32
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORITIS
2.1 Tinjauan Pustaka
Penelitian  mengenai  keterampilan  berbahasa  pada  umumnya  dan keterampilan  berbicara  bahasa  pada  khususnya  bukanlah  hal  baru  dalam  dunia
pendidikan.  Para  mahasiswa  jurusan  bahasa  dan  sastra  telah  banyak  melakukan penelitian-penelitian  yang  berkaitan  dengan  hal  tersebut.  Sebagian  besar  dari
penelitian-penelitian tersebut merupakan penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk memperbaiki pembelajaran bahasa yang selama ini berlangsung.
Beberapa  penelitian  yang  relevan  yang  telah  mengangkat  permasalahan tentang keterampilan berbicara bahasa Arab antara lain telah dilakukan oleh Fajrin
Shodiqoh 2010, Ela Liana 2010, dan Dwi Astuti 2011 Penelitian  yang  dilakukan  oleh  Fajrin  Shodiqoh  2010  mengangkat
permasalahan  berbicara  dengan  judul  ‖  Peningkatan  Keterampilan  Berbicara Bahasa  Arab  Siswa  Kelas  VII  SMP  Islam  Assalamah  Ungaran  Melalui  Pola
Stimulus  Respon  Bentuk  Lisan  Pada  Proses  Belajar  Mengajar  Tahun  Ajaran 20092010
‖. Dalam penelitiannya tersebut, Fajrin mengungkapkan latar belakang permasalahan penelitian sebagai berikut : 1 Pengetahuan siswa terhadap bahasa
Arab masih rendah, 2 Minimnya kosakata bahasa Arab yang dikuasai siswa, 3 Terdapat  beberapa  siswa  yang  tidak  mampu  membaca  tulisan  Arab,  4
Rendahnya  kemampuan  siswa  dalam  bahasa  Arab,  dan  5  Minat  belajar  bahasa Arab siswa yang rendah.
Dari  latar  belakang  tersebut,  Fajrin  merumuskan  permasalahan  dalam penelitiannya  dalam  tiga  rumusan  masalah,  yaitu  :  1  Bagaimana  proses
keterampilan  berbicara  bahasa  Arab  menggunakan  pola  stimulus  respon  ?  2 Bagaimana  pola  stimulus  respon  dapat  meningkatkan  keterampilan  berbicara
bahasa Arab pada siswa ? 3 Bagaimana perubahan perilaku siswa dalam proses keterampilan berbicara bahasa Arab menggunakan pola stimulus respon ?
Hasil  penelitian  tindakan  kelas  yang  dilakukan  pada  kelas  tersebut menunjukkan  bahwa  penggunaan  pola  stimulus  respon  bentuk  lisan  ini  dapat
meningkatkan  kemampuan  berbicara  bahasa  Arab  siswa.  Peningkatan keterampilan  berbicara  siswa  dibuktikan  dengan  perolehan  nilai  rata-rata  pada
siklus I yaitu 58,69 dan pada siklus II memperoleh nilai rata-rata 74,70. Relevansi penelitian Fajrin dengan penelitian  yang dilakukan oleh peneliti
adalah terletak pada peningkatan  keterampilan  berbicara  yang  ingin dicapai oleh peneliti. Persamaan penelitian ini terletak pada bahasa, memiliki persamaan yakni
bahasa Arab. Sedangkan perbedaan terletak pada strategi yang dipakai. Penelitian ini  menggunakan  model  muhadatsah  yaumiyyah  sedangkan  penelitian  Fajrin
menggunakan pola stimulus respon. Ela  Liana  2010  juga  mengadakan  penelitian  untuk  skripsinya  yang
berjudul  Penerapan  Model  PAKEM  Pembelajaran  Aktif,  Kreatif,  Efektif  dan Menyenangkan  untuk  Peningkatan  Keterampilan  Berbicara    Bahasa  Arab  Bagi
Siswa  SMP  Islam  Sultan  Agung  03  Kelas  VIII  C  Kalinyamatan-Jepara  Tahun Ajaran  20092010.  Hal-hal  yang  melatarbelakangi  penelitian  Ela  ini  adalah  1
Pengetahuan  siswa  tentang  bahasa  Arab  masih  rendah,  2  Minimnya  kosakata bahasa  Arab  yang  dimiliki  siswa,  3  Dalam  keterampilan  membaca  siswa  juga
masih  ada  yang  belum  bisa  sama  sekali  atau  belum  bisa  membedakan  huruf hijaiyyah,  4  Siswa  kurang  ekspresif  dalam  berkomunikasi  bahasa  Arab,  5
Rendahnya  keterampilan  berbahasa  Arab  secara  lisan,  dan  6  Kurang  adanya ketertarikan atau minat dan motivasi dalam belajar bahasa Arab.
Ela  merumuskam permasalahan dalam penelitiannya sebagai  berikut :  1
Bagaimana  penerapan  model  PAKEM  yang  akan  diterapkan  ?  2  Bagaimana
manfaat  yang  dirasakan  siswa  setelah  diterapan  model  PAKEM  dalam pembelajaran ketrampilan berbicara bahasa Arab?
Dalam  penelitiannya  menunjukkan  adanya  peningkatan,  peningkatan tersebut  dapat  ditunjukkan  dari  nilai-nilai  rata-rata  kelas  yang  diperoleh  siswa
yaitu  hasil  keterampilan  berbicara  pada  siklus  II  sebesar    76,38  dibandingkan dengan  siklus  I  sebesar  65,54.  Jadi  peningkatan  keterampilan  berbicara  siswa
melalui Model PAKEM Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan pada siklus II sebesar 27,68.
Persamaan penelitian Ela Liana dengan penelitian yang dilakukan peneliti terletak  pada  bahasa,  memilik  persamaan  yakni  bahasa  Arab.  Perbedaannya
terletak pada strategi yang digunakan. Penelitian Ela menggunakan strategi Model PAKEM  Pembelajaran  Aktif,  Kreatif,  Efektif  dan  Menyenangkan,  sedangkan
peneliti menggunakan model muhadatsah yaumiyyah.
Dwi  Astuti  2011  mengangkat  permasalahan  berbicara  dengan  judul ―Penerapan Metode Langsung At-Thoriqoh Al-Mubasyaroh untuk meningkatkan
Keterampilan berbicara bahasa Arab pada siswa Kelas VII G MTs Negeri Kendal Tahun  Ajaran  20102012‖.  dalam  penelitian  ini  yang  dilakukan  di  MTs  Negeri
Kendal yang mengkaji dari hasil penelitian Astuti menemukan banyak siswa yang belum  terbiasa  berbicara  bahasa  Arab  Karena  pengajaran  lebih  menekankan
kepada gramatikal bahasa Arab bukan kemahiran berbicara. Astuti  merumuskan  permasalahan  dalam  penelitiannya  sebagai  berikut  :
1  Bagaimana  peningkatan  keterampilan  berbicara  bahasa  Arab  setelah
diterapkan  metode  langsung  at-thariqoh  al-mubasyaroh  pada   siswa kelas VII
G  MTs  Negeri  Kendal  tahun  ajaran  20102011?  ?  2  Bagaimana  respon  dan minat  belajar  siswa  kelas  VII  G  MTs  Negeri  Kendal  tahun  ajaran  20102011
setelah diterapkan metode langsung at-thariqoh al-mubasyaroh? Dari hasil penelitian Astuti menemukan banyak siswa yang belum terbiasa
berbicara  bahasa  Arab  sehingga  Astuti tergugah  untuk  melakukan penelitian dan penawaran sebuah solusi baru melalui metode langsung. Pada siklus I meningkat
16,74 serta pada siklus II meningkat menjadi 34,43. Relevansi penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh Dwi Astuti
adalah terletak pada peningkatan keterampilan  berbicara  yang  ingin disampaikan oleh peneliti.  Persamaan penelitian  ini terletak pada bahasa,  memiliki persamaan
yakni bahasa Arab. Sedangkan perbedaan terletak pada pendekatan yang dipakai.
Penelitian  ini  menggunakan  model  muhadatsah  yaumiyyah  sedangkan  penelitian Dwi Astuti menggunakan metode langsung At-Thoriqoh Al-Mubasyaroh.
Berdasarkan  paparan  yang  telah  dikemukakan  di  atas,  maka  dapat disimpulkan  bahwa  sudah  banyak penelitian  yang bertujuan untuk  meningkatkan
keterampilan  siswa  dalam  berbicara  bahasa  Arab,  dengan  pendekatan,  metode, serta teknik yang berbeda-beda. Dapat ditarik kesimpulan bahwa ada banyak cara
yang dapat dipergunakan dalam rangka meningkatkan pembelajaran keterampilan berbicara  bahasa  Arab.  Namun  peneliti  memfokuskan  penelitian  pada  model
muhadatsah  yaumiyyah  sebagai  upaya  untuk  meningkatkan  keterampilan berbicara bahasa Arab.
2.2 Landasan Teori