barang dan jasa, sehingga dapat mendorong peningkatan pada output yang selanjutnya dapat menciptakan pertumbuhan ekonomi.
5. Inflasi berpengaruh negatif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Hal ini disebabkan inflasi
dapat menghambat investasi, mengurangi kapasitas produksi, dan menurunkan daya beli masyarakat.
7.2. Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka ada beberapa hal yang dapat dijadikan sebagai masukan dalam pengambilan keputusan dan kebijakan
pemerintah, khususnya mengenai kebijakan dalam mengelola pengeluaran pemerintah, yaitu sebagai berikut:
1. Pemerintah harus lebih fokus untuk mengurangi atau bahkan menghentikan ketergantungan terhadap utang, baik utang dalam negeri maupun luar negeri,
karena kedua jenis utang tersebut dapat memberikan dampak yang buruk bagi perekonomian.
2. Pemerintah perlu menciptakan surplus anggaran agar dapat digunakan untuk mengurangi jumlah cicilan dan bunga utang demi tercapainya kesinambungan
fiskal. Penciptaan surplus anggaran tersebut dapat diperoleh dari peningkatan penerimaan pajak dan non pajak, serta melakukan penghematan terhadap
pengeluaran pemerintah atau belanja negara. 3. Pemerintah sebagai pemegang otoritas fiskal harus dapat meramalkan
seberapa besar dampak yang diakibatkan oleh kebijakan fiskal dalam hal ini
pengeluaran pemerintah terhadap perekonomian. Adanya peramalan tentang dampak tersebut sangat diperlukan agar pemerintah dapat menyusun
anggarannya secara efektif dan efisien sesuai dengan target yang ingin dicapai.
DAFTAR PUSTAKA
Abimanyu, A. 2005. ”Perencanaan dan Penganggaran APBN” [Depkeu Online]. http:www.fiskal.depkeu.go.idbapekkiartikelaadetailaa.asp?NewsID=N
1168781067 [12 Desember 2005]. Badan Pusat Statistik. 1975-2004. Indikator Ekonomi. Badan Pusat Statistik,
Jakarta. . 1975-2004. Laporan Perekonomian Indonesia. Badan
Pusat Statistik, Jakarta. . 1975-2004. Pendapatan Nasional. Badan Pusat Statistik,
Jakarta. . 1975-2004. Proyeksi Angkatan Kerja. Badan Pusat
Statistik, Jakarta. . 1975-2004. Statistik Indonesia. Badan Pusat Statistik,
Jakarta. Bank Indonesia. 1975-2004. Statistik Ekonomi dan Keuangan Indonesia. Bank
Indonesia, Jakarta. Bellante, D. dan M. Jackson. 1983. Ekonomi Ketenagakerjaan. Wimandjaja K.
Liotohe dan M. Yasin [penerjemah]. FEUI, Jakarta. Dumairy. 1996. Perekonomian Indonesia. Erlangga, Jakarta.
Gie, K. K. 2004. Strategi Pembangunan Indonesia Pasca IMF. Granit, Jakarta. Kusumastuti, D. 2005. Analisis Pinjaman Luar Negeri Terhadap Pertumbuhan
Ekonomi Indonesia: Pendekatan Model Koreksi Kesalahan [Skripsi]. Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Kweka, J. P. dan O. Morissey. 2000. ”Government Spending and Economic Growth in Tanzania, 1965-1996”. Credit Research Paper, 006: 1-37.
Lailatussholiha. 2005. Kontribusi Investasi Swasta terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia [skripsi]. Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut
Pertanian Bogor, Bogor. Mankiw, N. G. 2000. Teori Makroekonomi. Edisi Keempat. I. Nurmawan
[penerjemah]. Erlangga, Jakarta.
Marissa, S. 2004. Analisis Kredit Domestik dan Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia Periode 1983-2002 [skripsi]. Fakultas Ekonomi dan
Manajemen, Institut Pertanian Bogor, Bogor. Muhammad, A. 2005. Utang Dalam Negeri dan Kesinambungan Fiskal di
Indonesia [skripsi]. Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Muttaqin, Z. 2006. Analisis Pengaruh Penggunaan Alat Pembayaran dengan Menggunakan Kartu dan Variabel-Variabel Makroekonomi terhadap
Permintaan Uang di Indonesia [skripsi]. Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Pasaribu, S. H. 2003. ”Eviews untuk Analisis Runtut Waktu Time Series Analysis”. Departemen Ilmu Ekonomi, Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Pradhan, S. 1996. “Evaluating Public Spending: A Framework for Analyzing Broad Allocations”. World Bank Discussion Papers, 323: 29- 49.
Purwanto, D. A. 2006. “Disorientasi Anggaran dalam Pembangunan Nasional” [Ekofeum Online]. http:www.ekofeum.or.idartikel.php?cid=54 [29
September 2006]. Putong, I. 2003. Ekonomi Mikro dan Makro. Ghalia Indonesia, Jakarta.
Sihotang, D. A. H. 2003. Dampak Kebijakan Fiskal terhadap Pendapatan
Nasional di Indonesia: Suatu Analisis Simulasi [skripsi]. Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Sukirno, S. 1991. Pengantar Ekonomi Makro. FEUI, Jakarta. Suparmoko. 2000. Keuangan Negara. BPFE, Yogyakarta.
Sutriono, E. 2006. Analisis Hubungan Pengeluaran Pemerintah dan Pendapatan
Domestik Bruto PDB dengan Menggunakan Pendekatan Granger Causality dan Vector Autoregressive VAR [tesis]. Fakultas Ekonomi,
Universitas Indonesia, Depok.
Lampiran 1
Data Penelitian Tahun Y Rutin Pemb Labor Invest Inf
dummy 1975 4.98 236.71
274.35 9339.90
4345.25 19.10
1976 6.89 317.81 311.10 10197.00
983.95 19.80
1977 8.90 228.78 169.47
5830.00 361.53
11.00 1978 7.71 216.49
157.61 4416.12
548.64 8.10
1979 6.26 823.84 716.82 11577.20
1557.92 20.60
1980 9.88 1026.66
1008.36 10637.50 1465.99
18.50 1981 7.59 847.05
832.78 7210.20
379.48 12.20
1982 5.30 661.89 706.84
5491.00 553.02
9.50 1983 8.80
1205.39 1009.73
6997.40 1374.18
11.80 1984 6.03 987.62
879.35 6394.50
345.99 10.50
1985 2.53 564.33 551.78
2932.80 103.03
4.70 1986 3.99 809.3
536.37 4029.70
909.91 5.90
1987 3.59 1577.94
889.07 6406.40
1224.36 9.10
1988 5.78 1214.23
714.39 4205.00
1272.40 5.80
1989 7.46 1460.11
923.63 4404.00
1673.97 6.00
1990 7.24 2912.11
1825.08 7580.00
7169.15 10.00
1991 6.95 2760.04
2192.08 7334.00
5553.29 9.50
1992 6.46 1680.27
1345.32 3930.00
2525.76 5.00
1993 6.50 4230.44
2984.95 8316.00
5948.56 10.50
1994 7.54 4054.35
2823.64 7544.00
9688.20 9.20
1995 8.21 4337.41
2475.14 7172.40 13877.60
8.60 1996 7.82
4001.92 2174.53
5570.50 11157.46 6.50
1997 4.70 6899.63
4321.00 9649.23 24128.04
11.10 1
1998 -13.13 1345.50 535.45
2923.17 1129.33
77.63 1
1999 0.79 3150.79
908.27 1785.28
2912.06 2.01
1 2000 4.92
15200.96 2413.68
8400.04 21220.87 9.35
1 2001 3.83
27474.87 5218.92 11396.66 25662.96
12.55 1
2002 4.38 20098.32
4755.65 9192.50 11387.66
10.03 1
2003 4.88 9542.37
3295.57 4593.47
8306.11 5.06
2004 5.13 15222.02
4408.26 5998.08
8535.66 6.40
Sumber: BPS, BI, diolah
Keterangan: Y
: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dalam persen Rutin : Pengeluaran Rutin Riil Pemerintah dalam milyar rupiah
Pemb : Pengeluaran Pembangunan Riil Pemerintah dalam milyar rupiah Labor : Jumlah Pekerja dalam milyar pekerja
Invest : Investasi swasta dalam milyar rupiah Inf
: Laju Inflasi dalam persen Dummy: Krisis Ekonomi, 0 = untuk sebelum dan sesudah krisis, 1 = untuk semasa krisis.
Lampiran 2
Pengujian Stasioneritas
a. Uji Akar-Akar Unit pada Level