sesuai dengan areal pengembangan pertanian dari Rencana Stuktur Tata Ruang Propinsi Kalimantan Timur Perda No.12 Tahun 1996
Adapun misi PT. KBN ini dinyatakan sebagai berikut : 1.
Ikut membangun ekonomi dan kesejahteraan masyarakat dilingkungan kebun KBN dan ekonomi masyarakat umumnya.
2. Ikut membangun agribisnis di Kutai Timur dan Kalimantan Timur
umumnya. 3.
Mendukung dan menumbuh kembangkan peran koperasi sebagai pengembang masyarakat perkebunan di pedesaan dan penyelenggara
beberapa kegiatan usaha alternatif. Jadi pendirian PT. Kutai Balian Nauli di sektor perkebunan adalah sebagai
pendukung pertumbuhan perekonomian Nasional dan membantu pemerintah mengurangi pengangguran dalam hal pekerjaan sehingga kesejahteraan
masyarakat sekitar berkesinambungan.
F. Prosedur Pengadaan Tanah oleh PT Kutai Balian Nauli
Prosedur pengadaan tanah oleh PT. Kutai Balian Nauli dalam rangka pemberian status Hak Guna Usahanya yaitu:
1. Tata Cara Memperoleh Izin Lokasi
SK Bupati No: 6102.188.45HKIII2005 tentang izin lokasi untuk keperluan perkebunan kepada PT. Kutai Balian Nauli dengan luas ± 3000 Ha tanggal 21
Maret 2003. Izin lokasi diatur dalam peraturan Kepala Daerah KabupatenKota
Universitas Sumatera Utara
dengan Peraturan Daerah masing-masing yang esensinya kurang lebih sebagai berikut:
1. Perusahaan-perusahaan yang memerlukan tanah untuk keperluan
penyelenggaraan usahanya harus mengajukan permohonan arahan lokasi kepada BupatiWalikota dengan tembusan kepada Kepala Kantor
Pertanahan, Kepala Dinas Perkebunan, dan Kepala Dinas Kehutanan Dati II dengan melampirkan rekaman akte pendirian perusahaan yang telah
disahkan oleh Menteri Kehakiman dan HAM. 2.
Dalam memperoleh arahan lokasi tersebut, Kepala Kantor Pertanahan mengadakan koordinasi dengan instansi terkait dan mencadangkan areal
nonhutan disebut sebagai kawasan pengembangan produksi-KPP, di provinsi lain disebut area pengembangan lain-APL.
3. BupatiWalikota menerbitkan surat keputusan arahan lokasi yang berlaku
6-12 bulan tergantung kabupatennya. 4.
Berdasarkan surat keputusan arahan lokasi, perusahaan dapat melakukan kegiatan survey lahan. Jika lahan yang diarahkan sesuai untuk
pengembangan perkebunan kelapa sawit maka perusahaan dapat mengajukan permohonan izin prinsip.
5. Izin prinsip akan dikeluarkan oleh BupatiWalikota untuk jangka waktu
selama 1 tahun. Selama periode tersebut, pengusaha harus melakukan penguasaan atas tanah dan mengajukan permohonan izin lokasi.
Universitas Sumatera Utara
6. Permohonan izin lokasi diajukan kepada BupatiWalikota dengan
lampiran status penguasaan tanah yang telah dilakukan. Izin lokasi biasanya berlaku untuk 2 tahun.
7. Setelah mendapat izin lokasi, perusahan harus melakukan AMDAL
sebagai syarat untuk mendapatkan izin usaha perkebunan IUP. Setelah IUP diterbitkan, perusahaan harus mengajukan izin pembukaan lahan dan
dapat segera beroperasi sejalan dengan pengajuan permohonan HGU kepada BPN.
8. Izin lokasi yang telah berakhir dapat diperpanjang permohonan
perpanjangan izin lokasi tersebut harus diajukan selambat-lambatnya 10 hari kerja sebelum jangka waktu izin lokasi berakhir disertai dengan
alasanperpanjangannya. Permohonan perpanjangan izin lokasi hanya boleh diajukan bila syarat perolehan tanah sudah mencapai lebih dari 50
areal yang dicadangkan. Perpanjangan izin lokasi hanya diperbolehkan satu kali untuk periode 12 bulan.
9. Bupatiwalikota menerbitkan keputusan perpanjangan izin lokasi
selambat-lambatnya 10 hari kerja setelah diterimanya berkas permohonan perpanjangan izin lokasi.
2. Tata Cara Memperoleh Izin Usaha Perkebunan