13
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Menurut Mia dan Chenhall 2000 peranan dari sistem akuntansi manajemen dalam membantu manajer memberikan arahan serta mengatasi masalah-masalah yang
timbul dalam suatu organisasi telah menyebabkan evolusi yang besar dalam implementasi sistem akuntansi manajemen. Hal ini membutuhkan data eksternal dan
data bukan keuangan yang menekankan kepada pemasaran, inovasi produk, perencanaan stratejik dan informasi yang berguna dalam mengambil keputusan.
Namun demikian, bukti mengenai penggunaan sistem akuntansi manajemen yang lebih kontemporer dan canggih di negara-negara berkembang masih campur aduk.
Bukti anekdot menunjukkan bahwa praktik akuntansi manajemen pada sebagian besar Sistem  akuntansi  manajemen  SAM  merupakan  sistem  formal  yang
dirancang  untuk  menyediakan  informasi  bagi  manajer  Bowens  dan  Abernethy, 2000. Perencanaan sistem akuntansi manajemen yang merupakan bagian dari sistem
pengendalian  organisasi  perlu  mendapat  perhatian,  hingga  dapat  diharapkan  akan memberikan  kontribusi positif  dalam    mendukung  keberhasilan  sistem  pengendalian
manajemen.  Sistem  akuntansi  manajemen  dapat  membantu  manajer  dalam pengendalian  akitivitas  dan  pengurangan  ketidakpastian  sehingga  diharapkan  dapat
membantu perusahaan pencapaian tujuan Anthony et al. 2001; Atkinson et al. 2000.
14
perusahaan dan manajer non keuangan masih jauh dari harapan.Sebagian besar perusahaan masih mengganggap bahwa akuntansi manajemen merupakan bagian dari
fungsi akuntansi keuangan dan profesi akuntansi manajemen dapat dikatakan belum
diakui di dalam perusahaan Soobaroyen dan Poorundersing, 2008.
Teknologi komputer merupakan salah satu teknologi informasi yang banyak berpengaruh pada sistem informasi organisasi, karena dengan sistem informasi
berbasis komputer informasi dapat disajikan tepat waktu dan akurat Sedangkan untuk memotivasi individu yang melakukan aktivitas organisasi maka dibutuhkan kinerja
manajerial.
Informasi merupakan komoditi yang sangat berguna bagi perusahaan dalam kegiatan perencanaan, control dan pembuatan keputusan. Informasi memiliki nilai
yang potensial, karena dapat memberikan kontribusi langsung dalam menentukan pilihan, dapat meningkatkan pemahaman manajer terhadap dunia nyata serta dapat
mengidentifikasikan aktifitas yang relevan  Aida dan Gudono : 2001.
Informasi manajemen sebagai salah satu produk sistem akuntansi manajemen memiliki peranan dalam memprediksi konsekuensi yang mungkin terjadi atas
berbagai alternatif tindakan yang dapat dilakukan pada berbagai aktivitas seperti perencanaan, pengawasan dan pengambilan keputusan.
Sistem akuntansi manajemen adalah penyatuan bagian manajemen yang mencakup, penyajian dan penafsiran informasi yang digunakan untuk  perumusan
15
strategi, aktivitas perencanaan dan pengendalian,pembuatan keputusan, optimalisasi penggunaan sumber daya,pengungkapan kepada pemilik dan pihak luar,
pengungkapan kepada pekerja, pengamanan asset guna menghasilkan informasi untuk pengguna internal, seperti manajer, eksekutif, dan pekerja.
Secara spesifik akuntansi manajemen mengidentifikasikan,  mengumpulkan, mengukur, mengklasifikasikan, dan melaporkan  informasi, yang bermanfaat bagi
pengguna internal dalam merencanakan, mengendalikan, dan membuat keputusan.
Sistem akuntansi manajemen memiliki fungsi sebagai sumber informasi yang sangat penting untuk membantu manajer untuk mengendalikan aktivitasnya dan juga
mengurangi ketidakpastian guna mencapai tujuan.Informasi manajemen sebagai salah satu produk sistem akuntansi manajemen memiliki peranan dalam memprediksi
konsekuensi yang mungkin terjadi atas berbagai alternatif tindakan yang dapat dilakukan pada berbagai aktivitas seperti perencanaan, pengawasan dan pengambilan
keputusan.
Sistem akuntansi manajemen harus dirancang untuk memenuhi spesifikasi informasi yang dibutuhkan oleh perusahaan, asalkan informasi tersebut tidak terlalu
mahal.  Dengan demikian, pertimbangan utama dalam merancang sistem akuntansi manajemen adalah keseimbangan  antara manfaat dan biaya yang dikeluarkan untuk
memperoleh informasi tersebut.  Agar efektif laporan yang disajikan oleh sistem akuntansi manajemen harus dibuat secara tepat waktu, jelas, dan konsisten. Laporan
16
yang disajikan dengan pengetahuan dan kebutuhan pemakai agar dapat digunakan sebagai pertimbangan didalam pengambilan keputusan.
Perancang sistem harus memiliki pengetahuan untuk membedakan sistem akuntansi manajemen  dan metode pemrosesan data, baik pemrosesan data secara
manual maupu dengan menggunakan komputerisasi. Kemampuan untuk membedakan pemrosesan transaksi secara manual dan komputer cukup penting,
karena pada organisasi bisnis tertentu tidak semua transaksi dapat di proses dengan komputer dan kemampuan perancang sistem dalam mengavaluasi alternatif-alternatif
yang dipertimbangkan pengetahuan akan menjadi sangat penting.
Manajemen perusahaan juga harus sensitif terhadap pengaruh perkembangan teknologi yang mencakup informasi, peralatan teknik dan proses dalam mengubah
input menjadi output. Selain itu, manajemen harus dapat memahami dengan baik hubungan antara tugas, kemampuan yang dimiliki dan fungsi – fungsi teknologi yang
ada. Dengan demikian teknologi informasi yang berbasis komputer memberikan banyak manfaat bagi perusahaan, seperti mampu meringankan aktivitas bisnis yang
kompleks serta menghasilkan informasi yang dapat dipercaya, relevan, tepat waktu, lengkap, dapat dipahami dan teruji dalam rangka perencanaan, pengendalian dan
pengambilan keputusan bagi pihak manajemen perusahaan. Akibatnya  perusahaan tetap dapat bertahan dalam era globalisasi informasi yang kompetitif serta mampu
menghadapi persaingan pasar global.  Secara  tradisional,  rancangan  sistem  akuntansi
17
manajemen  berorientasi  pada  informasi  finansial  internal  organisasi  yang  berbasis pada  data  historis.  Dengan  meningkatnya  tugas  pemecahan  masalah  yang  dihadapi
oleh  manajemen,  maka  rancangan  sistem  akuntansi  manajemen  tidak  hanya berorientasi  pada  data  financial  saja  tetapi  berorientasi  pada  data  yang  bersifat
eksternal dan nonfinansial. Mia dan Chenhall 2000.
Chenhall  dan  Morris 2002  mengidentifikasi  empat  karakteristik  SAM  yang bermanfaat  untuk  pengambilan  keputusan  yaitu:  scope  lingkup,  timeliness  tepat
waktu,  aggregation  agregasi,  dan  integration  integrasi.  Karakteristik  informasi yang tersedia tersebut akan menjadi efektif apabila sesuai dengan tingkat kebutuhan
pengguna  organisasi.  Hal  ini  sejalan  dengan  pendekatan  kontinjensi  yang dikemukakan  oleh  Otley  2002  bahwa  tingkat  ketersediaan  masing–masing
karakteristik informasi akuntansi manajemen tidak sama untuk segala situasi.
Saling  ketergantungan  adalah  salah  satu  variabel  kontinjensi  yang  perlu dipertimbangkan  dalam  merancang  SAM,  tetapi  masih  sedikit  menerima  perhatian
dari  peneliti.  Peneliti  yang  telah  mengkaitkan  secara  langsung  pengaruh  saling ketergantungan dengan SAM adalah Chenhall dan Morris 2002.
Bouwens dan Abernethy 2000. Saling ketergantungan organisasional adalah pertukaran  aktivitas  yang  terjadi  antar  segmen  yang  ada  dalam  suatu  organisasi
Chenhall  dan  Morris  2002.  Evaluasi  prestasi  di  dalam  sub  –  unit  organisasi  yang mempunyai  tingkat  saling  ketergantungan  yang  tinggi  kemungkinan  dibantu  dengan
18
informasi  non  keuangan  lingkup  luas.  Semakin  tinggi  tingkat  saling  ketergantungan akan  menyebabkan  semakin  kompleknya  tugas  yang  dihadapi  manajer.  Sebagai
akibatnya  manajer  membutuhkan  informasi  yang  lebih  banyak,  baik  itu  informasi yang berkaitan dengan departemennya sendiri maupun informasi yang terkait dengan
departemen lain.
Disamping itu, Hayes 2000 menyatakan bahwa pengukuran kinerja terhadap unit  yang  mempunyai  tingkat  saling  ketergantungan  tinggi  akan  sangat  bermanfaat
apabila pengukuran tersebut tidak hanya mencakup penilaian pencapaian target tetapi juga mencakup penilaian reliabilitas, kerjasama, dan fleksibilitas para manajer divisi.
Meski belum ada penelitian yang terfokus secara langsung meneliti pengaruh teknologi  informasi  terhadap  karakteristik  SAM,  penelitian  tentang  pengaruh
teknologiinformasi  terhadap  berbagai  aspek  kehidupan  telah  banyak  dilakukan, misalnya: 1 pengaruh teknologi informasi terhadap pelayanan konsumen misalnya:
Karimi et al. 2001 2 pengaruh teknologi informasi terhadap keunggulan kompetitif misalnya  Byrd  dan  Turner  2001.  Temuan  umum  mereka  adalah  bahwa  teknologi
informasi  meningkatkan  kecepatan  penyampaian  informasi  kepada  konsumen  dan memudahkan pengumpulan informasi tentang data konsumen dan pasar. Seperti yang
dikutip oleh Davis dan Albright 2000 berpendapat bahwa teknologi informasi dapat mempengaruhi  informasi  yang  disajikan  oleh  SAM.  Dengan  aplikasi  teknologi
informasi, SAM dapat menyediakan informasi sesuai dengan kebutuhan manajemen.
19
1.2 Rumusan Masalah