d. Mengulang Skor Awal dan Pengubahan Kelompok
Setelah satu
periode penilaian
satu siklus
berakhir,dilakukan perhitungan ulang skor dasar skor awal. Skor evaluasi  siklus  I  ditetapkan  sebagai  skor  dasar  untuk  siklus
selanjutnya.  Selain  itu  juga  dilakukan  perubahan  kelompok  agar memberikan  kesempatan  bagi  siswa  untuk  bekerjasama  dengan
siswa lain dan menjaga agar pembelajaran tidak membosankan. Dalam  proses  belajar  mengajar,guru  mempunyai  tugas
untuk  mendorong,membimbing,dan  memberi  fasilitas  belajar  bagi siswa  untuk  mencapai  tujuan.Guru  mempunyai  tanggung  jawab
untuk  melihat  segala  sesuatu  yang  terjadi  dalam  kelas  untuk membantu  proses  perkembangan  siswa.Penyampaian  materi
pelajaran  hanyalah  merupakan  salah  satu  dari  berbagai  kegiatan dalam  belajar  mengajar  sebagai  suatu  proses  yang  dinamis  dalam
segala fase dan proses perkembangan siswa Slameto,2003:97
B. Kerangka Berfikir
Kerangka berfikir dalam penelitian tindakan kelas ini dapat dijelaskan melalui bagan sebagai berikut :
Tabel 3.Kerangka Berfikir
Sumber: Dokumentasi Pribadi
C. Penelitian Relevan
Penelitian  yang  relevan  dengan  penelitian  ini  adalah penelitian  yang  dilakukan  oleh  Sholehah  Dewi  Wulansari  yang
berjudul “Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPS  Sejarah  Kelas  VIII  SMPN  1  Tengaran  Melalui  Implementasi
Model  Pembelajaran  Kooperatif  Tipe  Jigsaw  Tahun  Ajaran 20122013”.
Kegiatan Belajar Mengajar
Guru
Pembelajaran Kurang Bervariasi
Siswa
Hasil Belajar Rendah
Model tipe Jigsaw
Meningkatnya Hasil Belajar  Siswa
Penelitiannya tersebut
bertujuan untuk
mengetahui peningkatan  hasil  belajar  dan  partisipasi  siswa,serta  bagaimana
persepsi  siswa  mengenai  penerapan  pembelajaran  IPS  khususnya sejarah  dengan  materi  pokok  memahami  usaha  persiapan
kemerdekaan melalui
pembelajaran kooperatif
model Jigsaw.Subyek  penelitian  adalah  siswa  kelas  VIII  SMP  Negeri
Tengaran  semester  1  satu  tahun  ajaran  20122013.Instrumen penelitian  berupa  tes,lembar  observasi,Rencana  Pelaksanaan
Pembelajaran  RPP,dan  silabus.Untuk  itu  digunakan  analisis deskriptif  komparatif,yaitu  membandingkan  nilai  hasil  ulangan
harian  kondisi  awal  sebelum  dilakukan  penelitian,hasil  ulangan harian siklus 1,dan hasil ulangan harian pada siklus 2.
Hasil penelitiannya
menunjukkan bahwa
sebelum menggunakan  model  cooperative  learning  tipe  jigsaw  untuk
ketuntasan belajar klasikal hanya mencapai 43 atau sebanyak 15 siswa  yang  tuntas  belajar  dengan  rata-rata  kelas  66,7.Pada  siklus
1,ketuntasan  belajar  klasikal  mencapai  69  atau  sebanyak  24 siswa  yang  tuntas  belajar  dengan  rata-rata  70,9.Pada  siklus
2,ketuntasan  belajar  klasikal  mencapai  86  atau  sebanyak  30 siswa yang tuntas belajar dengan rata-rata 76,7.
Hasil analisis
data tersebut
menunjukkan bahwa
pembelajaran  kooperatif  tipe  jigsaw  dapat  meningkatkan  hasil
belajar  sejarah,sehingga  dapat  digunakan  sebagai  variasi  model pembelajaran sejarah.
D. Hipotesis Tindakan