Uji Kointegrasi METODE PENELITIAN 4.1.

Metode yang digunakan untuk menguji kestasioneran data time series dalam penelitian ini adalah Augmented Dickey Fuller ADF Test. Hipotesis yang diuji dalam uji ADF adalah: H o : Data tidak stasioner mengandung unit root H 1 : Data stasioner tidak mengandung unit root Penolakan atas hipotesis nol menunjukkan bahwa data yang dianalisis adalah stasioner. Jika terdapat hubungan antara variabel tersebut dengan waktu atau trend maka dikatakan bahwa variabel tersebut tidak stasioner. Pengujian unit root dilakukan untuk menghindari masalah regresi lancung spurious regression. Ciri dari regresi lancung biasanya memiliki R-Squared yang tinggi dan t-statistik yang nampak signifikan namun tidak mempunyai arti dalam ilmu ekonomi atau tidak sesuai dengan teori ekonomi yang ada. Uji derajat integrasi merupakan kelanjutan dari uji akar-akar unit. Uji ini merupakan konsekuensi dari tidak terpenuhinya asumsi stasioneritas data pada derajat nol atau I0. Pada uji ini data yang diamati di-difference pada derajat tertentu, sehingga semua data stasioner pada derajat yang sama. Suatu data dikatakan stasioner pada tingkat ke-d atau Id jika setelah di-difference sebanyak d kali nilai ADF test-nya secara relatif lebih kecil dari nilai kritis Mackinnon.

4.4. Uji Kointegrasi

Setelah diperoleh hasil pengujian akar-akar unit, langkah selanjutnya adalah melakukan uji kointegrasi untuk melihat konsistensi jangka panjang dari model yang dianalisis. Kointegrasi merupakan hubungan jangka panjang antara variabel-variabel yang tidak stasioner. Uji kointegrasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji kointegrasi Engel-Granger, hal tersebut dikarenakan persamaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah persamaan tunggal. Metode kointegrasi Engel-Granger sebenarnya menggunakan metode ADF yang terdiri dari dua tahap. Tahap pertama yaitu meregresi persamaan Ordinary Least Square OLS kemudian mendapatkan residual u dari persamaan tersebut. Tahap kedua adalah dengan menggunakan metode ADF tes diuji akar unit terhadap u dengan hipotesis yang sama dengan hipotesis uji akar unit ADF variabel-variabel sebelumnya Pasaribu, 2003. Jika hipotesis nol ditolak maka variabel u adalah stasioner atau dalam hal ini kombinasi linear antar variabel adalah stasioner. Artinya meskipun variabel- variabel yang digunakan tidak stasioner, namun dalam jangka panjang variabel- variabel tersebut cenderung menuju pada keseimbangan. Oleh karena itu, kombinasi linear dari variabel-variabel tersebut disebut regresi kointegrasi. Parameter-parameter yang dihasilkan dari kombinasi tersebut dapat disebut sebagai koefisien-koefisien jangka panjang atau co-integrated parameters. Adapun persamaan jangka panjang yang diestimasi dalam penelitian ini adalah dalam logaritma: Y t = α + α 1 LNRUTIN t + α 2 LNPEMB t + α 3 LNINVEST t + α 4 LNLABOR t + α 5 INF t + ε t 4.1 dengan α 1 0 atau 0, α 2 0, α 3 0, α 4 0 atau 0, dan α 5 0 atau 0 dimana: α 1 = intersep, α n = parameter yang diduga, dimana n = 1,2,..5 dan menggambarkan hubungan jangka panjang antar variabel independent dengan variabel dependent, Y t = pertumbuhan ekonomi pada periode t, LNRUTIN t = pengeluaran rutin pemerintah riil pada periode t, LNPEMB t = pengeluaran pembangunan pemerintah riil pada periode t, LNINVEST t = investasi swasta riil pada periode t, LNLABOR t = jumlah pekerja riil pada periode t, INF t = laju inflasi pada periode t, ε t = error term.

4.5. Pendekatan Koreksi Kesalahan