Gambaran Sarana dan Prasarana Dukuh Penambangan

c. Berdasarkan Jenis Mata Pencaharian Mata pencaharian masyarakat Dukuh Penambangan berdasarkan data monografi desa tahun 2013 dijelaskan pada tabel berikut ini: Tabel 05. Penduduk Dukuh Penambangan Tahun 2013 Menurut Mata Pencaharian No. Mata Pencaharian Jumlah 1. Petani 3 1.5 2. Pegawai Negeri Sipil PNS 1 0.5 3. Pedagang Keliling 1 0.5 4. Pensiunan PNSTNIPolri 3 1.5 5. Pengusaha Industri Genteng 22 10.8 6. Buruh Industri Genteng 173 85.2 Jumlah 203 100.0 Sumber: Data Monografi Desa Kedawung, Tahun 2013 Data yang disajikan pada tabel menunjukkan bahwa penduduk di Dukuh Penambangan lebih banyak terlibat dalam kegiatan industri, baik itu sebagai pemilik ataupun sebagai buruh. Kegiatan industri yang paling banyak ditekuni oleh penduduk di Dukuh Penambangan adalah industri genteng. Hal ini tidak terlepas dari wilayah Kecamatan Pejagoan yang merupakan salah satu sentra industri genteng di Kabupaten Kebumen.

2. Gambaran Sarana dan Prasarana Dukuh Penambangan

Berdasarkan hasil observasi dan informasi yang diperoleh peneliti pada saat di lapangan, Dukuh Penambangan memiliki sejumlah sarana dan prasarana, yaitu berupa sarana transportasi, sarana komunikasi, sarana peribadahan, sarana pendidikan, dan sarana kesehatan. Sarana transportasi berupa jalan, baik jalan desadukuh maupun jalan-jalan kecil jalan setapak dengan keadaan yang baik dan ada yang masih kurang baik. Jalan menuju dukuh beraspal, namun masih terdapat kerusakan seperi kondisi jalan masih kasar, ada jalan berlubang yang kondisinya dapat dikatakan rusak. Beberapa jalan penghubung antar rumah warga sudah ada yang berupa jalan setapak, namun di beberapa tempat, masih juga terdapat beberapa jalan yang masih berupa tanah sehingga ketika hujan, jalan akan menjadi sangat becek dan sulit dilalui. Adanya sarana berupa jalan, membantu memperlancar masyarakat Dukuh Penambangan dalam memasarkan genteng hasil produksi. Gambar 02. Kondisi jalan desa di Dukuh Penambangan Dok.Bowo, 21 Februari 2013 Sarana transportasi berupa kendaraan bermotor roda dua, hampir semua penduduk Penambangan memilikinya, bahkan ada beberapa penduduk yang sudah memiliki kendaraan beroda empat seperti truk dan mobil pribadi. Truk biasanya digunakan oleh penduduk Penambangan yang bekerja di industri genteng untuk mengangkut genteng-genteng yang sudah siap dijual. Dahulu, terdapat juga sebagai sarana transportasi angkutan umum berupa colt angkot tetapi sekarang keberadaannya sudah terpinggirkan karena sudah banyaknya kendaraan beroda dua yang hampir dimiliki oleh semua masyarakat. “Mbiyen pas aku tesih sekolah SMP nang Kebumen ana mas angkot sing ngliwati dalan Kedungwinangun, soale mbiyen aku nek mangkat kadang nunggang angkot sih. Nek pas udan, mbiyen mendingan ngangkot. Tapi mbuh siki loh, ujarku siki wis ora tumon liwat mening. Ya siki wong kene be wis akeh sing nggo motor dewek lah....” Yani, 25 tahun penduduk Dukuh Penambangan, wawancara tanggal 21 Februari 2013. Artinya: “Dahulu waktu saya masih sekolah SMP di Kebumen ada angkot yang melewati jalan Kedungwinangun, soalnya saya terkadang kalau berangkat sekolah juga naik angkot. Ketika hujan, dahulu lebih memilih naik angkot. Tetapi sekarang tidak tahu, saya sudah jarang melihat angkot melintas. Sekarang saja orang sini sudah banyak yang menggunakan motor sendiri....” Yani, 25 tahun penduduk Dukuh Penambangan, wawancara tanggal 21 Februari 2013. Sarana komunikasi berupa radio, handphone, televisi, dimiliki hampir semua penduduk Dukuh Penambangan. Begitu juga sarana peribadahan di Dukuh Penambangan juga sudah ada, yaitu berupa masjid. Masjid yang ada di dukuh ini hanya berjumlah 1. Untuk penganut agama lain, tempat peribadahan belum tersedia di Dukuh Penambangan. Sarana pendidikan dan kesehatan di Dukuh Penambangan dapat dikatakan masih minim dibandingkan dengan sarana dan prasarana yang ada di Desa Kedawung. Di desa Kedawung, sarana dan prasarana sudah cukup lengkap, seperti puskesmas pembantu, tempat praktik bidan, sekolah dasar SD, posyandu, masjid, dan mushola. Sedangkan di Dukuh Penambangan hanya ada PAUD, masjid, dan posyandu. PAUD di dukuh ini merupakan binaan dari kader posyandu yang tenaga pengajarnya juga berasal dari para kadernya. PAUD hanya dilaksanakan pada hari Senin dan Jumat, dimulai pukul 16.00 WIB. Namun, hal tersebut masih menunjukkan kewajaran, mengingat Dukuh Penambangan merupakan wilayah yang kecil. Beberapa sarana dan prasarana yang ada di Dukuh Penambangan dimanfaatakan oleh masyarakat disela-sela aktivitas mereka dalam usaha industri genteng. Gambaran sarana dan prasarana yang ada di Desa Kedawung dan Dukuh Penambangan dijelaskan pada tabel berikut ini: Tabel 06. Sarana dan Prasaran di Desa Kedawung dan Dukuh Penambangan No. Sarana Pendidikan Desa Kedawung Jumlah Dukuh Penambangan Jumlah 1. Puskesmas Pembantu 1 2. Tempat Praktik Bidan 1 3 SD 4 4. Posyandu 8 1 5. Masjid 6 1 6. Mushola 27 7. PAUD 1 Sumber: Data Monografi Desa Kedawung, Tahun 2013

3. Kondisi Sosial dan Budaya Dukuh Penambangan