5.3 Pengujian Hipotesis
5.3.1 Uji Signifikan Parsial uji t
Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan uji signifikan didapat harga t hitung adalah 0,2562. Jika dilihat dari tabel t lihat lampiran untuk
kesalahan 5 dan n = 50, maka di dapat t tabel adalah 2,014. Berdasarkan ketentuan pengujian hipotesis:
1 Jika harga t hitung t tabel, maka Ho Hipotesis nol ditolak dan Ha
Hipotesis alternatif diterima, artinya ada pengaruh signifikan antara program PNPM-P2KP terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat.
2 Jika harga t hitung t tabel, maka Ho Hipotesis nol diterima dan Ha
Hipotesis alternatif ditolak, artinya tidak ada pengaruh signifikan antara program PNPM-P2KP terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat.
Dengan membandingkan antara t hitung dengan nilai 0,2562 dengan t tabel dengan nilai 2,014, maka dapat diketahui bahwa t hitung t tabel 0,2562
2,014, dalam hal ini berarti Ho diterima dan Ha ditolak. Dengan demikian tidak ada pengaruh yang signifikan antara Program PNPM-P2KP terhadap Sosial
Ekonomi Masyarakat di Kelurahan Sidikalang Kecamatan Sidikalang Kabupaten Dairi.
5.3.2 Koefisien Determinasi
Tujuan koefisien determinasi ini adalah untuk mengetahui berapa persen besarnya pengaruh variabel bebas x terhadap variabel y. Dapat dilakukan
dengan menggunakan rumus :
100
2
x rxy
D =
100 037
,
2
x D
= 100
001369 ,
x D
=
= D
0,1369 Dengan persamaan diatas maka diperoleh hasil diatas 0,13 artinya 0,13
variabel bebas Program PNPM-P2KP dijelaskan oleh variabel terikat sosial ekonomi, dan sisanya 99,87 dijelaskan oleh variabel lain diluar variabel yang
tidak dijelaskan dalam penelitian ini.
BAB VI PENUTUP
6.1 KESIMPULAN
Setelah dianalisis dan evaluasi terhadap data penelitian berdasarkan analisi dan penelitian di halaman sebelumnya maka peneliti mengambil kesimpulan
sebagai berikut: 1.
Kondisi Pendapatan di Kelurahan Sidikalang tidak terlalu naik secara signifikan sehingga sebagian dari responden tidak mempunyai sisa
pendapatan namun bagi sebagian dari responden yang memiliki sisa pendapatan menabung uang mereka.
2. Rumah yang dihuni oleh responden kebanyakan adalah rumah semi
permanen dan statusnya kebanyakan masih rumah kontrakan dan kebanyakan rumah tersebut digunakan dalam membuka usaha.
3. Kondisi kesehatan responden tidak berkembang signifikan karena
beberapa responden hanya menkomsumsi obat warung saja bila sakit dan menggunakan JAMKESMAS bila ke rumah sakit.
4. Kondisi Pendidikan anak responden sudah cukup baik hal ini dapat dilihat
dari kebanyakan anak responden adalah SMA dan sebagian dari mereka ada yang mengikuti kursus atau kegiatan ekstrakulikuler namun ada juga
yang disela-sela waktu ikut membantu orang tua berdagang.