Sumberdaya air tidak termasuk komponen infrastruktur, namun bagian- bagian dari pengelolaan sumberdaya air bisa dikategorikan sebagai
infrastruktur keairan, misalnya sistem air bersih, irigasi, drainase, pengendalian banjir, dll.
Sungai merupakan komponen alami dari sumber daya air yang alirannya terbentuk secara alami karena adanya gaya gravitasi. Alam telah membentuk
komponen tersebut secara seimbang sesuai dengan peran dan fungsinya masing-masing. Karena sifat air yang dinamis maka keseimbangan alam dari
komponen tersebut tergantung dari proses aliran air. Terdapat delapan komponen alami sumber daya air, antara lain sungai,
pantai, danau, rawa, air tanah, daerah retensi, mata air, air terjun. Sedangkan komponen artifisial sumber daya air meliputi bangunan air yang dibangun
oleh manusia untuk suatu tujuan tertentu seperti waduk, embung, bendung, talang, dan lain-lain. Masing-masing komponen mempunyai bangunan utama
dan beberapa bangunan bangunan pelengkap sehingga dapat bekerja sesuai dengan tujuannya.
B. Pengertian Air Daerah Aliran Sungai
Air Daerah Aliran Sungai DAS adalah air yang mengalir pada suatu kawasan yang dibatasi oleh titik-titik tinggi dimana air tersebut berasal dari air
hujan yang jatuh dan terkumpul dalam sistem tersebut. DAS memiliki beberapa bentuk dan karakteristik, antara lain :
a. Bentuk Bulu Ayam
DAS bentuk bulu ayam memiliki debit banjir sekuensial dan berurutan. Memerlukan waktu yang lebih pendek untuk mencapai mainstream.
Memiliki topografi yang lebih curam daripada bentuk lainnya. b.
Bentuk Kipas DAS berbentuk kipas memiliki debit banjir yang terakumulasi dari
berbagai arah sungai dan memiliki waktu yang lebih lama daripada bentuk bulu ayam untuk mencapai mainstream. Memiliki topografi yang relatif
landai daripada bulu ayam.
c. Bentuk parallel Kombinasi
DAS bentuk kombinasi memiliki debit banjir yang terakumulasi dari berbagai arah sungai di bagian hilir. Sedangkan di bagian hulu sekuensial
dan berurutan.
Bulu Bulu Ayam Kipas
Sumber : Diktat MK Pengelolaan DAS
Gambar 1. Tiga Macam Bentuk DAS
Selain 3 bentuk diatas masih terdapat bentuk lain dari jaringan sungai seperti dendritic tipe cabang pohon, Rectangular segi empat
triangulir, trellis, annular, dan radial jaringan lingkaran, serta bentuk lainnya yang secara visualisasi dapat dilihat pada gambar 2. Secara formal,
deskripsi tentang pola drainase belum banyak dibakukan Asdak, 2002. Khusus untuk pola karstic terdapat di daerah pegunungan kapur, dengan
pola timbul dan tenggelam. Pola complex merupakan campuran pola dendritic
dan pola parallel, dan sebagainya. Akan lebih memudahkan jika penyesuaian pola drainase berdasarkan kemiripan secara visual.
Bulu Ayam Kipas Kombinasi a b c
Sumber : Lab Pengaruh Hutan IPB
Gambar 2. Pola Drainase Daerah Aliran Sungai
Air pada DAS merupakan aliran air yang mengalami siklus hidrologi secara alamiah. Selama berlangsungnya daur hidrologi, yaitu perjalanan
air dari permukaan laut ke atmosfer kemudian ke permukaan tanah dan kembali lagi ke laut yang tidak pernah berhenti tersebut, air tersebut akan
tertahan sementara di sungai, danauwaduk, dan dalam tanah sehingga akan dimanfaatkan oleh manusia atau makhluk hidup.
Air hujan yang dapat mencapai permukaan tanah, sebagian akan masuk terserap ke dalam tanah infiltrasi. Sedangkan air yang tidak
terserap ke dalam tanah akan tertampung sementara dalam cekungan- cekungan permukaan tanah surface detention untuk kemudian mengalir
di atas permukaan tanah ke tempat yang lebih rendah runoff, untuk selanjutnya masuk ke sungai. Air infiltrasi akan tertahan di dalam tanah
oleh gaya kapiler yang selanjutnya akan membentuk kelembaban tanah. Apabila tingkat kelembaban air tanah telah cukup jenuh maka air hujan
yang baru masuk ke dalam tanah akan bergerak secara lateral horizontal untuk selanjutnya pada tempat tertentu akan keluar lagi ke permukaan
tanah subsurface flow yang kemudian akan mengalir ke sungai. Dari 100 kuantitas air di dunia. 97 ditemukan dalam bentuk air
asin yang berasal dari air lautan. Air tawar yang merupakan kebutuhan utama manusia di dunia tidak lebih dari 1 dari keseluruhan air yang
tersedia di dunia. Pada suatu DAS terdapat komponen-komponen lingkungan yang
memiliki hubungan timbal balik di antara komponen tersebut. Dua gambar di bawah ini dapat menunjukkan hubungan yang erat dalam komponen-
komponen itu. Sehingga jika terjadi perubahan pada salah satu komponen tersebut pada gilirannya dapat mempengaruhi sistem ekologi di daerah
tersebut.
Sumber : Asdak, 2002
Gambar 3. Komponen-Komponen Ekosistem DAS Hulu
Sumber : Asdak, 2002 Sumber : Asdak, 2002
Gambar 4. Fungsi Ekosistem DAS Hilir
Desa SawahLadang
Hutan
Sungai Tumbuhan
Hewan Manusia Hewan
Air MATAHARI
VEGETASI TANAH
SUNGAI DAS = PROSESOR
OUTPUT = DEBIT, MUATAN SEDIMEN
MANUSIA IPTEK
INPUT = CURAH HUJAN DEBITLUMPURUNSUR
OUTPUT = DEBIT, MUATAN SEDIMEN
C. Kualitas Air