Mengajukan izin lokasi perluasan lahan kepada pemerintah daerah melalui Badan Pertanahan Nasional

tanah dalam kehidupan masyarakat dan prinsip penghormatan terhadap hak-hak yang sah atas tanah. Musyawarah yang dilakukan itu harus merupakan wadah untuk menjelaskan kepada kelompok tani tentang mengapa dan untuk apa tanah itu diambil. Dalam forum musyawarah salah satu hal yang dibicarakan dan yang terpenting adalah masalah ganti kerugian. Pembayaran ganti kerugian itu adalah bagian dari wujud konkrid pengakuan pengambilan tanah itu. Ganti kerugian itu sangat baik jika berupa pembangunan fasilitas umum yang dapat dimamfaatkan dan dinikmati seluruh masyarakat setempat. Dengan musyawarah PT Kutai Balian Nauli dituntun untuk tetap saling menghargai pendapat atau pandangan satu sama lain dengan kelompok tani. Melalui musyawarah maka akan tercermin keinginan untuk menselaraskan antara angan-angan dan kenyataan. Disini PT Kutai Balian Nauli memerlukan kerjasama dengan kelompok tani

2. Mengajukan izin lokasi perluasan lahan kepada pemerintah daerah melalui Badan Pertanahan Nasional

Untuk memperoleh izin lokasi perluasan lahan PT Kutai Balian Nauli wajib mengajukan permohonan yaitu untuk tanah yang luasnya tidak lebih dari 15 Ha lima belas hektar diajukan kepada BupatiWalikotamadya Kepala Daerah Tingkat II dengan tembusan kepada Gubernur Kepala Daerah Tingkat I dan Menteri Dalam Negeri Cq Direktur Jenderal Agraria Kepala Badan Pertanahan Nasional. Permohonan izin lokasi untuk tanah yang luasnya tidak lebih dari 200 Ha dua ratus hektar diajukan kepada Gubernur Kepala Daerah Tingkat I dengan tembusan kepada BupatiWalikotamadya Kepala Daerah Tingkat II dan Menteri Universitas Sumatera Utara Dalam Negeri Cq Direktur Jenderal Agraria Kepala Badan Pertanahan Nasional. Sedang untuk tanah yang luasnya lebih dari 200 Ha dua ratus hektar permohonan izin lokasi dan luas tanah diajukan kepada Gubenur Kepala Daerah Tingkat I. Dalam hal ini, permohonan tersebut Gubernur Kepala Daerah wajib mengajukan permohonan kepada Menteri Dalam Negeri dilengkapi dengan pertimbangan dari BupatiWalikotamadya Kepala Daerah Tingkat II. Permohonan izin lokasi perluasan tanah sebagaimana dimaksud diatas harus dilengkapi dengan : a. Akte pendirian perusahaan yang telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman atau dari Pejabat yang Berwenang bagi Badan Hukum lainnya. b. Nomor Pokok Wajib Pajak c. Gambar kasarsketsa tanah yang dibuat oleh pemohon. d. Keterangan tentang letak, luas dan jenis tanah kebunsawah yang dimohon. e. Pernyataan bermaterai cukup tentang kesediaan memberikan ganti rugi atau menyediakan tempat penampungan bagi pemilik tanah yang terkena rencana proyek pembangunan atau megikutsertakan pemilik tanah dalam bentuk penataan kembali penggunaan, penguasaan dan pemilikan tanah. f. Uraian rencana proyek yang akan dibangun disertai dengan analisa dampak lingkungan. Survei awal ke lokasi lahan yang akan dibangun perkebunan kelapa sawit oleh PT Kutai Balian Nauli sangat penting. Hal ini untuk memastikan ketersediaan lahan dan potensinya data survey yang harus didapat diantaranya luas dan lokasi lahan yang tersedia untuk dibangun perkebunan kelapa sawit harus Universitas Sumatera Utara dapat diketahui pula kalayakan lahan secara ekonomis dan agronomis. Informasi penting yang lain yang harus diperoleh adalah status lahan tersebut masuk kawasan budidaya kehutanan KBK atau kawasan budidaya non kehutanan KBNK, juga status kepemilikannya. Status lahan dapat diketahui dengan mengeceknya ke Badan Pertanahan Nasional dan Dinas Kehutanan. Berkenaan dengan permohonan penetapan izin lokasi dan perluasan tanah yang luasnya 200 Ha dua ratus hektar atau lebih, Gubernur Kepala Daerah Tingkat I wajib meminta pertimbangan dari BupatiWalikotamadya Kepala Daerah Tingkat II. Ketua Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tingkat II setelah berkonsultasi dengan Ins Ansi teknis yang terkait wajib memberikan pertimbangan kepada BupatiWalikotamadya Kepala Daerah Tingkat II. Penyelesaian permohonan penetapan izin lokasi perluasan lahan yang luasnya 200 Ha dua ratus hektar atau lebih diproses secara terkoordinasi oleh Sekretaris Wilayah Daerah Tingkat I bidang Pemerintahan bersama Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tingkat I dan Direktorat Agraria Propinsi Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional. Keputusan pemberian izin lokasi perluasan lahan disiapkan oleh Kepala Direktorat Agraria Propinsi Kepala Wilayah Badan Pertanahan Nasional dan diselesaikan dalam waktu 3 tiga bulan dan selambat-lambatnya 5 lima bulan terhitung sejak permohonan diterimanya secara lengkap Universitas Sumatera Utara

3. Memberikan besarnya ganti rugi kepada masyarakat adat melalui musyawarah