Pekerja Inflasi Model Pertumbuhan

pengeluaran pemerintah Mankiw, 2000. Investasi swasta di Indonesia terdiri dari investasi domestik dan investasi asing. Investasi swasta domestik merupakan penanaman modal yang dilakukan oleh pihak-pihak swasta di dalam negeri, sedangkan investasi asing merupakan penanaman modal yang berasal dari luar negeri yang meliputi semua pinjaman dan bantuan pemerintah dalam bentuk uang dan barang. Menurut Samuelson dan Nordhaus dalam Lailatussholiha 2005, investasi merupakan komponen pengeluaran yang cukup besar dan tidak mudah habis, perubahan besar pada investasi akan mempengaruhi permintaan agregat efek jangka pendek yang pada akhirnya berakibat juga pada output dan kesempatan kerja. Kemudian investasi mendorong terjadinya akumulasi modal yang dapat meningkatkan output potensial suatu bangsa dan merangsang pertumbuhan ekonomi efek jangka panjang.

2.4. Pekerja

Menurut konsep labour force approach atau pendekatan angkatan kerja, pekerja tergolong ke dalam angkatan kerja yang bekerja dengan maksud memperoleh pendapatan dan lamanya bekerja paling sedikit satu jam secara terus menerus dalam seminggu sebelum pencacahan Dumairy, 1996. Pekerja adalah orang-orang yang mempunyai pekerjaan, mencakup orang yang mempunyai pekerjaan dan saat disensus atau disurvai memang sedang bekerja, serta orang yang mempunyai pekerjaan namun untuk sementara waktu kebetulan sedang tidak bekerja misalnya wanita karir yang sedang cuti melahirkan atau petani yang sedang menanti panen.

2.5. Inflasi

Inflasi merupakan fenomena kenaikan harga secara umum yang diakibatkan oleh adanya interaksi antara permintaan dan penawaran di pasar. Interaksi tersebut akan menghasilkan keseimbangan antara tingkat harga dan jumlah output yang diminta dan yang ditawarkan di pasar. Inflasi dapat terjadi melalui dua sisi, yaitu dari sisi permintaan demand pull inflation dan sisi penawaran cost push inflation. Inflasi dari sisi permintaan demand pull inflation terjadi apabila secara agregat terjadi peningkatan terhadap barang-barang dan jasa dalam memenuhi permintaan yang mendorong produsen untuk menambah dana produksi dan menyebabkan pergeseran kurva permintaan. Kondisi ini secara langsung dapat mengakibatkan inflasi, karena menyebabkan naiknya harga output. Sebaliknya apabila secara agregat terjadi penurunan penawaran terhadap barang dan jasa yang diakibatkan oleh meningkatnya biaya produksi, maka terjadi pergeseran kurva penawaran yang secara potensial akan mengakibatkan inflasi disertai kelesuan usaha dalam perekonomian, yang ditunjukkan dengan menurunnya sejumlah output. Kondisi ini dinamakan cost push inflation Mankiw, 2000.

2.6. Model Pertumbuhan

Dalam penelitian ini, model yang digunakan adalah modifikasi dari model pertumbuhan yang digunakan oleh Kweka dan Morissey 2000. Mereka meneliti tentang pengaruh pengeluaran sektor publik terhadap pertumbuhan ekonomi di Tanzania dengan menggunakan data runtun waktu periode 1965-1996. Model tersebut diterapkan untuk melihat pengaruh pengeluaran rutin dan pengeluaran pembangunan pemerintah terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia periode 1975 sampai dengan 2004. Peneliti menggunakan model penelitian Kweka dan Morissey karena model tersebut telah memenuhi syarat sebagai model pertumbuhan dimana dalam variabel penjelasnya terdapat variabel kapital dan tenaga kerja. Persamaan atau model pertumbuhan yang digunakan Kweka dan Morissey adalah sebagai berikut : g = a o + a 1 Ip Y + a 2 Ig Y + a 3 Hg Y + a 4 Cg Y + e 2.1 dimana : Y = Gross Domestic Product milyar, Ip = Investasi swasta milyar, Ig = Pengeluaran investasi pemerintah milyar, Hg = Pengeluaran investasi modal manusia pemerintah milyar, Cg = Pengeluaran konsumsi pemerintah milyar, g = Pertumbuhan ekonomi ln Y t – ln Y t-1 , e = Error. Dalam penelitiannya, Kweka dan Morissey tidak mempunyai data jumlah pekerja, oleh karena itu mereka menggunakan data pengeluaran investasi modal manusia pemerintah sebagai proksinya. Namun dalam penelitian ini peneliti mengganti variabel pengeluaran investasi modal manusia pemerintah dengan pekerja. Hal tersebut dikarenakan menurut konsep labor force approach pekerja mencerminkan angkatan kerja yang sebenarnya yang berpengaruh terhadap perekonomian. Selain itu peneliti mengganti variabel pengeluaran investasi pemerintah Ig dan pengeluaran konsumsi pemerintah Cg dengan pengeluaran rutin pemerintah dan pengeluaran pembangunan pemerintah. Hal tersebut dilakukan karena pengeluaran rutin digunakan untuk kegiatan yang tidak produktif dan cenderung mengarah kepada konsumsi, sedangkan pengeluaran pembangunan mengarah kepada investasi. Kemudian peneliti juga memasukkan variabel inflasi dalam model karena pertumbuhan ekonomi tidak terlepas dari adanya pengaruh inflasi. Inflasi disebabkan oleh adanya interaksi permintaan dan penawaran di pasar yang pada gilirannya akan berpengaruh terhadap tingkat harga dan output.

2.7. Penelitian Terdahulu