Pada masa konflik Aceh mulai tahun 1997 sampai 2004 PT. Karya Tanah Subur masih tetap beroperasi dengan Exsist
walau harus kehilangan banyak karyawan yang potensial. Dan pada
tahun 2006 PT. Karya Tanah Subur berhasil memproduksi CPO
sebanyak 22,389 ton yang merupakan jumlah terbesar selama PT. Karya Tanah Subur berdiri dari tahun 1987 sampai 2009.
2. Pelaksanaan K3 dan SMK3 di PT. Karya Tanah Subur
Dalam pelaksanaan K3 dan SMK3 di PT. Karya Tanah Subur Manajemen dan Ahli K3 melaksanakan beberapa hal :
69
1 Awareness K3 melalui five minute talk, training, rambu-rambu,
dan poster yang menyangkut dengan pelaksanaan K3 dan SMK3. 2
Pelaksanaan unsafe patrol untuk perbaikan kondisi lokasi kerja. 3
Teguran kepada karyawan yang melakukan unsafe action 4
Penyediaan APD yang layak sesuai standart keselamatan 5
Pemberitahuan legal terkait K3 6
Sertifikasi operatorkaryawan yang bekerja pada alat yang berdampak K3 besar seperti di pabrik yang berkaitan dengan alat
Boiler, Crane, Alat Berat. 7
Pemeriksaan kondisi fisik lingkungan kerja 8
Penerapan aspek argonomi pada proses panen
69
Hasil Wawancara dengan Asisten Safety Health And Environment Bapak Muhammad Iqbal.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 1. Pemeriksaan Kesehatan Pekerja Sebelum Diterima Bekerja pada Perusahaan PT. Karya Tanah Subur
No. Pemeriksaan Kesehatan
Pekerja Sebelum Bekerja Diperiksa
Tidak Diperisa
Jumlah
1. Kesehatannya diperiksa
sebelum diterima bekerja di perusahaan
85 15
100
Setiap calon pekerja pada perusahaan PT. Karya Tanah Subur ternyata dari responden yang berjumlah 100 orang pada umumnya diperiksa
kesehatan 85 dan yang tidak diperiksa sekitar 15.
Tabel 2. Pemeriksaan Kesehatan Setelah Bekerja di PT. Karya Tanah Subur
No. Pemeriksaan Kesehatan
Setelah Bekerja Pernah Tidak
Jumlah
1. Pemeriskaan kesehatan secara khusus
40 60
100 2.
Pemeriskaan kesehatan secara berkala 75
25 100
Dari Tabel 2 karyawan yang telah bekerja pada PT. Karya Tanah Subur yang diperiksa kesehatan secara khusus akibat penyakit yang ditimbulkan
dari pekerjaannya misalnya penyakit paru-paru, dan lain-lain sekitar 40 dan yang tidak diperiksa sekitar 15 dan karyawan yang diperiksa
secara berkala setiap tahunnya sekitar 75 dan yang tidak diperiksa 25 dari jumlah responden 100 orang.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3. Fasilitas Kesehatan dan Keselamatan Kerja pada PT. Karya Tanah Subur
No. Fasilitas K3 Pada
PT. Karya Tanah Subur Baik Cukup Belum Jumlah
1. Ketersediaan Poliklinik
100 -
- 100
2. Pemberian APD oleh perusahaan
89 11
- 100
3. Jumlah WCToilet di PT. KTS
85 5
10 100
4. Penjelasan tentang kondisi tempat kerja
85 15
- 100
5. Ketersediaan loker
80 20
- 100
6. Pemasangan rambu-rambu
72 28
- 100
7. Kondisi WCToilet di PT. KTS
70 20
10 100
8. Ketersediaan APAR
68 32
- 100
9. Pelatihan kerja
64 36
- 100
10. Kondisi tempat kerja 68
27 5
100 11. Ketersediaan air minum di tempat kerja
60 20
10 100
12. Sirkulasi dan ventilasi udara 60
30 10
100 13. Pencahayaan di tempat kerja
50 20
30 100
14. Ketersediaan kantin di tempat kerja 45
55 -
100 15. Pemberian tempat tinggal yang layak
28 45
27 100
Dari Tabel 3 peran pimpinan perusahaan dalam mengelola sistem keselamatan dan kesehatan kerja dengan memberikan fasilitas bagi
karyawan PT. Karya Tanah Subur sudah cukup baik, hal ini dapat dilihat antara lain didukung oleh fasilitas : Ketersediaan Poliklnik,
Pemberian APD oleh perusahaan, Jumlah WCToilet di PT. KTS, Penjelasan tentang kondisi tempat kerja, Ketersediaan loker,
Pemasangan rambu-rambu, Kondisi WCToilet di PT. KTS, Ketersediaan APAR, Pelatihan kerja, Kondisi tempat kerja,
Ketersediaan air minum di tempat kerja, Sirkulasi dan ventilasi udara, Pencahayaan di tempat kerja, Ketersediaan kantin di tempat kerja,
Pemberian tempat tinggal yang layak.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4. Pencegahan Penyakit Akibat Kerja di Perusahaan PT. Karya Tanah Subur
No. Penyakit Akibat Kerja
di PT. KTS Pernah Tidak Sering Jumlah
1. Peremajaan mesin-mesin di
PT. KTS 90
10 -
100 2.
Pemberian makanan apabila kerja lembur
89 11
- 100
3. Penggunaan APD oleh karyawan
64 15
21 100
4. Karyawan yang mengalami
gangguan kesehatan 55
34 11
100
Dari Tabel 4 peran perusahaan dalam mencegah penyakit akibat kerja baik melalui penggunaan APD oleh karyawan maupun peremajaan
mesin yang dilakukan oleh perusahaan serta memberikan makanan apabila bekerja lembur sehingga karyawan yang mengalami gangguan
kesehatan hanya 55 dan yang tidak 34. Tabel 5. Kerjasama Antara Perusahaan dengan Instansi Pemerintah
Daerah Dalam Melindungi K3 di Perusahaan PT. Karya Tanah Subur
No. Kerjasama dengan Instansi
Pemerintah Pernah Tidak
Jumlah
1. Tidak tahu hak dan kewajiban
tentang K3 67
33 100
2. Dimintai keterangan oleh P2K3
55 45
100 3.
Tidak tahu UU yang mengatur K3 53
47 100
4. Tidak tahu tentang Balai K3
48 52
100 5.
Dimintai keterangan oleh ahli K3 45
55 100
6 Pelatihan pembinaan K3
40 60
100
Universitas Sumatera Utara
Dari Tabel 5 kerjasama antara perusahaan dengan pemerintah dalam melindungi K3 di perusahaan belum berjalan dengan bagus karena
banyak karyawan yang tidak tahu adanya pelatihan tentang K3, Balai K3. Undang-undang yang mengatur K3 dan mereka juga tidak tahu tentang
hak dan kewajiban mereka tentang K3 yang disebabkan kurangnya sosialisasi yang dilakukan oleh pemerintah daerah dan tidak menyeluruh
ke setiap karyawan di PT. Karya Tanah Subur.
3. Kendala-kendala Dalam Pelaksanaan K3 dan SMK3 di PT. Karya Tanah Subur