Sumber Pencemar Perairan Bahan Pencemar Polutan

run off pertanian, limbah domestik dan perkotaan, pembuangan limbah industri, dan lain-lain.

1. Sumber Pencemar Perairan

Sumber pencemar polutan dapat berupa suatu lokasi tertentu point source atau tak tentutersebar non-pointdiffuse source. Sumber pencemar point source misalnya knalpot mobil, cerobong asap pabrik, dan saluran limbah industri. Pencemar yang berasal dari point source bersifat lokal. Efek yang ditimbulkan dapat ditentukan berdasarkan karakteristik spasial kualitas air. Volume pencemar point source biasanya relatif tetap Effendi, 2003. Sumber pencemar non-point source dapat berupa point source dalam jumlah yang banyak. Misalnya limpasan dari daerah pertanian yang mengandung pestisida dan pupuk, limpasan dari daerah pemukiman domestik, dan limpasan dari daerah perkotaan Effendi, 2003. Menurut sumbernya, limbah sebagai bahan pencemar air dapat dibedakan sebagai Buchari, dkk, 2001: 1 Limbah domestik limbah rumah tangga, perkantoran, pertokoan, dan pusat perdagangan. 2 Limbah industri, pertambangan, dan transportasi 3 Limbah laboratorium, dan rumah sakit 4 Limbah pertanian dan peternakan 5 Limbah pariwisata Menurut bentuknya, limbah dibedakan menjadi limbah padat, limbah cair, limbah gas, dan campuran dari limbah tersebut. Selain itu, jenis limbah menurut susunan kimianya terdiri dari limbah organik dan limbah anorganik, sedangkan menurut dampaknya terhadap lingkungan dibedakan menjadi limbah bahan berbahaya dan keracunan B3 dan limbah yang tidak berbahaya atau beracun Buchari, dkk, 2001. Ditinjau dari segi ketahanannya di suatu lingkungan, pencemar dibagi menjadi Buchari, dkk, 2001 : a Pencemar yang tidak permanen, stabil selama kurang dari satu bulan. b Pencemar sedang, stabil selama 1-24 bulan. c Pencemar cukup permanen, stabil selama 2-5 tahun. d Pencemar permanen, stabil selama lebih dari 5 tahun.

2. Bahan Pencemar Polutan

Polutan adalah bahan-bahan yang bersifat asing bagi alam atau bahan yang berasal dari alam itu sendiri yang memasuki suatu tatanan ekosistem tersebut. Polutan alamiah adalah polutan yang memasuki suatu lingkungan secara alami, misalnya akibat letusan gunung berapi, tanah longsor, banjir, dan fenomena alam yang lain. Polutan yang memasuki suatu ekosistem secara alamiah akan sukar dikendalikan. Polutan antopogenik adalah polutan yang masuk ke badan air akibat aktivitas manusia, misalnya kegiatan domestik rumah tangga, kegiatan urban perkotaan, maupun kegiatan industri. Intensitas polutan antropogenik dapat dikendalikan dengan cara mengontrol aktivitas yang menyebabkan tumbuhnya polutan Effendi, 2003. 3. Parameter Kualitas Air 3.1 BOD Biochemical Oxygen Demand