang tidak normal.  Halangan di jalan seperti kecelakaan dan perbaikan jalan. 2. Klasifikasi tipe kendaraan. Kendaraan tipe kendaraan yang diamati disesuaikan dengan metode penghitungan, yang mana dikelompokkan dalam empat kategori, yaitu: a. Kendaraan Ringan Light VehicleLV Adalah semua jenis kendaraan bermotor beroda empat yang termasuk didalamnya : • Mobil penumpang, yaitu kendaraan bermotor beroda empat yang digunakan untuk mengangkut penumpang dengan maksimum 10 sepuluh orang termasuk pengemudi Sedan, Jeep, Minibus • Pick-up, mobil hantaran dan mikro truck, dimana kendaraan beroda empat dan dipakai untuk angkutan barang dengan berat total kendaraan + barang kurang dari 2,5 ton. b. Kendaraan Berat Heavy Vehicle HV Yang termasuk kedalam kelompok kendaraan ini diantaranya sebagai berikut. • Mikro Bus: semua kendaraan yang digunakan untuk angkutan penumpang dengan jumlah tempat duduk 20 buah termasuk pengemudi. • Bus: semua kendaraan yang digunakan untuk angkutan penumpang dengan jumlah tempat duduk sebanyak 40 atau lebih termasuk pengemudi. • Truck: semua kendaraan angkutan bermotor beroda empat atau lebih dengan berat total lebih dari 2,5 ton. Termasuk disini adalah Truck 2-as, Truck 3-as, Truck Tanki, Mobil Gandeng, Semi Trailer, dan Trailer. c. Sepeda Motor Kendaraan bermotor beroda dua dengan jumlah penumpang maksimum 2 dua orang termasuk pengemudi. Termasuk disini adalah sepeda motor, scooter, sepeda kumbang dan sebagainya. d. Kendaraan Tak Bermotor UnMotorizedUM Kendaraan yang tidak meggunakan motor sebagai tenaga penggeraknya, termasuk didalamnya adalah sepeda dan becak.

3.5 Metode Survey

Metode yang digunakan untuk memperoleh volume kendaraan adalah dengan menggunakan surveyor yang mencatat volume secara manual. Surveyor ditempatkan pada masing-masing lengan simpang untuk mencatat volume masing-masing pergerakan. Adapun perinciannya adalah sebagai berikut. a. Simpang I Jalan Jamin Ginting - Jalan Iskandarmuda - Jalan Patimura Setidaknya dibutuhkan 10 surveyor pada simpang pertama ini. Untuk simpang I diberi kode A. Adapun pembagiannya adalah: 1. Surveyor A1, mencatat kendaraan lurus dari pendekat Selatan berupa Light Vehicle LV dan Heavy Vehicle HV. 2. Surveyor A2, mencatat kendaraan lurus dari pendekat Selatan berupa Motor Cycle MC dan Un-Motorized UM 3. Surveyor A3, mencatat kendaraan belok kiri dari pendekat Selatan berupa LV, HV,MC, dan UM 4. Surveyor A4, mencatat kendaraan belok kiri dari pendekat Barat berupa LV, HV, dan MC 5. Surveyor A5, mencatat kendaraan lurus dari pendekat Barat berupa LV, dan HV 6. Surveyor A6, mencatat kendaraan lurus dari pendekat Barat berupa MC 7. Surveyor A7, mencatat kendaraan belok kanan Jalan Iskandar muda dari pendekat Utara berupa MC, LV, dan HV 8. Surveyor A8, mencatat kendaraan belok kanan jalan Wahid Hasym dari pendekat Utara berupa MC 9. Surveyor A9, mencatat kendaraan belok kanan jalan Wahid Hasym dari pendekat Utara berupa LV dan HV 10. Surveyor A10, mencatat kendaraan lurus dari jalan Wahid Hasym ke jalan Pattimura berupa MC, LV, dan HV b. Simpang II Jalan Patimura - Jalan Sudirman - Jalan Mongonsidi Setidaknya dibutuhkan 7 tujuh surveyor pada simpang kedua ini. Untuk simpang II Jalan diberi kode B. Adapun pembagiannya adalah: 1. Surveyor B1, mencatat kendaraan lurus dari pendekat Selatan berupa Light Vehicle LV dan Heavy Vehicle HV. 2. Surveyor B2, mencatat kendaraan belok kanan dari pendekat Selatan berupa LV dan HV 3. Surveyor B3, mencatat kendaraan belok kanan dari pendekat Selatan berupa MC 4. Surveyor B4, mencatat kendaraan lurus dari pendekat Utara berupa LV, HV, dan MC