3. Peran dan Tugas Balai K3
Balai K3 merupakan salah satu unit organisasi dari Depnaker dan Transmigrasi RI yang mempunyai tugas melaksanakan analisa,
pengkajian, pelayanan teknis dan pengembangan sumber daya manusia dan penyebaran informasi di bidang keselamatan kerja dan higene
perusahaan, ergonomi dan keselamatan kerja. Balai K3 juga memiliki berbagai fasilitas pendukung seperti
perpustakaan, fasilitas latihan dan penginapan. Adapun visi dan misi dari Balai K3 antara lain :
91
a. Peningkatan pendukung kebijakan standart K3
b. Peningkatan derajat kesehatan tenaga kerja
c. Peningkatan kwalitas dan kwantitas SDM di bidang K3
d. Peningkatan pengujian pelayanan teknis, dan informasi di bidang K3
e. Peningkatan kwalitas dan kwantitas SMK3
f. Dan peningkatan analisis, pengkajian, dan perekayaan teknologi
4. Pencegahan Terjadinya Kecelakaan Kerja
Pencegahan kecelakaan kerja dapat dilakukan dengan cara : a.
Peraturan Perundangan yaitu ketentuan yang diwajibkan
mengenai kondisi kerja pada umumnya, perencanaan, konstruksi, perawatan dan pemeliharaan, pengawasan, pengujian, dan cara
kerja peralatan industri, tugas-tugas pengusaha dan buruh, latihan, supervisi, PPPK dan pemeriksaan kesehatan.
91
Ibid
Universitas Sumatera Utara
b.
Standarlisasi yaitu penetapan standar resmi, setengah resmi,
atau tidak resmi mengenai misalnya konstruksi yang memenuhi syarat-syarat keselamatan, jenis-jenis peralatan industri tertentu,
praktek-praktek keselamatan dan higene umum atau alat pelindungan diri
c.
Pengawasan yaitu pengawasan tentang dipatuhinya ketentuan
perundang-undangan yang diwajibkan d.
Penelitian Teknik yang meliputi sifat dan cir-ciri bahan-bahan
yang berbahaya, penyelidikan tentang pagar pengaman, pengujian alat perlindungan diri, penelitian tentang pencegahan peledakan
gas dan debu atau penelaahan tentang bahan- bahan dan desain paling tepat untuk tambang- tambang pengangkat dan peralatan
pengangkat lainnya e.
Riset Medis yang meliputi terutama penelitian tentang efek-efek
fisiologis dan patologis, faktor-faktor lingkungan dan teknologis, dan keadaan fisik yang mengakibatkan kecelakaan.
f.
Penelitian Psikologis yaitu penyelidikan tentang pola-pola
kejiwaan yang menyebabkan terjadinya kecelakaan. g.
Penelitian secara statistic untuk menetapkan jenis-jenis kecelakaan
yang terjadi, banyaknya, mengenai siapa saja, dalam pekerjaan apa saja, dan apa saja penyebabnya.
Universitas Sumatera Utara
h.
Pendidikan yang menyangkut pendidikan keselamatan dalam
kurikulum teknik, sekolah-sekolah perniagaan atau kursus pertukangan
i.
Latihan-latihan yaitu latihan-latihan praktek bagi tenaga kerja,
khususnya tenaga kerja yang baru dalam keselamatan kerja j.
Pengairahan yaitu pengunaan aneka cara penyuluhan atau
pendekatan lain untuk menimbulkan sikap untuk selamat k.
Asuransi yaitu insentif financial untuk meningkatkan pencegahan
kecelakaan misalnya dalam bentuk pengurangan premi yang dibayar oleh perusahan, jika tindakan keselamatan sangat baik
l.
Usaha Keselamatan dan kesehatan kerja pada tingkat perusahaan
yang merupakan ukuran utama efektif tidaknya penerapan keselamatan dan kesehatan kerja, pada perusahaanlah
kecelakaan itu terjadi, sedangkan pola-pola kecelakaan pada suatu perusahaan sangat tergantung kepada tingkat kesadaran dan
keselamatan kerja oleh semua pihak yang bersangkutan. Jelaslah, bahwa untuk mencegah kecelakaan diperlukan kerjasama
aneka keahlian dan profesi seperti pembuat Undang-Undang, Pengawai Pemerintah, Ahli-ahli Teknik, Dokter, Ahli Ilmu Jiwa,
Ahli Statistik, Guru-guru, dan kerjasama antara pengusaha dengan buruh.
Universitas Sumatera Utara
B. Sebab-sebab dan Kerugian Akibat Terjadinya Kecelakaan Pada PT. Karya Tanah Subur
1. Sebab-Sebab Terjadinya Kecelakaan Kerja
Sebab-sebab terjadiannya kecelakaan kerja antara lain ada dua yaitu penyebab langsung immediete causes dan penyebab dasar basic cause.
1
Penyebab Langsung Immediete Cause
Penyebab langsung ada dua faktor yaitu : a.
Kondisi berbahaya unsafe condition yaitu tindakan yang akan menyebabkan kecelakaan seperti :
92
1. Keamanan yang tidak memadai
2. Peralatan yang tidak seharusnya
3. Ventilasi kurang
4. Sistem tanda peringatan kurang memadai
5. Iklim kerja tidak sesuai
6. Getaran
7. Kebisingan cukup tinggi
8. Pakaian tidak sesuai
9. Ketata-rumah-tangaan yang buruk poor house keeping
10. Dan Lingkungan yang berbahaya
b. Tindakan Berbahaya unsafe act atau tindakan yang tidak standar
adalah tingkah laku, atau perbuatan yang akan menyebabkan kecelakaan, misalnya :
93
92
Benet Silalahi Rumondang Silalahi, ”Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja” Jakarta : PT. Pustaka Binaman Presindo; 1985, hal. 24.
93
Ibid
Universitas Sumatera Utara
1. Mengoperasikan alat tanpa wewenang
2. Gagal untuk memberi peringatan
3. Bekerja dengan kecepatan yang salah
4. Menyebabkan alat keamanan tidak berfungsi
5. Memindahkan alat-alat keselamatan,
6. Menggunakan alat yang rusak
7. Menggunkan alat dengan cara yang salah
8. Dan kegagalan memakai alat pelindung
2
Penyebab Dasar Basic Cause Penyebab dasar ada dua faktor yaitu :
b. Faktor manusiapribadi antara lain karena kurangnya kemampuan
fisik, mental, dan psikologi. Lemahnya ilmu pengetahuan dan ketrampilan, stres, motivasi yang tidak cukup
c. Faktor kerja atau lingkungan yaitu tidak cukup kepimpinan dan
pengawasan, tidak cukup rekayasa engineering, tidak cukup pembelian barang atau alat, tidak cukup perawatan dan tidak cukup
standar kerja dan penyalahgunaan.
2. Kerugian Akibat Terjadinya Kecelakaan Kerja