Konsep Muhadatsah Yaumiyyah Landasan Teori

Menurut Ahmad 1979:214-215 tujuan dari kegiatan berbicara atau ekspresi lisan ta’bir syafawi adalah sebagai berikut: 1. Menjadikan siswa mampu melakukan berbagai aktivitas berbahasa yang menjadi kebutuhan masyarakat meliputi percakapan, diskusi, dan surat menyurat. 2. Mengembangkan siswa secara luas kemampuan siswa dalam mengungkapkan gagasan dengan indah dan penuh kreativitas. 3. Membiasakan siswa berfikir logis dan runtut serta mampu menyampaikan gagasannya dengan baik ditandai dengan saling terkaitnya pokok-pokok pikiran dengan jelas. 4. Menjadikan siswa mampu mengungkapkan pikiran, gagasan, dan perasaan dan menyampaikannya dengan jelas kepada orang lain. 5. Melatih siswa berbicara dengan lancar pada setiap keadaan sesuai situasi dan kondisi. 6. Membantu siswa mampu berimprovisasi dalam berbicara pada berbagai situasi dan kondisi hemat lembaga bentuk ungkapan seperti soal dan jawab, percakapan umum, makalah, resumesimpulan, dari beberapa penyaji. Dari uraian di atas, peneliti menyimpulkan bahwa tujuan penguasaan keterampilan berbicara bahasa Arab adalah sebagai berikut : 1. Untuk menyampaikan pesan kepada orang lain, yakni untuk mampu berkomunikasi mengenai suatu dalam bahasa, 2. Untuk menyampaikan pesan kepada orang lain dalam cara yang sosial dapat diterima.

2.2.7 Konsep Muhadatsah Yaumiyyah

Konsep dasar muhadatsah yaumiyyah adalah percakapan, Percakapan merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang sangat penting dimiliki oleh siswa yang belajar bahasa asing. Anggapan yang menyatakan bahwa percakapan merupakan keterampilan yang sulit dimiliki baik itu oleh guru maupun siswa sampai saat ini masih sering dialami. Hal ini dikarenakan dalam praktiknya, keterampilan berbicara di sekolah hanya menerapkan sebatas teorinya saja, sedang pelaksanaan dan praktiknya masih kurang. Percakapan termasuk keterampilan yang dianggap sulit dan jarang dilakukan oleh para siswa. Untuk itu percakapan dalam pembelajaran sebaiknya diterapkan. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan para siswa agar lebih aktif dan kreatif. Selain itu juga dalam proses pembelajarannya tidak monoton dan membosankan. Percakapan yaitu suatu proses pengiriman dan penerimaan pesan antara dua orang atau lebih dengan menggunakan bahasa lisan, yang secara langsung atau tidak langsung mempunyai efek terhadap salah satu atau kedua belah pihak partisipan Sujanto 1998:190 . Dalam peristiwa percakapan, paling tidak ada dua pertisipan, dan dalam hal itu baik sumber pengiriman pesan maupun penerima pesan berfungsi ganda. Sumber pengirim berfungsi sebagai penerima balikan atau tanggapan yang berasal dari penerima. Sebaliknya tanggapan itu merupakan pesan balikan yang dikirim oleh penerima yang berubah fungsi sebagai sumber Sujanto. MS 1998:191 . Menurut Sujanto 1998:190 dari definisi dan model komunikasi ada lima komponen, yaitu : 1. Siapa : dalam peristiwa komunikasi berfungsi sebagai pengirim berita atau sumber berita. 2. Mengatakan apa: menyatakan suatu proses sekaligus obyek yang dikirimkan, yaitu pesan. 3. Dengan media apa: menyatakan bahwa pesan itu dari sumbernya bergerak ke arah penerima melalui sesuatu yang mengantarkan atau media yang dapat ditangkap atau dipersepsikan oleh penerima. 4. Ditujukan kepada siswa: menyatakan proses gerakan, sekaligus menyatakan sasaran atau penerima pesan. 5. Efek yang ditimbulkan: menyatakan, bahwa pesan itu mempunyai makna, yang secara langsung dapat berpengaruh terhadap si penerima, baik bersifat kognitif, afektif maupun psikomotorik, pengaruh langsung itu berupa tanggapan yang diberikan secara langsung, sedangkan pengaruh tidak langsung terjadi sesudah berakhirnya proses komunikasi. Menurut Anshor 2009:55 Metode muhadatsah yaitu cara menyajikan bahan pelajaran bahasa Arab melalui percakapan, dalam percakapan itu dapat terjadi antara guru dengan murid atau antara murid dengan murid, sehingga dapat memperkaya perbendaharaan kata-kata.adapun tujuan pengajaran muhadatsah adalah sebagai berikut : a Melatih lidah anak didik agar terbiasa dan fasih bercakap-cakap berbicara dalam bahasa Arab. b Terampil berbicara dalam bahasa Arab mengenai kejadian apa saja dalam masyarakat dan dunia internasional apa yang ia ketahui. c Mampu menterjemahkan percakapan orang lain lewat telepon, radio, televise, dan lain-lain. d Menumbuhkan rasa cinta dan menyenangi bahasa Arab dan al-Quran, sehingga timbul kemauan untuk belajar dan memahaminya. Pelajaran muhadatsah merupakan pelajaran bahasa Arab yang pertama kali diberikan. Percakapan hendaklah dimulai dari hal yang sederhana atau barangperkakas yang sudah biasa dilihat oleh siswa setiap hari. Misalnya, perkakas sekolah, perkakas rumah tangga dan sebagainya. Atau bisa juga pekerjaan yang biasa dikerjakan oleh siswa, misalnya duduk, berdiri, minum dan sebagainya Anshor 2009:56 Muhadatsah yaumiyyah yang akan diterapkan oleh peneliti pada siswa kelas X.10 MAN 01 kota Magelang yaitu dengan cara menerapkan kegiatan berupa percakapan bahasa Arab antar siswa sebelum memasuki proses pembelajaran. Percakapan tersebut akan disesuaikan dengan materi yang akan dipelajari pada proses pembelajaran yang akan berlangsung. Kegiatan muhadatsah yaumiyyah ini diharapkan dapat membantu meningkatkan kemampuan siswa dalam berbicara bahasa Arab dan memberikan stimulus terhadap materi yang akan diajarkan. Langkah-langkah guru dalam muhadatsah yaumiyyah : 1. Guru mengkondisikan siswa di dalam kelas 2. Guru membuka pelajaran dengan salam 3. Guru menarik perhatian awal siswa dengan sapaan-sapaan 4. Guru menyuruh siswa untuk mempersiapkan hiwar sederhana 5. Guru menyuruh siswa untuk hiwar di tengah kelas secara berpasangan dan berbaris 6. Guru memperhatikan siswa yang sedang mempraktikkan hiwar. Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran berbicara bahasa Arab dengan model muhadatsah yaumiyyah dapat membantu meningkatkan kemampuan siswa dalam berbicara bahasa Arab dan memberikan stimulus terhadap materi yang akan diajarkan. 32 BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Desain Penelitian