pemimpin dalam tindak pidana tersebut tanpa memperhatikan tindak pidana tersebut dilakukan secara sendiri atau bersama-sama. Jika tuntutan pidana
diajukan kepada pemberi perintah atau pemimpin tindak pidana, maka ancaman pidana yang dijatuhkan kepadanya berupa pidana penjara dan denda diperberat
dengan sepertiga.
B. Kejahatan Korporasi Dalam Tindak Pidana Lingkungan Hidup
1. Korporasi Merupakan Subyek Hukum
Menurut hukum perdata, ada dua subyek hukum yang dikenal yaitu orang persoon dan badan hukum rechtspersoon. Kedua subyek hukum ini sebagai
pengemban hak dan kewajiban. Oleh sebab itu, terhadap keduanya diwajibkan hukum untuk mempertanggungjawabkan segala perbuatannya. Hal ini sehubungan
dengan suatu asas dalam hukum perdata menyebutkan bahwa semua kekayaan seseorang menjadi tanggungan untuk segala kewajibannya, juga yang dinamakan
kematian perdata, yaitu suatu hukuman yang menyatakan bahwa seseorang tidak dapat memiliki sesuatu hak lagi.
42
Selain orang, subyek hukum yang kedua adalah badan hukum rechtspersoon. Badan hukum ini juga memiliki hak dan kewajiban sebagaimana
layaknya manusia bernyawa. Badan hukum meliputi organisasi atau perkumpulan yang memiliki kekayaan sendiri ikut serta dalam lalu lintas hukum dengan
perantaraannya manusia. Jadi badan hukum itu adalah orang yang diciptakan oleh hukum. Biasanya orang memiliki tempat tinggal domicili, begitu pula suatu
42
Subekti., Pokok-Pokok Hukum Perdata, Jakarta: PT. Intermasa, 1982, hal. 19-21.
Universitas Sumatera Utara
badan hukum juga memiliki tempat tinggal.
43
Badan hukum juga disebut dengan korporasi. Korporasi berasal dari kata corporatio atau corporation artinya secara luas adalah suatu kesatuan menurut
hukum atau suatu badan susila yang diciptakan menurut undang-undang suatu negara untuk menjalankan suatu usaha atau aktifitas atau kegiatan lainnya yang
sah. Badan ini dapat dibentuk untuk selama-lamanya atau untuk sesuatu jangka waktu terbatas, mempunyai nama dan identitas yang dengan nama dan identitas
itu dapat dituntut di muka persidangan pengadilan, dan berhak akan mengadakan suatu persetujuan menurut kontrak dan melaksanakan fungsi lainnya yang
seseorang dapat melaksanakannya menurut undang-undang suatu negara. Pada umumnya suatu korporasi dapat merupakan suatu organisasi pemerintah, setengah
pemerintah atau partikelir. Subyek hukum dalam meliputi
orang dan badan hukum.
44
Mulanya orang menolak untuk mempertanggungjawabkan korporasi dalam perkara pidana. Alasannya, korporasi tidak mempunyai perasaan seperti
manusia sehingga korporasi dianggap tidak mungkin melakukan kesalahan, dan pidana penjara tidak mungkin diterapkan terhadap korporasi. Namun, mengingat
Korporasi disebut juga legal personality artinya korporasi dapat memiliki harta kekayaan sebagaimana halnya manusia dapat menuntut dan dapat dituntut
dalam kasus perdata. Dalam perkembangannya korporasi sebagai subjek hukum yang dapat melakukan tindak pidana dan sekaligus dapat
mempertanggugjawabkan dalam hukum pidana sudah merupakan realita.
43
Ibid., hal. 21.
44
Jurnal Pusdiklat MARI, Media Komunikasi dan Informasi Diklat, hal. 21.
Universitas Sumatera Utara
dampak negatif yang ditimbulkan oleh kegiatan korporasi, maka timbul pemikiran untuk mempertanggungjawabkan korporasi dalam perkara pidana. Korporasi
dapat bertanggung jawab atas perbuatan yang dilakukan oleh anggotanya dalam kaitannya dengan ruang lingkup pekerjaannya. Tentu saja pidana yang dijatuhkan
kepada korporasi biasanya berupa pidana denda.
45
Menurut Utrech dan M. Soleh Djindang, korporasi adalah suatu gabungan orang yang dalam pergaulan hukum bertindak bersama-sama sebagai suatu objek
hukum tersendiri sebagai suatu personifikasi. Korporasi adalah badan hukum yang beranggota, namun mempunyai hak dan kewajiban tersendiri yang terpisah dari
hak dan kewajiban anggota masing-masing.
46
Sementara menurut Muladi dan Dwija Prijatna, korporasi dipandang sebagai realita sekumpulan manusia yang diberikan hak hukum untuk tujuan
tertentu. Sedangkan Subekti dan Tjitrosudiro menyatakan bahwa yang dimaksud dengan korporasi adalah suatu perseroan yang merupakan badan hukum.
Pramadya Puspa, mengartikan korporasi atau badan hukum adalah suatu perseroan yang merupakan badan hukum, yang dimaksudkan sebagai suatu
perkumpulan atau organisasi yang oleh hukum diperlakukan seperti seorang manusia personal, sebagai pengemban atau pemilik hak dan kewajiban, memiliki
hak menggugat atau digugat di muka persidangan pengadilan.
47
Berbagai pengertian mengenai korporasi di atas, maka dapat dikatakan bahwa korporasi mempunyai arti yang luas. Pengertian korporasi juga lebuh luas
45
Sue Tirtus Reid, Criminal Law, Third Edition, hal. 51.
46
Chaidir Ali, Op. cit., hal. 64.
47
Muladi., dan Dwija Prijatna., Pertanggungjawaban Korporasi Adalah Hukum Pidana, Cetakan Pertama, Bandung: Sekolah Tinggi Hukum Bandung, 1991, hal. 14.
Universitas Sumatera Utara
dari pengertian badan hukum, hal ini terlihat dari berbagai ketentuan perundang- undangan di luar KUH Pidana yang memakai istilah badan usaha, sekelompok
orang dan lain sebagainya sebagai subjek hukum pidana. Mengenai bentuk-bentuk korporasi, tidak terlepas dari persoalan dunia
bisnis. Kata bisnis berasal dari Bahasa Inggris “business” yang berarti kegiatan usaha. Secara luas kata bisnis sering diartikan sebagai keseluruhan kegiatan usaha
yang dijalankan oleh orang atau badan secara teratur dan terus menerus yang berupa kegiatan mengadakan barang-barang atau jasa-jasa maupun fasilitas untuk
diperjualbelikan, dipertukarkan atau disewagunakan dengan mendapat keuntungan.
48
Subjek hukum dalam tindak pidana lingkungan hidup adalah orang, badan hukum, dan korporasi. Akan tetapi secara umum korporasi dipandang sama
dengan badan hukum. Sebagaimana yang dikatakan Setiyono, adalah ”Korporasi merupakan istilah yang biasa digunakan oleh para ahli hukum pidna dan
kriminologi untuk menyebut apa yang di bidang hukum lain, khususnya di bidang hukum perdata sebagai badan hukum, atau dalam bahasa Belanda disebut dengan
Berdasarkan pengertian bisnis di atas, maka ruang lingkup usaha korporasi itu cukup luas, bisa meliputi bidang industri, bidang perdagangan, bidang jasa dan
bidang lainnya. Dalam melaksanakan bisnis ini maka bisa dilakukan oleh perseorangan dan juga dilakukan dalam suatu organisasi atau perkumpulan untuk
bisnis-bisnis yang besar, yang dinamakan korporasi, baik berupa badan hukum maupun bukan badan hukum.
48
Kamus Besar Bahasa Indonesia., Cetakan Ketiga, Jakarta: Balai Pustaka, 1990, hal. 45.
Universitas Sumatera Utara
rechtspersoon atau dalam bahasa Inggris disebut dengan legal person atau legal body.”
49
Alasan pemikiran untuk menjadikan korporasi sebagai subjek hukum di samping subjek hukum manusia alamiah adalah karena ingin kerja sama untuk
memperoleh keuntungan dan membagi risiko jika sewaktu-waktu timbul kerugian. Alasan lainnya adalah agar memudahkan menunjuk siapa subjek hukum yang
harus bertanggung jawab di antara sedemikian banyak orang-orang yang terhimpun dalam badan tersebut, yang secara yuridis mengonstruksikannya cukup
dengan menunjuk ”badan” itu sebagai subyek hukum yang harus bertanggung jawab.
50
2. Jenis-Jenis Kejahatan Korporasi