2.2. Konsep Efisiensi
2.2.1. Pengertian Efisiensi
Menurut Hidayat 2011 efisiensi adalah nisbah atau rasio antara input dan output. Perusahaan dapat dikatakan efisien jika mampu
menghasilkan output lebih banyak dibandingkan input yang dikeluarkan atau menghasilkan output yang sesama tetapi input yang dikeluarkan
sedikit. Sedangkan menurut Draft 2007 dalam Rosyadi dan Fauzan 2011 efisiensi merupakan tindakan memaksimalkan hasil dengan menggunakan
modal tenaga kerja, material, dan alat yang minimal. Pendapat lain mengemukakan bahwa efisiensi adalah rasio atau perbandingan usaha atau
kerja yang berhasil, dan seluruh kerja atau pengorbanan yang dikerahkan untuk mencapai hasil tertentu dengan kata lain, rasio antara input dan
output Colline dan Frederica, 2014. Permono 2000 dalam Iskandar 2012 menyatakan ada tiga faktor
yang menyebabkan efisien: pertama, apabila dengan input yang sama dapat menghasilkan output yang lebih besar. Kedua, input yang lebih kecil dapat
menghasilkan output yang sama, dan ketiga, dengan input yang lebih besar dapat menghasilkan output yang lebih besar lagi. Sementara pendapat
Tobin 1998 dalam Sutawijaya dan Lestari 2009 ada empat faktor yang berpengaruh terhadap efisiensi perusahaan, pertama, efisiensi karena
abitrase ekonomi, kedua efisiensi karena ketepatan penilaian dasar aset- asetnya, ketiga, efisiensi karena lembaga keuangan bank mampu
mengantisipasi resiko yang akan muncul dan keempat adalah efisiensi
fungsional yang berkaitan dengan mekanisme pembayaran yang dilkaukan oleh sebuah lembaga keuangan.
Konsep efisiensi menurut Lipsey Courant, Purvis, Steine 1995 dalam Syamsi 2004: 6 adalah sebagai berikut :
1. Efisiensi teknis, berkaitan dengan jumlah fisik semua faktor yang digunakan dalam proses produksi komoditi tertentu. Produksi output
tertentu adalah inefisiensi jika ada cara-cara lain untuk memproduksi output yang bisa menggunakan semua input dengan jumlah yang lebih
kecil. Produksi dikatakan efisiensi teknis jika tidak ada alternatif cara yang bisa menggunakan semua input dengan jumlah yang lebih kecil.
2. Efisiensi ekonomis, berkaitan dengan nilai semua input yang digunakan untuk memproduksi output tertentu produksi output tertentu dinamakan
efisiensi ekonomis jika tidak ada cara lain untuk memproduksi output yang biasa menggunakan seluruh nilai input dengan jumlah yang lebih
sedikit. Sementara itu, Prasetyo 2007 dalam Ali dan Ascarya 2010
mengatakan bahwa dalam sudut pandang perusahaan dikenal tiga macam efisiensi, yaitu:
1. Technical Efficiency yang merefleksikan kemampuan perusahaan untuk mencapai level output yang optimal dengan menggunakan tingkat input
tertentu.
2. Allocative Efficiency, merefleksikan kemampuan perusahaan dalam mengoptimalkan penggunaan inputnya dengan struktur harga dan
tekhnologinya. 3. Economic Efficiency, yaitu kombinasi antara efisiensi teknikal dan
efisiensi alokatif.
2.2.2. Efisiensi Perbankan