1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan pada hakekatnya adalah usaha sadar untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan manusia di dalam dan di luar sekolah, serta
berlangsung seumur hidup. Pembangunan nasional dibidang pendidikan adalah upaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas manusia
Indonesia dalam mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur serta memungkinkan warganya mengembangkan diri, baik secara aspek jasmaniah
maupun rohaniah. Untuk mencapai tujuan pembangunan nasional tersebut, maka diperlukan upaya pengembangan dan peningkatan penyelenggaraan pendidikan
nasional. Pengembangan dan peningkatan tersebut tidak terkecuali pada Sekolah Menengah Kejuruan SMK. Tujuan Sekolah Menengah Kejuruan yaitu
menyiapkan siswa untuk memasuki lapangan kerja dan mengembangkan sikap professional. Tamatan SMK dibidang keahlian teknik kendaraan ringan TKR
harus memiliki sikap professional yang siap kerja dan memiliki keahlian dibidang teknik kendaraan ringan. Keahlian yang dimiliki lulusan SMK dibidang teknik
kendaraan ringan ditunjukkan dengan nilai kompetensi yang diperolah pada saat dia lulusan masih mengikuti pembelajaran di sekolah. Salah satu kompetensi
yang ada pada jurusan teknik kendaraan ringan yaitu kompetensi sistem pengapian konvensional.
Berdasarkan hasil observasi lapangan di SMK Negeri 1 Kandeman kelas XI TKR selama 3 tahun terakhir pada semester gasal, didapatkan data nilai rata-rata
hasil belajar tiap kelas kompetensi sistem pengapian konvensional yang masih rendah dan belum memenuhi standar KKM Kriteria Ketuntasan Minimum.
Tabel 1. Daftar nilai rata-rata kelas kompetensi sistem pengapian konvensional tahun ajaran 20082009, 20092010, dan 20102011 SMK
Negeri 1 Kandeman Tahun
Kelas Jumlah siswa
Rata-rata nilai Keterangan
20082009 XI TKR1
34 66,14
Tidak tuntas XI TKR 2
33 66,12
Tidak tuntas XI TKR 3
34 67,22
Tidak tuntas XI TKR 4
36 68,38
Tidak tuntas 20092010
XI TKR1 36
64,10 Tidak tuntas
XI TKR 2 34
68,52 Tidak tuntas
XI TKR 3 34
66,14 Tidak tuntas
XI TKR 4 35
65,86 Tidak tuntas
20102011 XI TKR1
33 68,32
Tidak tuntas XI TKR 2
34 67,22
Tidak tuntas XI TKR 3
34 66,78
Tidak tuntas XI TKR 4
35 66,12
Tidak tuntas Rata-rata
66,74 Tidak tuntas
Sumber: Rekap nilai SMK Negeri 1 Kandeman tahun 2008-2010 Berdasarkan rekap nilai semester kelas TKR nilai KKM siswa untuk
kompetensi sistem pengapian konvensional adalah 70, maka dengan melihat rekap nilai siswa kelas XI TKR pada tabel perlu diadakan peningkatan agar diperoleh
hasil yang maksimal. Nilai KKM maksimal sebesar 100, rentangnya 70 sampai 100 untuk memenuhi KKM dalam pembelajaran. Penggunaan beberapa metode
dan media yang tepat dimungkinkan dapat mengatasi masalah tersebut. Rendahnya hasil belajar yang dicapai siswa dalam mata pelajaran tersebut diatas
disebabkan oleh berbagai faktor. Antara lain kurangnya media yang memadai sebagai sarana praktek pengapian konvensional, sehingga motivasi siswa dalam
mengikuti pembelajaran pun juga sangat kurang, banyak siswa yang bosan, berbicara sendiri dengan temannya, kurang berani bertanya, dan lain-lain. Oleh
karena itu diperlukan suatu metode yang tepat untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
Media pembelajaran merupakan salah satu cara yang bagus untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Manfaat media pembelajaran menurut
Kemp dan Dayton dalam Arsyad, 1997: 22, yaitu : a Penyampaian materi pelajaran lebih baku b Pengajaran lebih menarik c Pembelajaran lebih
interaktif d Lama waktu pengajaran dapat dipersingkat e Kualitas hasil belajar dapat ditingkatkan f Peran guru dapat berubah ke arah yang lebih positif.
Namun, media pembelajaran sistem pengapian konvensional di SMK Negeri 1 Kandeman masih terintegrasi dalam engine stand, begitu juga dengan kompetensi
yang lain seperti sistem pengisian, sistem starter, sistem pendinginan dan lain- lain. Hal ini tentu akan menyulitkan proses pembelajaran karena memungkinkan
satu engine stand digunakan untuk lebih dari satu kelompok dengan job yang berbeda-beda. Oleh karena itu perlu adanya media peraga dari suatu sistem yang
terpisah dari engine stand. Dengan adanya media pembelajaran menggunakan peraga sistem pengapian konvensional yang terpisah dari engine stand, siswa
diharapkan dapat dengan mudah memahami materi yang disampaikan oleh pengajar. Selain itu dengan menggunakan media pembelajaran peraga sistem
pengapian diharapkan pembelajaran lebih menyenangkan, menarik, mudah dimengerti, dan jelas sehingga akan meningkatkan kualitas pembelajaran dan hasil
belajar siswa.
Dari beberapa alasan tersebut di atas, maka akan diadakan penelitian dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar Kompetensi Sistem Pengapian Konvensional
dengan Menggunakan Media Peraga Sistem Pengapian pada Siswa Kelas XI T
eknik Kendaraan Ringan SMK Negeri 1 Kandeman”.
B. Rumusan Masalah