Efisiensi Perbankan Konsep Efisiensi

2. Allocative Efficiency, merefleksikan kemampuan perusahaan dalam mengoptimalkan penggunaan inputnya dengan struktur harga dan tekhnologinya. 3. Economic Efficiency, yaitu kombinasi antara efisiensi teknikal dan efisiensi alokatif.

2.2.2. Efisiensi Perbankan

Perbankan sebagai lembaga intermediasi keuangan memiliki peran penting dalam perekonomian suatu negara. Oleh karena itu, bank dituntut untuk memiliki kinerja yang sehatbaik. Indikator kinerja yang baik tersebut salah satunya dapat dilihat dari tingkat efisiensi yang dicapai oleh bank. Dimana ukuran kinerja yang diharapkan salah satunya adalah kemampuan menghasilkan output yang maksimal dengan penggunaan input tertentu Hidayah dan Purnomo, 2014. Efisiensi menurut Hadad et al 2003 dalam Santoso 2010 merupakan salah satu parameter kinerja yang secara teoritis merupakan salah satu ukuran kinerja yang mendasari seluruh kinerja organisasi. Efisiensi dalam dunia perbankan merupakan salah satu parameter kinerja yang cukup popular sehingga lazim digunakan karena dapat memberikan jawaban atas berbagai kesulitan dalam menghitung berbagai ukuran kinerja seperti yang disebutkan di atas. Sedangkan menurut Iskandar 2012 efisiensi bank merupakan salah satu indikator penting untuk menganalisa performance suatu bank dan juga sebagai sarana untuk lebih meningkatkan efektifitas kebijakan moneter. Menurut Muharam dan Purvitasari 2007 secara keseluruhan efisiensi perbankan dapat berupa: 1. Efisiensi skala scale efficiency yaitu bank mengalami efisiensi dalam skala ketika bank mampu beroperasi dalam skala hasil yang konstan. 2. Efisiensi dalam cakupan scope efficiency yaitu efisiensi cakupan bisa tercapai ketika bank dapat beroperasi pada diversifikasi lokasi. 3. Efisiensi alokasi allocative efficiency yaitu bank dapat mencapai efisiensi ketika bank bisa menentukan berbagai output yang dapat memaksimalkan keuntungan. 4. Efisiensi teknis technical efficiency yaitu efisiensi ini biasanya menyatakan hubungan antara input dan output dalam suatu proses produksi. Sementara itu, Iskandar 2012 menyatakan tingkat efisiensi bank syariah dapat dilihat dari empat sisi sebagai indikator efisiensi perbankan syariah, yaitu sebagai berikut : 1. Kemampuan dalam merealisasikan pendanaan dan pembiayaan dibanding dengan biaya cost yang digunakan. 2. Tingkat perkembangan aset bank dan market share bank syariah. 3. Kemampuan bank dalam merealisasikan pembiayaan. 4. Kemampuan bank dalam mengantisipasi risiko yang muncul dalam pembiayaan.

2.2.3. Pengukuran Efisiensi Bank