Dengan diskusi kelompok mengarahkan siswa mengenai pemeliharaanservis sistem pengapian konvensional dan komponen-komponennya dilaksanakan tanpa
menyebabkan kerusakan terhadap komponen atau sistem lainnya melalui modul. Dengan memberikan contoh tentang pemeliharaanservis sistem pengapian
konvensional dan komponen-komponennya dilaksanakan tanpa menyebabkan kerusakan terhadap komponen atau sistem lainnya melalui modul.
Elaborasi
Siswa memperhatikan materi pelajaran yang disampaikan guru dengan menggunakan media powert point dan modul
Siswa mencatat semua permasalahan yang diberikan guru melalui media tersebut. Siswa menyelesaikan soal – soal yang diberikan oleh guru
Konfirmasi
Siswa menjawab pertanyaan yang diberikan guru. Siswa menyelesaikan soal – soal yang berkaitan dengan pemeliharaanservis
sistem pengapian konvensional dan komponen-komponennya dilaksanakan tanpa menyebabkan kerusakan terhadap komponen atau sistem lainnya melalui modul.
Siswa mempresentasikan jawaban ke depan
3. Kegiatan Akhir
Guru menyimpulkan pemeliharaanservis sistem pengapian konvensional dan komponen-komponennya dilaksanakan tanpa menyebabkan kerusakan
terhadap komponen atau sistem lainnya dari media power point dan modul.
Menginformasikan pada siswa untuk mempelajari materi berikutnya. Guru mengingatkan kepada siswa soal-soal pada modul
E. Alat Media Belajar
1. Laptop dan LCD
2. Buku manual
F. Penilaian
1.Tes tertulis 2. Non test Observasicek list dan lisan
Batang, September 2011 Mengetahui,
Guru Pengajar Kepala Sekolah,
Casudi Drs. Sulistyo
Soal : 1.
Apa fungsi sistem pengapian ignition system pada kendaraan? 2.
Sebutkan komponen-komponen yang ada pada sistem pengapian? 3.
Jelaskan cara kerja sistem pengapian pada saat kunci kontak ON? 4.
Jelaskan cara kerja sistem pengapian pada saat kunci kontak START? 5.
Apa yang terjadi bila saat pengapian terlambat?
Kunci Jawaban : 1.
Sistem pengapian ignition system pada kendaraan berfungsi untuk menaikkan tegangan baterai dari 12 volt menjadi 10.000 volt
– 20.000 volt dengan menggunakan ignitin coil. Sistem pengapian adalah sistem yang digunakan untuk melakukan
pembakaran campuran bahan bakar yang telah dikompresikan. 2.
Sistem pengapian konvensional terdiri dari beberapa komponen utama, yaitu : baterai, kunci kontak, koil pengapian ignition coil, distributor, platina contact point,
kondensor, centrifugal advancer, vacuum advancer, kabel tegangan tinggi, dan busi. 3.
Pada saat kunci kontak ON, maka arus akan mengalir dari baterai ke kunci kontak kemudian ke positif koil kemudian ke negatif koil, lalu ke platina dan ke massa.
Sehingga pada kumparan primer koil akan timbul kemagnetan atau garis-garis gaya magnet.
4. Saat kunci kontak diposisi start, maka mesin akan berputar, sehingga arus akan
mengalir dari baterai ke kunci kontak kemudian ke positif koil kemudian ke negatif koil, lalu ke platina saat mesin berputar maka platina yang tadinya menutup akan
membuka oleh nok pada platina, sehingga terjadi pemutusan arus secara tiba-tiba. Hal ini menyebabkan timbulnya induksi tegangan tinggi pada koil, tegangan induksi ini
kemudian diteruskan ke distributor kemudian kabel tegangan tinggi kemudian ke busi untuk proses pembakaran.
5. Bila saat pengapian terlambat maka akan menghasilkan langkah usaha yang kurang
ekonomis tekanan pembakaran maksimum jauh sesudah TMA, daya motor berkurang, boros bahan bakar. Akhir pembakaran terjadi jauh setelah piston bergerak
ke TMB sehingga tenaga yang dihasilkan kurang maksimal.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Sekolah : SMK NEGERI 1 KANDEMAN
Mata Pelajaran : Perbaikan Sistem Kelistrikan Otomotif Kompetensi
kejuruan Kelas Semester
: XI 1 Pertemuan ke
: 1, 2 dan 3 Alokasi waktu
: 6 jam pelajaran Standar kompetensi
: Sistem pengapian konvensional Kode standar kompetensi
: OPKR-020 KK 17 Kompetensi dasar
: 1. Mengidentifikasi
sistem pengapian
dan komponennya
2. Memperbaiki sistem pengapian dan komponennya Indikator :
6. Pemeliharaanservis sistem pengapian dan komponen-komponennya dilaksanakan
tanpa menyebabkan kerusakan terhadap komponen atau sistem lainnya.
7. Informasi yang benar diakses dari spesifikasi pabrik dan dipahami.
8. Perbaikan, penyetelan dan penggantian komponen dilaksanakan dengan
menggunakan peralatan, teknik dan material yang sesuai. 9.
Sistem pengapian diuji dan hasilnya dicatat menurut prosedur dan kebiJakan perusahaan.
10. Seluruh kegiatan perbaikan dilaksanakan berdasarkan SOP Standard
Operation Procedures, undang-undang K 3 Keselamatan dan Kesehatan Kerja, peraturan perundang-undangan dan prosedur kebijakan perusahaan.
Tujuan Pembelajaran
6. Siswa dapat mengetahui prinsip kerja sistem pengapian konvensional
7. Siswa dapat mengetahui fungsi komponen sistem pengapian konvensional
8. Siswa dapat mengetahui komponen sistem pengapian yang perlu dipeliharadi
servis. 9.
Siswa dapat mengetahui data spesifikasi pabrik. 10.
Siswa dapat mengetahui langkah kerja pemeliharaan servis sistem pengapian konvensional.
G. Materi Pembelajaran