Zona Inti Zona Perlindungan Zona Pemanfaatan

- Kawasan mewakili tipe habitat, proses ekologi atau geologi tertentu. - Kawasan merupakan habitat suatu spesies endemik atau yang langka. - Terdapatnya kesatuan fungsi unit ekologi yang utuh atau mandiri dan lestari. - Terdapat proses produktif yang bermanfaat bagi manusia dan biota lain. - Kawasan mudah terdegradasi akibat peristiwa alam atau manusia. Kriteria Regional - Kawasan dapat mewakili karakter region wilayahnya baik dari bentang alam, proses ekologi atau situs budaya. - Kawasan dapat menyangga perbedaan pengelolaan yang ada di luar kawasan. Kriteria Pragmatik - Dapat dilakukan tindakan cepat bila perlu diperlukan dalam pengelolaan kawasan. - Memiliki luasan cukup dapat mencakup kebutuhan proses ekologi yang diperlukan. - Aman dari potensi ancaman eksploitasi atau dampak dari pembangunan. - Cukup sesuai untuk dapat melaksanakan program pengelolaan secara efektif. - Telah berjalannya walau secara tidak langsung suatu embrio model pengelolaannya. - Dapat berlangsungnya proses pemulihan secara alami dari kerusakan mengarah ke kondisi semula. Sejalan dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 yang telah memuat definisi taman nasional, pada tahun1998 dibuat statu Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 1998 yang memuat arahan penetapan dan pengelolaan taman nasional dimana kawasan ini dalam pengelolaannya menggunakan sistem zonasi kawasan yaitu Zona Inti, Zona Perlindungan, Zona Pemanfaatan dan Zona lainnya yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan potensi tiap lokasi taman nasional Departemen Kehutanan, 2002. Arahan pengelolaan zona tersebut adalah sebagai berikut:

1. Zona Inti

Zona Inti adalah wilayah potensi utama taman nasional yang mutlak 29 dilindungi, sebagai perwakilan tipe ekosistem yang khas atau habitat biota yang dilindungi. • Kriteria penetapan: − Mempunyai komunitas tumbuhan dan satwa beserta ekosistemnya yang langka atau yang keberadaannya terancam punah. − Mempunyai kondisi alam, baik biota maupun fisiknya yang masih asli dan tidak atau belum terganggu manusia dan dapat merupakan contoh yang keberadaannya memerlukan upaya konservasi. − Mempunyai potensi keterwakilan tipe ekosistem yang khas, formasi biota tertentu atau unit-unit penyusunnya. • Kriteria pemanfaatan: − Penelitian dan pendidikan untuk menunjang ilmu pengetahuan. − Inventrisasi, pemantauan dan pengamanan potensi kawasan. − Penunjang budidaya yang tidak bersifat merusak.

2. Zona Perlindungan

Zona Perlindungan adalah wilayah untuk menyangga pelestarian Zona Inti dan Zona Pemanfaatan Wisata yang masih merupakan wilayah habitat biota yang dilindungi dengan pemanfaatan wisata yang terbatas. • Kriteria penetapan: − Mampu mendukung upaya pelestarian biota biota khas atau dilindungi dalam habitatnya yang memerlukan upaya konservasi. − Memiliki keanekaragaman yang mempu menyangga pelestarian Zona Inti dan Zona Pemanfaatan Wisata. • Kriteria pemanfaatan: − Semua kegiatan yang dapat dilakukan di Zona Inti. − Pembinaan habitat − Kegiatan wisata terbatas dengan pengaturan aktivitas, musim, lokasi dan jumlah wisatawan.

3. Zona Pemanfaatan

Zona Pemanfaatan adalah wilayah yang memiliki potensi berupa fenomena ekosistem tertentu untuk pengembangan objek wisata dan aktivitasnya. 30 • Kriteria penetapan: − Mempunyai daya tarik alam berupa tumbuhan, satwa atau gejala fenomena alam yang indah dan unik. − Mempunyai luas yang cukup dan bentuk tertentu agar menunjang pengelolaan yang efektif bagi pariwisata dan menjamin berlangsungnya proses ekologis secara alami. − Kondisi lingkungan di sekitarnya mendukung upaya pengembangan pariwisata alam dan pelestariannya. • Kriteria pemanfaatan: − Semua kegiatan yang dapat dilakukan di Zona Inti. − Pemanfaatan dan pengembangan obyek daya tarik wisata alam taman nasional untuk kegiatan pariwisata alam dan rekreasi.

4. Zona lainnya