BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teoritis
1. Teori Kepatuhan compliance theory
Kepatuhan berasal dari kata patuh, yang menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, patuh berarti suka menurut perintah, taat kepada perintah atau aturan
dan berdisiplin. Kepatuhan berarti bersifat patuh, ketaatan, tunduk, patuh pada ajaran atau peraturan.
Seorang individu cenderung mematuhi hukum yang mereka anggap sesuai dan konsisten dengan norma-norma internal mereka. Komitmen
normatif melalui legitimasi normative commitment through legitimacy berarti mematuhi peraturan karena otoritas penyusun hukum tersebut memiliki hak
untuk mendikte perilaku, sedangkan komitmen normatif melalui moralitas personal normative commitment through morality berarti mematuhi hukum
karena hukum tersebut dianggap sebagai keharusan Dewi ,2013. Teori kepatuhan dapat mendorong seseorang untuk lebih mematuhi
peraturan yang berlaku. Sama halnya dengan perusahaan yang berusaha untuk menyampaikan laporan keuangan secara tepat waktu. Penyampaian laporan
keuangan secara tepat waktu merupakan suatu kewajiban bagi perusahaan agar informasi yang terkandung di dalamnya bermanfaat bagi para pengguna
laporan keuangan untuk pengambilan keputusan. Teori kepatuhan Baron dan Bryne 2000 : 387:
Universitas Sumatera Utara
Obedience is a form of social influence in which one or more persons are ordered to do something, and they do it. It is an a sense, the most
direct form of social influence. Several strategies can help reduce the occurance of destructive obedience. These include reminding
individuals that they share in the responsibility for any harm produced, reminding them that beyond some point obedience is
inappropriate, calling into question the motives of authority figures.
Tuntutan akan kepatuhan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan publik di Indonesia telah diatur dalam Undang-
Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal dan diatur dalam Peraturan Bapepam Nomor X.K.2, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam Nomor: KEP-
36PM2003 tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Keuangan Berkala. Peraturan-peraturan tersebut mengisyaratkan suatu keharusan bagi setiap
perusahaan publik yang terlibat di pasar modal indonesia patuh untuk menyampaikan laporan keuangan tahunan perusahaan secara tepat waktu
kepada Bapepam. Hal tersebut sesuai dengan teori kepatuhan compliance theory.
Perusahaan yang tidak patuh dalam melaksanakan kewajiban dalam menyampaikan laporan keuangan berkala akan dikenakan sanksi sesuai dengan
keputusan direksi PT Bursa Efek Jakarta Nomor: Kep-307BEJ07-2004, tentang Peraturan Nomor 1-E tentang Kewajiban Penyampaian Laporan
dikenakan sanksi mulai dari Peringatan I sampai dengan peringatan III disertai denda sebesar Rp.50.000.000,00 sampai Rp.150.000.000,00 bahkan akan
dikenakan suspensi. Selanjutnya, Peraturan Nomor 1-H tentang Sanksi Khusus
Universitas Sumatera Utara
bagi Perusahaan Tercatat yang terlambat menyampaikan Laporan Keuangan. Pengenaan sanksi tersebut dilakukan dengan proses tertentu sesuai peraturan.