31
BAB III METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan yaitu jenis eksperimen. Metode penelitian
eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang
terkendalikan Sugiyono, 2008: 72. Dalam hal ini, sampel penelitian akan diberikan perlakuan secara langsung yaitu dengan memberikan pembelajaran
menggunakan media peraga sistem pengapian pada kelas eksperimen, dan pembelajaran tanpa menggunakan media peraga sistem pengapian pada kelas
kontrol. Sehingga akan didapat peningkatan hasil belajar antara kedua jenis pembelajaran.
a Desain penelitian
Desain Penelitian yang digunakan adalah desain eksperimen jenis control group pre test-post test Arikunto, 2006: 86. Desain tersebut dapat dijelaskan
melalui Tabel 4. Tabel 4. Desain Penelitian
Kelompok Pre Test
Perlakuan Post Test
E Y1
X1 Y2
K Y1
X2 Y2
Keterangan: E : Kelompok Eksperimen
K : Kelompok Kontrol X1: Pembelajaran dengan media peraga sistem pengapian
X2 : Pembelajaran tanpa media peraga sistem pengapian Y1 : Pre Test materi sistem pengapian konvensional
Y2 : Post Test materi sistem pengapian konvensional
b Pelaksanaan eksperimen
1.
Tes sebelum perlakuan pre test
Sebelum siswa mendapatkan pembelajaran, setiap siswa diberikan tes awal pre test untuk mengetahui kemampuan awal siswa. Pre test ini dikenakan pada
kelas sample, baik kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Soal tes berupa pilihan ganda yang telah diujicobakan pada kelas uji coba instrumen sehingga
didapatkan soal-soal tes yang valid dan reliabel untuk eksperimen. Pengujian tersebut dilakukan untuk mengetahui apakah soal tersebut layak digunakan atau
tidak.
2. Pemberian perlakuan treatment
Perlakuan diberikan kepada kelompok eksperimen. Perlakuan yang diberikan berupa pembelajaran dengan menggunakan media peraga sistem pengapian.
Untuk kelas kontrol pembelajaran tidak menggunakan media peraga sistem pengapian.
Dengan penggunaan media peraga ini diharapkan mampu membangkitkan minat dan perhatian siswa untuk belajar, serta siswa lebih cepat menerima dan
memahami informasi dan materi yang disampaikan guru. Pada kondisi ini siswa akan lebih aktif dan kreatif dalam mengikuti proses pembelajaran.
3. Tes hasil belajar post test
Memberikan tes akhir post test untuk mengetahui hasil belajar kompetensi sistem pengapian konvensional baik pada siswa yang menggunakan
media peraga sistem pengapian atau siswa yang tidak menggunakan media peraga sistem pengapian dan juga apakah pembelajaran dengan menggunakan media
peraga dapat berpengaruh terhadap hasil belajar.
c Alur penelitian
Penelitian dimulai dengan merumuskan masalah dan pendekatan. Rumusan masalah dan pendekatan tersebut digunakan sebagai bahan dalam penyusunan
media peraga dan instrumen. Setelah media peraga disusun, langkah selanjutnya adalah uji media peraga. Jika hasil uji media peraga tidak layak tidak valid maka
media peraga harus disusun ulang, tetapi jika media peraga dinyatakan layak valid maka dapat digunakan sebagai media pembelajaran. Hal ini juga berlaku
untuk isntrumen penelitian. Instrumen yang telah disusun harus diuji kevalidannya. Jika instrumen dinyatakan valid maka dapat digunakan untuk
penelitian pre test dan post test, jika instrumen tidak valid maka perlu disusun ulang.
Setelah penelitian dilakukan dan data sudah didapat, maka data tersebut akan dianalisis. Selanjutnya hasil analisis dan pembahasan tersebut disimpulkan dan
dibukukan dalam laporan. Alur penelitian di atas dapat dilihat pada Gambar 17.
Gambar 17. Alur Penelitian Merumuskan masalah dan pendekatan
Penyusunan media peraga
Hasil uji instrumen
Pre test
Ceramah + media peraga
Metode Ceramah
Penyusunan instrumen
Analisis data dan pembahasan
Kesimpulan dan laporan Mulai
Selesai Pre test
Post test Post test
Tidak valid
Valid Eksperimen
Kontrol Uji media peraga
valid Tidak
valid
B. Populasi dan Sampel