Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar Model Pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw

hasil.Singkatnya,teori belajar deskriptif berisi deskripsi mengenai hasil belajar yang muncul sebagai akibat dari dugunakannya metode tertentu Agus,2009:16. d. Teori Perilaku Teori perilaku berakar pada pemikiran behaviorisme.Dalam perspektif behaviorisme pembelajaran diartikan sebagai proses pembentukan hubungan antara rangsangan stimulus dan balas respons..Hasil pembelajaran yang diharapkan adalah perubahan perilaku berupa kebiasaan. Guru yang menganut pandangan ini berpendapat bahwa tingkah laku peserta didik merupakan reaksi terhadap lingkungan dan tingkah laku adalah hasil belajar. Perilaku dalam pandangan behaviorisme dijelaskan melalui pengalaman yang diamati,bukan melalui proses mental.Menurut behaviorisme,perilaku adalah segala sesuatu yang dilakukan dan dapat dilihat secara langsung. Ciri teori perilaku adalah menekankan peranan lingkungan, mementingkan pembentukan reaksi atau respon,menekankan pentingnya latihan,mementingkan mekanisme hasil belajar,dan mementingkan peranan kemampuan.Hasil belajar yang diperoleh adalah munculnya perilaku yang diinginkan Agus,2009:17.

2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar banyak jenisnya,tetapi dapat digolongkan menjadi dua golongan saja,yaitu faktor intern dan faktor ektern.Faktor intern adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar,sedangkan faktor ekstern adalah faktor yang ada diluar individu.

3. Model Pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw

Model pembelajaran tipe jigsaw ini didesain untuk meningkatkan rasa tanggung jawab siswa terhadap pembelajarannya sendiri dan juga pembelajaran orang lain. Siswa tidak hanya mempelajari materi yang diberikan,tetapi mereka juga harus siap memberikan dan menjabarkan materinya tersebut kepada anggota kelompoknya yang lain. Dengan demikian siswa saling tergantung dengan yang lain dan harus bekerjasama secara kooperatif untuk mempelajari materi yang ditugaskan. Langkah-langkah model pembelajaran tipe jigsaw adalah sebagai berikut : a. Persiapan 1 Materi Pemilihan materi dirancang sedemikian rupa sehingga dapat digunakan untuk pembelajaran secara kelompok. Sebelum materi pembelajaran disajikan,terlebih dahulu dibuat lembar kegiatan siswa yang akan dipelajari siswa dalam kelompok kooperatif. 2 Menetapkan siswa dalam kelompok Dalam pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terdapat dua macam kelompok yaitu kelompok asal dan kelompok ahli. Pembentukan kelompok asal dalam hal ini adalah semua siswa dikumpulkan dalam kelompok kecil yang terdiri dari 4-6 siswa yang biasanya dilakukan oleh guru. Beberapa petunjuk dalam memetapkan kelompok asal antara lain : 1 Merangking siswa Kegiatan ini dilakukan berdasarkan prestasi akademik siswa dalam kelas pada semester sebelumnya atau dapat juga melalui hasil ulangan sebelumnya. 2 Menentukan jumlah kelompok Setiap kelompok beranggotakan 4-6 orang siswa yang heterogen. 3 Membagi siswa dalam kelompok Setelah menentukan jumlah siswa dalam kelompok kemudian dilakukan pembagian siswa.Penetapan siswa dalam kelompok hendaknya seimbang dan heterogen terutama dilihat dari aspek kognisi siswa. Kelompok ahli dibentuk sendiri oleh anggota kelompok asal dengan cara berdiskusi menentukan wakil dari kelompoknya untuk menjadi ahli dalam tugas tertentu. Wakil yang dipilih harus benar-benar tepat yang nantinya dapat diharapkan membantu menjelaskan kepada anggota kelompok lainnya sehingga memperoleh pemahaman yang sama. 4 Menentukan skor awal Skor awal merupakan skor rata-rata siswa secara individual pada nilai ulangan sebelumnya atau nilai akhir secara individu pada semester sebelumnya. b. Tahap Pembelajaran Proses pembelajaran kooperatif pada tipe Jigsaw dimulai dengan cara guru menyampaikan tujuan pembelajaran kepada siswa dan memotivasi siswa untuk belajar. Kegiatan ini diikuti dengan penyajian informasi,sering dilakukan dalam bentuk teks. Pada langkah ini guru menyajikan konsep dan prinsip dasar yang membekali siswa untuk mengerjakan tugas-tugas yang diberikan dan mencapai tujuan belajar yang sudah ditetapkan sebelumnya. Selanjutnya siswa diorganisasikan dalam kelompok asal. Semua anggota kelompok-kelompok asal yang berbeda dengan topik yang sama berkumpul dan berdiskusi dalam kelompok yang disebut kelompok ahli. Pada kelompok ahli mereka saling berdiskusi saling membantu satu sama lain tentang topik yang ditugaskan kepada mereka,kemudian mereka kembali ke kelompok asal untuk menjelaskan kepada anggota kelompoknya tentang topik yang mereka pelajari pada kelompok ahli. c. Evaluasi Mandiri dan Penghargaan Kelompok Siswa diberikan evaluasi untuk mengetahui hasil yang telah dipelajari selama bekerja dalam kelompok dengan mengerjakan tes atau kuis secara individual. Pemberian kuis secara individual tidak boleh bekerjasama.Hal ini bertujuan untuk menunjukkan apa saja yang diperoleh siswa selama bekerja dalam kelompok. Hasil kuis digunakan sebagai nilai perkembangan individu dan disumbangkan pada nilai perkembangan kelompok. Nilai perkembangan kelompok diperoleh dari nilai perkembangan individu tiap anggota kelompok. Nilai awal diambil dari hasil ulangan harian siswa tiap anggota kelompok. Nilai yang diperoleh masing-masing individu ini selanjutnya diperhitungkan untuk menentukan kelompok asalnya melalui skor perkembangan siswa. Perhitungan skor perkembangan menurut Slavin 1995:291,didapat melalui kriteria sebagai berikut : Tabel 1.Perhitungan skor perkembangan menurut Slavin Skor Kuis Poin Perkembangan 1. Lebih dari 10 poin di bawah skor awal 2. 10 poin sampai dengan 1 poin 10 dibawah skor awal 3. Skor awal sampai dengan 10 poin diatas skor awal 20 4. Lebih dari 10 poin diatas skor awal 30 5. Nilai sempurna tidak berdasarkan skor awal 30 Sumber:Slavin dalam Cooperative Learning,1995:291 Penentuan skor kelompok diperoleh dari penjumlahan skor perkembangan individu dalam kelompok asal.Penghargaan di berikan kepada kelompok asal yang berprestasi dihitung dari nilai rata-rata poin perkembangan yang diperoleh tiap anggota kelompok. Ketiga kriteria tersebut adalah : Tabel 2.Rata-rata Poin Perkembangan menurut Slavin Rata-rata Poin Perkembangan Penghargaan Team 15-19 GOOD TEAM 20-24 GREAT TEAM 25-30 SUPER GREAT TEAM Sumber: Slavin dalam Cooperative Learning,1995:292 Perkembangan penghargaan diberikan kepada siswa yang berprestasi dan timkelompok yang memperoleh skor tertinggi serta yang paling aktif diskusi. Kegiatan ini dilakukan pada setiap akhir pertemuan kegiatan pembelajaran. Guru dapat memberikan penghargaan berupa pujian skor perkembangan. Langkah tersebut dilakukan untuk memberikan motivasi kepada siswa agar lebih aktif dalam kegiatan belajar mengajar. d. Mengulang Skor Awal dan Pengubahan Kelompok Setelah satu periode penilaian satu siklus berakhir,dilakukan perhitungan ulang skor dasar skor awal. Skor evaluasi siklus I ditetapkan sebagai skor dasar untuk siklus selanjutnya. Selain itu juga dilakukan perubahan kelompok agar memberikan kesempatan bagi siswa untuk bekerjasama dengan siswa lain dan menjaga agar pembelajaran tidak membosankan. Dalam proses belajar mengajar,guru mempunyai tugas untuk mendorong,membimbing,dan memberi fasilitas belajar bagi siswa untuk mencapai tujuan.Guru mempunyai tanggung jawab untuk melihat segala sesuatu yang terjadi dalam kelas untuk membantu proses perkembangan siswa.Penyampaian materi pelajaran hanyalah merupakan salah satu dari berbagai kegiatan dalam belajar mengajar sebagai suatu proses yang dinamis dalam segala fase dan proses perkembangan siswa Slameto,2003:97

B. Kerangka Berfikir

Dokumen yang terkait

Perbedaan hasil belajar biologi antara siswa yang diajarkan melalui pembelajaran kooperatif teknik stad dan teknik jigsaw: kuasi eksperimen di SMP attaqwa 06 Bekasi

0 4 76

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran cooperative learning tipe jigsaw pada pelajaran IPS kelas IV dalam materi sumber daya alam di MI Annuriyah Depok

0 21 128

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL JIGSAW PADA PELAJARAN IPS KELAS IV SD NEGERI 101776 SAMPALI T.A 2014/2015”.

0 2 19

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE STAD SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR AKUNTANSI PADA SISWA KELAS XI IPS 4 DI SMA NEGERI JUMAPOLO KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 201

0 0 16

Upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar IPS melalui penerapan model pembelajaran cooperative learning tipe jigsaw : studi kasus siswa kelas VIII SMP Karitas Ngaglik.

0 1 148

Meningkatkan Hasil Belajar Sejarah Siswa Kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Pegandon Menggunakan LKS Word Square Melalui Model Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning) Tahun Pelajaran 2009/2010.

1 1 84

upaya meningkatkan hasil belajar passing bawah bolavoli melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa kelas XI ips 4 sma negeri 1 karangangyar tahun pelajaran 2014/2015.

0 0 16

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DAN HASIL BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH KELAS XI IPS 4 SMA N KEBAKKRAMAT TAHUN AJARAN 2014/2015.

0 0 16

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA KELAS XI IPA 1 SMA ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015.

0 0 19