Metode Maksimasi Green Bandwidth

dilihat secara visual dan hasil yang baik dapat diperoleh secara manual, yaitu dengan cara coba-coba McShane and Roess, 1990. Ukuran effisiensi pada metode ini didefinisikan sebagai perbandingan bandwidth terhadap panjang siklus, yang biasanya dinyatakan dalam persentase: efesiensi = bandwidth panjang siklus x 100 ……………………3.1 Gambar 2.5. Bandwidth pada diagram time-space McShane and Roess, 1990 System koordinasi dikatakan baik, apabila efesiensi berkisar dari 40-50 McShane, 1990. Nilai efesiensi yang besar akan memberikan volume kendaraan yang dapat lewat tanpa henti yang besar pula. Besar volume ini dapat dihitung dengan persamaan berikut: nonstop volume = 3600 BW L h C ……………………3.2 dimana: BW = bandwidth yang ada sec L = jumlah lajur lalu-lintas yang ditinjau h = headway dalam pergerakan pleton secveh C = panjang siklus sec Perhitungan offset untuk koordinasi sinyal dengan metode ini dapat dilakukan dengan cara manual dan dengan program komputer. Perhitungan manual dapat dilakukan secara grafis dengan cara coba-coba untuk mendapatkan bandwith yang paling besar. Sedangkan, perhitungan dengan program komputer telah dibuat algoritmanya. Kelemahan metode ini adalah: 1. Tidak memperhitungakan adanya dispersi pleton. 2. Tidak memperhitungkan volume lalulintas. 3. Besar saturation flow rate untuk setiap simpang dianggap sama.

2.5.2 Metode Minimasi Perbedaan offset aktual dan offset ideal

Metode ini adalah mencari offset aktual yang mana perbedaan offset aktual dan offset ideal memberikan hasil yang minimal. Metode ini hampir sama dengan metode maksimasi Green Bandwidth, perbedaannya adalah dalam hal perhitungannya. Sasarannya adalah mendapatkan jalur hijau maksimum dikedua arah. Asumsi yang diambil sama dengan metode maksimasi Green Bandwidth. Perbedaan utama konsep ini dengan metode maksimasi Green Bandwidth adalah turut diperhitungkannya volume lalu-lintas dalam perhitungannya. Offset aktual adalah offset yang mana jumlah offset inbound dan outbound pada satu ruas sama dengan bilangan bulat. Untuk lebih jelasnya lihat gambar 2.6 dan 2.7. Secara umum hubungan antara offset aktual arah inbound dengan offset aktual arah outbound adalah sebagai berikut: t NB + t SB = nC ……………………3.3 dimana: t NB = offset aktual arah north bound inbound t SB = offset aktual arah south bound outbound n = bilangan bulat C = panjang siklus Pendekatan yang diambil adalah mengasumsikan bahwa kendaraan yang melintasi sejumlah simpang bersinyal bergerak dalam bentuk pleton. Pleton kendaraan tersebut dalam pergerakannya melintasi ruas mengalami dispersi sehingga bertambah panjang. Prinsip metode koordinasi yang diusulkan ini mencoba untuk mengatur offset sinyal sedemikian sehingga pleton dapat melintasi sejumlah persimpangan bersinyal dengan tundaan total paling kecil. Dalam kajian ini data masukan yang diasumsikan sudah diketahui adalah : Gambar 2.6 : Waktu offset untuk satu siklus Gambar 2.7 : Waktu offset untuk dua siklus