11
BAB II TELAAH TEORI
2.1. Bank Syariah
2.1.1. Pengertian Bank Syariah
Berdasarkan Undang-Undang No.1 Tahun 1998, pengertian perbankan adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang bank, mencakup
kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya. Sedangkan yang dimaksud bank ialah berupa badan
usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-
bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Namum ditinjau dari sudut pandang hokum, ruang lingkup pengertian
pengertian perbankan itu masih bersifat umum sehingga belum sampai pada kesimpulan apakah jenis kegiatan usaha yang dilakukan di lembaga
perbankan tersebut halal atau haram. Karena itu untuk menjamin kehalalan kegiatan usaha perbankan, maka dalam operasionalnya harus menggunakan
prinsip-prinsip syariah. Dengan demikian, lembaga perbankan yang kegiatan usahanya berdasarkan pada prinsip- prinsip syariah maka dapat
dikatakan sebagai perbankan syariah Susanto, 2008: 17. Bank syariah atau bank Islam adalah bank yang beroperasi sesuai
dengan prinsip-
prinsip syariah
Islam. Bank
ini tata
cara
beroperasinya mengacu kepada ketentuan- ketentuan Al Quran dan Hadist. Bank yang beroperasi sesuai dengan prinsip- prinsip syariah Islam
maksudnya adalah bank yang dalam beroperasinya itu mengikuti ketentuan- ketentuan syariah Islam, khususnya yang menyangkut tata cara
bermuamalah secara Islam. Dalam tata cara bermuamalah itu dijauhi praktik-praktik yang dikhawatirkan mengandung unsur-unsur riba, untuk
diisi dengan kegiatan-kegiatan investasi atas dasar bagi hasil dan pembiayaan perdagangan atau praktik-praktik usaha yang dilakukan di
zaman Rasulullah atau bentuk-bentuk usaha yang telah ada sebelumnya, tetapi tidak dilarang oleh Beliau Wibowo dan Widodo, 2005: 33.
2.1.2. Tujuan Bank Syariah
Menurut Wibowo dan Widodo 2005: 36-37 bank syariah memiliki tujuan yang lebih luas dibandingkan dengan bank konvensional,
berkaitan dengan keberadaannya sebagai intitusi komersial dan kewajiban moral yang disandangnya. Selain bertujuan meraih keuntungan
sebagaimana layaknya bank konvensional pada umumnya, bank syariah juga bertujuan sebagai berikut :
1. Menyediakan lembaga
keuangan perbankan
sebagai sarana
meningkatkan kualitas kehidupan social ekonomi masyarakat. Pengumpulan modal dari masyarakat dan pemanfaatannya kepada
masyarakat diharapkan dapat mengurangi kesenjangan social guna tercipta peningkatan pembangunan nasional yang semakin mantap.
Metode bagi hasil akan membantu orang yang lemah permodalannya
untuk bergabung dengan bank syariah untuk mengembangkan usahanya.
2. Meningkatnya partisipasi
masyarakat banyak
dalam proses
pembangunan karena keengganan sebagian masyarakat untuk berhubungan dengan bank yang disebabkan oleh sikap menghindari
bunga telah terjawab oleh bank syariah. Metode perbankan yang efisien dan adil akan mengalahkan usaha ekonomi kerakyatan.
3. Membentuk masyarakat agarberpikir secara ekonomis dan berperilaku bisnis untuk meningkatkan kualitas hidupnya.
4. Berusaha bahwa metode bagi hasil pada bank syariah dapat beroperasi, tumbuh, dan berkembang melebihi bank-bank dengan metode lain.
2.1.3. Keunggulan dan Kelemahan Bank Syariah