menerapkan pembelajaran secara aktif dalam berbicara di depan kelas mengenai materi yang telah diajarkan, kemudian siswa yang telah ditunjuk oleh guru
tersebut menunjuk teman yang dipilih untuk maju ke depan kelas seusai siswa yang telah maju ke depan kelas tersebut, dan terjadi proses tanya-jawab secara
aktif antar siswa agar terjadi kompetisi dalam proses pembelajaran keterampilan berbicara bahasa Arab.Terakhir peneliti melaksanakan permainan bahasa sebagai
penyegar pembelajaran berbicara bahasa Arab. Tak lupa peneliti mendorong siswa untuk berlatih berbicara yang diberikan oleh peneliti.
Pada tahap penutup, peneliti menjelaskan pada siswa tentang cara berlatih mandiri berbicara bahasa Arab. Peneliti juga mendorong siswa untuk selalu
berlatih berbicara bahasa Arab. Kemudian peneliti memberikan tes lisan kepada siswa. Dan terakhir peneliti membimbing dan mengarahkan siswa dalam
menjawab pertanyaan secara langsung. Pada akhir pertemuan, guru membagikan angket untuk diisi oleh para
siswa, dan dilanjutkan dengan wawancara kepada beberapa siswa agar diperoleh data nontes.
3.1.2.3 ObservasiPengamatan
Seperti dalam siklus I, Dalam pengamatan ini, peneliti dibantu oleh observer. Para observer adalah mahasiswa program studi pendidkan bahasa Arab
Universitas Negeri Semarang. Sehingga dinilai mampu mengukur minat dan respon dalam pembelajaran berbicara bahasa Arab. Adapun nama-nama observer
yang terlibat dalam penelitian ini adalah:
Tabel 3.2 Nama-nama Observer dalam Siklus II
No. Nama Observer
Status
1. Sirojul Fatah
Guru 2.
Hanif Luthfi Mahasiswa
3. Hisyam Hilmi
Mahasiswa
Pengamatan difokuskan pada kegiatan siswa selama proses belajar mengajar berlangsung. Pengamatan ini dilakukan dari awal sampai akhir proses
pembelajaran, meliputi: a kesiapan siswa, b antusiasme siswa, c perhatian siswa
terhadap arahan dan instruksi guru selama pembelajaran berlangsung, d keaktifan siswa, e respon siswa berbentuk semangat, tanggapan, komentar dan pertanyaan
dan f kemudahan siswa dari materi yang diajarkan, g keberanian siswa dalam berbicara bahasa Arab.
3.1.2.4 Evaluasi atau Refleksi akhir
Setelah selesai pembelajaran keterampilan berbicara bahasa Arab, peneliti memberikan tes yang telah disiapkan.
Tahap akhir kegiatan siklus II ini, hasil observasi, hasil angket, hasil wawancara, dan hasil tes siklus II kemudian dianalisis untuk mengetahui
kemajuan-kemajuan yang dicapai selama proses pembelajaran. Dari hasil wawancara, observasi, angket dan hasil tes siklus II ini,
kemudian dilakukan perbandingan dengan hasil siklus I dalam hal pencapaian skor maupun ketuntasan hasil belajar.
3.2 Subjek, Tempat, dan Waktu Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X.10 MAN 01 Kota Magelang tahun ajaran 20122013. Jumlah peserta didik dari kelas X.2 adalah 34
peserta didik, yang terdiri dari 14 peserta didik laki-laki dan 20 peserta didik perempuan.
Alasan dipilihnya subjek penelitian di atas adalah karena berdasarkan pengamatan peneliti, siswa kelas X.10 MAN 01 Kota Magelang lebih banyak
mengalami kesulitan dalam pembelajaran bahasa Arab terutama dalam berbicara bahasa Arab. Hal ini terlihat dari hasil belajar berbicara siswa yang rendah.
Sehingga diharapkan dengan penerapan model muhadatsah yaumiyyah dapat meningkatkan kemampuan berbicara bahasa Arab siswa dibanding dengan
sebelum menggunakan model muhadatsah yaumiyyah. Selain itu, siswa kelas X memerlukan dasar berbicara yang mantap untuk pembelajaran berbicara bahasa
Arab selanjutnya. Lokasi penelitian tindakan kelas yang dilakukan peneliti adalah MAN 01
Kota Magelang, Jln. Raya Payaman Nomor 01 Magelang. Waktu penelitian tindakan kelas yang dilakukan peneliti dimulai dari
tanggal 15 Maret 2013 sampai dengan tanggal 05 April 2013.
3.3 Variabel Penelitian